Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

JALUR INFEKSI Beauveria bassiana DAN Metarhizium anisopliae SEBAGAI PENGENDALI HAYATI COLEOPTERA:Oryctes rhinoceros L. Dyah Nuning Erawati; Irma Wardati; Suharto Suharto; Joni Murti Mulyo Aji; Novita Cholifah Ida; Yeni Suprapti
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 21 No 3 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jppt.v21i3.2139

Abstract

Recent co-evolutionary studies of insect-pathogens have shown that entomopathogenic fungi have a greater potential for oral toxicity in terms of virulence in the mouth infection of insect pests. Therefore, it is necessary to conduct research on finding the route of infection of B. bassiana and M. anisopliae through the mouth in the larvae of the rhinoceros beetle O. rhinoceros. The purpose of this study was to analyze the path of infection of B. bassiana and M. anisopliae in O. rhinoceros larvae through exposure to the entompotagen fungus. The study was conducted at the Plant Protection Laboratory Politeknik Negeri Jember using a single factor Completely Randomized Design (CRD) with B. bassiana and M. anisopliae isolates from Temanggung, Jember and Jombang. Data analysis used Analysis of Variance and further analysis used Least Significant Difference Test at 5% level. The results showed that all isolates were able to infect and cause mortality in the test insects. MJb isolate had the highest effectiveness with the mortality rate of the test insects reaching 100% and the highest spore density with an average of 8.9 x 109 conidia/ml on day 6 after application. The hyphae that were abundant in the abdomen of cadaveric infected with M. anisopliae were different from the hyphae which grew more on the head of insects infected with B. bassiana, confirming previous research on the route of B. bassiana infection through oral toxicity. These results will be useful in providing new information regarding potential pathways of infection of B. bassiana in O. rhinoceros larvae through oral toxicity mechanisms, which until now have been very little reported. Keywords: entomopathogenic fungi, oral infection, larvae, coleoptera
Induksi Tunas Tembakau (Nicotiana tabacum L) Varietas Kasturi 2 dengan Variasi Konsentrasi BAP secara In Vitro Irma Anindiyati; Dyah Nuning Erawati
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 4 No 1 (2020): MARET
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v4i1.340

Abstract

Tembakau Kasturi 2 merupakan tembakau khas Jember yang memiliki produktifitas relatif tinggi. Perbanyakan secara generatif cenderung menghasilkan bibit yang kurang seragam sehingga dikembangkan dengan teknik kultur jaringan. Dalam kultur jaringan, penambahan zat pengatur tumbuh memberikan pengaruh yang nyata.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi ZPT BAP terhadap induksi tunas tembakau varietas Kasturi 2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2018 hingga Desember 2018 di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan 6 perlakuan yaitu penambahan BAP dengan konsentrasi 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm, dan 5 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan BAP 2 ppm merupakan konsentrasi terbaik untuk induksi tunas tembakau Kasturi 2 dengan kedinian bertunas 12,17 hari setelah inokulasi, eksplan bertunas 100%, rerata jumlah tunas 47,50 buah per eksplan dan rerata tinggi tunas 1,42 cm.
Respon Eksplan Vanili (Vanilla planifolia) dengan Stimulasi BAP dan NAA Melalui Teknik Mikropropagasi Dyah Nuning Erawati; Usken Fisdiana; Muhammad Kadafi
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 4 No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v4i2.362

Abstract

Pengembangan tanaman vanili dengan perbanyakan vegetatif secara konvensional memiliki keterbatasan tanaman induk sebagai bahan setek sehingga vanili berpotensi dikembangkan melalui teknik mikropropagasi. Kemampuan eksplan vanili dalam beregenerasi dan berdiferensiasi untuk membentuk tunas dan akar secara in vitro  perlu dikontrol melalui pengaturan auksin dan sitokinin. Tujuan dalam penelitian adalah: 1) menganalisis respon eksplan vanili dengan stimulasi BAP; 2) menganalisis respon eksplan vanili dengan stimulasi NAA dan 3) menganalisis interaksi stimulasi BAP dan NAA terhadap respon eksplan vanili melalui teknik mikropropagasi. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor 1 adalah stimulasi BAP pada level konsentrasi 0.0, 1.0, 3.0 mg/L dan faktor 2 adalah stimulasi NAA pada level konsentrasi 0.0, 0.5 mg/L. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa stimulasi BAP secara tunggal mempengaruhi multiplikasi tunas vanili dengan rerata jumlah tunas terbanyak 6.8 tunas/ eksplan pada stimulasi BAP 1 mg/L dan  stimulasi NAA secara tunggal menginduksi pembentukan akar dengan rerata jumlah akar terbanyak 3.0 akar/eksplan pada stimulasi NAA 0.5 mg/L.
Peran Sitokinin Terhadap Kemampuan Eksplan Pada Penggandaan Tunas Vanili (Vanilla planifolia Andrews.) Yusriatul Mawaddah; Dyah Nuning Erawati; Mohammad Donianto; Wegi Meiza Ryana; Anis Ikanafi'ah
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v5i2.441

