Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

MEMUPUK MINAT BACA USIA DINI MELALUI POJOK LITERASI DI LINGKUNGAN SETEMPAT Aliffia Teja Prasasty; Isroyati Isroyati; Nur Arifiya
RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/rangkiang.2023.v5i1.6772

Abstract

Minat baca merupakan keinginan yang kuat dari dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan membaca serta menyukai dan menikmati aktifitas membaca. Minat baca yang baik merupakan salah satu indikator kemajuan literasi sekaligus menjadi indikator kemajuan bangsa. Minat baca sebaiknya distimulus pada usia sedini mungkin. Karena pada usia dini merupakan periode emas dalam perkembangan otak manusia. UNESCO menyebutkan Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah terkait literasi dunia. Rendahnya minat baca ini membuat banyak inovasi yang bermunculan seperti ide pembuatan pojok baca. Pembuatan pojok baca dimaksudkan untuk menanamkan minat baca pada anak usia dini khususnya di D’Maple Residence. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan peranan pojok baca dalam menumbuhkan minat membaca pada usia dini. Pengamatan merupakan tahapan awal pelaksanaan dari pengabdian masyarakat ini, selanjutnya persiapan, pelaksanaan, serta evaluasi. Hal ini dilakukan sebagai upaya pembentukan adaptasi membaca guna menumbuhkan dan meningkatkan minat baca pada anak-anak usia dini. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan menghasilkan tumbuhnya minat baca anak-anak. Mereka terlihat sangat antusias pada saat pelaksanaan kegiatan pendampingan baca. Sebagai upaya menggiatkan gerakan literasi Indonesia, diharapkan kegiatan yang telah dilaksanakan dapat menumbuhkan minat baca pada anak usia dini.
MEMUPUK MINAT BACA USIA DINI MELALUI POJOK LITERASI DI LINGKUNGAN SETEMPAT Aliffia Teja Prasasty; Isroyati Isroyati; Nur Arifiya
RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.593 KB) | DOI: 10.22202/rangkiang.2023.v5i1.6772

Abstract

Minat baca merupakan keinginan yang kuat dari dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan membaca serta menyukai dan menikmati aktifitas membaca. Minat baca yang baik merupakan salah satu indikator kemajuan literasi sekaligus menjadi indikator kemajuan bangsa. Minat baca sebaiknya distimulus pada usia sedini mungkin. Karena pada usia dini merupakan periode emas dalam perkembangan otak manusia. UNESCO menyebutkan Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah terkait literasi dunia. Rendahnya minat baca ini membuat banyak inovasi yang bermunculan seperti ide pembuatan pojok baca. Pembuatan pojok baca dimaksudkan untuk menanamkan minat baca pada anak usia dini khususnya di D’Maple Residence. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan peranan pojok baca dalam menumbuhkan minat membaca pada usia dini. Pengamatan merupakan tahapan awal pelaksanaan dari pengabdian masyarakat ini, selanjutnya persiapan, pelaksanaan, serta evaluasi. Hal ini dilakukan sebagai upaya pembentukan adaptasi membaca guna menumbuhkan dan meningkatkan minat baca pada anak-anak usia dini. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan menghasilkan tumbuhnya minat baca anak-anak. Mereka terlihat sangat antusias pada saat pelaksanaan kegiatan pendampingan baca. Sebagai upaya menggiatkan gerakan literasi Indonesia, diharapkan kegiatan yang telah dilaksanakan dapat menumbuhkan minat baca pada anak usia dini.
PENERAPAN EMPAT PILAR PENDIDIKAN DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER SISWA DI TINGKAT SEKOLAH DASAR Aliffia Teja Prasasty; Isroyati Isroyati Isroyati; Rina Nurhidayati
RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.077 KB) | DOI: 10.22202/rangkiang.2022.v4i2.6300

