Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PAJANAN PM2,5 TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI KAWASAN PEMUKIMAN INDUSTRI DAN NON INDUSTRI KOTA PADANG TAHUN 2017 Febry Handiny; Ema Hermawati
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 2, No 2 (2018): JIK-Oktober Volume 2 No 2 Tahun 2018
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.346 KB) | DOI: 10.33757/jik.v2i2.91

Abstract

ABSTRAKPneumonia merupakan penyebab kematian utama anak-anak di seluruh dunia daripada penyakit-penyakit lainnya.. Period prevalence pneumonia pada balita di Indonesia adalah 18,5% per mil. Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan jumlah kasus pneumonia di Kota Padang. Inhalasi bahan kimia beracun seperti partikulat juga dapat menyebabkan inflamasi dan kerusakan jaringan di paru-paru sehingga diduga menjadi penyebab pneumonia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pajanan PM2,5 di udara dengan kejadian pneumonia pada balita yang tinggal di kawasan pemukiman industri dan dan non industri dan faktor risiko lainnya yang dapat menimbulkan pneumonia. Penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel terdiri dari masing-masing 51 sampel untuk wilayah industri dan non industri berusia 12 bulan – 60 bulan. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan pneumonia pada balita adalah ASI eksklusif dan pemberian vitamin A. Sedangkan konsentrasi PM2,5 di udara dan faktor pencemaran dalam ruangan tidak berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Kesimpulan didapatkan bahwa pneumonia pada balita dipengaruhi oleh PM2,5 di udara setelah dikontrol variabel letak dapur, ASI eksklusif vitamin A, status gizi, dan imunisasi campak. Di harapkan ibu balita meningkatkan kesadaran memberikan ASI eksklusif, memberikan vitamin dan menjaga kesehatan balita  agar terhindar dari pneumonia.                                                Kata kunci : pneumonia; balita; pajanan PM2,5ABSTRACTPneumonia is the leading cause of death among children worldwide than any diseases. More than 2 million children aged 1 to 5 years died of pneumonia each year across the region. The prevalence of children pneumonia in Indonesia is 18.5% per mile. From year to year there is an increasing number of cases of pneumonia in Padang, West Sumatera. Inhalation of toxic chemicals such as particulates can also cause inflammation and tissue damage in the lungs that suspected to be the cause of pneumonia. This study aims to analyze the relationship of PM2.5 to incidence of children pneumonia living in industrial and non-industrial areas in Padang and other risk factors that lead to pneumonia. This study used case-control design. The sample consisted of 51 samples each for industrial and non-industrial areas aged within 12 months - 60 months. The results indicated that variables associated with pneumonia in children were exclusive breastfeeding and vitamin A. While the concentration of PM2,5 and indoor air pollution factor were not associated to the incidence of pneumonia in children. In conclusion, the incidence of pneumonia in children is affected by the concentration of PM2.5 after controlled by the location of the kitchen, exclusive breastfeeding, vitamin A, nutritional status, and measles immunization. It is recommended to improve the awareness of mothers to give exclusive breastfeeding, provide vitamin A and maintain the health of the children to avoid pneumonia.Keywords : pneumonia; children; PM2,5 exposure.ABSTRAK Pneumonia merupakan penyebab kematian utama anak-anak di seluruh dunia daripada penyakit-penyakit lainnya.. Period prevalence pneumonia pada balita di Indonesia adalah 18,5% per mil.Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan jumlah kasus pneumonia di Kota Padang.Inhalasi bahan kimia beracun seperti partikulat juga dapat menyebabkan inflamasi dan kerusakan jaringan di paru-paru sehingga diduga menjadi penyebabpneumonia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pajanan PM2,5 di udara dengan kejadian pneumonia pada balita yang tinggal di kawasan pemukiman industri dan dan non industri dan faktor risiko lainnya yang dapat menimbulkan pneumonia. Penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel terdiri dari masing-masing 51 sampel untuk wilayah industri dan non industri berusia 12 bulan – 60 bulan. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan pneumonia pada balita adalah ASI eksklusif dan pemberian vitamin A. Sedangkan konsentrasi PM2,5 di udara dan faktor pencemaran dalam ruangan tidak berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Kesimpulan didapatkan bahwa pneumonia pada balita dipengaruhi oleh PM2,5 di udara setelah dikontrol variabel letak dapur, ASI eksklusif vitamin A, status gizi,danimunisasi campak. Di harapkan ibu balita meningkatkan kesadaran memberikan ASI eksklusif, memberikan vitamin dan menjaga kesehatan balita  agar terhindar dari pneumonia.                                                                                                                                                Kata kunci : pneumonia; balita; pajanan PM2,5 ABSTRACT Pneumonia is the leading cause of death among children worldwide than any diseases. More than 2 million children aged 1 to 5 years died of pneumonia each year across the region. The prevalence of children pneumonia in Indonesia is 18.5% per mile. From year to year there is an increasing number of cases of pneumonia in Padang, West Sumatera. Inhalation of toxic chemicals such as particulates can also cause inflammation and tissue damage in the lungs that suspected to be the cause of pneumonia. This study aims to analyze the relationship of PM2.5 to incidence of children pneumonia living in industrial and non-industrial areas in Padang and other risk factors that lead to pneumonia. This study used case-control design. The sample consisted of 51 samples each for industrial and non-industrial areas aged within 12 months - 60 months. The results indicated that variables associated with pneumonia in children were exclusive breastfeeding and vitamin A. While the concentration of PM2,5 and indoor air pollution factor were not associated to the incidence of pneumonia in children. In conclusion, the incidence of pneumonia in children is affected by the concentration of PM2.5 after controlled by the location of the kitchen, exclusive breastfeeding, vitamin A, nutritional status, and measles immunization. It is recommended to improve the awareness of mothers to give exclusive breastfeeding, provide vitamin A and maintain the health of the children to avoid pneumonia. Keywords : pneumonia; children; PM2,5 exposure.
Self Efficacy Training dalam Meningkatkan Self Efficacy Pasien Chronic Kidney Disease yang Menjalani Hemodialisa Hidayatul Rahmi; Asmawati Asmawati; Febry Handiny
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 4 (2022): August Pages 612-784
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i4.649

