Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR KELEMBAGAAN SEBAGAI FAKTOR PENUNJANG KEBERHASILAN KERJASAMA ‘SISTER CITY’ ANTARA KOTA SEMARANG DENGAN KOTA BRISBANE AUSTRALIA Albert Albert; Thomas Budi S; B Irma
Solusi Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v16i1.2151

Abstract

Kotamadia Semarang pada tanggal 11 Januari 1993 menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Sister City kota Brisbane, Queensland, Australia. Kerjasama ini merupakansuatu kegiatan yang dilakukan pemerintah kota di Indonesia dengan pemerintah kota di luar negeriuntuk saling meningkatkan hubungan persahabatan antar kedua negara. Namun ternyata,implementasi aktivitas program tersebut terhenti pada tahun 1997 dan MoU kerjasama ini habispada tahun 2005 tanpa ada usaha perpanjangan dari kedua belah pihak. Penelitian yang terdahulutelah diidentifikasi beberapa faktor penunjang keberhasilan kerjasama sister city dansalah satufaktor tersebut adalah kelembagaan. Adapun tujuan didalam penelitian ini adalah untukmenganalisa faktor kelembagaan apa saja yang mempengaruhi kesuksesan kerjasama sister cityantara Semarang – Brisbane. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dimana pengumpulan data primer padapenelitian ini dilakukan melalui interview kepada delapan responden dari berbagai latar belakang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kelembagaan pemerintah sangat pentingdalam keterlibatannya dengan kegiatan sister city dengan Walikota sebagai kunci keberhasilanprogram sister city dan pusat koordinasi kerjasama sister city berada ditangan pemerintah.Kata Kunci: Kerjasama sister city, MoU, SDM, funding, infrastruktur, kelembagaan, masyarakat umum, mitra sister city
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Job Insecurity, dan Locus Of Control terhadap Turnover Intention dengan Human Relation sebagai Variabel Moderating Anang Ma'ruf; Nunik Kusnilawati; Albert Albert
Journal Of Administration and Educational Management (ALIGNMENT) Vol. 8 No. 2 (2025): Alignment:Journal of Administration and Educational Management
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/alignment.v8i2.14109

Abstract

This research analyzes the influence of transformational leadership, job insecurity, and locus of control on turnover intention and how human relations moderate transformational leadership, job insecurity, and locus of control on turnover. This type of research is quantitative using the Moderated Regression Analysis (MRA) test as data analysis. The research results show that transformational leadership, job insecurity, and locus of control influence turnover intention, and human relations can play a moderating role on the variables of transformational leadership, job insecurity, and locus of control on turnover intention. In conclusion, transformational leadership, job insecurity, and locus of control influence turnover intention. It is hoped that the results of this research can be a reference for companies in formulating policies that focus on minimizing employee turnover through strategic managerial and human resource approaches.   Keywords: Job Insecurity, Transformational Leadership, Locus of Control, Turnover Intention, Human Relations
Pengaruh Analisis Jabatan, Beban Kerja, Dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Motivasi Intrinsik Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Kantor BNN Provinsi Jawa Tengah) Elvira Anggraini; Paulus Wardoyo; Albert Albert
Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ) Vol. 6 No. 1 (2025): Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ)
Publisher : Yayasan Pendidikan Riset dan Pengembangan Intelektual (YRPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/msej.v6i1.7073

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh analisis jabatan, beban kerja, dan kompetensi terhadap kinerja pegawai, serta peran motivasi intrinsik sebagai variabel mediasi. Permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah ketidakseimbangan antara jumlah pegawai dan beban kerja serta kurangnya kompetensi menyebabkan penyelesaian pekerjaan tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Hal ini menandakan kinerja pegawai BNN Provinsi Jawa Tengah dalam penyelesaian pekerjaan masih perlu ditingkatkan dan mendorong pegawai untuk meningkatkan kompetensi di bidangnya masing-masing. Jenis penelitian ini termasuk dalam kuantitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian yang diperoleh dari kuesioner. Penelitian ini dilakukan di lingkungan BNN Provinsi Jawa Tengah dengan sampel sebanyak 82 pegawai. Metode analisa menggunakan analisa three box method dan PLS-SEM Hasil analisa membuktikan bahwa analisis jabatan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, beban kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai, kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, analisis jabatan tidak berpengaruh terhadap motivasi intrinsik, beban kerja tidak berpengaruh terhadap motivasi intrinsik, kompetensi tidak berpengaruh terhadap motivasi intrinsik, dan motivasi intrinsik berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Motivasi intrinsik tidak memediasi pengaruh analisis jabatan, beban kerja, kompetensi terhadap kinerja pegawai. Temuan ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kinerja pegawai, diperlukan pendekatan secara keseluruhan, di mana faktor motivasi intrinsik diperhatikan selain aspek teknis seperti analisis jabatan, beban kerja, dan kompetensi.