Tito Hardiyanto
Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) Nurul Fitry; Dedi Herdiansah Sujaya; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 3 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.718 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i3.814

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) besarnya biaya yang dikeluarkan pada agroindustri kecap “Cap Jago” di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dalam satu kali proses produksi, (2) besarnya penerimaan dan pendapatan yang diterima agroindustri kecap “Cap Jago” di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dalam satu kaliproses produksi, (3) besarnya nilai tambah agroindustri kecap “Cap Jago” di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dalam satu kali proses produksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, dinas dan instansi terkait. Jumlah responden sebanyak 1 responden yang diperoleh secara purposive sampling. Analisis yang digunakan adalahbiaya, penerimaan, pendapatan, dan nilai tambah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:1. Biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha agroindustri kecap “Cap Jago” yang berada di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 17.611.885,19.2. Penerimaan diperoleh pengusaha agroindustri kecap “Cap Jago” yang berada di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 24.000.000,00. Sedangkan pendapatan yang diperoleh pengusaha agroindustri kecap “Cap Jago” sebesar Rp 6.388.114,81 per satu kali proses produksi.3. Nilai tambah yang diperoleh pengusaha agroindustri kecap “Cap Jago” yang berada di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran yaitu sebesar Rp 199.923,28 per kilogram dengan total produksi kecap sebanyak 1.000 liter dalam satu kali proses produksi.Kata Kunci: Kabupaten Pangandaran, kecap, nilai tambah
ANALISIS SALURAN PEMASARAN KEDELAI (Studi Kasus Pada Kelompoktani Munding Bule di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Rian Kurnia; Yus Rusman; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 2 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.738 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i2.725

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran kedelai dari produsen sampai ke konsumen, biaya pemasaran, marjin pemasaran dan keuntungan pemasaran kedelai untuk setiap tingkatan lembaga pemasaran, dan bagian harga yang diterima petani (Farmer’s share) dari harga yang dibayarkan konsumen akhir. Sampling lokasi ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan Desa Langkapsari merupakan penghasil kedelai terbesar di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Sedangkan petani responden diambil dengan cara sensus pada Kelompoktani Munding Bule sebanyak 64 orang, dan sampling lembaga pemasaran menggunakan snowballs sampling.Hasil penelitian menunjukan bahwa:1. Terdapat 3 saluran pemasaran dari produsen sampai ke konsumen yang menggunakan saluran 2 tingkat dan saluran 3 tingkat.2. Biaya pemasaran pada saluran 1 adalah Rp 783,96,- per ikat, saluran 2 Rp 710,94,- per kilogram, saluran 3 Rp 439,18,- per kilogram sedangkan marjin pemasaran pada saluran 1 Rp 1.314,06,- per ikat, saluran 2 Rp 1.500,- per kilogram, saluran 3 sebesar Rp 1.000,- per kilogram dengan keuntungan pemasaran pada saluran 1 sebesar Rp 530,10,- per ikat, saluran 2 Rp 789,06,- per kilogram, saluran 3 Rp 560,82,- 3. farmer’s share saluran 1 sebesar 12,39 persen, saluran 2 sebesar 81,25, dan saluran 3 sebesar 86,67 persen dari harga yang dibayarkan konsumen.Kata kunci : Pemasaran, Kedelai
RESPON PETANI TERHADAP KEGIATAN MODEL DESA KONSERVASI (MDK) DI KAWASAN TAMAN BURU MASIGIT KAREUMBI Mulpiadi Mulpiadi; Soetoro Soetoro; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 1 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i1.299

