Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK TERHADAP KEKUATAN MORTAR BETON PAVING BLOCK Erlina Erlina
CivETech Vol 2 No 1 (2020): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.387 KB) | DOI: 10.47200/civetech.v15i1.712

Abstract

Pembuatan perkerasan jalan pada lingkungan perumahan dengan Paving Block salah satu cara konservasi air tanah dan pemanfaataan serat ijuk yangmerupakan upaya memberdayakan potensi lokal untuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan, kuat lentur, dan daya serap air pada Paving Block sebagai lapisan perkerasan dengan penggunaan Serat Ijuk sebagai bahan tambah. Dengan benda uji berupa Paving Block dan bahan tambah berupa Serat Ijuk. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bahan UCY, melalui beberapa proses pencampuran, pengadukan, penuangan, dan pemadatan, serta curing (Perawatan), lalu dilakukan pengujian mortar segar maupun mortar keras. Hasil penelitian yang dilakukan secara visual Pada Paving Block dengan penambahan serat ijuk terhadap semen berpengaruh pada kuat tekan yang berakibat mengalami kenaikan dan penurunan kuat tekan rata-rata untuk umur 7 hari PB1 = 0,99%, PB1,5 = 0,87%, PB2 = 0,87% terhadap paving block normal sebesar 0,98%. Untuk umur 28 hari PB1 = 1,41%, PB1,5 = 1,25%, PB2 = 1,25% terhadap paving block normal sebesar 1,40%. Sedangkan pada kuat lentur yang berakibat mengalami penurunan rata-rata terhadap kuat lentur untuk umur 7 hari PB1 = 0,54%, PB1,5 = 0,55%, PB2 = 0,50% terhadap paving block normal sebesar 0,60%. untuk umur 28 hari PB1 = 0,77%, PB1,5 = 0,79% PB2 = 0,72% terhadap paving block normal sebesar 0,86%. Sedangkan untuk penambahan serat ijuk terhadap paving block, mengalami penurunan pada daya serap air PB1 = 9,521 %, PB1,5 = 11,806 %, PB2 = 11,886 % terhadap paving block normal sebesar 7,629 %. Dari hasil penelitian secara umum dengan penambahan serat ijuk terhadap semen paving block tidak memenuhi syarat kekuatan baik kuat tekan, kuat lentur maupun untuk daya serap airnya. Dengan demikian dari hasil penelitian ini belum memberikan nilai yang bermanfaat secara ekonomis pada masyarakat luas.
VALIDASI KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON NORMAL TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON DENGAN PENAMBAHAN SERBUK KAYU JATI DAN SERBUK KAYU KELAPA Erlina Erlina
CivETech Vol 2 No 2 (2020): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.594 KB) | DOI: 10.47200/civetech.v15i2.718

Abstract

Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan wacana baru yang harus dikembangkan baik dalam penyelenggaraan maupun pengelolaannya. Pengembangan bahan bangunan dari limbah selain dapat menunjang kebutuhan pembangunan juga dapat memecahkan masalah lingkungan yang selanjutnya produk ini dapat dikategorikan sebagai bahan bangunan ekologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah serbuk kayu jati dan serbuk kayu kelapa terhadap kuat tekan beton dan kuat lentur beton. Penelitian dilakukan dengan membuat benda uji berupa silinder beton untuk uji kuat tekan dan balok beton untuk uji kuat lentur dengan variasi penambahan serbuk kayu mulai dari 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Untuk persiapan dan pembuatan benda uji dilakukan di Laboratorium Bahan FT UCY, pengujian kuat tekan dilakukan di Laboratorium Bahan FT Universitas Atma Jaya Yogyakarta sedangkan pengujian kuat lenturnya dilakukan di Laboratorium Bahan FT UCY. Pembuatan benda uji dengan menggunakan metode campuran beton pada ”Road Note No. 4”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasir mempunyai modulus halus butir 2,835, berat jenis (SSD) sebesar 2,642, kadar serapan air sebesar 4,95% dan kandungan lumpur sebesar 2,95%. Agregat kasar mempunyai modulus halus butiran 7,02, berat jenis (SSD) 2,623 dan serapan air sebesar 2,674%. Kayu jati mempunyai berat jenis sebesar 0,67 dan kayu kelapa mempunyai berat jenis sebesar 0,71. Beton dengan penambahan serbuk kayu jati mempunyai serapan air yang lebih besar dibandingkan dengan beton dengan penambahan serbuk kayu kelapa dimana serapan air pada beton dengan penambahan serbuk kayu jati berkisar antara 12,45-41,65% dan pada penambahan serbuk kayu kelapa sebesar 9,41-36,28%. Beton dengan penambahan serbuk kayu jati mempunyai berat jenis, kuat tekan, modulus elastisitas dan kuat lentur yang lebih kecil dibandingkan dengan beton dengan penambahan serbuk kayu kelapa. Berat jenis beton dengan penambahan serbuk kayu jati 25-100% berkisar antara 1837,092-1225,839 kg/m3 dan pada kayu kelapa antara 2047,439-1237,370 kg/m3. Kuat tekan beton dengan penambahan serbuk kayu jati 25-100% berkisar antara 8,479-0,110 MPa dan pada kayu kelapa antara 13,670-0,145 MPa. Kuat lentur beton dengan penambahan serbuk kayu jati 25-100% berkisar antara 1,797-0,470 MPa dan pada kayu kelapa antara 1,948-0,489 MPaPergerakan yang berasal dari Perumnas Condongcatur Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dipengaruhi oleh Ukuran Rumah Tangga, Pemilkan Kendaraan, dan Pendapatan.
Analisa Optimalisasi Waktu Dan Biaya Pada Pembangunan Rusunawa Gemawang Yogyakarta Dengan Program Microsoft Project Erlina Erlina; Muhammad Ryan Iskandar
CivETech Vol 4 No 1 (2022): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v4i1.1102

