Sedya Santosa
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pembudayaan Nilai-Nilai Islam di Madrasah dan Masyarakat Sedya Santosa; Tria Marvida
Jurnal Basicedu Vol 5, No 6 (2021): December Pages 5001-6500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1643

Abstract

Bagi umat Islam, tujuan pendidikan yang dirumuskan di tingkat nasional adalah sesuatu yang istimewa, di mana iman dan taqwa yang merupakan tujuan pendidikan dalam Islam dijadikan sebagai tujuan pendidikan nasional. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka pendidikan harus mampu menanamkan nilai-nilai Islam pada siswa. Pembudayaan nilai-nilai Islam di lingkungan madrasah dan masyarakat dinilai mampu untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri. Selain lingkungan madrasah, lingkungan masyarakat juga berperan dalam menanamkan nilai-nilai Islam pada diri siswa. Tulisan ini menggunakan penelitian kualitatif. Adapun jenis penelitian  kualitatif yang digunakan adalah library research. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokementasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, antara lain: reduksi data, display data dan gambaran konklusi atau verifikasi. Berdasarkan hasil kajian dapat diketahui bahwa nilai-nilai normative dalam ajaran Islam terkandung dalam Al-Qur’an yang menjadi acuan dalam pendidikan Islam. Nilai-nilai ini termasuk akidah, ibadah, dan akhlak. Adapun strategi yang digunakan dalam melaksanakan pembudayaan nilai-nila Islam baik di madrasah ataupun masyarakat adalah: strategi keteladanan, pembiasaan, ibrah dan amtsal, pemberian nasehat, pemberian janji dan ancaman, kedisiplinan, kekuasaan, persuasi, dan peraturan pendidikan.
Pembudayaan Nilai-Nilai Islam di Madrasah dan Masyarakat Sedya Santosa; Tria Marvida
Jurnal Basicedu Vol 5, No 6 (2021): December Pages 5001-6500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i6.1643

Abstract

Bagi umat Islam, tujuan pendidikan yang dirumuskan di tingkat nasional adalah sesuatu yang istimewa, di mana iman dan taqwa yang merupakan tujuan pendidikan dalam Islam dijadikan sebagai tujuan pendidikan nasional. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka pendidikan harus mampu menanamkan nilai-nilai Islam pada siswa. Pembudayaan nilai-nilai Islam di lingkungan madrasah dan masyarakat dinilai mampu untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan Islam itu sendiri. Selain lingkungan madrasah, lingkungan masyarakat juga berperan dalam menanamkan nilai-nilai Islam pada diri siswa. Tulisan ini menggunakan penelitian kualitatif. Adapun jenis penelitian  kualitatif yang digunakan adalah library research. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokementasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, antara lain: reduksi data, display data dan gambaran konklusi atau verifikasi. Berdasarkan hasil kajian dapat diketahui bahwa nilai-nilai normative dalam ajaran Islam terkandung dalam Al-Qur’an yang menjadi acuan dalam pendidikan Islam. Nilai-nilai ini termasuk akidah, ibadah, dan akhlak. Adapun strategi yang digunakan dalam melaksanakan pembudayaan nilai-nila Islam baik di madrasah ataupun masyarakat adalah: strategi keteladanan, pembiasaan, ibrah dan amtsal, pemberian nasehat, pemberian janji dan ancaman, kedisiplinan, kekuasaan, persuasi, dan peraturan pendidikan.
Menumbuhkan Kesadaran dan Keterlibatan Sosial Mahasiswa: Best Practice Dalam Perkuliahan Mata Kuliah Filantropi Pendidikan Novi Andriani; Heru Sulistya; Sedya Santosa; Adrian
Jurnal Pendidikan Vol. 24 No. 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v24i2.6032.2023