Abstract

Self efficacy merupakan keyakinan yang menentukan bagaimana seseorang berfikir, memotivasi dirinya dan memutuskan untuk melakukan sebuah perilaku untuk mencapai tujuan yang dinginkan. Self efficacy berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien CKD yang menjalani Hemodialisa. Pasien dengan Self efficacy  yang rendah mengalami kesulitan dalam mengelola kualitas hidupnya oleh karena itu penting sekali dilakukannya Self efficacy training pada pasien CKD yang menjalani Hemodialisa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Puskesmas dikota Padang pada pasien CKD yang menjalani Hemodialisa hari Sabtu tanggal 22 Januari 2022. Kegiatan ini diawali dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang Chronic Kidney Disease, Hemodialisa dan tentang manajemen diet/nutrisi dan asupan cairan sebanyak 4 kali pertemuan. Kegiatan pengabdian ini dihadiri oleh 5 peserta. pasien yang hadir pada kegiatan berperan aktif selama kegiatan berlangsung, pasien mengajukan pertanyaan saat sesi diskusi setelah penyuluhan.
Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Melalui Program Mother Smart Grounding (MSG) Dalam Upaya Pencegahan Kejadian Stunting di Klinik Anisa Tabing Kota Padang Meta Rikandi; Febry Handiny; Asmeri Lamona
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan (JPIK) Vol. 1 No. 2 (2022): JPIK - Desember 2022 Volume 1 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : STIKes Alifah Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jpik.v1i2.13

Abstract

The prevalence of stunting children in Indonesia is in the high category because based on the 2018 Riskesdas, nationally the prevalence of stunting is 30.8%. (Riskesdas, 2018). Although the incidence of stunting has decreased, according to WHO the percentage is generally still relatively high. The Mother Smart Grounding (MSG) program has the advantage of being a program that focuses on prevention efforts not only for a special group of 1000 HPK, but more for mothers to prepare for their children's growth and development from an early age. In research, moringa can be modified into a variety of healthy snack foods that contain the nutritional needs of both micro and macro nutrients needed for the growth of all groups, especially in toddlers and pregnant women. Therefore, it is necessary to increase the knowledge of pregnant women through the mother smart grounding (MSG) program in an effort to prevent stunting at the Anisa Tabing Padang Clinic in 2019. The results of the community service conducted at the Anisa Clinic showed that 66.67% of mothers' knowledge was in the good category regarding the nutrition of pregnant women, stunting, and the benefits of Moringa leaves for pregnant women. It is hoped that pregnant women can take advantage of Moringa leaves and can consume them as additional food as an effort to prevent stunting in children.
PEMETAAN KERAWANAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA PADANG Febry Handiny; Gusni Rahmah; Nurul Prihastita Rizyana
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12 No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i1.407

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi Demam Berdarah Dengue (DBD) diperkirakan mencapai 3,9 milyar orang di 128 negara berisiko terinfeksi virus dengue. DBD ditemukan didaerah tropis dan sub-tropis dimana Asia berada pada urutan pertama di dunia dalam kasus DBD setiap tahunnya. WHO melaporkan Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita DBD tertinggi di Asia Tenggara.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kasus DBD per kecamatan dan sebaran kerawanan penyakit DBD berdasarkan kelembaban udara dan kepadatan penduduk di Kota Padang.Metode: Penelitian ini menggunakan pemodelan spasial faktor-faktor lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap kejadian DBD dengan menggunakan sistem informasi geografis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berbantuan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Data yang digunakan merupakan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Padang dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang Tahun 2020. Analisa data menggunakan skoring untuk mengahasilkan zona kerawanan DBD.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Kurnji, Koto Tangah dan Padang Timur mempunyai kerawanan yang tinggi. Tingkat kerawanan penyakit demam berdarah di Kota Padang ditampilkan dalam bentuk peta.Simpulan: Perlunya upaya pencegahan penyakit DBD berbasis wilayah dalam pengendalian fakto risiko DBD
Tingkat Pengetahuan dan Stigma Masyarakat Terhadap Penderita Covid-19 Gusni Rahma; Febry Handiny; Welly Welly
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.506

