Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Potential of Rambutan-Honey Antioxidants in Reducing Malondialdehyde Levels and Regenerating Hepatocyte Cells in Isoniazid-Rats Induced Yuslianti, Euis Reni; Ratwita, Welly; Koswara, Teja; Afra, Aldilla
Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 18 No 1 (2024): Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta Kerja Sama KNPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33533/jpm.v18i1.7713

Abstract

Hepatotoxicity induced by prolonged administration of antituberculosis drugs such as isoniazid (INH) is associated with the production of free radicals. Rambutan-honey, rich in catalase enzyme, flavonoids, and vitamin C, exhibits antioxidant and immunomodulatory properties. This study purpose to assess the effect of rambutan-honey on malondialdehyde (MDA) levels and hepatocyte cell numbers in INH-induced rats. The research method using in vivo experimental study with a randomized posttest-only control group design. Thirty Wistar rats were divided into five groups: negative control(G1), positive control(G2), and three groups treated with rambutan-honey at doses of 250 mg/kgBW(G3), 500 mg/kgBW(G4), and 1000 mg/kgBW(G5). MDA levels were measured using the TBARS method on days 15 and 23, while hepatocyte cell numbers were assessed through histopathological examination using Hematoxylin-Eosin. Data were analyzed using One-Way ANOVA followed by Post-Hoc test. This study revealed that rambutan-honey at doses of 250, 500, and 1000 mg/kgBW significantly reduced MDA levels compared to controls, with a simultaneous increase in hepatocyte cell numbers (p=0.001). The conclusion of this research is the potential of rambutan-honey as an antioxidant and hepatoprotective agent, possibly mediated by its flavonoid content, which may stimulate superoxide dismutase activity akin to catalase enzyme and vitamin C.
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR PADA TIKUS DIET TINGGI LEMAK Novitaningsih, Azizah Dewi; Nawangsih, Eka Noneng; Ifariani, Diana; Koswara, Teja
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42858

Abstract

Pemberian makanan tinggi lemak pada tikus dapat secara spontan mendorong terjadinya NASH, fibrosis, dan NAFLD yang menginduksi perubahan mikrobiota usus dan metabolit pada tikus. Penggunaan bahan pangan fungsional suplemen probiotik merupakan alternatif terapi komplementer, dengan kandungan senyawa bakteri asam laktat (BAL) yang mampu menurunkan kadar kolesterol. Studi menggunakan desain penelitian Posttest Only Group Design dengan 15 sampel Bahan Biologik Tersimpan (BBT) hepar tikus galur wistar jantan dari 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif dengan pakan standar, kelompok kontrol positif dengan diet tinggi lemak, kelompok simvastatin dengan diet tinggi lemak, kelompok probiotik dengan diet tinggi lemak, dan kelompok kombinasi simvastatin dan probiotik dengan diet tinggi lemak. Dengan melakukan pengamatan secara histopatologi untuk melihat dan membandingkan efek probiotik dan simvastatin terhadap struktur seluler dan jaringan hepar. Pada kelompok kontrol negatif secara keseluruhan ditemukan hepatosit normal dengan sedikit ditemukan degenerasi balon dan tidak terdapat inflamasi lobular. Kelompok kontrol positif secara keseluruhan ditemukan steatosis dengan total kurang dari 5% dengan sedikit degenerasi balon dan beberapa fokus inflamasi lobular. Kelompok simvastatin seluruh sampel mengalami sedikit steatosis dengan variasi jumlah fokus inflamasi lobular dan degenerasi balon. Kelompok probiotik menunjukkan hasil yang lebih bervariasi dan secara umum lebih baik dibandingkan kontrol positif. Kelompok kombinasi simvastatin dan probiotik menunjukkan hasil terbaik dengan tingkat steatosis menurun secara signifikan dengan sedikit degenerasi balon dan satu sampel yang terdapat inflamasi lobular dengan score 2 menurut NASH CRN. Kesimpulan dari penelitian diperoleh, hasil pemberian secara kombinasi suplementasi probiotik dan simvastatin mampu menurunkan jumlah perlemakan, inflamasi lobular, dan degenerasi balon pada tikus percobaan.
GAMBARAN HISTOPATOLOGI ORGAN PARU-PARU MENCIT GALUR BALB C YANG DIVAKSINASI DENGAN VAKSIN MULTI-EPITOPE COVID-19 Reyhan, Abhista; Paryati, Sayu Putu Yuni; Koswara, Teja
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43011