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) Respon petani terhadap kegiatan Model Desa Konservasi (MDK) Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi, (2) Kendala yang dihadapi dalam kegiatan Model Desa Konservasi (MDK) Kawasan Taman Buru Masigit Kareumbi. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode studi kasus, dengan mengambil kasus pada KelompokModel Desa Konservasi (MDK) di Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Penarikan sampel untuk kelompok dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu pada Kelompoktani yang berada ikawasan konservasi Taman Buru Masigit Kareumbi yang bernama Kelompok MDK, sedangkan sampel untuk responden dilakukan secara sensus terhadap 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Respon petani terhadap kegiatan Model Desa Konservasi (MDK) termasuk ke dalam kategori tinggi karena sebagian besar responden yaitu 90,00 persen mempunyai tingkat respon yang tinggi terhadap kegiatan MDK.2. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan Model Desa Konservasi (MDK) yaitu berkaitan dengan pemasaran hasil dari kegiatan MDK, pemasaran hasil usahatani anggrek baru sebatas memenuhi kebutuhan wisatawan di Taman Buru Masigit Kareumbi (TBMK) dan belum dipasarkan ke luar desa, misalnya memenuhi permintaan di kota Bandung dan sekitarnya. Demikian pula pemasaran bibit tanaman tahunan baru sebatas memenuhi kebutuhan bibit di desa dan untuk kegiatan penghijauan di gunung masigit, kelompok belum berani memproduksi secara massal (besarbesaran) karena masih mempertimbangkan dan melihat kondisi saluran pemasaran. Kata kunci : respon petani, model desa konservasi, kelompok MDK
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran) Sunarti Sunarti; Dedi Herdiansah Sujaya; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 3 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.088 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i3.823

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Besarnya rata-rata biaya yang digunakan pada agroindustri tempe dalam satu kali proses produksi di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran, (2) Besarnya rata-rata penerimaan dan rata-rata pendapatan yang diterima agroindustri tempe dalam satu kali proses produksi di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran, (3) Besarnya rata-rata R/C agroindustri tempe dalam satu kali proses produksi di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, dinas dan instansi terkait. Jumlah responden sebanyak 3 perajin yang diperoleh secara sensus. Analisis yang digunakan adalah biaya, penerimaan, pendapatan, dan R/C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Rata-rata biaya total agroindustri tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran dalam satu kali proses produksi adalah Rp 870.154,65.2. Rata-rata penerimaan agroindustri tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran dalam satu kali proses produksi adalah Rp 1.067.666,67; dan rata-rata pendapatan dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 197.512,02. 3. Rata-rata R/C dalam satu kali proses produksi adalah 1,21. Artinya setiap mengeluarkan biaya Rp. 1,00 akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 1,21 dan pendapatan Rp. 0,21 sehingga usaha agroindustri tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran KabupatenPangandaran menguntungkan dan layak untuk diusahakan.Kata Kunci: Kabupaten Pangandaran, R/C, tempe
ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum Annum L.)VARIETAS HOT BEAUTY (Studi Kasus di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis) Taufik Ridiyanto; Soetoro Soetoro; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 2 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.994 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i2.706

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : 1) Besarnya rata-rata biaya dan penerimaan usahatani cabai merah per hektar dalam satu kali musim tanam di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. 2) Besarnya rata-rata pendapatan usahatani cabai merah per hektar dalam satu kali musim tanam di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. 3) Besarnya rata-rata R/C usahatani cabai merah dalam satu kali musim tanam di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus merupakan suatu penelitian yang bersifat mendalam mengenai suatu karakteristik tertentu dari objek penelitian, penelitian ini yaitu di Desa Sukamaju Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. TeknikPenarikan sampel dilakukan secara sensus terhadap petani sebanyak 30 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Besarnya biaya total sebesar Rp. 34.385.907,09, penerimaannya sebesar Rp. 57.600.000 per satu kali musim tanam, diperoleh dari rata-rata hasil produksi panen cabai merah sebanyak 6.400 kilogram dengan harga Rp. 9000 per kilogram. 2) Besarnya pendapatan sebesar Rp 73.940.928,57 per hektar per satu kali musim tanam. 3) BesarnyaR/C (Revenue Cost Ratio) yaitu sebesar Rp. 2,51 hal ini petani cabai merah telah memperoleh keuntungan yaitu sebesar Rp. 2,51.Kata Kunci :Usahatani, Cabai merah, Kabupaten Ciamis
ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE Alek Hermawan; Dini Rochdiani; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 1, No 2 (2015): Januari 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v1i2.246

