Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA RUANG BAKAR MODEL ROSIN Pawito Pawito
Mesin Vol. 3 No. 2&3 (1984)
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perhitungan dimensi ruang bakar yang didasarkan pada model Rosin menganggap bahwa proses pembakaran terjadi dengan proses ajeg. Model lonjakan Semenov yang mendasarkan keadaan tak ajek dan model PSR ("Perfect Stirred Reactor") tidak dibahas pada tulisan ini. Penentuan suhu akhir ruang bakar yang dikaitkan dengan intensitas pembakaran dan dimensi ruang bakar adalah sangat penting mengingat kemungkinan terbentuknya gas SO2 dan deposit. Terbentuknya gas SO2 merpakan ukuran yang digunakan untuk meramlakan terjadinya pengkaratan. Terbentuknya gas SO2 dan terjadinya deposit harus diperhitungkan secara seksama bila bahan bakar yang digunakan dari kelas rendah.
Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Desa Didik Haryadi Santoso; Kheyene Mollekandella Boer; Pawito Pawito
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wisata alam dan wisata budaya menjadi salah satu sektor pariwisata yang diminati oleh lintasgenerasi. Tidak hanya faktor lokasi yang menarik untuk dinikmati bersama keluarga atau kolegamelainkan juga memberikan keindahan untuk berfoto bersama. Terdapat permasalahan yangdihadapi oleh pengelola wisata didaerah, diantaranya tata kelola pariwisata, sumber daya manusia,dan promosi pariwisata. Selain itu, di beberapa daerah, destinasi wisata mulai dikelola oleh korporasibukan dikelola negara atau masyarakat. Namun, mulai tumbuh pula destinasi wisata yang berbasismasyarakat yang menarik untuk dituliskan. Bagaimana menejemen komunikasi pariwisata padalokasi wisata berbasis masyarakat? Ini menjadi pertanyaan kunci dalam tulisan ini. Lokasi wisatayang dijadikan bahan tulisan ini yaitu di kawasan Taman Nasional Gunung Palung KalimantanBarat, Taman Banyu Gemblinding Klaten Jawa Tengah dan Desa Budaya Pampang yang dikelolaberbasis masyarakat. Kata Kunci : Wisata Alam, Wisata Budaya, Tata Kelola, Pariwisata, Masyarakat
RESPECTING SHARIA OR OBSCURING INDENTITY? NON-MUSLIM WOMEN WEARING HIJAB IN ACEH FROM THE PERSPECTIVE OF THE MAJORITY Muhammad Rio Fariza; Andre Noevi Rahmanto; Pawito Pawito
Penamas Vol 37 No 2 (2024): Volume 37, Issue 2, July-December 2024
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31330/penamas.v37i2.795

Abstract

This study discusses how the majority Muslim community in Aceh responds to the use of the hijab by non-Muslim women in the context of the implementation of Islamic law. The implementation of the Islamic Sharia Qanun in Aceh requires Muslims to wear Islamic clothing. However, it does not apply to non-Muslims, although many non-Muslim women still choose to wear the hijab as a form of social adaptation. Using a qualitative approach and case study method, data were collected through in-depth interviews for one month with eight informants selected by purposive sampling, namely the majority Muslim community in Aceh and those around non-Muslim women who wear the hijab. Symbolic interaction theory analyzes the meaning created by the hijab symbol in social interaction. Gramsci's hegemony theory analyzes the dominance of the majority culture through social consensus without direct coercion. The results of the study show that the majority of Acehnese people accept the use of the hijab by non-Muslim women as a form of respect for local norms and culture. Most informants support this step, although there are concerns about the potential for blurring the identities between Muslims and non-Muslims. This study emphasizes the importance of religious tolerance and moderation to maintain social harmony in areas with religious plurality.