Abstract

COVID-19 merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Vaksinasi menjadi strategi utama dalam menekan angka kejadian dan keparahan penyakit. Vaksin multi-epitope dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas imun tanpa memicu reaksi berlebihan. Namun, imunogenisitasnya masih menjadi tantangan sehingga penggunaan adjuvant seperti chitosan diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh vaksin multi-epitope terhadap histopatologi paru mencit Balb-C serta efek adjuvant chitosan dalam meningkatkan respons imun. Penelitian eksperimental laboratorium ini menggunakan post-test only control group design dengan mencit jantan Balb-C (6-8 minggu, 20-30 g). Subjek dibagi menjadi lima kelompok: kontrol negatif, vaksin multi-epitope, dan vaksin multi-epitope dengan chitosan, dengan pengamatan pada hari ke-21 dan ke-28. Histopatologi paru diamati menggunakan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE). Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan perubahan histopatologi. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar kelompok tidak mengalami infiltrasi sel radang akut atau kronis yang signifikan. Struktur alveoli tetap dalam batas normal tanpa fibrosis interstisial. Pada beberapa sampel ditemukan infiltrasi limfosit ringan hingga sedang di sekitar bronkiolus dan pembuluh darah, yang diduga merupakan respons imun normal terhadap antigen vaksin. Kongesti vaskuler dan perdarahan interstisial ditemukan di semua kelompok, kemungkinan akibat prosedur euthanasia menggunakan CO₂. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa vaksin multi-epitope dengan dan tanpa adjuvant chitosan tidak menyebabkan kerusakan histopatologi paru mencit yang signifikan. Vaksin ini berpotensi menjadi kandidat yang aman dalam pengembangan vaksin COVID-19 yang lebih efektif.
Penyuluhan Tentang Fatty Liver Dan Pemeriksaan Profil Lipid Pada Karyawan Universitas Jenderal Achmad Yani Kristiana, Ris; Koswara, Teja; Roslaeni, Rini; Iriawan, Jusron
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.866 KB) | DOI: 10.26874/jakw.v2i1.104

Abstract

Abstrak: Dislipidemia merupakan suatu gangguan metabolisme lipid yang secara umum pada tahap awal jarang menunjukkan keluhan, tetapi saat dilakukan pemeriksaan dapat dijumpai hasil kadar kolesterol total, low density lipoprotein (LDL), dan trigliserida yang tinggi. Salah satu akibat dari kelainan metabolisme lipid ini adalah adanya perlemakan hati. Kesadaran masyarakat mengenai kesehatannya masih perlu ditingkatkan, salah satunya melalui tindakan promotif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk deteksi dini adanya perlemakan hati yang ditandai dengan kelainan metabolisme lipid. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan pemeriksaan profil lipid dan penyuluhan yang dilaksanakan dalam bentuk webinar dengan pemateri adalah dosen yang dalam kegiatannya akan dibantu oleh mahasiswa. Pemeriksaan laboratorium terdiri dari pemeriksaan kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL, dilakukan pada 100 reserta. Hasil pemeriksaan didapatkan rata-rata usia peserta 47 tahun. Peserta yang memiliki kadar kolesterol > 200 sebanyak 34, kadar trigliserid > 150 sebanyak 37, kadar HDL>40 sebanyak 52, kadar LDL > 100 sebanyak 73. Respon peserta sangat baik dilihat dari antusiasme kehadiran para peserta serta keikutsertaan dalam mengikuti webinar. Kata kunci: perlemakan hati, masyarakat, pengabdian
Pemeriksaan Pap Smear dan Penyuluhan Kanker Serviks di Kota Serang Banten Kristiana, Ris; Koswara, Teja; Abas, Endah Hamidah; Ireka, Yuke; Dewi, Oki Meilani; Mustofa, Nasywa Aura; Viyantika, Elvina; Najla, Putri
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i3.722