Abstract

Penderita Covid-19 di Kota Padang semakin bertambah setiap hari, jumlah kasus positif per tanggal 4 maret tahun 2022 mencapai 6.112 kasus. Tingginya risiko penularan dan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 mengakibatkan terjadinya stigma di masyarakat terhadap penderita Covid-19 yang dapat menghambat proses penyembuhan penderita Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan stigma masyarakat terhadap penderita Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Variabel dependen adalah stigma masyarakat dan variabel independen ialah tingkat pengetahuan masyarakat tentang Covid-19. Sampel pada penelitian sebanyak 75 responden di wilayah kerja Puskesmas Kuranji di Kota Padang yang diambil secara accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner berbasis Google Form. Hasil penelitian menemukan bahwa 40% masyarakat mempunyai tingkat pengetahuan kuang baik tentang Covid-19 dan 54,7% memiliki stigma. Analisis bivariate menggunakan uji chi square menunjukkan bawah terdapat hubungan yang bermakna tingkat pengetahuan dengan stigma masyarakat terhadap penderita Covid-19 (p-value 0,005). Dibutuhkan edukasi tentang pencegahan dan penularan Covid-19 untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat serta menurunkan stigma masyarakat terhadap penderita Covid-19.
Implementasi Kebijakan Pendidikan Kesehatan pada Anak Berkebutuhan Khusus di SLB YPPLB Padang Wilda Tri Yuliza; Meyi Yanti; Febry Handiny
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 7, No 2 (2023): JIK-Oktober Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v7i2.957

Abstract

Permasalahan dalam dunia pendidikan khususnya di Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah kurang berjalannya implementasi kebijakan pendidikan kesehatan pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Terbatasnya akses bagi ABK dalam mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak dan bermutu berdampak pada kemampuan ABK dalam mengelola kesehatan secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan pendidikan kesehatan pada ABK di SLB YPPLB Padang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus menggunakan metode kualitatif deskriptif, pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen mengenai pendidikan kesehatan pada ABK. Analisis data dengan membuat transkrip wawancara, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan uji keabsahan menggunakan triangulasi sumber dan teknik.  Pendidikan kesehatan di SLB YPPLB Padang dilakukan dengan pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang pelaksanaannya dilakukan secara komprehensif dan berkesinambungan, masih ditemukan kendala dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan kesehatan yaitu guru pendidik yang belum kompeten, kurangnya dukungan atau peran orang tua, terbatasnya dana dan sarana. Saran diharapkan pihak sekolah untuk tetap konsisten dalam menyelenggarakan pendidikan kesehatan bagi ABK, baik dilakukan secara terintegrasi dengan mata pelajaran maupun berbagai kegiatan pembinaan dan penyuluhan dari lintas sektor.
Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene Penjaja Makanan Jajanan Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Pegambiran Ana Kartyka; Gusni Rahma; Febry Handiny
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 8, No 2 (2024): JIK-Oktober Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v8i2.1206

Abstract

Personal Hygiene masih menjadi masalah bagi penjaja makanan anak sekolah dasar, penelitian menemukan penjaja makanan masih memiliki perilaku personal hygiene yang kurang baik sehingga berdampak pada kesehatan anak seperti diare. Dinas Kesehatan Kota Padang melaporkan bahwa wilayah kerja Puskesmas Pegambiran merupakan salah satu dari tiga puskesmas pada kelompok gerai pangan jajanan yang terendah mengenai hygiene sanitasi makanan. Penelitian bertujuan  mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku personal hygiene penjaja makanan Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Pegambiran Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Agustus 2024. Populasi sebanyak 103, sampel sebanyak 51 penjaja makanan di Sekolah Dasar diPuskesmas Pegambiran dengan teknik proportionate random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi dengan cara wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi- Square. Hasil penelitian menunjukkan 49% perilaku personal hygiene kurang baik. 56,9% responden memiliki tingkat pengetahuan kurang baik dan 64,7% memiliki sikap negatif. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (p-value 0,003) dan sikap (p-value 0,011) dengan perilaku personal hygiene penjaja makanan jajanan anak sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Pegambiran Tahun 2024. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap perilaku personal hygiene penjaja makanan jajanan anak sekolah dasar.