Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisa Optimalisasi Waktu Dan Biaya Pada Pembangunan Rusunawa Gemawang Yogyakarta Dengan Program Microsoft Project Erlina Erlina; Muhammad Ryan Iskandar
CivETech Vol 4 No 1 (2022): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v4i1.1102

Abstract

Pada perencanaan proyek konstruksi, waktu biaya yang dioptimasikan sangat penting untuk diketahui, dari waktu dan biaya yang optimal maka pelaksana proyek bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal, untuk bisa mendapatkan hal tersebut maka dibuat jaringan kerja proyek (network), mencari kegiatan-kegiatan yang kritis dan menghitung durasi proyek serta mengetahui jumlah sumber daya (resources).Proses ini dimulai dengan mencari lintasan kritis menggunakan Microsoft Project 2016 kemudian dilakukan crashing untuk memperoleh crash cost dan cost slope kegiatan yang berada pada lintasan kritis. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk menentukan jaringan kerja atau network pelaksanaan pembangunan dengan progam Microsoft Project dan menyelesaikan proyek tepat waktu sehingga penggunaan anggaran menjadi efisien dan tidak terjadi pemborosan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu metode untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengumpulkan data, disusun, diolah dan dianalisis sehingga diperoleh hasil akhir Hasil analisa diperoleh dari total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 2 jam adalah Rp. 6,814,182,104.06 dengan durasi 216 hari kerja. Total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 3 jam adalah Rp. 6,835,759,507.23 dengan durasi 206 hari kerja. Sedangkan total biaya proyek dengan penambahan jam kerja (lembur) 4 jam adalah Rp. 6,858,324,979.84 dengan durasi 198 hari kerja diperoleh waktu penyelesaian proyek optimum yaitu 201 hari dengan lembur 3.5 jam dan biaya total proyek sebesar Rp. 6,989,725,336.54. Sedangkan, waktu penyelesaian normal 240 hari kerja dengan biaya total proyek Rp. 6,993,539,609.56. terjadi pengurangan durasi selama 38 hari, efisiensi waktu 16 %. Penghematan biaya sebesar Rp. 3,814,273.02. efisiensi biaya 0.05 %.
KOMPARASI HASIL JOINT DISPLACEMENT, BASE SHEAR DAN BENDING MOMENT ANTARA STRUKTUR BETON BERTULANG DAN STRUKTUR BAJA Hery Kristiyanto; Muhammad Ryan Iskandar
CivETech Vol 3 No 2 (2021): CivEtech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v3i2.1055

Abstract

Baja memiliki beberapa keunggulan dibandingkan beton bertulang, diantaranya beban struktur yang lebih ringan, namun baja memerlukan perlakuan khusus pada saat pemasangan dan memerlukan faktor keamanan yang lebih tinggi. Tujuan penelitian adalah melakukan komparasi hasil joint displacement, base shear dan bending moment antara struktur rangka beton bertulang dan struktur rangka baja yang dianalisis dengan program SAP2000. Dari hasil analisis SAP 2000 didapatkan perbandingan joint displacement pada struktur beton arah X rata-rata 47,74 mm atau lebih besar dari struktur baja dengan rata-rata 39,63 mm, sedangkan untuk arah Y pada struktur beton rata-rata 49,04 mm atau lebih kecil dari struktur baja dengan rata-rata 60,46 mm. Base shear untuk struktur beton dan struktur baja berturut-turut -2.279,04 kN dan -1.646,88 kN. Banding moment untuk struktur beton dan stuktur baja, masing-masing -348,85 kNm dan -266,04 kNm. Base shear dan banding moment struktur beton lebih besar dari pada struktur baja diantaranya karena struktur beton lebih berat dari struktur baja.
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH BUBUT BESI TERHADAP KUAT TEKAN BETON Erlina Erlina; Muhammad Ryan Iskandar; Nazira Aulia Pohan
CivETech Vol 4 No 2 (2022): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v4i2.1293

