Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Mbolo Weki dan Mbolo Rasa sebagai Manifestasi Budaya Kasama Weki (Studi pada Kelurahan Rabadompu Timur Kota Bima) Wawan Mulyawan; Akhyar Akhyar; Muhammad Iptidaiyah; Ahmad Usman
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 7, No 2 (2020): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mendeskripsikan kegiatan mbolo weki dan mbolo rasa masyarakat pada tahap sebelum acara hajatan di Kelurahan Rabadompu Timur Kota Bima. 2) Untuk mendeskripsikan kegiatan mbolo weki dan mbolo rasa masyarakat pada tahap pelaksanaan acara hajatan di Kelurahan Rabadompu Timur Kota Bima. Jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini di antaranya : pegawai kelurahan, pengurus lembaga sosial/kemasyarakatan kelurahan, masyarakat umum, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di Kelurahan Kumbe Kota Bima. Penentuan informan dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif, yang dimulai dari reduksi data, display data, dan verifikasi dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitiannya yakni: pertama, kaitan dengan kegiatan mbolo rasa masyarakat dalam tahap sebelum acara hajatan, hasilnya sudah dilaksanakan sesuai dengan aturan adat yang secara turun-temurun diwariskan walaupun tidak tertulis dan juga anjuran dalam ajaran agama Islam (QS Ali Imron (3):159). Kedua, kaitan dengan kegiatan dalam tahap pelaksanaan acara hajatan mbolo weki dan mbolo rasa, hasilnya sudah dilaksanakan sesuai dengan aturan adat yang secara turun-temurun diwariskan walaupun tidak tertulis dan juga anjuran dalam ajaran agama Islam (QS Ali Imron (3):159).
STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR DUKCAPIL KABUPATEN BIMA Muhamad Iptidaiyah; Wawan Mulyawan
Jurnal PenKoMi : Kajian Pendidikan dan Ekonomi Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Penkomi: Kajian Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/pk.v5i1.714

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi dan faktor pendukung dan penghambat pemerintah daerah dalam meningktakan pelayanan publik di dinas Dukcapil Kabupeten Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis dan sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Informan penelitian yaitu kepala dinas Dukcapil Kabupaten Bima, kepala bidang, pegawai dan masyarakat. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dkumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, dislay data, dan verifikasi (penarikan kesimpulan. Uji kredibilitas data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, trianggulasi, diskusi dengan warga. Hasil penelitian menemukan bahwa kualitas pelayanan pada di dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Bima masih kurang maksimal, seperti pelayanan yang diberikan belum menerapkan prinsip-prinsip pelayanan prima yang seharusnya diterapkan dengan baik oleh setiap dinas yang memberikan pelayanan publik.
Upaya Kepala Desa dalam Meningkatkan Kinerja Perangkat Desa di Desa Renda Kecamatan Woha Kabupaten Bima Abdul Kadir; Salahudin Salahudin; Wawan Mulyawan
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2022): October 2022
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.918 KB) | DOI: 10.57235/aurelia.v1i1.33

Abstract

AbstrakEfektifitas dinilai dari kinerja sumber daya manusia dalam organisasi. Unsur penting dalam peningkatan kinerja dalam organisasi adalah tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas, produktifitas, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu memberikan kontribusi optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kepala desa, keterampilan dalam berkomunikasi, gaya komunikasi, hubungan timbal balik antara pimpinan dan bawahan. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, adapun jumlah sampel yaitu 30 dengan total populasi 2.630. dengan mengembangkan instrument berupa quesioner yang diberikan kepada masing-masing responden yang mengunjungi Kantor Desa renda Kecamatan woha Kabupaten Bima. Kemudian teknik analisis data yang digunakan yaitu menganalisis data berdasarkan jawaban responden pada questioner. Adapun hasil penelitian yaitu dapat dijelaskan bahwa sebanyak 78,80% responden yang menyatakan sangat baik, kemudian baik 8%, kemudian responden menjawab cukup baik 3,15% dan responden yang menjawab tidak baik 0%. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa intensitas komunikasi yang dibangun oleh kepala desa sangat baik dan perlu dipertahankan sebagai bentuk dan upaya rekonstruksi komunikasi. Adapun simpulan yaitu berdasarkan data dapat dikatakan bahwa responden yang menjawab 79,03% Sangat baik, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh komunikasi kepala desa dalam meningkatkan kinerja perangkatnya sangat baik.Kata Kunci: Komunikasi, Kepala Desa, Kinerja, Perangkat Desa. AbstractThe effectiveness of communication is assessed from the performance of human resources in the organization. An important element in improving performance in an organization is the availability of quality human resources, productivity, has a high work ethic, and is able to make an optimal contribution. The purpose of this study was to determine the role of the village head, communication skills, communication styles, reciprocal relationships between leaders and subordinates. This type of descriptive quantitative research, while the number of samples is 30 with a total population of 2,630. by developing an instrument in the form of a questionnaire given to each respondent who visited the renda Village Office, woha District, Bima Regency. Then the data analysis technique used is to analyze the data based on the respondent's answer to the questionnaire. As for the results of the study, it can be explained that as many as 78.80% of respondents said it was very good, then 8% good, then the respondents answered quite well 3.15% and the respondents who answered were not good at 0%. Based on the data obtained, the intensity of communication built by the village head was very good and needed to be maintained as a form of communication reconstruction effort. The conclusion is that based on the data it can be said that the respondents who answered 79.03% were very good, this shows that the influence of the village head's communication in improving the performance of the apparatus was very good.Keywords: Communication, Village Head, Performance, Village Apparatus
Mbolo Weki dan Mbolo Rasa sebagai Manifestasi Budaya Kasama Weki (Studi pada Kelurahan Rabadompu Timur Kota Bima) Akhyar; Wawan Mulyawan; Muhamad Iptidaiyah; Ahmad Usman
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 7 No. 2 (2020): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mendeskripsikan kegiatan mbolo weki dan mbolo rasa masyarakat pada tahap sebelum acara hajatan di Kelurahan Rabadompu Timur Kota Bima. 2) Untuk mendeskripsikan kegiatan mbolo weki dan mbolo rasa masyarakat pada tahap pelaksanaan acara hajatan di Kelurahan Rabadompu Timur Kota Bima. Jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini di antaranya : pegawai kelurahan, pengurus lembaga sosial/kemasyarakatan kelurahan, masyarakat umum, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di Kelurahan Kumbe Kota Bima. Penentuan informan dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif, yang dimulai dari reduksi data, display data, dan verifikasi dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitiannya yakni: pertama, kaitan dengan kegiatan mbolo rasa masyarakat dalam tahap sebelum acara hajatan, hasilnya sudah dilaksanakan sesuai dengan aturan adat yang secara turun-temurun diwariskan walaupun tidak tertulis dan juga anjuran dalam ajaran agama Islam (QS Ali Imron (3):159). Kedua, kaitan dengan kegiatan dalam tahap pelaksanaan acara hajatan mbolo weki dan mbolo rasa, hasilnya sudah dilaksanakan sesuai dengan aturan adat yang secara turun-temurun diwariskan walaupun tidak tertulis dan juga anjuran dalam ajaran agama Islam (QS Ali Imron (3):159).
Fungsi Karang Taruna Dalam Memberdayakan Pemuda Desa Parangina Kecamatan Sape Kabupaten Bima Wawan Mulyawan
Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara Vol. 2 No. 2 (2023): Juni : Jurnal Masyarakat Mengabdi Nusantara
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58374/jmmn.v2i2.170

