Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS MINAT PENGGUNAAN E-LEARNING PADA GURU DAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN Parjanto, Parjanto; Ferdiana, Ridi
Prosiding SNATIF 2015: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrake-learning telah secara signifikan berdampak pada kegiatan sehari-hari, terutama dalam hal bagaimana kita belajar. Saat ini, pengajaran di kelas tidak lagi hanya mengandalkan kapur dan papan tulis sebagai media utama untuk penyebaran program. Teknologi pembelajaran e-learning telah memungkinkan untuk menyediakan lingkungan kelas virtual secara online. Mereka memberikan para peserta didik akses lebih besar atas jadwal belajar yang menyesuaikan kondisi dimana saja dan kapan saja. Di atas ini, e-learning lebih menawarkan peserta didik berbagai bentuk media untuk mencocokkan gaya belajar mereka, yang mengarah ke peningkatan efektivitas belajar mereka. Pengenalan diperpanjang ini membahas teknologi terbaru e-learning khusus multimedia, tantangan penelitian dan tren masa depan dari kedua perspektif pedagogis dan teknologi. e-learning yang dikembangkan dengan pendekatan model jejaring social dan Game Base Learning (GBL) menjadi trend dalam perkembangan e-learning saat ini, diperoleh hasil 90% guru memilih elarning dengan model jejaring sosial dan 10% guru memilih jenis media pembelajaran bernasis course. Untuk peserta didik 79% memilih e-learning dengan model jejaring social, 10% peserda didik memilih model course, dan 11% peserda didik memilih model game.Kata kunci: e-learning , Game Base Learning, Jejaring Sosial
ANALISIS POLA PITA-C KROMOSOM TANAMAN SALAK JANTAN DAN BETINA (SALACCA ZALACCA VAR. ZALACCA) Parjanto, Parjanto
Prosiding Seminar Biologi Vol 7, No 1 (2010): Seminar Nasional VII Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.959 KB)

Abstract

ABSTRACT The objectives of this research were to study the C-banding pattern of male and female salak chromosome and to obtain the sex marker of salak based on C-banding pattern variation. C-banding pattern of male and  female of salak were observed using geimsa C-banding technique. Variation of chromosomes C-banding pattern were analyzed according to number and position of C-band of chromosomes. The results of the  research showed that C-band of salak chromosom can be revealed using geimsa C-banding technique. The C-band revealed on the telomer and  the centromer region.  Pro-metaphase and metaphase chromosomes could be used to observe the C-band.  There were no differences in C-band pattern of chromosome of male and female salak, so the sex of  salak  can not be identified based on the observation of C-band of chromosome. Key words: chromosome, C-banding, sex marker, salak ABSTRAK   Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pola pita-C kromosom  salak jantan dan betina, selanjutnya mengidentifikasi penanda kelamin tanaman salak berdasar perbedaan pola pita-C kromosom.Tanaman salak jantan dan betina varietas pondoh asal cangkok anakan digunakan untuk mempelajari perbedaan pola pita-C. Pengamatan pita-C kromosom dilakukan dengan teknik pemitaan geimsa (geimsa C-banding technique).  Analisis perbedaan pola pita-C kromosom salak jantan dan  betina dilakukan berdasar jumlah dan posisi pita-C dengan membandingkan karyogram dan idiogram pita-C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pita-C kromosom salak dapat dihasilkan menggunakan  metode pemitaan-C geimsa (Geimsa C-banding technique), sebagian pita-C berada pada ujung kromosom atau terletak pada daerah telomer dan sebagian yang lain terletak di daerah sentromer. Pita-C dapat dihasilkan pada kromosom metafase awal (pro metaphase) maupun kromosom metafase (late metaphase).  Tidak terdapat perbedaan pola pita-C  antara kromosom tanaman salak jantan dan betina, sehingga jenis kelamin tanaman salak tidak didapatkan ditentukan berdasar pola pita-C kromosom.   Kata kunci: kromosom,  pita-C, penanda kelamin, salak.
ANALISIS MINAT PENGGUNAAN E-LEARNING PADA GURU DAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN Parjanto, Parjanto; Ferdiana, Ridi
Prosiding SNATIF 2015: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrake-learning telah secara signifikan berdampak pada kegiatan sehari-hari, terutama dalam hal bagaimana kita belajar. Saat ini, pengajaran di kelas tidak lagi hanya mengandalkan kapur dan papan tulis sebagai media utama untuk penyebaran program. Teknologi pembelajaran e-learning telah memungkinkan untuk menyediakan lingkungan kelas virtual secara online. Mereka memberikan para peserta didik akses lebih besar atas jadwal belajar yang menyesuaikan kondisi dimana saja dan kapan saja. Di atas ini, e-learning lebih menawarkan peserta didik berbagai bentuk media untuk mencocokkan gaya belajar mereka, yang mengarah ke peningkatan efektivitas belajar mereka. Pengenalan diperpanjang ini membahas teknologi terbaru e-learning khusus multimedia, tantangan penelitian dan tren masa depan dari kedua perspektif pedagogis dan teknologi. e-learning yang dikembangkan dengan pendekatan model jejaring social dan Game Base Learning (GBL) menjadi trend dalam perkembangan e-learning saat ini, diperoleh hasil 90% guru memilih elarning dengan model jejaring sosial dan 10% guru memilih jenis media pembelajaran bernasis course. Untuk peserta didik 79% memilih e-learning dengan model jejaring social, 10% peserda didik memilih model course, dan 11% peserda didik memilih model game.Kata kunci: e-learning , Game Base Learning, Jejaring Sosial
Stevia Local Tawangmangu Generation M1 Result of Oryzalin Treatment Susanti, Dian; Parjanto, Parjanto; Haryanti, Sari
Jurnal Biodjati Vol 9 No 1 (2024): May
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v9i1.31634

Abstract

 Stevia rebaudiana Bert. (Stevia) is used in the commercial and health industries because of its steviol glycosides (stevioside, re­baudioside A, rebaudioside C) and flavonoids. Polyploidy induction of stevia plants using oryzalin was held to increase the diversity and produce superior varieties. This research aims to obtain stevia diver­sity with different characteristics from its diploid. The Tawangman­gu variety of stevia seedlings was experimentally designed using a completely random design. Nine combinations of oryzalin concentra­tions (1.5, 2.5, and 3.5μM) and immersion times (4, 6, and 8 hours) treatments were applied to 15 stevia seedlings each. Stevia without treatment was used as a control. Treatments were applied directly to the shoots on the second internode from the tip. Observations on tar­get shoots included the number of survivors, morphological variables (height, number of internodes, internode length, leaf size, leaf thick­ness, stem diameter, and leaf color), stomata, and plant ploidy level. Data analysis on the number of live plants used frequency and de­scriptively. Morphological data consisting of plant height, number of shoots, number of internodes, internode length, leaf length, leaf width, leaf thickness, and stem diameter were analyzed using boxplot graphs and descriptive to describe the diversity of M1 stevia treatment re­sults. Leaf color and stomata were analyzed descriptively. The results showed that up to 3.5μM concentrations of oryzalin and 6 hours of immersion time were safe to use as a mutation agent with above 67% survival rate. Various oryzalin treatments of Tawangmangu stevia va­rieties yielded polyploidy morphological growth indications in height, number of internodes, internode length, stem diameter, leaf size, leaf thickness, leaf color, stomata, and stem diameter. In addition, there are growth variations such as chimeras, rosettes, and leaf splitting. However, further flow cytometry tests showed that oryzalin concen­tration and immersion duration directly on the vegetative material did not produce polyploid stevia individuals.