Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN EKONOMI KELUARGA MELALUI PEMBUATAN SYRUP KUNYIT ASAM SERTA PERIJINAN USAHANYA Asep Abdul Rahman; Nur Aji; Irvan Herdiana
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v3i3.1202

Abstract

Memasuki era globalisasi, kesenjangan taraf kesejahteraan merupakan hal yang utama harus dicegah, karena kesempatan yang muncul dari ekonomi terbuka hanya dapat dimanfaatkan oleh wilayah, sektor atau golongan yang lebih maju. Berdasarkan permasalahan yang ada pada tahun sebelumnya, maka pada tahun 2019 akan dibuat minuman siap saji berupa sirup kunyit asam. Hal ini untuk menjawab permasalahan dari pengabmas yang dilakukan pada tahun 2017. Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan pendampingan kepada masyarakat melalui transfer ilmu melalui penyuluhan serta demonstrasi. Khalayak sasaran dari Program Pengabdian Masyarakat adalah Masyarakat Kelurahan Kahuripan, yang merupakan masyarakat tidak produktif secara ekonomis. Pada hakekatnya, kegiatan ini solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mitra melalui pendekatan secara terpadu, agar dapat meningkatkan taraf perekenomian masyarakat. Dari hasil kegiatan inidi Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya periode tahun 2019 telah berhasil dilaksanakan dengan luaran: tingkat pengetahuan mayarakat bertambah dalam hal pembuatan produk kunyit asam, tata cara permohonan ijin Pangan Industri Rumah Tangga dan Izin Usaha Mikro Kecil. Selain itu masyarakat dapat membuat produk sirup kunyit asam yang dapat diterima oleh konsumen.
PENGARUH PELARUT CAMPUR ETIL ASETAT DAN N-HEKSAN TERHADAP RENDEMEN DAN KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK DAUN BIDARA ARAB (Ziziphus sphina-christi L) Nur Aji
Pharmacoscript Vol. 2 No. 2 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i2.222

Abstract

Bidara arab (Ziziphus sphina-christi L) merupakan tanaman obat yang belum banyak diketahui masyarakat. Daunnya diketahui mengandung berbagai metabolit sekunder seperti alkaloid, saponin, tanin dan triterpenoid. Tujuan penelitian ini yaitu melihat pengaruh perbandingan pelarut campur etil asetat dan n-heksan terhadap rendemen dan kandungan metabolit sekunder dalam ekstrak daun bidara arab (Ziziphus sphina-christi L).  Metode penelitian ini yaitu eksperimental laboratorium menggunakan campuran pelarut etil asetat dan n-heksan dengan perbandingan 1:9, 3:7, 5:5, 7:3 dan 9:1 terhadap daun bidara arab, dengan metode maserasi. Hasil rata-rata rendemen ekstrak menggunakan campuran pelarut etil asetat dan n-heksan dengan perbandingan 1:9, 3:7, 5:5, 7:3, dan 9:1 berturut-turut adalah 3,53%, 3,81%, 3,89%, 5,15% dan 3,70%. Hasil penapisan fitokimia ekstrak daun bidara arab positif mengandung senyawa kimia golongan flavonoid dan steroid.
FORMULASI DAN UJI IRITASI EMULGEL KOMBINASI EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale R. var rubrum) DAN MINYAK PEPPERMINT Nur Aji
Pharmacoscript Vol. 3 No. 1 (2020): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v3i1.386

Abstract

Ekstrak jahe merah (EJM) dan minyak peppermint (MP) telah diformulasi dalam bentuk emulgel. Formula emulgel dibuat tiga variasi yaitu : EJM 4% (b/b), MP 5% (b/b), dan kombinasi EJM-MP (2%:2,5%, b/b). Ketiga formula diuji karakteristik dan indeks iritasi. Pengujian karakteristik meliputi : organoleptik, homogenitas, pH, viskositas dan daya sebar. Pengujian tersebut dilakukan terhadap emulgel yang disimpan pada suhu 4±2oC, 27,5±2oC dan suhu 40±2oC selama tiga bulan.  Uji iritasi dilakukan secara topikal pada kelinci albino betina. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua formula memiliki penampilan homogen dan pH 6. Selama penyimpanan homogenitas dan pH tidak terjadi perubahan. Namun secara organoleptik semua emulgel yang mengandung EJM mengalami pengelapan terutama yang disimpan pada suhu 40±2oC. Hasil uji daya sebar ketiga formula diperoleh pada kisaran 4-4,8 cm, semua formula mengalami perubahan yang signifikan (sig.<0,05) pada suhu 40±2oC selama penyimpanan. Nilai viskositas emulgel diperoleh hasil : EJM =10339,13 Poise; MP= 14686,47 Poise; EJM-MP= 16191,10 Poise. Nilai viskositas mengalami perubahan yang signifikan (sig.<0,05.) pada semua suhu selama penyimpanan. Hasil ujii ritasi menunjukan bahwa formula kombinasi EJM-MP  tidak menimbulkan iritasi pada hewan uji.
PENGARUH PELARUT CAMPUR ETIL ASETAT DAN N-HEKSAN TERHADAP RENDEMEN DAN GOLONGAN SENYAWA KIMIA PADA EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) Rani Rubiyanti; Nadya Syafa&#039;ah; Nur Aji
Media Informasi Vol 15, No 1 (2019): Media Informasi
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.292 KB) | DOI: 10.37160/bmi.v15i1.226