Abstract

Kanker serviks merupakan penyebab kematian terbanyak kedua pada perempuan di Indonesia setelah kanker payudara. Upaya deteksi dini dilakukan melalui pap smear, yaitu pemeriksaan sel serviks di laboratorium patologi anatomi untuk mengidentifikasi adanya sel abnormal yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Pap smear direkomendasikan bagi wanita berusia lebih dari 21 tahun atau yang sudah pernah berhubungan seksual, dengan ketentuan tidak sedang menstruasi dan tidak berhubungan seksual 24 jam sebelumnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga mencakup edukasi tentang pentingnya pemeriksaan berkala serta distribusi media informasi berupa brosur dan buku saku. Dari 33 peserta kegiatan, sebagian besar menunjukkan hasil normal (NILM = Negative for Intraepithelial Lesion or Malignancy), meskipun ditemukan dua kasus kelainan epitelial serviks dan dua kasus infeksi.
UJI TOKSISITAS SUBKRONIS EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) GALUR DDY Kristiana, Ris; Nugraha, Rhea Veda; Irawati, Devi; Koswara, Teja; Abbas, Endah Hamidah; Dewi, Oki Meilani; Ireka, Yuke
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8 No 3 (2025): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun salam (Syzygium polyanthum) adalah sejenis tanaman di Indonesia yang dipergunakan sebagai bahan obat tradisional untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Salah satu prasyarat suatu tanaman dapat dikembangkan menjadi suatu obat, yaitu dengan dilakukan uji toksisitas subkronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas subkronis daun salam terhadap mencit (Mus musculus) jantan galur DDY. Metode penelitian bersifat eksperimental menggunakan 24 mencit yang diberi ekstrak etanol daun salam selama 28 hari yang dibagi menjadi 4 kelompok dengan variasi dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, 1000 mg/kgBB, dan kelompok kontrol. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kematian mencit, perubahan perilaku, perubahan berat badan, dan berat organ relatif pada organ ginjal, hepar, paru-paru, jantung, limpa, dan testis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun salam tidak menimbulkan efek toksik berupa kematian, perubahan berat badan, dan perbedaan berat organ relatif paru, jantung, limpa dan testis. Namun, pemberian ekstrak etanol daun salam menimbulkan pengaruh terhadap organ ginjal dan hepar berupa penurunan berat organ relatif. Ginjal dan hepar merupakan organ tubuh sasaran zat toksik. Hepar terpapar zat toksik yang dibawa oleh vena porta lalu mendetoksifikasi zat-zat toksik yang masuk ke dalam tubuh. Selanjutnya ginjal terpapar racun karena berkaitan dengan kerjanya yang membuang berbagai toksik dan zat asing lainnya dari tubuh. Kata kunci: berat organ relatif, daun salam, toksisitas subkronis DOI : 10.35990/mk.v8n3.p309-318
Efektivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun gambir (Uncaria gambir.roxb) dalam menurunkan jumlah sel inflamasi pada tikus Wistar yang mengalami gingivitis: eksperimental laboratoris Yuslianti, Euis Reni; Herryawan, Herryawan; Koswara, Teja; Pragita, Tria
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 36, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v36i1.53293

