Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Sedimentasi dari Pascabencana Banjir Sungai Belanting I.B. Giri Putra; Yusron Saadi; Lalu Wirahman; Salehudin Salehudin; Syamsul Hidayat
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas Vol 3 (2019): Edisi Khusus 1 : Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26151847.v3i0.5190

Abstract

Banjir adalah bencana yang banyak terjadi. Sepanjang tahun 2016, 766 peristiwa banjir dan menyebabkan 147 orang meninggal, 107 orang terluka dan 2,72 juta orang diungsikan dari tempat tinggal mereka dan 30.669 rumah rusak. Rawan banjir banyak terjadi yang tidak pernah terjadi sebelumnya seperti Banjir di wilayah kota Bima dan daerah Belanting dll.Topan tropis Yvette yang sekarang terletak di Samudra Hindia sekitar 620 km selatan Denpasar bergerak ke Timur Laut menyebabkan curah hujan yang tinggi di wilayah Indonesia selatan dan hujan yang lebih ekstrim di Nusa Tenggara Barat terutama di daerah Bima, daerah Sumbawa dan daerah Belanting di bagian timur Lombok distrik.Untuk mengendalikan energi yang dihancurkan air diperlukan penanganan non fisik melalui Konservasi, menjaga ketersediaan, keberlanjutan, karakteristik dan fungsi air untuk menjaga kuantitas dan kualitas air. Hal yang paling mendesak saat ini adalah mengidentifikasi jumlah sedimen setelah banjir bandang berdasarkan transportasi sedimen dan membuat peta data dasar sungai. Peta-peta ini berisi informasi laju transpor sedimen yang terisi dalam kurva laju sedimen untuk digunakan sebagai pedoman untuk menangani setiap kondisi sungai.Hasil penelitian diperoleh volume sedimen dasar sungai Volume Belanting maksimum yang langsung ditinjau dan diamati adalah 28.623 M3 / hari dan persamaan Kurva aliran sungai Belanting yang diamati berdasarkan kondisi debit momen yang terjadi selama penelitian adalah debit aliran yang lebih besar, Qw = 3.304 m3 / dt, sehingga hasil perhitungan transpor material sedimen pada musim kemarau sangat sedikit dibandingkan dengan Sediment Discharge untuk digunakan sebagai material Galian C.
ANALISIS KARAKTERISTIK KEDALAMAN HUJAN DAN IKLIM DI PULAU LOMBOK I WAYAN YASA; YUSRON SAADI; HERI SULISTYONO; ERY SETIAWAN; HARTANA HARTANA; I DEWA GEDE JAYA NEGARA
GANEC SWARA Vol 15, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Mahasaraswati K. Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35327/gara.v15i2.219

Abstract

Climate and rain parameters are important factors that affect the availability of water resources on the earth's surface. The phenomenon of climate change that occurs today has an impact on the depth and distribution of rain and climatological parameters. The existence of rain and climate on Lombok Island changes very significantly every year. These changes affect various sectors, especially the irrigation sector. Thus, various adjustments must be made, such as adjusting the time of planting, cropping patterns and the types of plants being cultivated. In this case, knowledge about the characteristics of rain and climate that occurs on the island of Lombok is very important to know the pattern and magnitude of the incident as well as the time of the incident. This study was conducted to determine the condition of each climate variable in the Lombok island region by calculating the monthly average for 25 years. The smoothing uses the Theissen polygon method by utilizing 19 scattered rain station data and 4 climatological stations. Based on the analysis carried out, the results showed that the average monthly temperature ranged from 26.17-27.09°C, humidity 87.70-89.83%, sunlight 39.79-69.44%, and wind speed 53 ,73-110,21knot. The highest rainfall occurred in January of 235.33 mm, while the lowest occurred in August of 18.12 mm.
One-Dimensional Hydrodynamic Modelling for River Flood Forecasting Yusron Saadi
Civil Engineering Dimension Vol. 10 No. 1 (2008): MARCH 2008
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.214 KB) | DOI: 10.9744/ced.10.1.pp. 51-58

Abstract

The ability to forecast maximum water depth during maximum discharge of a design flood is very important in designing flood protection scheme along the river reach. This paper explains the use of ISIS Flow, a one-dimensional hydrodinamic computer modelling for river flood forecasting. The computer simulations produced detailed information from each node including the maximum water depth during maximum discharge, thus it can be expected that an economical flood protection structure can be produced.
Fractional Critical Shear Stress at Incipient Motion in a Bimodal Sediment Yusron Saadi
Civil Engineering Dimension Vol. 10 No. 2 (2008): SEPTEMBER 2008
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.718 KB) | DOI: 10.9744/ced.10.2.pp. 89-98

Abstract

The objective of this research was to examine and to quantify the stability of mixed grain sediment beds previously exposed to different time length of uniform antecedent flow hydrograph. The assessment of bed stability was carried out based on the observation of temporal pattern of eroded sediment during two identical stability tests with time varying flow and higher peak discharge. This was linked to the movement of individual sediment fractions to obtain fractional critical shear stress in a bimodal sediment mixture. The stability tests suggest a considerable increased in the stability of individual grain. Longer exposure time by antecedent flow clearly had an influence in the increasing stability of the bed. The increased rate of fractional critical shear stress during stability tests varied between 16 % and 35 % in the coarse mode whilst in the fine mode the rate of increase varied between 27 % and 39 %.
Pengelolaan Kali Bersih Kawasan Hulu Bendung Jangkok Untuk Menunjang Sektor Pariwisata Di Lombok Barat Ida Bagus Giri Putra; Yusron Saadi; Lalu Wirahman; Salehudin Salehudin; M.Bagus Budianto
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.993 KB)

Abstract

Seiring dengan dinamika pembangunan di Kabupaten Lombok Barat maka terjadi konversi lahan basah (wet land) yang cukup tinggi untuk fungsi bangunan, dengan kondisi luas wilayah tetap tidak mengalami perubahan, tentu akan menimbulkan dampak negatif terhadap kabupaten tersebut. Salah satu dampak negatifnya adalah peningkatan koefisien limpasan air hujan/air permukaan (surface run off) akibat tertutupnya permukaan tanah yang tadinya berfungsi sebagai daerah resapan air ataupun tempat parkir air (retarding pond). Untuk mengendalikan daya rusak air, diperlukan langkah-langkah penanganan non-fisik melalui usaha konservasi, memelihara keberadaan, keberlanjutan, sifat, dan fungsi sungai agar alirannya tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai. Hal mendesak dan sangat perlu dilakukan adalah melakukan penyuluhan-penyuluhan secara kontinyu kepada masyarakat setempat untuk identifikasi kondisi sungai terutama di daerah sasaran dalam hal ini Desa Sesaot. 1. Melalui program pengabdian pada masyarakat ini dapat diperoleh landasan dasar untuk menentukan konsep bentuk perlakuan pendekatan kultur dan budaya masyarakat yang dipakai dalam menanggulangi Program Kali Bersih yang berkelanjutan. Berdasarkan hasil analisis jumlah angkutan sedimen pada Sungai Utama Bendung Jangkok yang terjadi sebesar 5,984 x10-3 m3/hari. Dan debit sedimen melayang (suspended load) pada Hulu Bendung Jangkok maksimum sebesar 22,355 ton/hari, sedangkan debit sedimen terendap pada Hulu Bendung Jangkok maksimum sebesar yaitu 1710,994 ton/. Dengan pendekatan ini nantinya dapat dijadikan bahan rekomendasi untuk menentukan skala prioritas penanganan Program Kali Bersih di Kabupaten Lombok Barat dalam menunjang program Nasional.