Abstract

Tuntutan pendidikan saat ini dan masa depan ditujukan untuk meningkatkan kualitas kemampuan intelektual dan profesionalisme, serta sikap, kepribadian, dan moral masyarakat Indonesia pada umumnya, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, pendidikan usia dini sangat penting dalam membentuk karakter peserta didik yang kreatif, adaptif, dan berkarakter terpuji. Guru berperan penting dalam proses pembelajaran dengan mendampingi siswa khususnya di sekolah dasar. Sebagai Pendidik Profesional, tanggung jawab utama seorang guru adalah mendidik, mengajar, dan mengarahkan siswa untuk menciptakan manusia baru, beradab, mandiri, dan unggul. Peran ini menuntut penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan perannya, seorang guru harus memahami empat pilar pendidikan, yang dapat dijadikan landasan untuk menyusun kegiatan pembelajaran di kelas sekolah dasar. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan siswa menerima pengetahuan dalam arti yang lebih luas, seperti belajar untuk mengetahui, melakukan, menjadi, dan hidup bersama. Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2022, dengan jumlah peserta sebanyak 24 orang mengajar di SDN Ratu Jaya 2 Depok.
SHAPING STUDENT CHARACTER THROUGH CULTURE IN THE SCHOOL ENVIRONMENT Nur Arifiya; Aliffia Teja Prasasty
RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.353 KB) | DOI: 10.22202/rangkiang.2020.v2i2.4479

Abstract

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) adalah jenjang pendidikan paling rendah dalam tingkat pendidikan formal di Indonesia. Lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang baik dalam menanamkan karakter siswa. Pendidikan karakter merupakan usaha bersama seluruh warga sekolah untuk mewujudkan dan menciptakan suatu kultur baru di sekolah, yaitu kultur pendidikan karakter. Penanaman karakter sangat penting dilakukan pada anak-anak usia dini dan dapat dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu kegiatan rutin, kegiatan spontan, dan keteladanan. Budaya sekolah merupakan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap perkembangan siswa. Jika suasana sekolah penuh kedisiplinan, kejujuran, kasih sayang, maka akan dihasilkan karakter yang baik. Pada saat yang sama, pendidik juga akan merasakan kedamaian dengan suasana sekolah seperti itu sehingga akan meningkatkan mutu pengelolaan pembelajaran. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan membentuk karakter baik melalui budaya di lingkungan sekolah, sehingga disepakati untuk menentukan kegiatan rutin berupa menerapkan disiplin di lingkungan sekolah dan keteladanan dengan saling menghormati sekalipun dalam hubungan pertemanan. Dengan demikian pembentukan karakter baik melalui budaya di lingkungan sekolah sangat efektif dilakukan, Berdasarkan hasil komunikasi terakhir dengan pihak sekolah SDN 3 Ratujaya Depok, bahwa siswa-siswi lebih disiplin dalam belajar, saling menghargai satu sama lain, dan menghormati orang  yang lebih tua terutama para guru baik dalam hal berbicara maupun bersikap.Kata kunci: Karakter, Budaya, Lingkungan, Sekolah Dasar
PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 3D PADA GURU KELAS DI SDN PONDOK TERONG 1 KOTA DEPOK Aliffia Teja Prasasty; Isroyati Isroyati; Rina Nurhidayati
RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.663 KB) | DOI: 10.22202/rangkiang.2022.v4i1.5749

Abstract

Sekolah Dasar (SD) sebagai salah satu Pendidikan Usia Dini kelas awal dan merupakan kelembagaan pendidikan yang berkiprah dalam mencerdaskan anak-anak bangsa melalui pembelajaran di kelas. Tujuan dari pengabdian masyarakat mengenai implementasi media pembelajaran 3D untuk Sekolah Dasar (SD) tentang bangun ruang, adalah untuk mencapai pemahaman siswa SD mengenai jaring-jaring, Sifat-sifat, Luas Permukaan dan Volume benda Ruang. Adapun pendekatan atau metode yang digunakan adalah Service Learning (SL). Metode pengabdian Service Learning adalah salah satu pendekatan dalam pengajaran yang menggabungkan tujuan akademik dalam upaya menumbuhkan kesadaran dalam memecahkan persoalan secara langsung. Pelaksanaan Pengabdian masyarakat tentang penerapan media pembelajaran 3D tentang bangun ruang untuk peserta didik SD mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses penerapan media pembelajaran tersebut, hasilnya hampir 80% dari peserta didik mengikuti pembelajaran dengan semangat. Mereka sangat antusias mendengarkan penjelasan dari guru, setelah guru mendapatkan pelatihan dari tim Pengabdian masyarakat tersebut dikarenakan adanya media pembelajaran sehingga siswa merasa tertarik dan jauh lebih memahami materi yang disampaikan.
SOSIALISASI PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA PANDEMI PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR GAMA UI CIPETE Aliffia Teja Prasasty; Isroyati Isroyati
RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.501 KB) | DOI: 10.22202/rangkiang.2021.v3i2.5271

