Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pentingnya Penerapan PHBS Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 di Lingkungan Masyarakat: The Importance of Implementing PHBS in Facing the Covid-19 Pandemic in the Community Juwita Juwita; Ayu Sunarti; Jeita Jeita
Media Publikasi Penelitian Kebidanan Vol. 3 No. 2: SEPTEMBER 2020
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.962 KB) | DOI: 10.55771/mppk.v3i2.35

Abstract

Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) kini telah menjadi wabah pandemik di Indonesia. Mewabahnya penyebaran penyakit ini menyebabkan bencana bagi masyarakat hingga mengakibatkan kematian ribuan jiwa diseluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Munculnya wabah penyakit ini mendorong pentingnya untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pencegahan penularan virus ini dapat dicegah dengan melakukannya dari hal-hal yang sederhana seperti cuci tangan dengan baik dan benar, menerapkan etika batuk, serta menjaga kesehatan dan sistem kekebalan tubuh. PHBS merupakan salah satu starategi dalam pencegahan penyebaran Covid-19 yang sangat efektif dan mudah dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Rekomendasi pemerintah yang terus menghimbau gerakan PHBS serta keluarga yang memiliki kesepakatan bersama dalam gerakan hidup sehat menjadi kunci pencegahan penyebaran Covid-19 pada masa pandemic ini. Melakukan PHBS diharapkan penyebaran Covid-19 dapat dihambat sehingga kejadian tidak menambah angka terkonfirmasi. Oleh karena itu pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, perlu dilakukan pemberian informasi secara terus menerus sehingga dapat meningkatkan pengetahuan seluruh lapisan masyarakat untuk menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep Pelayanan Kesehatan pada Kelompok Rentan, Pus, Lansia, Bayi dan Balita pada Masa Covid-19: Concepts of Health Services in Vulnerable Groups, Couples of Childbearing Age, Elderly, Infants and Toddlers in the Time of Covid-19 Ayu Sunarti; Nuraiman Nuraiman
Media Publikasi Penelitian Kebidanan Vol. 3 No. 2: SEPTEMBER 2020
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.866 KB) | DOI: 10.55771/mppk.v3i2.36

Abstract

Kelompok rentan adalah suatu kelompok yang idealnya diperhatikan oleh pemerintah dan berbagai pihak. Hal ini tercantum dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang kelompok rentan. Penerapan undang-undang tersebut sangat penting dilakukan oleh semua pihak termasuk akademisi. Metode yang digunakan adalah sensus, wawancara, pendekatan yang observatif dan studi dokumentasi. Analisis yang dilakukan berfokus pada hal pengolahan data angka yang diinterpretasikan dengan fenomena kesehatan pada masyarakat desa tersebut. Analisis tersebut menghasilkan penyelesaian masalah berupa konsultasi, pendidikan dan pelatihan dalam bidang kesehatan. Beberapa program yang tim lakukan adalah sensus kesehatan, pelatihan kader kesehatan, pendampingan posyandu, penyuluhan swamedikasi dan pemeriksaan kesehatan lanjut usia. Dengan metode penyelesaian masalah tersebut diharapkan dapat turut membantu menyelesaikan masalah kesehatan kelompok rentan di Desa Kebonrejo. Selain hal itu, artikel ini juga menjelaskan pentingnya ada kader atau kelompok masyarakat yang terjun langsung dalam bidang kesehatan dan mengevaluasi kegiatan kelompok tersebut.
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir di Rsud Madani Palu: Factors Related to Asphyxia in Newborn Babies at the Madani Regional General Hospital in Palu Diaz Capriani; Erni Erni; Rismayana Rismayana; Ayu Sunarti
Media Publikasi Penelitian Kebidanan Vol. 4 No. 2: SEPTEMBER 2021
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1119.137 KB) | DOI: 10.55771/mppk.v4i2.50

Abstract

Latar belakang: Asfiksia adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Tujuan: untuk mengetahui Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum Daerah Madani Tahun 2019. Metode: Metode ini menggunkan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study.populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin pada bukan maret-agustus tahun 2019 sebanyak 274 ibu bersalin.sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari jumlah populasi sebanyak 35 sampel dengan tehnik pengambilan sampel tehnik simple random sampling. Pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder. Data di olah menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 16 dan analisa secara univariat san bivariate dengan uji statistic chi - square serta disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi. Hasil: Aada hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia (ƿ < α (,002,< 0,05) Ada hubungan posmatur dengan kejadian asfiksia (ƿ < α (,018 < 0,05). Kesimpulan: Ada hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Madani tahun 2019. Ada hubungan posmatur dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD RSUD Madani tahun 2019.
Hubungan Pemberian Asi dan Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian Common Cold Pada Bayi Usia 7-12 Bulan Di Puskesmas Dangia Kolaka Timur Ayu Sunarti; Rismayana
Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 2 No. 2 (2020): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.231 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v2i2.3992

Abstract

ISPA sebagai penyebab utama kematian bayi dan balita diduga karena pneumonia merupakan penyakit yang akut dan kualitas penatalaksanaan masih belum memadai. Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit infeksi saluran pernapasan akut lebih difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita pneumonia balita yang ditemukan. Penelitian dilaksanakan bulan November 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi 7-12 bulan yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Dangia Kabupaten Kolaka Timur sebanyak 92 orang. Dalam penelitian ini sampel adalah bayi yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Dangia Kolaka Timur bulan September 2019 sebanyak 48 orang dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemberian ASI dengan kejadian common cold. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara paparan asap rokok dengan kejadian common cold. Disarankan kepada petugas kesehatan agar terlibat langsung ke lapangan untuk mengadakan penyuluhan pada warga, terutama tentang kejadian common cold.
Hubungan Breastfeeding, Involusio Uteri, Post Partum Uterus pada Ibu Nifas 0-7 Hari di Puskesmas Bara-Baraya Makassar Tahun 2019 Rismayana Rismayana; Ayu Sunarti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 3 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.838 KB)

Abstract

Breastfeeding menjadi salah satu penyebab pendarahan post partum karena dengan breastfeeding dapat merangsang hormon oksitosin sehingga kontraksi uterus bisa bekerja optimal dan uterus bisa kembali seperti sebelum hamil. Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode survy analitik dengan desanin cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu post partum 0-7 hari di Puskesmas Bara-baraya Makassar. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah sebagian ibu post partum du Puskesmas Bara-baraya Makassar sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 orang yang dijadikan sebagai sampel, dari 30 responden terdapat 27 orang (90%) responden yang breasfeeding diantaranya 27 orang (90%) responden yang involusio uteri mengalami penurunan dan tidak terdapat responden yang tidak mengalami penurunan involusio uteri sedangkan dari 3 orang (3,3%) responden yang tidak breasfeeding di antaranya terdapat 2 orang (6,7%) responden yang involusio uterinya mengalami penurunan dan 1 orang (3,3%) responden yang involusio uterinya tidak mengalami penurunan.?=0,002 lebih kecil dari ? = 0,005.