Ichda Nabiela Amiria Asykarie
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KONTROL KUALITAS POLI GIGI DI RS PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ANALISA SWOT Sari, Morita; Asykarie, Ichda Nabiela Amiria
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.113 KB)

Abstract

Latar belakang :Pembangunan kesehatan mempunyai tujuan agar setiap masyarakat mampu hidup sehat. Sesuai dengan Kepmenkes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan bertanggung jawab untuk menyediakan pelayanan kesehatan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Fasilitas poligigi adalah salah satu jenis pelayanan yang harus ada di rumah sakit, namun hanya sedikit poligigi yang bertempat di rumah sakit mempunyai kualitas pelayanan prima. Analisa mengenai kualitas pelayanan khususnya di poligigi yang bertempat di rumah sakit sangat jarang dilakukan sebab poli gigi kebanyakan hanya bersifat pelengkap. Tujuan :Untuk mengevaluasi kualitas pelayanan poli gigi di RS PKU Muhammadiyah Delanggu. Metode :Penelitian ini merupakan penelitian observational yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Delanggu sebagai bentuk evaluasi dari pelayanan poli gigi rumah sakit menggunakan metode Analisa SWOT.Diskusi : Analisis kualitas pelayanan dapat dilakukan setelah kita mengetahui akar permasalahan yang ada dalam pelayanan kesehatan tersebut. Poli gigi di RS PKU Muhammadiyah Delanggu memiliki beberapa permasalahan yang berkaitan dengan fasilitas yang disediakan oleh rumah sakit. Kondisi ini menyebabkan kinerja yang kurang optimal dalam pelayanan kesehatan gigi. Analisis SWOT merangkum faktor internal dan eksternalyang dapat mempengaruhi masa depan poli gigi. Analisis ini memberikan cara yang sederhana untuk merumuskan beberapa strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan poli gigi di RS PKU Muhammadiyah Delanggu. Kesimpulan :Kinerja pelayanan poli gigi di RS PKU Muhammadiyah Delanggu masih kurang efektif dan optimal, sehingga memerlukan perbaikan fasilitas untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanannya.
PERAWATAN KURETASE GINGIVA PADA GIGI INCISIVUS LATERAL RAHANG BAWAH (Laporan Kasus) Asykarie, Ichda Nabiela Amiria; Faizah, Ariyani
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1019.207 KB)

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan salah satu yang perlu diperhatikan, hal ini ditandai dengan tingkat prevalensi kerusakan gigi dan mulut seperti karies dan penyakit periodontal yang tinggi. Penyakit periodontal di awali ketika plak atau kalkulus terakumulasi pada permukaan gigi. Kalkulus sendiri merupakan faktor yang mempunyai kontribusi sebagai faktor etiologi penyakit periodontal. Perawatan awal pada penyakit periodontal adalah dengan menghilangkan faktor etiologi yaitu dengan scalling dan root planning serta kuretase. Studi ini bertujuan untuk membahas tentang penatalaksanaan perawatan kuretase gingiva pada seorang laki-laki berusia 22 tahun yang mengalami gingivitis dengan poket periodontal sedalam 4 mm dengan skor BOP 4 pada gigi incisivus lateral kanan rahang bawahnya. Dilakukan perawatan scalling dan root planning. Kemudian dilanjutkan dengan perawatan kuretase gingiva menggunakan teknik kuretase ultrasonic menggunakan scaler ultrasonic. Dua minggu kemudian kedalaman poket sudah berkurang sekitar 2 mm dan skor BOP 0. Dari hasil pemeriksaan klinis perawatan kuretase gingiva gigi incisivus lateral rahang bawah pada kasus ini dapat dikatakan berhasil.
Hubungan antara tinggi dan panjang mandibula di radiograf panoramik dengan kadar kalsium pada pasien lanjut usia Ichda Nabiela Amiria Asykarie; Lusi Epsilawati; Ria Noerianingsih Firman; Farina Pramanik
Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia (JRDI) Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia (JRDI)
Publisher : Ikatan Radiologi Kedokteran Gigi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32793/jrdi.v5i1.683