Abstract

Tanaman alpukat (Persea americana Mill.) tumbuh di wilayah tropis dan sub-tropis salah satunya di Indonesia. Alpukat mempunyai khasiat yang dapat mengatasi penyakit seperti monorrhagia, hipertensi, sakit perut, bronkitis, diare dan diabetes. Pada beberapa penelitian membuktikan ekstrak etanol biji alpukat mengandung golongan senyawa metabolit sekunder, antara lain : alkaloid, tanin, flavonoid, polifenol, saponin, triterpenoid, kuinon, monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pelarut yang baik dalam persentase bobot rendemen biji alpukat dan mengetahui golongan senyawa kimia pada biji alpukat (Persea americana Mill.). Penelitian ini dilakukan menggunakan campuran pelarut etil asetat dan n-heksan dengan perbandingan 1:9 ; 3:7 ; 5:5 ; 7:3 dan  9:1 terhadap 10 g biji alpukat. Dilakukan maserasi selama 3 x 24 jam dengan pengadukan tiap 3 jam sekali dalam 9 jam pertama. Ekstrak cair yang diperoleh diuapkan sampai diperoleh ekstrak kental, lalu dilakukan perhitungan rendemen dan diidentifikasi golongan senyawa kimianya. Hasil rendemen dengan variasi pelarut etil asetat : n-heksan 1:9 ; 3:7 ; 5:5 ; 7:3 dan  9:1 berturut-turut dengan dua kali perlakuan yang sama, masing-masing menunjukkan hasil rendemen rata-rata berbeda yaitu 0,804%; 1,444%; 2,442%; 3,600% dan 6,267%. Hasil penapisan fitokimia ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) positif mengandung senyawa kimia golongan alkaloid dan flavonoid.
Fraksinasi Ekstrak Daun Sirih dan Ekstrak Gambir serta Uji Antibakteri Streptococcus mutans Irvan Herdiana; Nur Aji
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 19 No 03 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan terbitan Desember Volume 19 Nomor 03 Tahun 2020
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikes.v19i03.580

Abstract

Salah satu tanaman obat yang memiliki aktivitas antibakteri yaitu sirih dan gambir telah terbukti memiliki aktivitas terhadap Streptococcus mutans. Penggunaan kombinasi ekstrak tersebut menyebabkan penurunan aktivitas antibakteri, maka perlu dilakukan ke tahap fraksinasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan fraksinasi pada ekstrak daun sirih dan ekstrak gambir dan uji aktivitas terhadap bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Sampel penelitian ini adalah ekstrak gambir dan daun sirih. Penelitian dimulai dengan ekstraksi daun sirih dan gambir dengan menggunakan etanol 96%, uji mutu ekstrak, kemudian fraksinasi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan n-butanol. Metode diameter daya hambat (DDH) dipakai dengan cara dihitung zona bening, berupa diameter (mm). Pengolahan data menggunakan standar deviasi. Hasil uji DDH tertinggi pada fraksi etil asetat ekstrak daun sirih pada konsentrasi 20%, yaitu 8-13 mm dan fraksi etil asetat ekstrak gambir pada konsentrasi 20%, yaitu 0,4-2,5 mm. Hasil uji kombinasi fraksi etil asetat sirih dan gambir konsentrasi 20%, yaitu 8-11,4 mm, nilai daya hambat lebih kecil dibandingkan dengan fraksi tunggal etil asetat ekstrak sirih, menunjukan bahwa kombinasi fraksi ekstrak tidak sinergis atau antagonis.
PERBANDINGAN AKTIVITAS TABIR SURYA DAN ANTIOKSIDAN : EKSTRAK ETANOL 70% DAN 96% DARI RIMPANG BANGLE (Zingiber montanum (J.Koenig) Link ex A.,): COMPARISON OF SUNSCREEN AND ANTIOXIDANT ACTIVITIES: 70% AND 96% ETHANOL EXTRACT FROM BANGLE (Zingiber montanum (J.Koenig) Link ex A.,) RHIZOME Nur Aji; Shirly Kumala; Esti Mumpuni; Deni Rahmat
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.557

