Sayu Putu Yuni Paryati
Medical Faculty, Jenderal Achmad Yani University

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Antibodies titer of dogs immunized by anti-idiotypic vaccine detected by using enzyme linked immunosorbent assay Sayu Putu Yuni Paryati; Retno D. Soejoedono; Eka Noneng Nawangsih
Proceedings of The Annual International Conference, Syiah Kuala University - Life Sciences & Engineering Chapter Vol 2, No 1 (2012): Life Sciences
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.077 KB)

Abstract

Rabies control programs, including extensive vaccination with attenuated or inactivated vaccines. However, such vaccines are not without problems and can have detrimental effects. Indeed attenuated vaccines can revert to a more virulent form, and inactivated vaccines may produce serious side effects. These facts, have led to the creation of a new generation of vaccines: recombinant-DNA vaccines, synthetic peptide vaccines, and anti-idiotypic vaccines. The aim of this study is to study the result of anti-idiotypic immunization methods in dogs detected by using enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). Anti-idiotype antibodies against rabies (Ab2) were isolated from chicken blood, separated by means of ammonium sulfate precipitation, then dialyzed using PBS pH 8.0 for 24 hours at 2 – 8 oC and purified using affinity chromatography column. Three groups of dogs were immunized, group I was immunized intramuscularly (i.m) with purified IgY, group II was immunizded oraly (p.o) with purified IgY and group III was immunized intramuscularly (i.m) with rabies viral vaccines.  The antibody response (Ab3) was detected using Agar Gel Precipitation Test (AGPT). The efficacy of Ab3 was detected using ELISA. By ELISA, the result of immunization indicated that the level of Ab3 titers of anti-idiotypic vaccine immunized dogs intramuscularly are more than 0.5 IU/ml (protective according to WHO standard), and significantly higher than oraly immunization, but it significantly lower than Ab3 titers of rabies viral vaccine immunized dogs. The conclusion of this study is intramuscularly immunization of anti-idiotypic antibodies can induce protective immune response against rabies virus, although its lower than antibodies titer of viral vaccine, it has a good prospect for vaccine development in controlling rabies
GAMBARAN HISTOPATOLOGI ORGAN PARU-PARU MENCIT GALUR BALB C YANG DIVAKSINASI DENGAN VAKSIN MULTI-EPITOPE COVID-19 Reyhan, Abhista; Paryati, Sayu Putu Yuni; Koswara, Teja
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43011

