Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM NOVEL WAKTU AKU SAMA MIKA : (KAJIAN STILISTIKA) Rahayu Rizky Prathamie; Nurrudin Nurrudin; Miftahulkhairah Anwar
DIKLASTRI : Jurnal Pendidikan, Pembelajaran, Linguistik, Bahasa Indonesia, dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 2 (2021): DIKLASTRI : Jurnal Pendidikan, Pembelajaran, Linguistik,Bahasa Indonesia dan Sa
Publisher : STKIP PGRI Trenggalek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis majas atau gaya bahasa yang digunakan penulis dalam novel Waktu Aku sama Mika. Pendekatan yang digunakan yaitu stilistika. Metode penelitiannya kualitatif. data analisis disajikan secara deskriptif berdasarkan klasifikasi pengkategorian majas atau gaya bahasa yang digunakan.  Berdasarkan hasil analisis novel tersebut, didapatkan data berupa (1) Majas perbandingan yang terdiri dari 3 kutipan majas simbolik, 3 kutipan majas metonimia, 1 kutipan untuk majas sinekdoke totem pro parte, 1 kutipan majas simile, 6 kutipan majas hiperbola dan 1 kutipan untuk majas senestesia. (2) Majas penegasan, terdapat 3 kutipan pada majas enumerasio, 1-majas asidenton, 19-majas pararelisme, 1-majas repetisi, 1-pleonasme, 8-retorika, 41-majas eksklamasio. (3) Pada majas pertentangan, hanya terdapat 1 permajasan yang digunakan, yaitu majas paradoks, dengan 1 kutipan. Kemudian (4) Majas sindiran terdapat 1 permajasan yang digunakan, yaitu majas sarkasme dengan 3 kutipan dari ungkapan sarkasme yang ditemukan pada novel Waktu Aku sama Mika.  
CITRA TELKOMSEL DENGAN SIMBOL DAERAH 3T SEBAGAI REPRESENTASI POSITIONING DALAM IKLAN TVC TELKOMSEL- RUMAH INDONESIA Rahayu Rizky Prathamie; Miftahulkhairah Anwar
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11 No 2 (2020): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan narasi dalam Iklan Tvc Telkomsel- Rumah Indonesia karya Giri Prasetyo. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif untuk melihat penggambaran citra Telkomsel dengan adanya penekanan perbedaan antar wilayah Indonesia dengan menggunakan Belu sebagai simbol daerah 3T. Citra Telkomsel digambarkan sebagai pihak yang bertanggung jawab dan berjasa atas terhubungnya komunikasi di seluruh pelosok negeri. Hal ini terlihat dari beberapa kalimat narasi dalam Iklan TVC Telkomsel- Rumah Indonesia. Selain itu, dalam narasi juga menggambarkan mengenai Ideologi persatuan dan kesatuan Indonesia sebagai pemicu persepsi masyarakat untuk berpikir mengenai keberadaan kondisi 3T yang nyata di Indonesia.
Media Pembelajaran sebagai Sarana Self Determination Learning pada Konteks Pembelajaran Jarak Jauh Rahayu Rizky Prathamie; Ninuk Lustyantie; Samsi Setiadi
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2755

Abstract

Kemajuan teknologi pada era revolusi industry 4.0 memiliki dampak tersendiri pada aspek Pendidikan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan teknologi sebagai media dukung proses pembelajaran di masa pandemic Covid-19 dengan adanya pemberlakuan pembelajaran Jarak Jauh. Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui bagaimana konsep pembelajaranmandiri pada konteks pembelajaran jarak jauh. Metode yang digunakan yaitu study Pustaka untuk mengetahui informasi terkini terkait dengan pembelajaran mandiri pada era pandemic, serta observasi langsung untuk mengetahui proses pembelajaran jarak jauh yang diimplementasikan di sekolah. Berdasarkan studi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak semua pihak baik pengajar maupun peserta didik dapat mempraktikkan proses pembelajaran jarak jauh dengan baik. Pihak pengajar belum memberikan media serta proses belajaran yang menyenangkan, tidak monoton. Pengimplementasian konsep heutagogy, peeragogy dan cybergogy untuk proses pembelajaran jarak jauh sangat membantu terciptanya pembelajaran yang efektif. Pada pihak peserta didik, kemandirian belajar perlu dibarengi dengan adanya emosi positif, motivasi belajar, manajemen waktu yang baik serta dukungan dari lingkungan sekitar seperti adanya perhatian dari orang tua dan lingkungan sosial yang mendukung proses belajar mandiri. 
Media Pembelajaran sebagai Sarana Self Determination Learning pada Konteks Pembelajaran Jarak Jauh Rahayu Rizky Prathamie; Ninuk Lustyantie; Samsi Setiadi
Jurnal Basicedu Vol 6, No 3 (2022): June Pages 3200-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2755

Abstract

Kemajuan teknologi pada era revolusi industry 4.0 memiliki dampak tersendiri pada aspek Pendidikan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan teknologi sebagai media dukung proses pembelajaran di masa pandemic Covid-19 dengan adanya pemberlakuan pembelajaran Jarak Jauh. Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui bagaimana konsep pembelajaranmandiri pada konteks pembelajaran jarak jauh. Metode yang digunakan yaitu study Pustaka untuk mengetahui informasi terkini terkait dengan pembelajaran mandiri pada era pandemic, serta observasi langsung untuk mengetahui proses pembelajaran jarak jauh yang diimplementasikan di sekolah. Berdasarkan studi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tidak semua pihak baik pengajar maupun peserta didik dapat mempraktikkan proses pembelajaran jarak jauh dengan baik. Pihak pengajar belum memberikan media serta proses belajaran yang menyenangkan, tidak monoton. Pengimplementasian konsep heutagogy, peeragogy dan cybergogy untuk proses pembelajaran jarak jauh sangat membantu terciptanya pembelajaran yang efektif. Pada pihak peserta didik, kemandirian belajar perlu dibarengi dengan adanya emosi positif, motivasi belajar, manajemen waktu yang baik serta dukungan dari lingkungan sekitar seperti adanya perhatian dari orang tua dan lingkungan sosial yang mendukung proses belajar mandiri.