Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Hilirisasi IPTEKS (JHI) Warta Pengabdian Andalas: Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan Ipteks
Yesi Puspita
Unknown Affiliation
Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Computer Science & IT Dentistry Engineering Health Professions Medicine & Pharmacology Public Health Social Sciences Veterinary Other

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

 1 
PENINGKATAN PROMOSI DAN PENGELOLA OBJEK WISATA MELALUI PELATIHAN GMB (GOOGLE MY BUSINESS) DI KAMPUNG WISATA SANJAI BUKITTINGGI Yesi Puspita; Ghina Novarisa; Novi Elian
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 3 No 3 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v3i3.430

Abstract

This activity was carried out due to the lack of promotion of Sanjay village tourism through social media. Promotions using social media require managers to up-date activities as a means of promotion. Also, social media does not appear on search engines unless the public visits our social media. Furthermore, promotion is limited only to the friendships we have joined so that the public reach is only as broad as the network we have built. Therefore the GMB (google my business) application from Google can overcome the disadvantages of promotion on social media. GMB application can strengthen the promotion of the Sanjai tourist village through a Google search. Public search using keywords and also connected with google maps. This activity uses training and mentoring methods in conveying messages to management groups and entrepreneurs in the Sanjai village to become entrepreneurs in the e-commerce field. There are not many businesses in Sanjai, Bukittinggi City, not many of which have online promotion facilities. This Google My Business training is provided to equip entrepreneurs in Sanjay village to promote their merchandise digitally. In addition to this training, it was also used in developing Sanjay village tourism promotion. The result is that they are not maximal to use these applications. The many obstacles that occur in the field, such as training targets who are technologically illiterate, need mentoring efforts to carry out promotional efforts independently.
Pendidikan Komunikasi Politik “Anti Golput” Sejak Dini Pada Siswa MAN 1 Kota Padang Yesi Puspita; Asmawi Asmawi; Rahmi Surya Dewi
Warta Pengabdian Andalas Vol 23 No 1 (2016): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada dua hal yang berbeda apabila bicara tentang ”pengajak golput” dan ”individu yang golput”. Ajakan golput mengindikasikan suatu gerakan yang sistematis ingin menjegal atau menghambat pemilu; ini wajib dibereskan oleh pihak berwenang. Individu golput, perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut ini. Pertama, dorongan memilih tidak hanya ditentukan oleh satu dimensi kemauan untuk memilih, tetapi ada juga dimensi pengetahuan tentang apa itu pemilu, siapa yang dipilih, dan apa konsekuensi dari pilihan pemilih. Faktor edukasi, persuasi, pendidikan pemilih, bahkan harapan bahwa satu suara pun ikut menentukan hasil pemilu menjadi penting untuk diperhatikan. Apakah hal-hal itu cukup tersedia? Kedua, dorongan memilih ditentukan juga oleh kemudahan dalam menjalani hak pilih tersebut. Faktor keterjangkauan TPS serta bantuan bagi yang sakit/ hamil/lanjut usia menjadi faktor yang perlu dijembatani. Ketiga, kelompok pemilih muda punya perilaku pemilih yang cenderung tidak bisa disamaratakan dengan perilaku pemilih terdahulu. Dalam sejumlah studi mereka punya kecenderungan untuk lebih kritis dan tak mustahil pula apatis. Itu sebabnya sejumlah besar partai politik di dunia selalu memberi tempat khusus bagi para pemilih muda untuk aktif dalam kegiatan partai dan pengumpulan suara karena hanya orang muda yang bisa memberi persuasi meyakinkan pada pemuda lainnya. Pendidikan tentang pemahaman pemilu memang perlu diprioritaskan bagi remaja muda penerus bangsa. Untuk itu kami mengusulkan sebuah program pendidikan komunikasi politik ”anti golput” sejak dini. Kenapa sejak dini harus dilakukan edukasi mengenai pemilu ini, harapannya adalah menurunkan angka Golput. itu tim pengabdian memberikan edukasi melalui komunikasi politik sebagai pengenalan awal kepada pemilih muda. Dikolaborasi dengan simulasi agar mereka memahami dan mampu mengaplikasikan hak suara mereka dalam partisipasi politik pesta demokrasi di Indonesia. Pada pengabdian TA. 2014 ini tim memilih sekolah islam menengah ke atas untuk dilakukan pendidikan komunikasi politik “anti golput” sejak dini. MAN 1 Kota Padang adalah salah satu sekolah islam tingkat SMA yang disebut dengan Madrasyah di Kota Padang. Dengan landasan islami untuk menjadikan insan yang bertakwa, cerdas, mandiri, dan kompetitif berbudaya lingkungan di era globalisasi, tentunya siswa-siswi MAN 1 sebagai generasi penerus memahami pentingnya eksistensi pemimpin menurut Islam
Utilisation of Poster Information Media as an Educational Tool for the Fish Farmers in Tanjung Raya District, West Sumatra Nurkhalila Fajrini; Yesi Puspita; Prima Fithri
Warta Pengabdian Andalas Vol 31 No 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.31.2.417-425.2024

Abstract

The Nagari Tageh concept, originally initiated earlier, has evolved into a broader scope, extending beyond the confines of the Covid-19 pandemic, with the overarching goal of accelerating the realization of Nagari Mandiri. The Tanjung Raya community's economic hardships, notably the Fish Farmers of Lake Maninjau, prompted our community engagement team to fortify the ‘New Nagari Tageh’ concept. The activity commenced with developing customized posters catering to the community's specific needs, encompassing imagery, color schemes, and language. Those posters served as a medium for publicizing the Nagari Tageh program in the Agam Regency. Furthermore, our community engagement team engaged in intensive discussions with the Agam Regency government, involving the Regional Development and Planning Agency (DPMD), to gain a better understanding of the on-ground situations and conditions faced by fish cage farmers in the Tanjung Raya subdistrict. Subsequently, our team provided counseling and further guidance to the fish cage farmers, ensuring the successful implementation of the ‘New Nagari Tageh’ concept. This holistic approach aimed to equip the community with the necessary knowledge and education to mitigate the impact of the Covid-19 pandemic across various aspects of community life. Furthermore, it sought to rejuvenate the economic prospects of the fish cage farmers in the Tanjung Raya subdistrict, embodying the essence of the ‘New Nagari Tageh’ concept.
Co-Authors Asmawi Asmawi Ghina Novarisa Novi Elian Nurkhalila Fajrini Prima Fithri Rahmi Surya Dewi