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Gingivitis merupakan penyakit inflamasi pada gingiva terjadi karena faktor lokal, konsumsi obat, dan malnutrisi. Inflamasi merupakan respons pertahanan tubuh dapat merugikan apabila terjadi berlebihan. Bahan alternatif obat antiinflamasi adalah daun gambir. Daun gambir mengandung katekin, tanin, dan gambirin. Tujuan penelitian untuk menganalisis efektivitas ekstrak etanol daun gambir sebagai antiinflamasi dilihat dari jumlah sel inflamasi dan mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol daun gambir dengan dosis 5%, 10%, dan 20% pada tikus jantan galur wistar yang mengalami gingivitis. Metode: Penelitian adalah eksperimental laboratoris menggunakan Post-test randomized control group design sebanyak 40 sampel tikus dibagi menjadi empat kelompok yaitu kontrol negatif (KN), tikus yang mengalami gingivitis diberikan ekstrak etanol daun gambir 5%(Do-1), tikus gingivitis diberikan ekstrak etanol daun gambir 10%(Do-2), dan tikus yang mengalami gingivitis diberikan ekstrak etanol daun gambir 20%(Do-3). Ekstrak bentuk sediaan pasta diberikan topikal di area gingiva gigi anterior rahang bawah tikus pada pagi dan sore hari selama lima hari. Jaringan diambil hari ke-1, ke-3, dan ke-5 setelah perlakuan, diwarnai dengan hematoxylin eosin. Data dianalisis dengan uji ANOVA dan uji Bonferroni (p<0,05). Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun gambir topikal memiliki aktivitas antiinflamasi terhadap tikus galur Wistar gingivitis dilihat dari penurunan jumlah sel inflamasi yaitu sel neutrofil, eosinofil, makrofag, limfosit, dań sel mast (P=0,000). Konsentrasi ekstrak 5% tidak menunjukkan perbedaan efektivitas. Konsentrasi ekstrak yang paling efektif pada konsentrasi 10% dan 20%. Simpulan: Ekstrak etanol daun gambir topikal efektif menurunkan jumlah sel inflamasi tikus Wistar yang mengalami gingivitis. Konsentrasi ekstrak yang paling efektif adalah 10% dan 20%.KATA KUNCIekstrak etanol daun gambir, gingivitis, sel inflamasiThe effectiveness of ethanol extract of gambir leaves (Uncaria gambir.roxb) as an anti-inflammatory agent in reducing the number of inflammatory cells in Wistar strain gingivitis rats: experimental laboratoryIntroduction:Gingivitis is an inflammatory disease of gingiva that occurs due to local factors, medication consumption, and malnutrition. Inflammation is a body defense response that can be detrimental. An alternative anti-inflammatory drug is gambir leaf which contains catechins, tannins, and gambirin. The purpose of this study was to determine effectiveness of gambir leaf ethanol extract as an anti-inflammatory agent based on inflammatory cells number and to determine anti-inflammatory effect at doses of 5%,10%,and 20% in Wistar gingivitis rats. Methods: The study was an experimental laboratory using a Post-test randomized control group design with a total of 40 rat samples divided into four groups: negative control(NC), gingivitis rats treated with 5% gambir leaf ethanol extract(Do-1), gingivitis rats treated with 10% gambir leaf ethanol extract(Do-2), and gingivitis rats treated with 20% gambir leaf ethanol extract(Do-3). The paste form extract was applied topically to lower anterior teeth gingival area rats in the morning and evening for five days. Tissue samples were taken on days 1, 3, and 5 after treatment and stained with hematoxylin eosin. Data were analyzed using ANOVA and Bonferroni(p<0.05). Result: The study showed that topical ethanol extract of gambir leaves has anti-inflammatory activity against Wistar strain gingivitis rats seen from decrease in inflammatory cells number such as neutrophils, eosinophils, macrophages, lymphocytes, and mast cells(p=0.000). This effect likely due to catechin, tannin, and gambirin presence, which may inhibit arachidonic acid via cyclooxygenase and lipooxygenase pathways. Konsentrasi ekstrak 5% tidak menunjukkan perbedaan efektivitas. Konsentrasi ekstrak yang paling efektif pada konsentrasi 10% dan 20%. Conclusion: Ekstrak etanol daun gambir topikal efektif menurunkan jumlah sel inflamasi tikus Wistar yang mengalami gingivitis. Konsentrasi ekstrak yang paling efektif adalah 10% dan 20%KEYWORDGambir leaf ethanol extract, gingivitis, inflammatory cell