Abstract

Abstract: This study aims to analyze whether the educational philanthropy learning model can foster student awareness and social engagement. The research used a qualitative approach. Data collection techniques are carried out by participatory observation techniques, where researchers are directly involved during lectures through presentation activities and in-depth interviews. The resource persons in this study were lecturers who taught educational philanthropy, students of the Islamic Religious Education Management (MPI) study program classes A, B and C. After the data is collected it is then analyzed by data reduction. Then the presentation of the data is used so that it can be accessed and understood easily. The next stage draws conclusions. The results of this study show that the educational philanthropy learning model can foster student awareness and involvement and can create an independent character, but there are still several factors that become obstacles in learning educational philanthropy courses, namely students are still not on time in collecting mini research report assignments that have been determined by lecturers who teach educational philanthropy courses.   Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah model pembelajaran filantropi pendidikan dapat menumbuhkan kesadaran dan keterlibatan sosial mahasiswa. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi partisipatif, yaitu peneliti terlibat langsung selama perkuliahan melalui kegiatan presentasi dan wawancara mendalam. Narasumber dalam penelitian ini adalah dosen pengampu mata kuliah filantropi pendidikan dan mahasiswa program studi Manajemen Pendidikan Agama Islam (MPI) kelas A, B dan C. Setelah data dikumpulkan kemudian dianalisis dengan reduksi data. Kemudian penyajian data tersebut digunakan agar dapat diakses dan dipahami dengan mudah. Tahap selanjutnya menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran filantropi pendidikan dapat menumbuhkan kesadaran dan keterlibatan mahasiswa serta dapat menciptakan karakter yang mandiri, akan tetapi masih ada beberapa faktor yang menjadi kendala dalam pembelajaran mata kuliah filantropi pendidikan yaitu mahasiswa masih belum tepat waktu dalam pengumpulan tugas laporan mini research yang telah ditentukan dosen pengampu mata kuliah filantropi pendidikan.
Membaca Kurikulum Merdeka Belajar dalam Perspektif Islam Nurul Huda; Lusi Oktavia; Putri Jannati; Afifah Rizki; Rusdy Iskandar; Sedya Santosa
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 4 (2023): August
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i4.4287

Abstract

Kurikulum merdeka adalah  hasil revisi atau program dari Kemendibudristek karena ketertinggalan Indonesia dari segi pembelajaran akibat adanya pendemi covid 19. Tujuan dari penelitian ini berusaha untuk menggambarkan  relevansi atau keterkaitan antara kurikulum merdeka belajar dengan konsep belajar Islam. Implikasi dari riset ini adalah untuk memberikan penguatan terhadap kurikulum merdeka agar dapat diterapkan dalam setiap jenjang pendidikan. Penelitian kepustakaan dijadikan sebagai metode dalam memperolah data. Hasil penelitian menunjukan bahwa kurikulum merdeka relevan dengan konsep belajar dalam Islam. Relevansi antara kurikulum merdeka belajar dengan konsep belajar Islam yaitu, pertama, sama-sama mengutamakan aspek pemahaman yang mendalam dan komprehensif bagi siswa. Kedua, berfokus pada pengembangan karakter atau sikap siswa. Ketiga, memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Selain itu juga kurikulum merdeka dan konsep belajar Islam sama-sama menekankan pentingnya literasi
The Challenge of Good and Correct Indonesian Language in Higher Education Barirohmah Barirohmah; Nurmahmi Nurmahmi; Sedya Santosa
Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 6 No 2 (2021): Islamic Education Management
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Institut Pesantren KH Abdul Chalim Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31538/ndh.v6i2.1483

Abstract

Higher education is the center of civilization in modern society. Universities become centers for the development of science and technology. Higher education is a place to shape the character, personality, independence, and skills of human resources in Indonesia. It is the community in the university environment that will lead the direction of national development in the future. Indonesia, which consists of islands, requires a unifying language to communicate in all corners of the country. Indonesian as the national language, which was confirmed at the 1928 Youth Pledge, was able to become a unifying language for the nation. The era of globalization has an influence on the use of Indonesian in communication. The existence of globalization of course has an impact on world communication which requires an international language to exchange scientific information. This is a challenge for the Indonesian language to remain the identity of the Indonesian nation. Pride in using foreign languages ​​in communication and lack of pride in their own language will trigger the erosion of national identity. Character education that has the personality of the Indonesian nation must be instilled in the younger generation so that national identity is maintained.