Abstract

Rimpang Zingiber montanum memiliki potensi sebagai antioksidan dan tabir surya. Pelarut etanol merupakan pelarut yang diijinkan dalam pembuatan ekstrak untuk bahan obat tradisional. Etanol 70% dan 96% lazim digunakan dalam proses ekstraksi namun belum diketahui bagaimana pengaruh kedua konsentrasi etanol terhadap kandungan senyawa aktif dan aktivitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan karakteristik,  aktivitas antioksidan, dan tabir surya dari ekstrak Z. montanum yang dimaserasi dengan pelarut etanol 70% dan 96%. Penelitian ini menggunakan metode komparatif kuantitatif. Penelitian dibagi dalam tiga tahap, yaitu :  uji parameter ekstrak, aktivitas antioksidan, dan tabir surya. Data aktivitas antioksidan dan tabir surya antara ekstrak Z. montanum dengan pelarut etanol 70 dan 96% dilakukan uji banding dengan t-tes. Hasil penelitian menunjukkan rendemen ekstrak, kadar fenol total, dan kadar kurkuminoid total dari ekstrak etanol 96% memiliki nilai yang lebih tinggi. Aktivitas antioksidan walaupun memiliki aktivitas sangat kuat, kedua ekstrak berbeda signifikan (t hitung > t tabel)  antara ekstrak etanol 70%  memiliki nilai konsentrasi hambatan 50% (IC50) 11,25 µg/mL, sedangkan ekstrak etanol 96%  sebesar 11,67 µg/mL. Aktivitas tabir surya kedua ekstrak tidak berbeda secara signifikan (t hitung < t tabel)  dengan nilai SPF tertinggi pada konsentrasi 100 µg/mL dengan kategori daya proteksi tinggi. Semua parameter ekstrak menunjukkan ekstrak etanol 96% memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak etanol 70%. Aktivitas antioksidan kedua ekstrak memiliki nilai yang berbeda signifikan, walaupun keduanya memiliki aktivitas sangat kuat. Sedangkan aktivitas tabir surya keduanya tidak berbeda signifikan. Kata kunci : Zingiber montanum, Antioksidan, Tabir Surya, Etanol 70%, Etanol 96%
PERBANDINGAN AKTIVITAS TABIR SURYA DAN ANTIOKSIDAN : EKSTRAK ETANOL 70% DAN 96% DARI RIMPANG BANGLE (Zingiber montanum (J.Koenig) Link ex A.,): COMPARISON OF SUNSCREEN AND ANTIOXIDANT ACTIVITIES: 70% AND 96% ETHANOL EXTRACT FROM BANGLE (Zingiber montanum (J.Koenig) Link ex A.,) RHIZOME Nur Aji; Shirly Kumala; Esti Mumpuni; Deni Rahmat
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.557

Abstract

Rimpang Zingiber montanum memiliki potensi sebagai antioksidan dan tabir surya. Pelarut etanol merupakan pelarut yang diijinkan dalam pembuatan ekstrak untuk bahan obat tradisional. Etanol 70% dan 96% lazim digunakan dalam proses ekstraksi namun belum diketahui bagaimana pengaruh kedua konsentrasi etanol terhadap kandungan senyawa aktif dan aktivitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan karakteristik,  aktivitas antioksidan, dan tabir surya dari ekstrak Z. montanum yang dimaserasi dengan pelarut etanol 70% dan 96%. Penelitian ini menggunakan metode komparatif kuantitatif. Penelitian dibagi dalam tiga tahap, yaitu :  uji parameter ekstrak, aktivitas antioksidan, dan tabir surya. Data aktivitas antioksidan dan tabir surya antara ekstrak Z. montanum dengan pelarut etanol 70 dan 96% dilakukan uji banding dengan t-tes. Hasil penelitian menunjukkan rendemen ekstrak, kadar fenol total, dan kadar kurkuminoid total dari ekstrak etanol 96% memiliki nilai yang lebih tinggi. Aktivitas antioksidan walaupun memiliki aktivitas sangat kuat, kedua ekstrak berbeda signifikan (t hitung > t tabel)  antara ekstrak etanol 70%  memiliki nilai konsentrasi hambatan 50% (IC50) 11,25 µg/mL, sedangkan ekstrak etanol 96%  sebesar 11,67 µg/mL. Aktivitas tabir surya kedua ekstrak tidak berbeda secara signifikan (t hitung < t tabel)  dengan nilai SPF tertinggi pada konsentrasi 100 µg/mL dengan kategori daya proteksi tinggi. Semua parameter ekstrak menunjukkan ekstrak etanol 96% memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak etanol 70%. Aktivitas antioksidan kedua ekstrak memiliki nilai yang berbeda signifikan, walaupun keduanya memiliki aktivitas sangat kuat. Sedangkan aktivitas tabir surya keduanya tidak berbeda signifikan. Kata kunci : Zingiber montanum, Antioksidan, Tabir Surya, Etanol 70%, Etanol 96%