Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Sitokinin Terhadap Kemampuan Eksplan Pada Penggandaan Tunas Vanili (Vanilla planifolia Andrews.) Yusriatul Mawaddah; Dyah Nuning Erawati; Mohammad Donianto; Wegi Meiza Ryana; Anis Ikanafi'ah
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v5i2.441

Abstract

Tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews.) memiliki nilai ekspor yang tinggi karena Indonesia menempati peringkat ke-3 sebagai eksportir terbesar dunia setelah Madagaskar dan Perancis. Pengembangan bibit secara vegetatif dalam budidaya vanili yang memiliki beberapa kelemahan yaitu merusak tanaman induk dan rentan serangan penyakit busuk batang. Kelemahan perbanyakan vegetatif dapat diatasi dengan teknik kultur jaringan melalui penambahan sitokinin. Penelitian bertujuan untuk  1) menganalisis peran Kinetin terhadap penggandaan tunas eksplan vanili; 2) menganalisis peran BAP terhadap penggandaan tunas eksplan vanili dan 3) menganalisis interaksi peran Kinetin dan BAP terhadap penggandaan tunas eksplan vanili. Pelaksanaan penelitian pada bulan Juni-Desember 2020 bertempat di Laboraturium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama adalah Kinetin pada taraf  0,0 mg/l, 1,0 mg/l dan 2,0 mg/l. Faktor kedua adalah BAP pada taraf 0,5 mg/l, 1,5 mg/l, dan 2,5 mg/l dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kinetin 1,0-2,0 mg/l berperan dalam mempengaruhi kecepatan bertunas eksplan dengan hasil tercepat pada 9-10 hari setelah inokulasi, 2) BAP berperan mendukung kemampuan eksplan menghasilkan jumlah tunas terbanyak pada umur8 msi pada konsentrasi BAP 1,5-2,5 mg/l dengan rerata jumlah tunas 4,24-5,00 tunas/eksplan. Konsentrasi BAP 0,5 mg/l mempengaruhi panjang tunas dengan rerata 2,46 cm pada umur eksplan 10 minggu setelah inokulasi.
Optimasi Konsentrasi Kinetin dan Benzyl Amino Purine Pada Kultur Tunas Vanili (Vanilla planifolia) Dyah Nuning Erawati; Yusriatul Mawaddah; Siti Humaida; Irma Wardati
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 1 (2021): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i1.2636

Abstract

Vanili berpotensi untuk dikembangkan melalui teknik kultur jaringan untuk mengantisipasi keterbatasan tanaman induk sebagai sumber bahan tanam. Kemampuan perbanyakan tunas vanili secara in vitro perlu dikendalikan dengan pengaturan Kinetin dan Benzil Amino Purin. Kepentingan penelitian ini adalah 1) analisis respon eksplan vanili pada beberapa konsentrasi Kinetin; 2) analisis respon eksplan vanili pada beberapa konsentrasi BAP dan 3) analisis interaksi Kinetin dan BAP terhadap respon eksplan vanili terhadap perbanyakan tunas. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember pada bulan Juni sampai Desember 2020 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor 1 adalah konsentrasi Kinetin 0,0, 1,0, 2,0 mg.L-1 dan faktor kedua adalah konsentrasi BAP 0,5, 1,5, 2,5 mg.L-1. Hasil penelitian membuktikan bahwa perbanyakan tunas paling cepat terjadi pada media MS + Kinetin 2 mg.L-1 dengan rerata 8,7 hari setelah inokulasi. Rerata jumlah pucuk 7,6 pucuk/eksplan dengan berat basah rata-rata tertinggi 0,9 gram/eksplan pada penambahan BAP 1,5 mg. L-1 pada pengukuran 70 hari setelah inokulasi.