Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Sasindo

WUJUD PILIHAN KODE TUTUR PENDATANG DI LEMBAGA RUMAH QURAN, TANGERANG SELATAN Ratna Dewi Kartikasari; Avifa Choirunisa
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.2 Mei 2021
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v1i2.10820

Abstract

Pendatang di Lembaga Rumah Quran yang menggunakan keberagaman bahasa menggambarkan kecenderungan pemilihan bahasa pada bilingual juga multilingual. Terkait hal tersebut menyebabkan adanya pilihan kode yang digunakan oleh pendatang di Lembaga Rumah Quran. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan dan mendeskripsikan wujud pilihan kode tutur yang digunakan pendatang pada pergaulan di kota Tangerang Selatan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan teknik hubung banding membedakan (HBB). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik dasar sadap, teknik menyimak bebas, rekam, dan teknik pencatatan. Diketahui bahwa terdapat (1) tunggal bahasa yang meliputi: bahasa Indonesia nonformal, bahasa Jawa ngoko, bahasa Betawi, dan bahasa Palembang atau bahasa musi; (2) alih kode; dan (3) campur kode. Kata kunci: alih kode, campur kode, sosiolinguistik. 
ANALISIS TINDAK TUTUR LOKUSI, ILOKUSI, DAN PERLOKUSI DALAM CERITA PENDEK LANGIT MAKIN MENDUNG KARYA KI PANJI KUSMIN: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Zaidan Almahdi; Ratna Dewi Kartikasari
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 2, No 2 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SASINDO UNPAM VOL.2 NO.2 MEI 2022
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v2i2.22093

Abstract

Sosiolinguistik dapat diartikan sebagai ilmu bahasa yang membahas keterkaitan berbahasa antara penutur dan mitra tutur. Terdapat gejala sosiolinguistik yang membahas mengenai tindak tutur dan peristiwa tutur. Ada tiga macam tindak tutur berdasarkan jenisnya dan dapat diketahui itu adalah lokusi, ilokusi dan perlokusi. lokusi dapat diartikan sebagai sebuah tindakan dalam sebuah tuturan yang berfungsi ataupun bermakna untuk menyampaikan informasi terterntu dan dapat dipahami. Ketika ada sebuah tuturan dan hanya menyampaikan informasi, maka tuturan itu tergolong dalam lokusi. Ilokusi juga dapat diartikan bahwa sebuah sebuah tuturan yang berguna untuk menyampaikan sesuatu dan biasanya digunakan dalam melakukan sebuah tindakan. Perlokusi sendiri juga dapat diartikan sebagai sebuah tindak tutur seseorang yang dapat memberikan dampak, daya pengaruh ataupun efek bagi yang mendengarkan. Cerita pendek sering kali disebut sebagai cerita yang dapat dibaca satu kali duduk, atau cerita yang cukup singkat. Cerita pendek Langit Makin Mendung, dipublikasikan pada Agustus 1968. Cerita pendek ini sempat menjadi kontroversial pada zamannya, karena isinya yang membahas mengenai peradaban Islam di Indonesia yang tidak sesuai ajaran Islam yang diajarkan oleh Nabi dan pemerintah Indonesia yang kurang baik dalam bekerja, sehingga menjadikan umat Islam marah dan merasa terhina, termasuk Presiden Indonesia saat itu Ir. Soekarno. Karena isi cerita yang dianggap menyinggung umat Islam dan menyindir kepemerintahan, penulis mencabut tulisannya dan meminta maaf melalui media masa. Dalam menemukan tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi pada Cerita pendek Langit Makin Mendung karya Ki Panji Kusmin digunakan metode deskriptif kualitatif dan pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Terdapat tiga belas lokusi, sembilan ilokusi dan lima perlokusi dalam Cerita pendek Langit Makin Mendung karya Ki Panji Kusmin.Kata-kata kunci: Sosiolinguistik, tindak tutur, cerita pendek
NILAI SOSIAL DAN PENDIDIKAN DALAM NOVEL TOTTO CHAN KARYA TETSUKO KUROYANAGI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Indah Nur Amalia; Ratna Dewi Kartikasari
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 2, No 2 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SASINDO UNPAM VOL.2 NO.2 MEI 2022
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v2i2.24669

Abstract

Karya sastra merupakan sebuah karya yang tercipta dari pengarang cerita itu dengan menampilkan sebuah jalan penceritaan yang terstruktur. Sebuah karya sastra yang dibuat oleh pengarang cerita, dapat menceritakan sebuah kejadian yang benar-benar nyata atau hanya sebuah hasil daya khayal dan imajinasi dari seorang pengarang yang telah dibumbui dengan nilai estetika di dalamnya, atau secara singkat, sering disebut dengan karya sastra nonfiksi dan fiksi. Setiap karya sastra yang dibuat oleh seorang pengarang pasti mempunyai tujuan dan maksud yang terkandung dalam sebuah karya sastra tersebut. Tujuan dan maksud dalam karya sastra itu diberikan secara eksplisit atau sebaliknya. Makna dari karya sastra itu diberikan pengarang secara tersirat. Seperti pada karya sastra yang digunakan untuk penelitian ini, peneliti menggunakan sebuah novel yang berjudul Totto Chan: Gadis Cilik di Jendela karya Tetsuko Kuroyanagi sebagai objek penelitian ini. Penceritaan dalam novel tersebut merupakan penceritaan pengalaman hidup si pengarang novel tersebut. Novel ini dibuat oleh pengarangnya, yaitu Tetsuko Kuroyanagi dengan tujuan dan maksud yang dituliskan secara eksplisit. Tujuan dan maksud dari novel ini tertulis bahwasannya untuk mengenang Sosaku Kobayashi. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat nilai sosial dan nilai pendidikan yang terkandung di dalam novel tersebut, dengan kajian sosiolinguistik dan dengan metodologi penelitian kualitatif. Kajian Sosiolinguistik adalah kajian interdisipliner yang mempelajari sebuah budaya terkait dengan bahasa yang digunakan. Pada penelitian ini dengan menggunakan metodologi kualitatif akan menghasilkan sebuah hasil dan pembahasan yang penuh dengan tulisan-tulisan deskriptif. Hasil dan pembahasan yang didapatkan pada penelitian ini, sebagai berikut: (1) Nilai sosial dalam hubungan pertemanan tanpa melihat sebuah gender; (2) Nilai pendidikan dalam kurikulum sekolah; dan (3) Nilai pendidikan dalam memberikan kesempatan pada siswa. Sosiolinguistik, nilai sosial, nilai pendidikan