Abstract

Beton digunakan sebagai bahan baku kontruksi dalam proyek bangunan. Karakteristik yang dimiliki beton sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan yang terkandung didalam campuran dan cara pengolahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan memanfaatkan limbah bubut besi sebagai bahan tambahan sebesar 0% , 5% , 10%. Penelitian dilakukan dengan membandingkan pengaruh kuat tekan, kuat lentur beton dengan serat limbah bubut besi. Pengujian yang dilaksanakan di laboratorium selanjutnya dihitung dengan formula dan prosedur yang telah ditentukan untuk menentukan besarnya kuat tekan beton dan kuat lentur. hasil pengujian dan perhitungan diperoleh nilai daya serap air berkisar 2,909% sampai 3,787% dan nilai berat jenis beton sebesar 2,29 gr/cm³ sampai 2,32 gr/cm³. Hasil penelitian menunjukkan pengujian kuat tekan beton diketahui nilai kuat tekan beton normal sebesar 22,64 MPa, kuat tekan beton dengan 5% limbah bubut besi sebesar 23,39 MPa dan kuat tekan beton dengan tambahan 10% limbah bubut besi sebesar 26,41 MPa. Semakin besar persentase penambahan limbah bubut besi, semakin besar juga kuat tekan beton tersebut.
PERILAKU KOLOM BETON RINGAN AKIBAT BEBAN AKSIAL DAN MOMEN Iskandar, Muhammad Ryan; Purwoko, Fajar
Civil Engineering and Technology Journal Vol. 3 No. 1 (2021): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.884 KB) | DOI: 10.47200/civetech.v3i1.785

Abstract

Kelebihan dari penggunaan kolom komposit pipa baja dan beton salah satunya dapat menghambat terjadinya tekuk pada pipa baja dan meningkatkan kapasitas dukung kolom. Penelitian kolom penampang lingkaran kali ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengisian beton ringan ke dalam pipa baja dan menjadi struktur komposit. Beton ringan yang digunakan berupa beton non pasir. Keunggulan beton non pasir adalah pembuatannya mudah dan murah. Penelitian dilakukan secara eksperimental dan secara numerik dengan menggunakan program elemen hingga non linier, kemudian membandingkan hasilnya. Benda uji program eksperimental terdiri dari 3 kolom pipa baja dan 6 kolom komposit pipa baja-beton non pasir. Pipa baja mempunyai diameter luar 113,2 mm dengan ketebalan tabung 2 mm. Benda uji program numerik terdiri dari 12 kolom komposit dengan variabel panjang kolom dan eksentrisitas beban.
PENGARUH DAYA DUKUNG TANAH DALAM PENENTUAN PONDASI BORED PILE DAN PILE CAP PADA GEDUNG BERTINGKAT Nurokhman, Nurokhman; Iskandar, Muhammad Ryan; Hanafi, Nufrizal Farid; Marasabessy, Muhammad Irfan
Civil Engineering and Technology Journal Vol. 5 No. 1 (2023): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v5i1.1553

Abstract

In building design, the problem of soil investigation is to determine the property value and property engineering which determines the selection of the foundation type and its depth. Generally, soil investigations are carried out by means of sondir and drilling which are then calculated with a certain formula to determine the bearing capacity of the soil. The purpose of this study is to identify soil properties at the project site, evaluate the results of soil investigations, and bored pile foundation design. The research method is to collect data from reference sources that are directly related to designing, especially PT. Poladata Consultant Consultants, and direct surveys to the location through systematic stages. Results soil investigation, the Cone Penetration Test (CPT) soil test at the site location of the UGM Faculty of Law Building was carried out at 2 points (S-1 and S-2) which shows the groundwater level at an elevation of -4.00 m, and soil drilling or Standard Penetration Test (SPT) at a depth of -13.40 m, the value of qc conus resistance reaches> 600 kg / cm2. The carrying capacity of the bored pile from the SPT data uses the Reese & Wright method for the case study F1 foundation is installed with 4 bored piles diameter (d) = 0.8 m2, depth (L) = 23-28 m, carrying capacity (qp) = 272.328 T/m2, Safety Factor (SF) = 3, with a piece size of 3.6 m x 3.6 m thick 1.2 m with reinforcement D16-120 mm.
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PONDASI BORED PILE TERHADAP PONDASI SUMURAN (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN KOST 3 LANTAI DI POTRONANGGAN TAMANAN BANGUNTAPAN BANTUL) Erlina, Erlina; Subagyo, Singgih; Iskandar, Muhammad Ryan; Setiawan, Ganang Eko
Civil Engineering and Technology Journal Vol. 5 No. 2 (2023): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v5i2.1894

