Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

TINGKAT KEANEKARAGAMAN POLA PANGAN DI DESA RAWAN PANGAN DALAM PEMENUHAN POLA PANGAN HARAPAN Fachrur Rozi
CAKRAWALA Vol 3, No 1: Desember 2008
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1609.792 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v3i1.98

Abstract

Pemenuhan kebutuhan pangan bagi penduduk ditunjukkan dengan terpenuhinyya kebutuhan gizi untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesehatan yang merupakan bagian dari ketahanan bangsa. Apakah diversifikasi atau keanekaragaman pangan tercapai atau tidak pada masyarakat khususnya di pedesaan yang berpeluang besar untuk melakukan hal itu. Penelitian dilakukan di Desa Curahtatal Kecamatan Arjasa Kabupaten Situbondo, dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut teridentifikasi sebgaai desa rawan pangan. Survey rumah tangga dilakukan selama dua bulan mulai bulan Maret-Juni 2008. Alat analisisi menggunakan perhitungan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dilihat dari Angka Kecukupan Energi (AKE) dan Angka Kecukupan Protein (AKP). Hasil Penelitian menunjukkan pola konsumsi pangan pada rumah tangga pedesaan masih kurang dari yang diharapkan, sehingga kondisi diversifikasi pangan dan ketahanan pangan pada rumah tangga pedesaaan belum tercapai. Hasil skor PPH tersebut mengindentifikasikan bahwa pola konsumsi pangan pada rumh tangga belum beragam dan belum berimbang. Rendahnya skor PPH hasil analisis menggambarkan bahwa kelompok konsumsi pangan di pedesaan Jawa Timur belum beragam dan masih rendah mutu gizi dan nutrisi. Perlu sosialisasi dan penyuluhan mengenai Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dan pendampingan serta pemberdayaan kepada masyarakat bertujuan agar lebih paham mengenai konsumsi pangan yang bergizi, beragam dan seimbang, sehingga diharapkan terdapat perubahan perilaku konsumsi pangan rumah tangga yang lebih baik.
POTENSI KELEMBAGAAN LOKAL DALAM MENUNJANG PROGRAM DIVERSIFIKASI PANGAN MENUJU KETAHANAN PANGAN Fachrur Rozi
CAKRAWALA Vol 5, No 1: Desember 2010
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3469.811 KB) | DOI: 10.32781/cakrawala.v5i1.25

Abstract

Program diversifikasi untuk menuju ketahanan pangan telah cukup lama dilakukan meski belum menunjukkan keberhasilan bahkan bisa dibilang salah arah tujuan diversifikasi pangan lebih pada usaha menurunkan tingkat konsumsi beras, dan hanyadiartikan pada penganekaragaman pangan pokok, tidak pada pangan secara keseluruhan. Upaya yang bisa ditempuh dalam rangka menunjang program diversifikasi pangan adalah melalui peningkatan pemberdayaan kelembagaan di masyarakat. Dalam program ketahanan pangan, fungsi kelembagaan dibagi dua kategori yakni kelembagaan sebagai fasilitator dan motivator, dan kelembagaan pelaksanaan.
Menilik Diskresi pada Satuan Pendidikan: Aktualisasi Sistem Pembelajaran Berbasis Mesjid TK Al-Furqan Kota Bukittinggi Sebagai Sebuah Inovasi Dalam Membangun Karakter Religius Pada Anak Sejak Usia Dini Fachrur Rozi
Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik Vol 3 No 1 (2017): Vol 3, No 1 (2017): Oktober
Publisher : Laboratorium Administrasi Publik FISIP Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.319 KB) | DOI: 10.25077/jakp.3.1.33-58.2017

Abstract

Sistem pendidikan nasional memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 termaktub bahwa tujuan dari pelaksanaan sistem pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu capaian yang ingin diwujudkan dalam sistem pendidikan nasional ini adalah untuk menciptakan arah pembelajaran yang dapat menanamkan karakter mulia bagi peserta didik. Proses pembangunan karakter pada peserta didik akan lebih baik jika dilakukan sejak usia dini. Hal ini dikarenakan pendidikan yang diberikan sejak usia dini akan menjadi fondasi bagi dasar kepribadian anak dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya. Penelitian yang dilakukan dengan metode penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan inovasi dalam sistem pembelajaran sebagai sebuah hasil dari diskresi yang dilakukan untuk menstimulasi pembangunan karakter anak sejak usia dini. Penelitian ini dilakukan dengan cara studi kasus di TK Al- Furqan Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat. Untuk membangun karakter religius kepada peserta didiknya, TK Al-Furqan Kota Bukittinggi berinovasi melalui penerapan sistem pembelajaran berbasis mesjid. Inovasi sistem pembelajaran berbasis mesjid ini merupakan hasil dari diskresi yang dilakukan terhadap pelaksanaan Sistem Pendidikan dan Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Sehingga menjadikan TK Al-Furqan sebagai TK satu-satunya yang ada di Kota Bukittinggi yang menerapkan sistem pembelajaran ini yang dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk membangun karakter pada anak sejak usia dini.
PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP MATAKULIAH TEKNIK PEMBENTUKAN PLAT DENGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN DI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FT UNP Fachrur Rozi; Arwizet K; Nelvi Erizon; Rizky Ema Wulansari
Jurnal Vokasi Edukasi (VomEk) Vol 5 No 4 (2023): Jurnal Vokasi Mekanika
Publisher : Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Unversitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/vomek.v5i4.614