Abstract

Tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews.) memiliki nilai ekspor yang tinggi karena Indonesia menempati peringkat ke-3 sebagai eksportir terbesar dunia setelah Madagaskar dan Perancis. Pengembangan bibit secara vegetatif dalam budidaya vanili yang memiliki beberapa kelemahan yaitu merusak tanaman induk dan rentan serangan penyakit busuk batang. Kelemahan perbanyakan vegetatif dapat diatasi dengan teknik kultur jaringan melalui penambahan sitokinin. Penelitian bertujuan untuk  1) menganalisis peran Kinetin terhadap penggandaan tunas eksplan vanili; 2) menganalisis peran BAP terhadap penggandaan tunas eksplan vanili dan 3) menganalisis interaksi peran Kinetin dan BAP terhadap penggandaan tunas eksplan vanili. Pelaksanaan penelitian pada bulan Juni-Desember 2020 bertempat di Laboraturium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama adalah Kinetin pada taraf  0,0 mg/l, 1,0 mg/l dan 2,0 mg/l. Faktor kedua adalah BAP pada taraf 0,5 mg/l, 1,5 mg/l, dan 2,5 mg/l dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kinetin 1,0-2,0 mg/l berperan dalam mempengaruhi kecepatan bertunas eksplan dengan hasil tercepat pada 9-10 hari setelah inokulasi, 2) BAP berperan mendukung kemampuan eksplan menghasilkan jumlah tunas terbanyak pada umur8 msi pada konsentrasi BAP 1,5-2,5 mg/l dengan rerata jumlah tunas 4,24-5,00 tunas/eksplan. Konsentrasi BAP 0,5 mg/l mempengaruhi panjang tunas dengan rerata 2,46 cm pada umur eksplan 10 minggu setelah inokulasi.
Optimasi Konsentrasi Kinetin dan Benzyl Amino Purine Pada Kultur Tunas Vanili (Vanilla planifolia) Dyah Nuning Erawati; Yusriatul Mawaddah; Siti Humaida; Irma Wardati
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 1 (2021): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i1.2636

Abstract

Vanili berpotensi untuk dikembangkan melalui teknik kultur jaringan untuk mengantisipasi keterbatasan tanaman induk sebagai sumber bahan tanam. Kemampuan perbanyakan tunas vanili secara in vitro perlu dikendalikan dengan pengaturan Kinetin dan Benzil Amino Purin. Kepentingan penelitian ini adalah 1) analisis respon eksplan vanili pada beberapa konsentrasi Kinetin; 2) analisis respon eksplan vanili pada beberapa konsentrasi BAP dan 3) analisis interaksi Kinetin dan BAP terhadap respon eksplan vanili terhadap perbanyakan tunas. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember pada bulan Juni sampai Desember 2020 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor 1 adalah konsentrasi Kinetin 0,0, 1,0, 2,0 mg.L-1 dan faktor kedua adalah konsentrasi BAP 0,5, 1,5, 2,5 mg.L-1. Hasil penelitian membuktikan bahwa perbanyakan tunas paling cepat terjadi pada media MS + Kinetin 2 mg.L-1 dengan rerata 8,7 hari setelah inokulasi. Rerata jumlah pucuk 7,6 pucuk/eksplan dengan berat basah rata-rata tertinggi 0,9 gram/eksplan pada penambahan BAP 1,5 mg. L-1 pada pengukuran 70 hari setelah inokulasi.
PENINGKATAN KUALITAS PENGOLAHAN HASIL KOPI ROBUSTA PADA KELOMPOK TANI SANGKURIANG DESA GARAHAN KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER Usken Fisdiana; Dyah Nuning Erawati; Titien Fatimah; Ramadhan Taufika; Siti Humaida
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8381