Abstract

Struktur pertama yang dibangun dalam membuat sebuah bangunan adalah pondasi. Pemilihan jenis pondasi yang efisien dalam hal biaya dan effektif dalam hal waktu akan sangat menguntungkan pemilik secara ekonomi, namun tetap memenuhi syarat keamanan bangunan. Berdasarkan data pada pembangunan kos 3 (tiga) lantai di Potronanggan, penulis berupaya memberikan pilihan jenis pondasi yaitu pondasi bored pile atau strauss pile dan pondasi sumuran (Caisson). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan dan perbedaan waktu pengerjaan antara pondasi bored pile dengan pondasi sumuran (caisson) pada pembangunan Kos 3 (tiga) lantai. Aspek yang diamati berupa hasil perhitungan biaya dan waktu pengerjaan pondasi bored pile dengan pondasi sumuran. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu desain pondasi yang efisien dalam hal biaya dan mendapatkan suatu desain pondasi yang efektif dalam hal waktu. Metode yang digunakan studi literatur. Selanjutnya diperoleh data primer berupa gambar perencanaan pondasi serta rencana anggaran biaya pekerjaan pondasi bored pile dan sumuran. Data Sekunder pada penelitian ini diantaranya; data uji tanah sondir dan boring, harga satuan pekerjaan, serta harga satuan bahan dan upah berdasarkan SNI. Tahap selanjutnya berupa analisis data menggunakan perhitungan. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: Metode pelaksanaan pekerjaan pondasi bored pile membutuhkan waktu pelaksanaan 13 hari dengan biaya sebesar Rp. 103.006.952,62. Sedangkan metode pelaksanaan pekerjaan pondasi sumuran membutuhkan waktu pelaksanaan 24 hari dengan biaya sebesar Rp. 170.738.486,58. Metode pelaksanaan pekerjaan pondasi bored pile pada pembangunan kos tiga lantai lebih efisien, praktis, dan modern dari pada metode pondasi sumuran, karena metode pondasi bored pile jauh lebih murah dan cepat dari pada metode pondasi sumuran dengan perbedaan harga Rp. 67.731.533,96 dengan selisih waktu 11 hari.
REVIEW SARANA PRASARANA LINGKUNGAN KAWASAN PARKIR NGABEAN YOGYAKARTA Arifin, Muhamad; Iskandar, Muhammad Ryan; Nurokhman, Nurokhman
Civil Engineering and Technology Journal Vol. 6 No. 1 (2024): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v6i1.2244

Abstract

Permasalahan dalam pengembangan Parkir Ngabean yang lahannya terbatas diperlukan perluasan dengan merelokasi penduduk yang sebagian besar ngindung di tanah Sultan ground dan hak milik seseorang. Selain itu kondisi lingkungan permukiman menjadi pertimbangan dalam skenario perencanaan gedung parkir mengingat di wilayah Parkir Ngabean termasuk dalam Kawasan Kumuh yang saat ini sedang ditangai oleh program Kota Tanpa Kumuh sehingga akan menjadi kegiatan yang kontraproduktif. Kebanggaan warga di RW 01 dan RW02 Notoprajan yang turut serta dalam pembenahan mengurangi kekumuhan dengan penyediaan infrastruktur jalan, drainase, saluran air limbah, sarana air bersih, sarana persampahan, sarana proteksi kebakaran dan ruang terbuka publik menjadi sia-sia. Tujaun penelitian Analisis Lingkungan Permukiman Sekitar Rencana Pengembangan Parkir Ngabean Yogyakarta adalah mengidentifikasi saran prasarana di Parkir Ngabean, mengevaluasi sarana prasarana permukiman yang menjadi target pengembangan Parkir Ngabean, menganalisis pengembangan kebutuhan sarana prasaran parkir Ngabean. Metode penelitian dilakukan dengan survey lokasi di Parkir Ngabean dan Sarana Prasarana lingkungan di sekitanrnya dengan pendukung data sekunder dari Dinas Perhubungan DIY, Program Kota Tanpa Kumuh Kota Yogykarta, dan data pendukung lainnya. Dari hasil analisis dan pembahasan Sarana Prasarana Parkir Ngabean dapat disimpulkan kondisi saat ini Parkir Ngabean tidak terkelola dengan baik berakibat pada pemeliharaan sarana prasana tidak memadai yang menimbulkan kesan kumuh tidak tertata, sedangkan struktur bangunan gedung parkir dengan struktur profil baja dan pelat precast masih memadai sesuai fungsi parkir. Jika akan dilakukan pengembangan perlu dilakukan perhitungan ulang kapasitasnya terkait kebijakan pengalihan kapasitas parkir di Abu Bakar Ali dan Senopati yang akan berimplikasi pada perluasan kawasan hingga permukiman RW 01 dan RW 02 Notoprajan. Secara umum warga di lokasi pengembangan parkir Ngabean berupa Ngindung pada lahan hak milikperorangan, magersari milik Sultan Ground dan sebagian milik yayasan untuk pondok dan pendidikan tinggi serta sekolah.
TRIPLE CONSTRAINT SEBAGAI KRITERIA PEMILIHAN MATERIAL PENUTUP ATAP PADA JASA PENGEMBANG PERUMAHAN Permatasari, Cahyaning Kilang; Arfianto, Nasrul; Ryan Iskandar, Muhammad; Kritiyanto, Hery
Civil Engineering and Technology Journal Vol. 6 No. 2 (2024): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v6i2.2495