Abstract

Pada perencanaan proyek konstruksi, waktu biaya yang dioptimasikan sangat penting untuk diketahui, dari waktu dan biaya yang optimal maka pelaksana proyek bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal, untuk bisa mendapatkan hal tersebut maka dibuat jaringan kerja proyek (network), mencari kegiatan-kegiatan yang kritis dan menghitung durasi proyek serta mengetahui jumlah sumber daya (resources).Proses ini dimulai dengan mencari lintasan kritis menggunakan Microsoft Project 2016 kemudian dilakukan crashing untuk memperoleh crash cost dan cost slope kegiatan yang berada pada lintasan kritis. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk menentukan jaringan kerja atau network pelaksanaan pembangunan dengan progam Microsoft Project dan menyelesaikan proyek tepat waktu sehingga penggunaan anggaran menjadi efisien dan tidak terjadi pemborosan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu metode untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengumpulkan data, disusun, diolah dan dianalisis sehingga diperoleh hasil akhir Hasil analisa diperoleh dari total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 2 jam adalah Rp. 6,814,182,104.06 dengan durasi 216 hari kerja. Total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 3 jam adalah Rp. 6,835,759,507.23 dengan durasi 206 hari kerja. Sedangkan total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 4 jam adalah Rp. 6,858,324,979.84 dengan durasi 198 hari kerja diperoleh waktu penyelesaian proyek optimum yaitu 201 hari dengan lembur 3.5 jam dan biaya total proyek sebesar Rp. 6,989,725,336.54. Sedangkan, waktu penyelesaian normal 240 hari kerja dengan biaya total proyek Rp. 6,993,539,609.56. terjadi pengurangan durasi selama 38 hari, efisiensi waktu 16 %. Penghematan biaya sebesar Rp. 3,814,273.02. efisiensi biaya 0.05 %.
ANALISIS KUALITAS PAVING HASIL HOME INDUSTRY DI BERBAGAI DAERAH (STUDI KASUS : SLEMAN, BANTUL DAN KOTA YOGYAKARTA) Erlina Erlina; Suryanto Suryanto
CivETech Vol 3 No 2 (2021): CivEtech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v3i2.1054

Abstract

Paving block mulai dikenal dan dipakai di Indonesia terhitung sejak tahun 1977/1978. Paving block sendiri mempunyai berbagai variasi bentuk untuk memenuhi selera pemakai. Bahan penyusun paving block yaitu semen portland atau bahan perekat hidrolis lainnya, air dan agregat halus dengan atau tanpa tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu beton tersebut. Untuk saat ini kebutuhan paving block sebagai penutup permukaan tanah sangatlah melonjak, khususnya di Kota Yogyakarta. Banyak perusahaan besar paving block di Yogyakarta yang masih belum bisa memenuhi permintaan konsumen, para konsumen harus memesan paving block jauh hari terlebih dahulu. Dari banyaknya tempat produksi paving block tersebut belum semuanya terjamin kualitas paving block nya, dan belum semua paving block dari industri rumahan tersebut memenuhi syarat dan ketentuan SNI yang berlaku. Tujuan penelitian ini meliputi Untuk mengetahui kualitas paving block home industry di 3 tempat di Yogyakarta dan untuk mengetahui kuat tekan dan daya serap air masing-masing sample paving block home industry. Penelitian ini dilakukan secara ekperimental, proses eksperimental dilakukan di Laboratorium Balai Pengujian, Informasi Pemukiman dan Bangunan, Pengembangan Jasa Konstruksi (PIPBPJK). Hasil pengujian kuat tekan rata-rata dari Marga Jaya (Sleman) adalah 16,94 Mpa memenuhi standar SNI 03-0691-1996 sehingga masuk ke dalam Bata Beton Mutu C atau bisa digunakan untuk pejalan kaki. Sedangkan kuat tekan rata-rata dari UD. Dwi (Yogya Kota) yaitu 9,17 Mpa juga sudah memenuhi standar SNI 03-0691-1996 dan masuk ke dalam Bata Beton Mutu D yang bisa digunakan untuk taman dan penggunaan lain. Dan untuk paving block dari TB. Dika Jaya (Bantul) memiliki kuat tekan rata-rata sebesar 2,04 Mpa sehingga tidak memenuhi standar SNI 03-0691-1996. Hasil pengujian daya serap air rata-rata dari Marga Jaya (Sleman) yaitu 5,82 % dan UD. Dwi (Yogya Kota) yaitu 7,94 % sudah memenuhi standar SNI 03-0691-1996. Sedangkan daya serap air rata-rata dari TB. Dika jaya yaitu 10,07 % melebihi syarat penyerapan air rata-rata maksimal SNI 03-0691-1996.
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH BUBUT BESI TERHADAP KUAT TEKAN BETON Erlina Erlina; Muhammad Ryan Iskandar; Nazira Aulia Pohan
CivETech Vol 4 No 2 (2022): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v4i2.1293