Abstract

Pendidikan Karakter di masa pandemi tidak berjalan secara efektif, karena pembelajaran secara daring dapat memutuskan mata rantai pertemuan guru dengan siswa, baik di sekolah maupun di lembaga bimbingan belajar. Pengajar tidak bisa memantau langsung perkembangan perilaku siswa. Hal ini mengakibatkan  keterbatasan dalam membimbing langsung perilaku siswa yang melakukan kesalahan dan ini merupakan salah satu kendala pembinaan karakter siswa di masa pandemi seperti sekarang ini. Bererapa tantangan pendidikan karakter di masa pandemi yaitu learning loss, peserta didik kehilangan role model, kehilangan interaksi edukatif, ketidaksiapan orang tua, kegandrungan kepada alat komunikasi yang keterlaluan, kurang kuatnya ruang pendidikan akidah, ibadah dan ketidakmampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan belajar daring. Adapun solusi yang ditawarkan adalah adanya kebijakan dan langkah-langkah yang terstruktur dan terukur dalam mengatasi learning loss, memperkuat trilogi pendidikan, adanya penguatan keteladanan secara massif, adanya interaksi edukatif yang lebih intens melalui daring, pendidikan karakter berbasis multiple intelegence, adanya  koordinasi pengajar dengan orang tua siswa, serta pemblokiran situs-situs merusak dan hoaks. 
SOCIALIZATION OF HEALTHY AND SAFE INTERNET USE ON ADOLESCENT CHILDREN IN EAST BULAK VILLAGE, DEPOK CITY Isroyati Isroyati; Aliffia Teja Prasasty; Rina Nurhidayati
RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5, No 2 (2023): RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/rangkiang.2023.v5i2.7756

Abstract

In line with the times, the progress of internet technology is getting faster. The existence of the internet has an impact on society, especially teenagers. They can get information quickly, communicate with anyone and anytime and anywhere these teenagers easily access anything.  With this situation, there are many dangers lurking for teenagers if they are unable to utilize internet access properly, dangerous if the internet is used incorrectly and often happens to teenagers. With this concern for teenagers in the village of Bulak Timur, Depok City, the author held a socialization on the use of healthy and safe internet contained in community service activities. The socialization was conducted directly in Bulak Timur village, Depok city. Through this socialization, it is hoped that teenagers will be able to expand their knowledge on how to use the internet in a healthy and safe manner, as well as positive things and what is good to do and what is not good to do.
ANALISIS KEBUTUHAN MAHASISWA TERHADAP DOSEN PEMBIMBING AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI Aliffia Teja Prasasty; Isroyati Isroyati; Rina Nurhidayati
RANGKIANG: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/rangkiang.2024.v6i1.8138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa selama perkuliahan berlangsung, yaitu khususnya dalam hal akademik dan non akademik. Banyak sekali ditemukan mahasiswa yang mengalami kesulitan tentang akademik perkuliahan, baik itu tentang perkuliahan dalam kelas, hubungan antar mahasiswa dan dosen mata kuliah, bahkan dengan dosen pembimbing tugas akhir, ada juga kesulitan mengenai administrasi perkuliahan, yang terkadang berimbas kepada nilai akhir. Dalam hal ini Dosen Pembimbing akademik harus dapat menjembatani atau membantu mencarikan solusi dari setiap kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswanya, dengan kata lain membantu untuk memberikan pengarahan secara langsung. Melalui pendekatan kualitatif dan wawancara dengan lima mahasiswa tingkat akhir, penelitian ini mengidentifikasi situasi bertemu antara mahasiswa dan dosen pembimbing, kontribusi dosen pembimbing, dan kendala yang muncul. Mahasiswa aktif berinteraksi dengan dosen pembimbing sepanjang semester, dengan harapan agar dosen pembimbing selalu bekerja sama dalam menyelesaikan masalah, menjaga topoksinya sebagai penasehat akademik, dan memiliki sikap ramah serta mudah diajak bicara. Penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman lebih dalam mengenai kebutuhan mahasiswa, kontribusi terhadap pengembangan program studi, dan perbaikan pendidikan tinggi secara keseluruhan.