Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMANFAATAN TEKNOLOGI MOBILE UNTUK PENGEMBANGAN PARIWISATA (STUDI KASUS: KABUPATEN BANYUMAS) Hendro Gunawan
Jurnal Teknomatika Vol 9 No 2 (2017): TEKNOMATIKA
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi Informasi, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyumas adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, dengan ibukota Purwokerto. Banyumas memiliki banyak tempat wisata, namun tidak semua tempat wisata di Banyumas diketahui oleh wisatawan karena kurangnya informasi. Informasi yang tersedia di website pemerintah Banyumas tidak update dan kurang lengkap, sehingga dibutuhkan layanan informasi untuk informasi pariwisata di Banyumas, Aplikasi Travel Guide Banyumas berbasis Android (BMSGuide) ini berbasis lokasi sehingga memberikan informasi yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja penggunanya berada. Layanan yang digunakan dalam aplikasi ini adalah Android, platform yang sedang berkembang pesat dengan antarmuka yang User Friendly, dan harga perangkatnya yang cukup terjangkau. Aplikasi ini akan mengakses peta Google dan menunjukkan lokasi pengguna, lokasi tujuan beserta informasi dan navigasi lokasi yang dipilih. Informasi tersebut didapat dari pengaksesan satelit dengan memanfaatkan perangkat GPS (Global Positioning System) yang terdapat pada Handset milik pengguna. Dengan Aplikasi BMSGuide kebutuhan informasi tempat wisata dan tempat penunjang di sekitarnya dapat terpenuhi.
Alat Ukur Tinggi Badan Manusia Portabel Dewi Sutanti Karyadi; Hendro Gunawan
Widya Teknik Vol. 6 No. 1 (2007)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v6i1.1232

Abstract

Pada saat ini perkembangan teknologi semakin pesat sehingga memberikan banyak kemudahan bagi semua orang untuk melakukan aktivitas di berbagai bidang. Dalam bidang kesehatan banyak orang menggunakan peralatan ukur untuk mengetahui kondisi badan mereka setiap saat terutama dalam mengukur tinggi badan. Saat ini untuk mengukur tinggi badan biasanya dilakukan dengan bantuan orang dengan alat ukur panjang biasa. Dengan demikian pengukuran yang dilakukan akan sedikit terganggu karena perlu bantuan orang lain (kurang efisien). Maka dalam penelitan ini dirancang sebuah alat ukur tinggi badan manusia portabel yang mempermudah pengukuran tinggi badan seseorang secara digital sehingga info tentang tinggi badan dapat langsung dilihat di LCD dan didengar melalui speaker. Alat pengukur tinggi badan ini menggunakan sensor ultrasonik sebagai media untuk memperoleh data pengukuran. Pada alat pengukur tinggi badan ini diperlukan speaker untuk menunjukkan error dan hasil pengukuran tinggi. Hasil pengukurannya akan ditampilkan pada LCD dan terdengar melalui speaker. Semua proses diatur melalui Mikrokontroler AT89S51
Alat Pengaman Ruangan Dengan Closed Circuit Television (CCTV) Deka Rakhmadhani; Antonius Wibowo; Hendro Gunawan
Widya Teknik Vol. 7 No. 1 (2008)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v7i1.1262

Abstract

Akhir-akhir ini banyak orang yang resah jika mereka harus terjaga selama 24 jam setiap hari terutama para petugas keamanan, karena keamanan ruangan yang sangat rawan. Hal ini kurang efektif. Dengan teknologi yang semakin berkembang belakangan ini sangat mungkin, bila sudah waktunya, orang tidak lagi takut bila ingin meninggalkan ruangan atau ingin beristirahat sebentar terutama bagi petugas keamanan di suatu raungan. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat untuk mendeteksi gerakan secara real time untuk mencegah ancaman pencurian pada suatu ruangan tertentu. Dalam jurnal ini dirancang suatu sistem yang melibatkan teknologi mikrokontroler di mana sistem tersebut akan melakukan pengambilan gambar secara real time dengan kamera Closed Circuit Television (CCTV), kemudian dilakukan proses perbandingan frame(t) dengan frame(t-1), jika selisih dari perbandingan tersebut melebihi nilai toleransi tertentu, maka hal tersebut dianggap sebagai gerakan. Setelah gerakan terdeteksi, maka komputer akan mengirim sinyal ke mikrokontroler untuk mengaktifkan sistem dari alat tersebut. Hasil yang dapat diperoleh dari 30 pengujian dari alat terhadap obyek yang bergerak ke kiri dan ke kanan, memiliki persentase keberhasilan 93, 3% dan persentase kegagalan 6,67%.
Video Mixer Yang Dapat Diprogram Yudo Herman Cahyo Adi; Hendro Gunawan
Widya Teknik Vol. 7 No. 2 (2008)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v7i2.1269

