Penelitian dilakukan pada perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan paving yang berada di Pati, Jawa Tengah. Kegiatan proses produksi yang berjalan di perusahaan menggunakan peralatan sederhana dan teknologi berbantuan mesin untuk menciptakan produktivitas terbaik. Kurangnya keselamatan kerja dan perilaku tidak aman perusahaan serta kondisi tidak aman menyebabkan interaksi manusia-mesin, yang menciptakan potensi bahaya. Untuk menghindari hal-hal tersebut terjadi, maka perlu dilakukan analisis terhadap potensi atau kemungkinan kecelakaan kerja selama proses produksi paving. Analisis yang tersedia untuk masalah ini adalah analisis keselamatan kerja (JSA). Job Safety Analysis (JSA) adalah alat yang dapat menganalisis potensi risiko kerja di tempat kerja. JSA dapat digunakan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja. Potensi bahaya pada proses produksi pembuatan paving yaitu pada proses penyaringan terdapat beberapa potensi bahaya diantaranya kaki tersayat cangkul, tangan mengalami cidera otot, kaki terkena material,cidera punggung akibat sering membungkuk,sesak nafas,mata terkena debu dan material. Pada proses pencampuran terdapat beberapa potensi bahaya diantaranya cidera punggung akibat sering membungkuk, sesak nafas, mata terkena debu dan material, tangan tersengat listrik saat pengoperasian mesin, tangan mengalami cidera otot. Kategori resiko dari masing masing potensi bahaya pada proses produksi pembuatan paving yaitu pada kategori sangat rendah sebanyak 1 potensi bahaya, pada kategori rendah sebanyak 15 potensi bahaya pada kategori moderate sebanyak 7 potensi bahaya, pada kategori tinggi sebanyak 6 potensi bahaya dan pada kategori bahaya ekstrem sebanyak 1 potensi bahaya. Tindakan pengendalian yang digunakan untuk meminimalisasi potensi bahaya kerja pada kegiatan proses produksi pembuatan paving berada pada kategori moderate, tinggi, ekstrem diantaranya dengan menggunakan pengendalian primary control meliputi memberikan fasilitas alat kerja baru seperti sekop,conveyor manual, secondary control meliputi memisahkan bahan material yang sudah tidak digunakan,memindahkan bahan setengah jadi ke tempat yang lebih luas, tertieri control meliputi memberikan pengawsan/training cara penggunaan alat dengan benar, membuat poster/spanduk K3/campaign safety serta memberikan APD berupa sepatu boot, kacamata safety, masker, sarung tangan.