Abstract

COVID-19 merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Vaksinasi menjadi strategi utama dalam menekan angka kejadian dan keparahan penyakit. Vaksin multi-epitope dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas imun tanpa memicu reaksi berlebihan. Namun, imunogenisitasnya masih menjadi tantangan sehingga penggunaan adjuvant seperti chitosan diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh vaksin multi-epitope terhadap histopatologi paru mencit Balb-C serta efek adjuvant chitosan dalam meningkatkan respons imun. Penelitian eksperimental laboratorium ini menggunakan post-test only control group design dengan mencit jantan Balb-C (6-8 minggu, 20-30 g). Subjek dibagi menjadi lima kelompok: kontrol negatif, vaksin multi-epitope, dan vaksin multi-epitope dengan chitosan, dengan pengamatan pada hari ke-21 dan ke-28. Histopatologi paru diamati menggunakan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE). Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan perubahan histopatologi. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar kelompok tidak mengalami infiltrasi sel radang akut atau kronis yang signifikan. Struktur alveoli tetap dalam batas normal tanpa fibrosis interstisial. Pada beberapa sampel ditemukan infiltrasi limfosit ringan hingga sedang di sekitar bronkiolus dan pembuluh darah, yang diduga merupakan respons imun normal terhadap antigen vaksin. Kongesti vaskuler dan perdarahan interstisial ditemukan di semua kelompok, kemungkinan akibat prosedur euthanasia menggunakan CO₂. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa vaksin multi-epitope dengan dan tanpa adjuvant chitosan tidak menyebabkan kerusakan histopatologi paru mencit yang signifikan. Vaksin ini berpotensi menjadi kandidat yang aman dalam pengembangan vaksin COVID-19 yang lebih efektif.
PENGARUH VAKSINASI MULTIEPITOP COVID-19 TERHADAP KADAR INTERLEUKIN-6 PADA MENCIT (Mus musculus) GALUR Deutschland Denken Yoken Paryati, Sayu Putu Yuni; Juliastuti, Henny; Niamilah, Neng Elin
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan (Edisi PIT FK Unjani 2024)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vaksin multiepitop Covid-19 adalah vaksin yang dibentuk dari epitop protein SARS-CoV-2 melalui kultur pada inang Escherichia coli (E.coli). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kadar Interleukin-6 (IL-6) pada mencit galur Deutschland Denken Yoken (ddY) yang diimunisasi vaksin multiepitop Covid-19 dan vaksin multiepitop Covid-19 dengan adjuvan aluminium. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian post test-only control grup design dengan rancangan acak lengkap pada 14 ekor mencit galur ddY yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu: (1) mencit galur ddY yang diinjeksi NaCl 0,9%, (2) mencit galur ddY yang diimunisasi vaksin multiepitop Covid-19, dan (3) mencit galur ddY yang diimunisasi vaksin multiepitop Covid-19 dengan adjuvan alumunium. Mencit diimunisasi dengan vaksin multiepitop Covid-19 dan vaksin multiepitop Covid-19 dengan adjuvan aluminium masing-masing 400µg per mencit sebanyak satu kali. Hasil penelitian pada kelompok vaksin menunjukkan adanya peningkatan kadar IL-6 pada hari pertama sebesar 17,71 pg/ml; pada hari kedua sebesar 14,94 pg/ml; pada hari ketiga 16,88pg/ml; sedangkan pada kelompok perlakuan vaksin dengan adjuvan pada hari pertama sebesar 16,59pg/ml; pada hari kedua 19,18pg/ml; pada hari ketiga 7,71pg/ml. hasil pada kelompok kontrol NaCl 0,9% sebesar 18,62 pg/ml. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar IL-6 pada kelompok vaksin dengan adjuvan sebesar 2,59 pg/ml pada hari kedua, sedangkan tidak ada peningkatan kadar IL-6 pada kelompok vaksin. Hal ini menunjukkan bahwa adjuvan dapat meningkatkan stimulasi respon imun IL-6 dengan lebih baik. Adjuvan yang digunakan dalam penelitian ini adalah adjuvan aluminium, yang mampu menginduksi respons antibodi dan respons sel T helper CD4+ dan banyak digunakan sebagai bahan tambahan vaksin. Kata kunci: Covid-19, IL-6, multiepitope, vaksin DOI : 10.35990/mk.v8n0.p47-57
KADAR SITOKIN IL-6 DAN IFN-α PADA MENCIT GALUR BALB/c YANG DIIMUNISASI VAKSIN MULTIEPITOP COVID-19 Safari, Ardhi Ryanto; Anggraeny, Dian; Hasan, Khomaini; Paryati, Sayu Putu Yuni
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8 No 3 (2025): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas vaksin multiepitope COVID-19 dengan adjuvan kitosan terhadap kadar IL-6 (interleukin-6) dan IFN-α (interferon-alpha) pada mencit galur BALB/c. Studi ini melibatkan empat kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif, kontrol positif, vaksin tanpa adjuvan kitosan, dan vaksin dengan adjuvan kitosan. Pengukuran kadar IL-6 dan IFN-α dilakukan menggunakan metode immunoassay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vaksin multiepitope dengan tambahan adjuvan kitosan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kadar IFN-α maupun IL-6 jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Temuan ini menunjukkan bahwa kitosan sebagai adjuvan berperan penting dalam meningkatkan respons imun adaptif sambil meminimalkan inflamasi. Formulasi vaksin ini memiliki potensi sebagai kandidat vaksin COVID-19 yang efektif dengan profil keamanan yang baik, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi efektivitasnya pada manusia. Kata kunci : COVID-19, IL-6, IFN-α, kitosan, vaksin DOI : 10.35990/mk.v8n3.p287-298
Effect of School Community Empowerment Model towards Handwashing Implementation among Elementary School Students in Dayeuhkolot Subdistrict Solehati, Tetti; Kosasih, Cecep Eli; Susilawati, Sri; Lukman, Mamat; Paryati, Sayu Putu Yuni
Kesmas Vol. 11, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku mencuci tangan dengan sabun di Indonesia masih menjadi masalah. Penyebabnya dikaitkan dengan kurangnya kesadaran dalam mencuci tangan pakai sabun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan komunitas sekolah terhadap penerapan mencuci tangan di kalangan siswa sekolah dasar di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan pretest dan posttest serta melakukan analisis deskriptif dan inferensial. Sampel terdiri dari 24 guru, 377 siswa di kelas 4-6, dan 24 dokter kecil. Metode pendekatan dalam penelitian ini menggunakan usaha kesehatan sekolah terpadu (gabungan model fit for school dan UKS terpilih), yang terdiri dari enam tahap. Instrumen terdiri dari kuesioner pengetahuan, lembar observasi, dan lembar checklist. Cuci tangan pakai sabun dievaluasi selama tiga bulan. Hasil menemukan bahwa terdapat skor meningkat dalam kategori baik untuk keterampilan cuci tangan pakai sabun guru dari 12,5% menjadi 100%, skor dokter kecil dalam kategori baik meningkat pada keterampilan cuci tangan pakai sabun dari 0% sampai 100%, keterampilan dari cuci tangan pakai sabun pada siswa meningkat dalam kategori baik dari 0% menjadi 87,5%. Pemberdayaan komunitas sekolah memengaruhi perilaku mencuci tangan di kalangan siswa SD. Handwashing with soap behavior in Indonesia remains a problem. The cause is associated with lack of awareness in handwashing with soap. This study aimed to determine effect of school community empowerment on handwashing implementation among elementary school students in Dayeuhkolot Subdistrict, Bandung District. This study used quasi experimental design with pretest and posttest, also descriptive and inferential analysis. Samples consisted of 24 teachers, 377 students at 4th – 6th grade and 24 little doctors. The approach method in this study was using integrated school health effort (combined model of fit for school and selected school health effort) consisting of six stages. Instruments were knowledge questionnaires, observation and checklist sheets. Handwashing with soap was evaluated for three months. Results found that score of little doctors in good category increased in skill of handwashing with soap from 0% to 100%, the skill among the students improved in good category from 0% to 87.5%. School community empowerment affects on handwashing behavior among elementary school students.