Abstract

ABSTRAKMitra kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah kelompok tani Sangkuriang Desa Garahan Kecamatan Silo Kabupaten Jember yang memiliki potensi ketersediaan hasil panen kopi robusta cukup banyak tetapi belum diupayakan pengolahan hasil kopi robusta secara optimal sehingga perlu adanya transfer teknologi tepat guna yang mudah diterapkan untuk meningkatkan kualitas produk melalui pembuatan kopi instan. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani mitra kopi dalam meningkatkan kualitas pengolahan hasil kopi robusta, transfer teknologi tepat guna yang baru sehingga dapat meningkatkan efisiensi penanganan pasca panen kopi robusta dan membuka peluang calon wirausaha baru dengan produk kopi robusta instan. Metode kegiatan yang digunakan meliputi penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan evaluasi untuk menjamin transfer pengetahuan dan teknologi berjalan sesuai target dan sasaran sehingga petani mitra berhasil mandiri. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 1) Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra tercapai dengan tanggapan yang baik dan antusias yang tinggi dari mitra; 2) Efisiensi penanganan pascapanen kopi mitra tercapai melalui pengembangan produk kopi instan yang dibuat dengan teknologi yang sederhana dan dengan bahan baku yang tersedia di lapang; 3) Peluang wirausaha baru bagi mitra dengan produk kopi robusta instan kemasan. Kata kunci: kopi instan; kualitas; produk; robusta ABSTRACTPartners for community service activities are the Sangkuriang Farmers Group, Garahan Village, Silo District, Jember Regency which has the potential for the availability of Robusta coffee in large quantities but has not tried to process Robusta coffee products optimally so that proper handling is needed. transfer. easy-to-apply technology to improve quality. products through instant coffee making. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of partner coffee farmers in improving the quality of robusta coffee processing, transfer of appropriate new technologies to improve post-harvest handling efficiency of robusta coffee and open up new opportunities. for prospective entrepreneurs with instant robusta coffee products. The method of activity used includes counseling, training, mentoring, and evaluation to ensure the transfer of knowledge and technology goes according to targets and targets so that partner farmers succeed independently. The results of the activity show that 1) Increased knowledge and skills of partners are achieved with a good response and high enthusiasm from partners; 2) Efficiency of post-harvest handling of partner coffee is achieved through the development of instant coffee products made with simple technology and with raw materials available in the field; 3) New entrepreneurial opportunities for partners with packaged instant robusta coffee products. Keywords: instant coffe; product; robusta; quality
Analisis Usaha Budidaya Bibit Tanaman Mint dan Lidah Buaya Pada Lahan Pekarangan di Kecamatan Sumbersari Jember Siti Humaida; Dyah Nuning Erawati; Titien Fatimah; Samsul Hadi
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i2.3359

Abstract

Mitra kegiatan adalah 5 orang ibu yang mewakili kelompok PKK RW 27 Kelurahan Tegal Boto Lor yang bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Sumbersari Jember. Permasalahan utama yang dihadapi mitra adalah lahan pekarangan yang terbatas di lokasi mitra belum dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan sistem pertanian pekarangan. Permasalahan mitra diselesaikan melalui solusi berupa transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya pengembangan sistem pertanian pekarangan untuk budidaya tanaman mint dan tanaman lidah buaya dengan memanfaatkan penggunaan kembali (re-use) limbah sampah plastik sebagai pengganti polibag. Pemanfaatan limbah plastik akan menekan biaya produksi sehingga keuntungan yang akan diperoleh mitra akan berpotensi meningkatkan kesejahteraan keluarga di tengah masa pandemi dan endemi Covid-19.  Analisis usaha memperlihatkan bahwa budidaya bibit mint memiliki nilai R/C ratio sebesar 2.98 dan nilai R/C ratio budidaya bibit lidah buaya sebesar 2.32. Nilai R/C ratio lebih besar daripada nilai 1 menunjukkan bahwa budidaya bibit mint dan budidaya bibit lidah buaya sangat layak untuk dijalankan atau dikembangkan. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan diperoleh dari usaha tersebut.
Pengujian Dua Formulasi Pakan Berbeda pada Perbanyakan Massal Serangga Ulat Grayak, (Spodoptera litura F.) pada Skala Laboratorium Ramadhan Taufika; Dyah Nuning Erawati; Descha Giatri Cahyaningrum; Titien Fatimah
Agroteknika Vol 5 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v5i2.162