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberi kesempatan untuk mengembangkan berbagai aplikasi elektronika. Di antara perkembangan tersebut adalah suatu piranti yang dapat mengontrol output video yang diinginkan dari beberapa input video. Piranti ini didasarkan pada suatu kebutuhan dalam dunia multimedia, yaitu di antaranya video mixer. Kebutuhan tersebut muncul karena pada umumnya pada suatu event digunakan beberapa kamera video yang secara langsung pada layar Liquid Crystal Display (LCD). Pada aplikasi ini digunakan empat input video dan output video. Untuk melakukan seleksi terhadap video digunakan rangkaian untuk memilih input video yang ingin untuk ditampilkan. Selain secara manual, pemilihan input video dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan mikrokontroler. Proses mixing yang dilakukan adalah melakukan control intensitas dari sinyal video. Dalam penelitian ini alat video mixer yang dapat diprogram telah direncanakan, dibuat, dan diuji bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya.
Alat Pemilah Uang Kertas Berdasarkan Nilai Pecahan Dengan Menggunakan Sensor Warna TCS230 Brilliant Renadi Samalo; Hendro Gunawan; Antonius Wibowo
Widya Teknik Vol. 8 No. 1 (2009)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v8i1.1284

Abstract

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan untuk mengakomodasi kebutuhan akan pemilah uang berdasarkan nilai pecahan pada Koperasi Serba Usaha(KSU), Lembaga Keuangan Mikro(LKM), bank atau di tempat lain, maka dibuatlah “Alat Pemilah Uang Kertas Berdasarkan Nilai Pecahan Dengan Menggunakan Sensor Warna TCS230”. Tujuan dari pembuatan alat ini agar mempermudah pengguna yang akan memilah uang mulai dari pecahan sepuluh ribu hingga seratus ribu. Alat ini ditujukan untuk digunakan oleh kasir pada KSU, LKM ataupun bank. Aplikasi alat ini pada dunia bisnis adalah membantu KSU, LKM ataupun bank untuk dalam meningkatkan efesiensi penggunaan waktu pelayanan kepada pelanggan. Cara kerja piranti ini adalah dengan membedakan warna dari mata uang tersebut dari masing-masing nilai pecahan. Selanjutnya, alat ini mampu memisahkan dan menunjukkan kepada pengguna tentang jumlah masing-masing pecahan dengan tampilan berupa 7-segment. Alat ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu bagian penggulung, bagian pemilah dan kotak uang.
Pendampingan Pembuatan Sistem Pembayaran Digital di UMKM Warung Mamam Yosua Arda Kurnia; Evan Abel Lesmana; Benedictus Pascal Sanjaya; Berren Yesra Wibowo; Hendro Gunawan
GIAT : Jurnal Teknologi untuk Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2025): November 2025
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi, banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih mengalami kesenjangan digital, khususnya dalam pemanfaatan teknologi untuk mendukung operasional dan promosi usaha. UMKM Warung Mamam, yang dikelola secara konvensional, menjadi salah satu contoh usaha yang menghadapi tantangan dalam hal pencatatan transaksi, manajemen stok, dan strategi pemasaran. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, dilakukan upaya pemberdayaan dengan memberikan pelatihan pemanfaatan aplikasi digital untuk pencatatan keuangan, penggunaan media sosial untuk promosi, serta pendampingan dalam mengelola usaha secara lebih terstruktur. Metode yang digunakan meliputi pendekatan partisipatif, pelatihan langsung, dan evaluasi pemahaman peserta. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pelaku UMKM dalam menggunakan teknologi digital dasar serta kesadaran akan pentingnya transformasi digital bagi keberlanjutan usaha. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju kemandirian digital UMKM.