Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

SIMULASI KESTABILAN KONSOLIDASI-DAM DI HILIR SYPHON LEMURUNG KALI KONTO TERHADAP FUNGSI BEBAN STATIS DAN DINAMIS Ahmad Na’im Musyafiq; Wasis Wardoyo; Danayanti Azmi Dewi Nusantara
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i1.14031

Abstract

Gunung Kelud yang berada di wilayah Kabupaten Kediri Jawa Timur. Pasca erupsi pada awal tahun 2014, Gunung Kelud menyisakan sejumlah material vulkanik yang masih tertahan di lereng gunung berupa abu, pasir, pasir dan kerikil. Material tersebut apabila bercampur dengan air akan membentuk suatu aliran yang disebut lahar dingin. Bangunan konsolidasi dam di hilir syphon lemurung merupakan salah satu upaya menghindari bencana yang diakibatkan oleh bahaya aliran lahar Gunung Kelud yang melewati aliran Kali Konto. Dari hasil analisa didapatkan kapasitas volume tampngan sedimen maksimum konsolidasi dam syphon lemurung adalah 30926,25 m3. Laju sedimen pada kali konto adalah 67,1875 m3/hari. Waktu untuk memenuhi tampungan sedimen adalah u460 hari. Dari hasil simulasi kestabilan diketahui semakin tinggi massa jenis material (W) maka semakin rendah kestabilan bangunan. Syarat kestabilan mempengaruhi  ketinggian tampungan sedimen pada kondisi kritis. Dari hasil simulasi rasio kelangsingan didapatkan dimensi rencana yang memenuhi syarat kestabilan adalah tinggi dam (h1) = 1m – 5m dan lebar dam (b) = 8m - 10m. Sehingga dimensi eksisting konsolidasi dam syphon lemurung merupakan dimensi yang sudah efektif.
PERENCANAAN ULANG SALURAN SEKUNDER BABATAN SURABAYA Fitranda Firdaus; Wasis Wardoyo
Jurnal Hidroteknik Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jh.v3i2.14040

Abstract

Kawasan Surabaya Barat terutama daerah Menganti, Babatan UNESA dan Babatan Indah merupakan daerah yang sering terjadi banjir. Hal ini terjadi karena pengalihan tata guna lahan terutama untuk pembangunan pemukiman baru. Pembangunan pemukinan tersebut mengakibatkan limpasan air menuju sistem drainase meningkat dan membuat saluran eksisting tidak dapat menampung air yang mengalir. Terutama di kawasan padat sekitar Saluran Sekunder Babatan.Untuk itu dilaksanakan perencanaan ulang sistem drainase di wilayah Saluran Sekunder Babatan. Perencanaan ulang diawali dengan pengambilan data kondisi eksisting dan data hujan disaluran. Data kondisi eksisting digunakan untuk mengetahui titik-titik genangan dan kapasitas saluran eksisiting. Data hujan digunakan untuk mendapatkan debit inflow yang masuk disaluran. Debit inflow dihitung dengan menggunakan analisa hidrologi sedangkan kapasitas eksisting dihitung menggunakan analisa hidrolika. Disaat kapasitas saluran eksisting melebihi debit yang masuk, maka saluran eksisting tidak bermasalah. Jika kapasitas eksisting kecil dari debit yang masuk, akan ada genangan dan ditanggulangi dengan pembangunan kolam tampung dan perbaikan saluran. Pada analisa awal beberapa saluran eksisting tidak dapat menampung debit yang masuk sehingga dilakukan perbaikan untuk daerah saluran tersier dan penambahan kolam tampung di kawasan sekunder. Perencanaan kolam tampung dilengkapi menggunakan tambahan pompa, dan dalam operasional kolam tampung dilengkapi dengan pintu air.Dari hasil analisa didapatkan luas kolam tampung yang didesain sebesar 40 m x 400 m x 1.8 m. Kolam tampung juga didesain dilengkapi dengan 2 pompa dengan kecepatan 1 m3/dtk dan 1.5 m3/dtk. Pintu air direncanakan memiliki lebar 2.2 m, tinggi 1.2 m dan tinggi bukaan 0.47 m.
The Relationship between Hydro-Agricultural Drought in the Corong River Basin: A Causal Time Series Regression Model Nur Azizah Affandy; Data Iranata; Nadjadji Anwar; Mahendra Andiek Maulana; Wasis Wardoyo; Dedy Dwi Prastyo; Bangun Muljo Sukojo
Civil Engineering Dimension Vol. 26 No. 2 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/ced.26.2.173-190

Abstract

This research explores the relationship between hydrological drought and agricultural drought in the Corong River Basin, focusing on the Gondang Reservoir Irrigation Area, Indonesia. By employing a Causal Time Series Regression Model, the study uncovers that agricultural drought twelve months prior has a significant impact on current agricultural drought and is influenced by current hydrological drought. Time series regression analysis reveals that 45.86% of agricultural drought is influenced by hydrological drought, with 54.14% influenced by other factors besides rainfall. Further research is needed to investigate these additional factors. These findings have practical implications, serving as a valuable index for assessing drought severity and planning mitigation actions, especially in the irrigation areas of interest. They emphasize the importance of effective irrigation management, appropriate cropping patterns, and a comprehensive understanding of the complex characteristics of drought in agricultural regions through comprehensive monitoring efforts in agricultural drought mitigation.