Abstract

Objectives: The aim of this research is to know about the correlation between calcium levels and mandibular height and length in elderly patients from panoramic radiographs. Materials and Methods: This study was a cross-sectional observational study, using 15 panoramic radiographs of patients aged 60-80 years, where each subject is taken calcium levels. Radiographs were analyzed to measure the length of the mandibular body and the height of the mandibular ramus. ImageJ software is used as a measuring tool, and the results are then correlated with the Pearson correlation test analysis. Results: This study obtained the average result for mandibular length was ± 10 cm and for mandibular height was ± 7 cm, while the calcium value showed an average value of ± 8.7-10 mg/dl. Pearson correlation test showed no significant relationship between mandibular length and height and calcium levels in the elderly. Conclusion: The conclusion drawn was that there is no significant relationship between mandibular height and length on calcium levels in the elderly as assessed by panoramic radiographs.
Multiple hypercementosis – a case report of an incidental finding on panoramic radiograph Ichda Nabiela Amiria Asykarie; Fahri Reza Ramadhan; Ria Noerianingsih Firman
Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia (JRDI) Vol 6 No 1 (2022): Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia (JRDI)
Publisher : Ikatan Radiologi Kedokteran Gigi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32793/jrdi.v6i1.735

Abstract

Objectives: This case report is aimed to describe radiographic features of multiple hypercementosis in an incidental case. Case Report: A 38-year-old man came to the Dental Hospital of Padjadjaran University with a complaint that he had lost some of his teeth and wanted to make dentures because he found it difficult to chew food. Then the patient was referred for a radiographic examination, the results of a panoramic radiograph found abnormalities in the form of thickening of the cementum at the apex of the remaining teeth. The teeth were in vital condition and there were no clinical signs. Conclusion: Based on the examination results, it was concluded that the panoramic radiograph showed excessive cementum thickening and root enlargement on the remaining teeth. This case leads to a radiological diagnosis suspect of multiple hypercementosis or cementum hyperplasia.
KONTROL KUALITAS POLI GIGI DI RS PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU MENGGUNAKAN ANALISA SWOT Morita Sari; Ichda Nabiela Amiria Asykarie
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang :Pembangunan kesehatan mempunyai tujuan agar setiap masyarakat mampu hidup sehat. Sesuai dengan Kepmenkes RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan bertanggung jawab untuk menyediakan pelayanan kesehatan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Fasilitas poligigi adalah salah satu jenis pelayanan yang harus ada di rumah sakit, namun hanya sedikit poligigi yang bertempat di rumah sakit mempunyai kualitas pelayanan prima. Analisa mengenai kualitas pelayanan khususnya di poligigi yang bertempat di rumah sakit sangat jarang dilakukan sebab poli gigi kebanyakan hanya bersifat pelengkap. Tujuan :Untuk mengevaluasi kualitas pelayanan poli gigi di RS PKU Muhammadiyah Delanggu. Metode :Penelitian ini merupakan penelitian observational yang dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Delanggu sebagai bentuk evaluasi dari pelayanan poli gigi rumah sakit menggunakan metode Analisa SWOT.Diskusi : Analisis kualitas pelayanan dapat dilakukan setelah kita mengetahui akar permasalahan yang ada dalam pelayanan kesehatan tersebut. Poli gigi di RS PKU Muhammadiyah Delanggu memiliki beberapa permasalahan yang berkaitan dengan fasilitas yang disediakan oleh rumah sakit. Kondisi ini menyebabkan kinerja yang kurang optimal dalam pelayanan kesehatan gigi. Analisis SWOT merangkum faktor internal dan eksternalyang dapat mempengaruhi masa depan poli gigi. Analisis ini memberikan cara yang sederhana untuk merumuskan beberapa strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan poli gigi di RS PKU Muhammadiyah Delanggu. Kesimpulan :Kinerja pelayanan poli gigi di RS PKU Muhammadiyah Delanggu masih kurang efektif dan optimal, sehingga memerlukan perbaikan fasilitas untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanannya.
PERAWATAN KURETASE GINGIVA PADA GIGI INCISIVUS LATERAL RAHANG BAWAH (Laporan Kasus) Ichda Nabiela Amiria Asykarie; Ariyani Faizah
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan salah satu yang perlu diperhatikan, hal ini ditandai dengan tingkat prevalensi kerusakan gigi dan mulut seperti karies dan penyakit periodontal yang tinggi. Penyakit periodontal di awali ketika plak atau kalkulus terakumulasi pada permukaan gigi. Kalkulus sendiri merupakan faktor yang mempunyai kontribusi sebagai faktor etiologi penyakit periodontal. Perawatan awal pada penyakit periodontal adalah dengan menghilangkan faktor etiologi yaitu dengan scalling dan root planning serta kuretase. Studi ini bertujuan untuk membahas tentang penatalaksanaan perawatan kuretase gingiva pada seorang laki-laki berusia 22 tahun yang mengalami gingivitis dengan poket periodontal sedalam 4 mm dengan skor BOP 4 pada gigi incisivus lateral kanan rahang bawahnya. Dilakukan perawatan scalling dan root planning. Kemudian dilanjutkan dengan perawatan kuretase gingiva menggunakan teknik kuretase ultrasonic menggunakan scaler ultrasonic. Dua minggu kemudian kedalaman poket sudah berkurang sekitar 2 mm dan skor BOP 0. Dari hasil pemeriksaan klinis perawatan kuretase gingiva gigi incisivus lateral rahang bawah pada kasus ini dapat dikatakan berhasil.
Non-syndromic multiple odontogenic keratocyst finding with Cone-beam Computed Tomography (CBCT): A rare case report Ichda Nabiela Amiria Asykarie; Farina Pramanik
Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia (JRDI) Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia (JRDI)
Publisher : Ikatan Radiologi Kedokteran Gigi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32793/jrdi.v7i1.989