Abstract

Keberhasilan belajar di perguruan tinggi pada dasarnya lebih banyak tergantung pada usaha mahasiswa dalam penyesuaian dirinya. Observasi yang dilaksanakan di Department Teknik Mesin FT UNP. Peneliti menemukan permasalahan mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan dimana yang didasari oleh perbedaan latar belakang sekolah. Peneliti melihat bahwa mahasiswa yang berlatar belakang dari SMA membutuhkan waktu dalam memahami perkuliahan terutama di bidang Teknik Mesin akan tetapi mahasiswa yang berasal dari SMA lebih mudah memahami perkuliahan yang bersifat teori. Berbanding terbalik dengan mahasiswa lulusan SMK peneliti menemukan bahwa hal yang berkaitan dengan perkuliahan yang berisifat praktik mahasiswa lulusan SMK akan lebih mudah memahaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap apakah yang menjadi faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar bagi mahasiswa dengan perbedaan latar belakang pendidikan. Kajian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pada kajian ini sampel penelitian nya yaitu Mahasiswa Teknik Mesin FT UNP dengan Program Studi S1 Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2019, 2020 dan 2021 berjumlah 150 mahasiswa. Hasil diperoleh pada penelitian ini terdapat perbedaan kemampuan dalam memahami pembelajaran yang dinilai dari indicator pengetahuan awal, minat bakat, sarana prasarana, lingkungan belajar, dan kinerja dosen. Kesimpulan penelitian ini dilihat dari variabel persepsi didapatkan nilai persentase dari hasil data angket dengan sampel sebanyak 150 pada mahasiswa angkatan 2019,2020,dan 2021 diperoleh nilai tingkat capaian responden dengan kategori yang cukup
Analysis of Halal Tourism Destination Development in Madura Bambang Haryadi; Hery Purwanto; Merry Satya Angraini; Fachrur Rozi; Allyvia Camelia
Jurnal Internasional Riset Bisnis Pariwisata Vol 3 No 2 (2024): International Journal of Tourism Business Research (INTOUR)
Publisher : Faculty of Economics and Business, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/intour.v3i2.1370

Abstract

The purpose of this study is to analyze the carrying capacity and the development of halal tourism destinations using the Business Model Canvas approach. The study was conducted in ten halal tourism destinations from August to November 2023. Primary and secondary data were used in this research. The results of the study indicate that the carrying capacity for halal tourism development is quite adequate. The results of the BMC element mapping, ten halal tourism destinations in Madura have provided value to tourists. All efforts fulfill the nine BMC elements. The results of the BMC mapping with SWOT show the strategies that can be carried out: 1) support for marketing development, 2) support for destination development, 3) support for the development of small and medium industries (IKM) in tourist destinations, and 4) institutional support. Based on the SWOT analysis, there are strategies that can be carried out, namely: 1. Integrating infrastructure development by building linkages with halal tourism destinations, 2. Establishing laws and regulations in the region, and 3. Providing ease of doing business for the community, 4. Tourism destination managers can take advantage of their advantages.
Koperasi Dan Tax Compliance: Studi Empiris Pada Koperasi Di Wilayah Pedesaan Kabupaten Lampung Selatan Rozi, Fakhrur; Supriyanto, Supriyanto
Benefit: Journal of Bussiness, Economics, and Finance Vol. 3 No. 2 (2025): BENEFIT: Journal Of Business, Economics, and Finance
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Publikasi Ilmiah (lppi) Yayasan Almahmudi Bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/benefit.v3i2.1270

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepatuhan pajak (tax compliance) koperasi di wilayah pedesaan Kabupaten Lampung Selatan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya. Dengan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan melalui survei terhadap 40 koperasi aktif yang tersebar di berbagai desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman perpajakan, kualitas pelayanan fiskus, dan akuntabilitas manajemen koperasi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak koperasi. Namun, tantangan infrastruktur digital dan rendahnya literasi perpajakan masih menjadi kendala utama. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pelatihan perpajakan berkala dan pendampingan pajak oleh pemerintah daerah agar koperasi dapat meningkatkan kepatuhannya.