Abstract

Ulat Grayak, Spodoptera litura merupakan serangga fitofagus yang merusak tanaman pertanian. Stadia larva merupakan stadia yang sangat merusak hasil pertanian. Penelitian pengembangan metode perbanyakan massal (mass rearing) menggunakan formulasi tertentu diperlukan sebagai upaya untuk menghasilkan serangga uji yang homogen (umur stadia yang seragam dalam jumlah yang banyak) dengan waktu yang efisien pada skala laboratorium. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh formulasi pakan buatan terhadap panjang larva, berat pupa, dan lama (periode) stadia (telur-imago) S. litura yang dipelihara pada skala laboratorium. Formulasi pakan buatan yang diuji pada penelitian ini adalah formulasi Poitout dan Singh and Moore Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa larva S. liturayang dipelihara dengan menggunakan pakan buatan formulasi Singh and Moore menghasilkan penambahan panjang larva, penambahan berat tubuh pupa, dan pemendekan waktu stadia S. litura dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan formulasi Poitout. Pakan buatan yang dibuat dengan formulasi Singh and Moore dapat dijadikan sebagai alternatif pakan untuk mass rearing S. litura pada skala laboratorium.
PELATIHAN PENGGUNAAN E-COMMERCE DAN PELATIHAN SENAM LANSIA PADA KELOMPOK PENGAJIAN AL-FALAH DESA KEMUNING LOR KECAMATAN ARJASA Ramadhan Taufika; Christa Dyah Utami; Riskha Dora Candra Dewi; Devi Arine Kusumawardani; Dyah Nuning Erawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14062

Abstract

ABSTRAKKemajuan teknologi informasi memberikan inovasi baru pada bidang pemasaran produk salah satu contohnya adalah penggunaan e-commerce. Melalui e-commerce pemasaran produk tidak ada batasan pada satu daerah, tetapi dapat meluas sampai beberapa daerah. Mitra pengabdian adalah kelompok pengajian Al Falah dengan mayoritas anggota adalah wanita kelompok lansia. Adapun permasalahan pada mitra yaitu mitra belum memiliki kemampuan untuk memasarkan produk suplemen herbal yang telah diproduksi secara mandiri melalui e-commerce. Permasalahan lain yaitu mitra pengabdian yang didominasi oleh wanita lanisa belum memahami tentang kesehatan. Metode kegiatan yang dilaksanakan pada pengabdian ini yaitu koordinasi persiapan kegiatan, pelatihan senam lansia, pelatihan pemasaran produk melalui e-commerce, serta monitoring dan evaluasi. Solusi yang diberikan oleh tim pengabdian pada kegiatan ini adalah memberikan edukasi tentang pentingnya senam lansia pada mitra, mengadakan pelatihan senam lansia, mengadakan pelatihan pemasaran produk melalui e-commerce, serta melakukan evaluasi pada kemampuan dan pemahaman mitra mengenai penggunaan e-commerce, serta kemampuan mitra dalam mempraktekkan senam lansia secara mandiri. Hasil dari pengabdian adalah mitra mampu menggunakan e-commerce untuk memasarkan produk suplemen herbal serta mampu mempraktekkan senam lansia secara mandiri.   Kata kunci: e-commerce; lansia; pelatihan; produk; senam ABSTRACTAdvances in information technology provide new innovations in the field of product marketing, one example is the use of e-commerce. Through e-commerce, product marketing is not limited to one area, but can extend to several regions. The service partner is the Al Falah recitation group with the majority of members being women from the elderly group. There are problems with partners, namely partners do not yet have the ability to market herbal supplement products that have been produced independently through e-commerce. Another problem is that service partners, who are dominated by women, do not understand health. The stages of the activities carried out in this service are coordination of preparation for activities, training for elderly gymnastics, product marketing training through e-commerce, as well as monitoring and evaluation. The solution provided by the service team for this activity is to provide education about the importance of elderly exercise to partners, conduct elderly exercise training, conduct product marketing training through e-commerce, and evaluate partners' abilities and understanding regarding the use of e-commerce, as well as partners' capabilities. in practicing elderly exercise independently. The result of the dedication is that partners are able to use e-commerce to market herbal supplement products and are able to practice elderly exercise independently. Keywords: e-commerce; gymnastics; products; seniors; training