Abstract

Objectives: The aim of this case report is to describe the radiograph pattern of non-syndromic multiple odontogenic keratocyst (OKC). The oral and maxillofacial region was frequently affected by the developmental odontogenic cyst known as OKC, which develops from the dental lamina or its remnants. The nevoid basal cell carcinoma syndrome (NBCCS) or the Gorlin-Goltz syndrome was typically associated with multiple OKC; however, in about 5% of patients, there were many cysts without a concurrent syndromic presentation. Case Report: A 38- year-old female came to the dental radiology installation of the Dental and Oral Hospital, Universitas Padjadjaran, who had been referred for a CBCT examination. She had a history with a dentist about 1 month ago, complaining of dislodged fillings on anterior mandible teeth and complaints of missing several posterior mandible teeth. The patient had a previous panoramic examination; multiple radiolucent lesions were found incidentally. She has no pain, and clinical features showed no evidence of swelling; then, the dentist recommended a CBCT examination with a suspect dental cyst on a posterior mandible dextra. Conclusion: Based on the examination results, it was concluded that the cone beam computed tomography examination showed the radiolucent lesion, well-defined with a scallop border; this case was radiodiagnosis as suspected non-syndromic multiple odontogenic keratocyst.
Radiographic evaluation of the healing process of alveolar abscess through regulation of VEGF and angiogenesis Asykarie, Ichda Nabiela Amiria; Epsilawati, Lusi
Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia (JRDI) Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia (JRDI)
Publisher : Ikatan Radiologi Kedokteran Gigi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32793/jrdi.v8i2.1188

Abstract

Objectives: This review article aims to explain how the regulation of vascular endothelial growth factor (VEGF) and angiogenesis on alveolar abscess healing process evaluation using radiograph. Review: The databases used in this review are Google Scholar, PubMed, and Science Direct. A total of 1280 search results appeared based on keywords. The search results were selected by title and abstract according to their relevance to the review topic. A total of 24 literatures were reviewed. The alveolar bone destruction is one of the signs of an inflammatory lesion in the alveolar bone. Bone damage that occurs in cases of the abscess will reduce the absorption of x-rays thereby giving a radiolucent appearance on radiographic examination. A radiographic examination is a supporting examination that can be used to develop the healing process. The processes of angiogenesis and osteogenesis of bone homeostasis will complement each other for the bone healing process, while VEGF is a growth factor that can increase the expression of BMPs and osteoblast differentiation so that the bone healing process can take place properly. Conclusion: VEGF plays a significant role in both bone healing and regulation of vascular development and angiogenesis. However, excessive VEGF can also be harmful to the process of bone repair because it can stimulate the recruitment of osteoclasts. Therefore, VEGF regulation has an important role in apical abscess healing, and radiographic images that are quantitatively analyzed can be used to quantify this healing process.