Abstract

Beton digunakan sebagai bahan baku kontruksi dalam proyek bangunan. Karakteristik yang dimiliki beton sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan yang terkandung didalam campuran dan cara pengolahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan memanfaatkan limbah bubut besi sebagai bahan tambahan sebesar 0% , 5% , 10%. Penelitian dilakukan dengan membandingkan pengaruh kuat tekan, kuat lentur beton dengan serat limbah bubut besi. Pengujian yang dilaksanakan di laboratorium selanjutnya dihitung dengan formula dan prosedur yang telah ditentukan untuk menentukan besarnya kuat tekan beton dan kuat lentur. hasil pengujian dan perhitungan diperoleh nilai daya serap air berkisar 2,909% sampai 3,787% dan nilai berat jenis beton sebesar 2,29 gr/cm³ sampai 2,32 gr/cm³. Hasil penelitian menunjukkan pengujian kuat tekan beton diketahui nilai kuat tekan beton normal sebesar 22,64 MPa, kuat tekan beton dengan 5% limbah bubut besi sebesar 23,39 MPa dan kuat tekan beton dengan tambahan 10% limbah bubut besi sebesar 26,41 MPa. Semakin besar persentase penambahan limbah bubut besi, semakin besar juga kuat tekan beton tersebut.
Evaluasi Pelaksanaan Pemberdayaan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas di Kawasan Bantaran Sungai Kota Yogyakarta Nurokhman Nurokhman; Indra Suharyanto; Hery Kristiyanto; Erlina Erlina; Singgih Subagyo; Suryanto Suryanto; Sukarno Sukarno; Fattah Setiawan Santoso; Surifah Surifah
Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Dakwah dan Pembangunan Masyarakat Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (LDPM UCY)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/jnajpm.v8i1.1535

Abstract

The banks of the Gajahwong River in Yogyakarta City are part of the slum area based on a decree from the Mayor of Yogyakarta in 2016. Various Community-Based Environmental Empowerment Programs (PLPBK) have been implemented until 2022. For this reason, it is necessary to carry out a qualitative evaluation of the success of its implementation in overcoming slums in a sustainable manner, including involvement the parties in it. The condition of the Warungboto Slum Area is a mild slum with an average sectoral slum of 23.7% in certain RTs. The existence of the Kotaku program with the handling of increasing settlements in terms of road infrastructure, drainage, infiltration wells has had an impact on the non-slum parameter score but the handling of house buildings and riverbank inspection roads is still problematic. Thus the involvement and commitment of all parties, the government, local communities as well as NGOs and universities need to be strengthened so that slum reduction can be optimally realized.
PELATIHAN KETERAMPILAN CARA MEMBUAT MOTIF KAIN DENGAN SHIBORI PADA SANTRIWATI PANTI ASUHAN DAN PONDOK PESANTREN BIMA BHAKTI PUTRI AL-MUJIIB Uju Suji’ah; Sudati Nur Sarfiah; Rina Ani Safariah; Erlina Erlina
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 10: Oktober 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk memberikan pelatihan keterampilan membuat kain shibori, dan pendampingan pelatihan keterampilan berkelanjutan. Kegiatan ini bekerjasama dengan RizMina yang merupakan komunitas pemberdayaan masyarakat bidang keterampilan dan kerajinan. Sasaran kegiatan ini adalah santriwati Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Bima Bhakti Putri Al Mujib, diikuti 50 orang terdiri dari 42 peserta perwakilan Panti Asuhan dan Pondok Pesantren, dan 8 peserta perwakilan mahasiswa. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan diskusi. Pelatihan diawali dengan pemaparan materi kewirausahaan, pengenalan shibori, dan praktik. Hasil yang dicapai: pelatihan ini menarik bagi santri, jumlah peserta sangat luar biasa, terbukti peserta tidak hanya santriwati tetapi diikuti juga oleh santriwan dan pengurus; peserta pelatihan terlihat antusias saat membuka ikatan kain, melihat motif dan warna yang terbentuk dari hasil kerjanya, bermacam-macam motif dan warna karena berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan peserta pelatihan diberi kebebasan cara melipat maupun pewarnaan, sesuai dengan selera dan kreativitasnya masing-masing. Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah masker wajah/saputangan. Hasil kegiatan pelatihan keterampilan ini diharapkan menginspirasi peserta untuk berwirausaha, dan bisa melakukan praktik sendiri di rumah