PERIPHERAL CEMENTO-OSSIFYING FIBROMA OF THE ANTERIOR MAXILLARY GINGIVA Koswara, Teja
Journal of Health and Dental Sciences Vol. 4 No. 2 (2024): Journal of Health and Dental Sciences
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Unjani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peripheral cemento-ossifying fibroma (PCOF) is a reactive gingival growth due to trauma or local chronic irritation. It occurs in about 2% of all intraoral lesions or about 9.6% of all gingival lesions. Clinical differential diagnoses of PCOF are Peripheral giant cell granuloma, pyogenic granuloma or epulis granulomatosa, irritation fibroma, and osteoid osteoma. This report describes a case of a 39-year-old female with sessile growth measuring 2x2x1 cm on the anterior maxillary gingiva at 11 and 21 region. Clinical diagnosis was epulis granulomatosa. An excisional biopsy was performed, and a histopathological diagnosis was made of peripheral cemento-ossifying fibroma. PCOF is more common in females in the second decade of life and is usually seen in the anterior Maxilla. Lesions are sessile or polypoid growth with normal overlying surface or reddish—generally less than 2 cm. Radiology examinations are usually within normal limits, but sometimes, there are foci of calcification seen within the lesion, superficial bone erosion, or loss of interdental bone with the treatment with excisional biopsy and curettage for periosteum and periodontal ligament tissue. Also, it is essential to eliminate some irritating factors to prevent recurrence. Recurrence rate is high, about 20% of cases. Clinical features of PCOF were similar to other more common gingival lesions such as epulis or fibroma. Histopathological examination was critical to make a definitive diagnosis. DOI : 10.54052/jhds.v4n2.p171-180
PENETAPAN KADAR VITAMIN C INFUSA DAUN DAN BUAH MENGKUDU (Morinda citrofolia L.) SEBAGAI BAHAN ALAM UNTUK ANTIOKSIDAN SEKUNDER Yuslianti, Euis Reni; Koswara, Teja; Dwisatria, Ligiandra
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7 No 2 (2024): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vitamin C merupakan antioksidan sekunder yang sangat dibutuhkan tubuh untuk membantu metabolisme sel yang baik. Vitamin C banyak terdapat dalam tumbuhan dan sayur dari alam sekitar. Daun dan buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dapat menjadi alternatif sumber antioksidan sekunder vitamin C yang dapat dimanfaatkan masyarakat selain dari buah dan sayuran biasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan vitamin C infusa daun dan buah mengkudu sebagai bahan alam sumber antioksidan sekunder tubuh. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode uji laboratoris in vitro. Subjek penelitian menggunakan infusa daun dan buah mengkudu. Pengujian vitamin C infusa daun dan buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dilakukan dengan prosedur titrasi iodometri dan dihitung dengan persamaan kadar asam askorbat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan vitamin C infusa daun mengkudu sebesar 146 mg/100g dan buah mengkudu sebesar 264 mg/100g. Kesimpulannya adalah memenuhi kebutuhan vitamin C harian dari daun mengkudu diperlukan konsumsi 61,64 gram daun mengkudu untuk laki-laki dan 51,36 gram daun mengkudu untuk perempuan setiap harinya, sedangkan memenuhi kebutuhan vitamin C harian dari buah mengkudu diperlukan 34,09 gram buah mengkudu untuk laki-laki, 28,4 gram buah mengkudu untuk perempuan setiap harinya. Kata kunci: infusa, mengkudu, vitamin C DOI : 10.35990/mk.v7n2.p146-155