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan dari usahatani kacang panjang (Vigna sinensis L.) per hektar per satu musim tanam di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar, dan 2) Besarnya R/C usahatani kacang panjang (Vigna sinensis L.) per hektar per satu musim tanam di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada petani Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Pengambilan sampel ditentukan dengan total sampling, dan analisis data menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Besarnya biaya yang dikeluarkan dari usahatani kacang panjang varietas parade per hektar dalam satu musim tanam di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar rata-rata Rp 13.335.455,32. Penerimaan rata-rata Rp 24.057.471,26 per hektar dalam satu musim tanam, sehingga pendapatan rata-rata Rp 10.722.015,94 per hektar dalam satu musim tanam. 2)Berdasarkan analisis imbangan Penerimaan dan Biaya (R/C) pada usahatani kacang panjang varietas parade di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar adalah rata-rata sebesar 1,80 artinya apabila biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1,00 maka diperoleh penerimaan sebesar Rp 1,80 dan pendapatan sebesar Rp 0,80. Maka usahatani kacang panjang varietas parade di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar layak untuk diusahakan.Kata kunci : analisis usahatani, kacang panjang varietas parade
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA Waris Waris; Dedi Herdiansah Sujaya; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 1 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i1.294

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan pada agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi. (2) Besarnya R/C pada agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap dengan menggunakan metode survai, dan teknik penarikan sampeldalam penelitian ini menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Responden yang diambil sebagai sampel sebanyak 31 orang yaitu 15 persen dari seluruh perajin gula kelapa dengan jumlah anggota populasi sebanyak 208 orang. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan analisis dilakukan dalam satu kali proses produksi. Hasil penelitian menunjukkanbahwa dari rata-rata bahan baku nira kelapa sebanyak 38,03 liter menghasilkan gula kelapa sebanyak 9,645161 kilogram dalam satu kali proses produksi, dan diketahui bahwa : (1) Besarnya biaya produksi rata-rata Rp. 78.177,21, besarnya penerimaan rata-rata Rp. 96.451,61, sehingga besarnya pendapatan rata-rata Rp. 18.274,40. (2) Besarnya nilai R/C pada agroindustri gula kelapasebesar 1,23 yang artinya setiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan perajin, diperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,23 dan pendapatan sebesar Rp. 0,23. Hal ini menunjukkan bahwa agroindustri gula kelapa dalam satu kali proses produksi di Desa Bantar menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Kata kunci : biaya, pendapatan, R/C, agroindustri, gula kelapa
ANALISIS SALURAN PEMASARAN BUAH DUKU (Suatu Kasus di Desa Karanganyar Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis) Eman Badruzaman; Soetoro Soetoro; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 3 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1071.267 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i3.806

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan (1) untuk mengetahui saluran pemasaran buah duku dari produsen atau petani sampai ke konsumen (2) untuk mengetahui marjin, biaya, keuntungan pemasaran buah duku. Serta (3) perbandingan harga yang diterima petani (Farmer share). Penelitian ini melibatkan 31 orang responden dari pihak petani dan 12 orang respondendari pihak pedagang perantara. Hasil Penelitian menunjukan :1. Saluran pemasaran buah duku di Desa Karanganyar terdapat tiga saluran pemasaran a) Petani buah duku Pedagang pengumpul (Desa Karanganyar) pedagang pengecer (Desa Karangkamulyan) Konsumen.b) Petani buah duku Pedagang pengumpul (Desa Karanganyar) Pedagang Besar(Pasar Ciamis) Pedagang Pengecer konsumen.c) Petani buah duku pedagang pengumpul (Desa Karanganyar)Broker Pedagang besar (Cibitung) Pedagang pengecer (wilayah Cibitung)konsumen.2. Total marjin, biaya dan keuntungan pemasaran buah duku sebagai berikut :a) Total marjin pemasaran pada saluran 1 sebesar Rp 3.700 per kilogram, pada saluran 2 sebesar Rp 4.000 per kilogram, pada saluran 3 sebesar Rp 4.400 per kilogram.b) Total biaya pemasaran pada saluran 1 sebesar Rp 1.100 per kilogram, pada saluran 2 sebesar Rp 1.655 per kilogram, pada saluaran 3 sebesar Rp 1.815 per kilogram.c) Total keuntungan pemasaran pada saluran 1 sebesar Rp 2.600 per kilogram, pada saluran 2 sebesar Rp 2.345 per kilogram, pada saluran 3 sebesar Rp 2.585 per kilogram.3. harga yang diterima petani atau Farmer share pada saluran pemasaran 1sebesar 57,47 % per kilogram, pada saluran pemasaran 2 sebesar 55,56% per kilogram, pada saluran pemasaran 3sebesar 52,63% per kilogram.Kata Kunci : Saluran, Pemasaran, Buah, Duku, Kabupaten Ciamis
ANALISIS SALURAN PEMASARAN ANGGREK PADA KELOMPOK MODEL DESA KONSERVASI (MDK) KAWASAN TAMAN BURU MASIGIT KAREUMBI Kusnadi Kusnadi; Soetoro Soetoro; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 1 (2015): September 2015
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i1.300

