Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Wacana Berita Tragedi Kanjuruhan di Media Tempo.Co (Suatu Kajian Wacana Kritis) Wahda Nur Lestari; Ashari Hidayat; Gita Anggria Resticka
Jurnal Sasindo UNPAM Vol 11, No 1 (2023): Sasindo Unpam
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sasindo.v11i1.58-71

Abstract

Hubungan ideologi dan kekuasaan dalam wacana adalah salah satu hal yang tidak terpisahkan. Adanya kedua elemen tersebut di media mengakibatkan adanya kontrol terhadap berita yang dikeluarkan. Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 telah menjadi perhatian publik dan sorotan media, salah satunya adalah Tempo.co. Tempo.co sebagai salah satu pionir media daring Indonesia dan masuk ke dalam 10 besar media yang paling banyak dikonsumsi memiliki peluang untuk mengontrol wacana publik. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ideologi dan kekuasaan yang direpresentasikan dalam wacana berita tragedi Kanjuruhan di Tempo.co. Penelitian ini menggunakan pendekatan linguistik sistemik Halliday dan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Sumber data diambil dari kanal Nasional Tempo.co edisi Oktober 2022. Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat ideologi dan hubungan kekuasaan yang direpresentasikan dalam wacana berita tragedi Kanjuruhan di Tempo.co yang diterbitkan pada bulan Oktober 2022. Di bawah kepimpinan GM dan WD sebagai CEO yang aktif di AJI dan CekFakta.com membuat wacana berita tragedi Kanjuruhan di Tempo.co cenderung tendensius dan menyudutkan para tersangka, khususnya PSSI dan Polri.
BANYUMAS PROPER NAMES: STRUCTURE AND CULTURAL REFLECTION Gita Anggria Resticka; Erwita Nurdiyanto; Sri Nani Hari Yanti
Leksema: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/ljbs.v6i1.2441

Abstract

Proper name is a linguistic symbol that reflects people’s perspectives and thoughts over something. This study aims to reveal current naming convention in Banyumas from linguistic perspective and to describe naming classification which covers list of proper names, their sociocultural background, the meanings, and the functions. This study used descriptive-qualitative method with snowball technique for the sampling. Banyumas proper names are dominated by the use of monomorphemic form. The languages used to give proper names come from local language, Bahasa Indonesia, as well as foreign languages.The naming structure covers first name, functioning as gender and birth order markers; middle name, containing ethnical or foreign element; and last name, containing family name. Naming reference mostly uses adjectives, famous figures’ names, nature elements, flower names, puppet characters’ names, and/or numbers and symbols. Prefix su- also characterizes some proper names in Banyumas. Cultural reflection from Banyumas proper names is that the proper names chosen by the name givers, mostly parents, resemble their hope and prayer for their children. Proper name as a part of culture and folklore becomes ethnical identity for the people themselves.