Abstract

Karang Taruna as a forum for community participation in fostering and developing the younger generation is in a strategic position, and is a vehicle that can play an active role in the development process in the kelurahan. On the one hand, Karang Taruna can be seen as a potential subject of development in the kelurahan; on the other hand, Karang Taruna can be seen as an object of development, which is a strategic target of the process of implementing development in the kelurahan. In the process of strategic existence, the function and role of Youth Organization can be optimized to become an efficient and effective development subsystem. Consequently, it is necessary to optimize, quality, and effectiveness of the role of Youth Organization in the development of the younger generation in particular and is expected to contribute to every dimension of development at a macro level. Because in accordance with its nature, Karang Taruna is a youth social organization, a forum for the activities of young people in villages and sub-districts to develop themselves and build their communities. Karang Taruna is one of the community's social self-help forces that can direct and mobilize the potential of the younger generation to participate in spurring development activities in their environment.
KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA LANTA KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA wawan mulyawan
Majalah Ilmiah Dinamika Administrasi (MIDA) Vol 20, No 1 (2023): Majalah Ilmiah Dinamika Administrasi (MIDA)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56681/da.v20i1.106

Abstract

ABSTRACT This study aims to: 1) To find out the strategy of community empowerment in development activities in Lanta Village, Lambu District, Bima Regency; 2) To find out the stages of community empowerment in development activities in Lanta Village, Lambu District, Bima Regency; 3) To find out the follow-up of community empowerment in development activities in Lanta Village, Lambu District, Bima Regency. In discussing this research, researchers used descriptive qualitative research, with data collection techniques used, namely interviews, observation, and documentation. Determination of key informants using purposive sampling technique with the number of key informants as many as 5 (five) people. The results showed that community empowerment strategies in development activities in Lanta Village, Lambu District, activities to strengthen the knowledge that the community has in community empowerment and plan development activities that are physical and non-physical in Lanta Village, this can be seen from the level of enthusiasm, mutual cooperation and togetherness of the community in the implementation of development; Stages of community empowerment in development activities in Lanta Village, Lambu District, Bima Regency are very good, this can be seen from the level of togetherness, cooperation and activeness as well as very good community participation because the Village Government is always informed before carrying out activities, and; Follow-up of community empowerment in development activities in Lanta Village. Keywords: Policy, Empowerment, and Community
Factors influencing first-time voters' turnout in the 2024 legislative elections: Political efficacy, campaign strategies, and financial incentives Mulyawan, Wawan; Rifai, Rifai; Hidayat, Rahmad
The International Journal of Politics and Sociology Research Vol. 12 No. 2 (2024): September: Law, Politic and Sosiology
Publisher : Trigin Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/ijopsor.v12i2.266

Abstract

This article explores the complexity of factors that mobilize the participation of first-time voters in the 2024 Legislative Election in Rabadompu Timur Village, Raba District, Bima City, West Nusa Tenggara Province. The low level of involvement of first-time voters in the general election process in Indonesia is the imperative basis for exploring the root causes underlying this phenomenon in order to strengthen the integrity and inclusiveness of electoral democracy. The urgency of this study is based on tracing the path of first-time voter participation, which has a crucial function in strengthening the legitimacy of the general election results through identifying dominant determinants in the form of political efficacy levels, candidate campaign strategies, and financial incentives. Data were collected from interviews with 20 first-time voters. The results of the study show that political efficacy plays an important role in encouraging participation, where voters with high confidence in their ability to influence election results tend to be more active. Candidate campaign strategies that utilize social media effectively also increase the involvement of first-time voters, although overly aggressive campaigns can actually reduce participation. In addition, financial incentives have been shown to mobilize some voters, although many still consider the candidate's program. These findings provide practical insights for policymakers and candidates in increasing the political participation of first-time voters, as well as offer theoretical contributions to the literature on voter behaviour.