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) Saluran pemasaran anggrek dari produsen sampai ke konsumen di Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang (2) Besarnya marjin, biaya dan keuntungan pemasaran anggrek dari produsen sampai ke konsumen di Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode studi kasus, dengan mengambil kasus pada Kelompok Model Desa Konservasi (MDK) di Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang. Data yang dikumpulkanmeliputi data primer dan data sekunder. Penarikan sampel untuk produsen dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu pada Kelompoktani yang berada di kawasan konservasi Taman Buru Masigit Kareumbi yang bernama Kelompok MDK, sedangkan sampel untuk pedagang perantara dilakukan dengan menggunakan snowball sampling method, berdasarkan snowball sampling method tersebut diketahui bahwa pedagang perantara pada saluran pemasaran anggrek dari Desa Sindulang terdiri dari 5 orang pedagang pengecer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa :(1) Saluran pemasaran anggrek dari Desa Sindulang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang hanya terdapat satu saluran pemasaran, yaitu :Petani -> Pedagang -> Pengecer Konsumen2) Harga beli anggrek Rp. 30.000 per pot dan harga jual Rp. 40.000 per pot, sehingga diperoleh marjin pemasaran anggrek sebesar Rp. 10.000 per pot, biaya pemasaran anggrek sebesar Rp 3.520 per pot, maka diperoleh keuntungan pemasaran yaitu sebesar Rp. 6.480 per pot. Kata kunci : saluran pemasaran, anggrek, model desa konservasi
ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya) Mochamad Erwin Firdaus; Dedi Herdiansah Sujaya; Tito Hardiyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 3, No 3 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.956 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v3i3.811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) saluran pemasaran gula aren (2) besarnya biaya, marjin dan keuntungan pemasaran gula aren (3) besarnya bagian harga yang diterima perajin (share) gula aren dari harga eceran (4) saluran pemasaran yang paling efisien berdasarkan persentase biaya dari nilai total produksi. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan mengambil lokasi penelitian di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling. Sedangkan untuk sampel lembaga pemasarandiambil dengan cara Snowball Sampling terhadap 2 orang pedagang pengumpul dan satu orang pedagang besar. Analisis data dilakukan secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1. Terdapat dua saluran pemasaran gula aren di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya. Pada saluran pemasaran 1 hanya melibatkan satu lembaga pemasaran yaitu pedagang pengecer sedangkan saluran pemasaran 2 melibatkan dua lembaga pemasaran yaitu pedagang pengumpul dan pedagang pengecer.2. Pada saluran pertama besarnya total marjin pemasaran yaitu sebesar Rp. 2.500,00 per kilogram dengan total biaya pemasaran sebesar Rp. 265,00 per kilogram sehingga total keuntungan pemasaran sebesar Rp. 2.235,00 per kilogram. Sedangkan pada saluran 2, besarnya total marjin pemasaran yaitu Rp. 4.500,00 per kilogram dengan total biaya pemasaran sebesar Rp. 572,00 perkilogram sehingga total keuntungan pemasaran sebesar Rp. 3.928,00 per kilogram.3. Besarnya bagian harga yang diterima perajin (produsen share) pada saluran 1 adalah sebesar 83,33 persen, sedangkan pada saluran 2 adalah 70,96 persenSaluran pertama adalah saluran pemasaran paling efisien dibandingkan dengan saluran pemasaran 2, dengan nilai EPS pada saluran 1 sebesar 1,77 persen.Kata Kunci : Pemasaran, Gula, Aren, Culamega, Tasikmalaya