This Author published in this journals
All Journal Kombud
Yayu Rahmawati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Proses Komunikasi Pewarisan Nilai Kearifan Lokal Melalui Komunikasi Keteladanan Dalam Masyarakat Perkotaan Di Kota Bima Rahmi Rahmi; Yayu Rahmawati
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 2 (2019): Komunikasi Kearifan Lokal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.839 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi keingintahuan peneliti tentang proses komunikasi pewarisan nilai-nilai kearifan lokal melalui komunikasi keteladanan yang dilakukan orang tua kepada anaknya. Karena sesungguhnya komunikasi dalam keluarga akan berpengaruh terhadap perilaku anak baik di dalam rumah maupun di luar rumah, baik di dalam keluarga maupun di lingkungan sosial. Komunikasi dalam keluarga yang paling berpengaruh terhadap sikap dan tindakan anak dalam lingkungan sosial. Bentukan dalam kelurga bentuk itu pula yang tercermin dalam sikap dan perbuatan anak dalam lingkungan sosial. Oleh karena itu keluarga mempunyai peranan yang besar dalam membentuk dan melestarikan budaya suatu masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Proses Komunikasi Pewarisan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Melalui Komunikasi Keteladanan Dalam Keluarga?. Tujuan penelitian yakni untuk mengetahui proses komunikasi keteladanan yang dilakukan orang tua kepada anak dalam mewariskan nilai-nilai kearifan lokal. Hasil penelitian ini adalah Peran orang tua atau ayah dan ibu sama-sama memberikan teladan yang baik dan mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal Bima kepada anaknya. Selanjutnya pewarisan nilai kearifan lokal tersebut diajarkan melalui media-media internet serta memberikan nasihat-nasihat secara langsung yang dilakukan secara informal seperti saat ngobrol bersama di ruang TV atau saat selesai Sholat berjamaah. Saat orang tua telah meneladani serta menasihati namun mereka tidak mengimplementasikan dengan perbuatan sehari-harinya, maka orang tua atau lebih tepatnya ayah akan menegurnya dengan cara yang lembut hingga keras. Cara orang tua mewariskan nilai-nilai kearifan lokal melalui keteladanan, kebisaan, nasehat, dan memberikan contoh keteladan yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal maja labo dahu, nggahi rawi pahu, dan Ketada Rawi Ma Tedi, Ketedi Rawi Ma Tada. Tujuannya agar anak-anak mereka mengetahui dan meneladani nilai-nilai kearifan lokal tersebut.
STRATEGI HUMAS PEMERINTAH KOTA BIMA DALAM MELAKUKAN MANAJEMEN KOMUNIKASI KRISIS PASCA BANJIR BANDANG YAYU RAHMAWATI
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 5, No 1 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.083 KB)

Abstract

Strategi Humas Pemerintah Kota Bima dalam melakukan manajemen komunikasi krisis pasca banjir bandang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) kronologis terjadinya krisis banjir bandang di Kota Bima; dan (2) strategi humas pemkot Bima dalam melakukan komunikasi krisis pasca banjir bandang. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis secara (1) deskriptif melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penaikan kesimpulan; (2) SWOT melalui proses penentuan kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kronologis banjir bandang berawal dari intensitas hujan yang cukup lebat hingga 129 mili per hari. Curah hujan yang ekstrim tersebut tidak didukung oleh lingkungan yang baik, seperti hutan di hulu yang gundul, sungai-sungai yang mengalami pendangkalan, drainase yang sempit bahkan tidak ada, sedimentasi air laut serta kebiasaan masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan. Adapun strategi humas pemkot Bima dalam melakukan manajemen komunikasi krisis pasca banjir bandang berupa pembentukan tim siaga bencana, mengumpulkan informasi, membuat pers rilis dan menyebarkannya melalui media facebook, melakukan negosiasi dengan pemprov dan pemerintah pusat, serta menjadi jembatan bagi pemerintah dan media massa dalam memberikan informasi mengenai banjir bandang.