Abstract

Pembangunan perumahan di Kabupaten Karanganyar semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari jumlah permohonan ijin pembanguanan perumahan yang diajukan oleh Perusahaan Pengembang Perumahan ke DPUPR Kabupaten Karanganyar, baik untuk perumahan komersil maupun perumahan subsidi. Meningkatnya pembangunan perumahan juga mengakibatkan permintaan material bangunan semakin banyak, tak terkecuali pada material penutup atap. Perusahaan yang bergerak di bidang industri bahan material penutup atap, menawarkan berbagai macam inovasi pada produknya untuk memperbaiki kualitas dari berbagai jenis produk material yang sudah ada. Terdapat berbagai macam jenis bahan pembuat material penutup atap pada saat ini. Setiap material penutup atap itupun mempunyai kelebihan dan kekurangan. Maka perlu dinilai, material penutup jenis apa yang diperlukan sesuai keinginan steakholder. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui material penutup atap yang sesuai dengan keinginan steakholder di Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilakukan pada beberapa jenis penutup atap yang beredar dipasaran dan berpotensi digunakan sebagai penutup atap perumahan. Perhitungan pemilihan penutup atap menggunakan metode AHP. Kriteria yang digunakan dalam metode AHP ini adalah triple constraint, yaitu biaya, waktu dan mutu. Setelah melalui proses mendapatkan data primer dan sekunder serta perhitungan analisis dengan microsoft excell, selanjutnya didapatkan hasil prosentase bobot kriteria sebagai berikut, biaya 33,02%, waktu 24,45% dan mutu 42,53%. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dengan metode AHP untuk pemilihan material penutup atap, dihasilkan urutan sebagai berikut yaitu penutup atap dari Genteng metal, Genteng Keramik, Genteng Tanah Liat, Genteng Beton, Asbes dan Genteng Aspal. Cara ini mengkombinasi pedoman triple constraint berdasarkan tingkat kepentingan, sehingga hasil urutan pemmilihan lebih obyektif.
ANALISIS PENGGUNAAN PASIR PANTAI JATIMALANG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR Iskandar, Muhammad Ryan; Suharyanto, Indra; Nurokhman, Nurokhman; Cahyono, Singgih
Civil Engineering and Technology Journal Vol. 7 No. 1 (2025): CivETech
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/civetech.v7i1.2775

Abstract

Meningkatnya pembangunan konstruksi di Indonesia berdampak pada meningkatnya kebutuhan bahan bangunan . Pemanfaatan material lokal sebagai bahan pengganti bahan bangunan dapat dijadikan solusi dari permasalahan tersebut. Kabupaten Purworejo yang berada di selatan Pulau Jawa memiliki garis pantai yang cukup panjang, dimana daerah pantai tersebut terkandung pasir pantai yang berlimpah. Melihat ketersediaan pasir tersebut, maka pasir pantai yang berasal dari Pantai Jatimalang di Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo ini dijadikan bahan pengganti agregat halus pada penelitian campuran mortar ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik Pasir Pantai Jatimalang sebagai agregat halus pada mortar dan kuat tekannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium. Pembuatan benda uji mortar pada penelitian ini menggunakan cetakan kubus ukuran 5 x 5 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengujian kuat tekan mortar Pasir Pantai Jatimalang murni pada umur 28 hari diketahui untuk variasi campuran 1 Pc : 2 Psp sebesar 22,94 Mpa, 1 Pc : 3 Psp sebesar 13,74 Mpa, dan 1 Pc : 4 Psp sebesar 10,57 Mpa. Pada percobaan kondisi pasir setelah dilakukan pencucian dengan air tawar sebanyak 5 kali guna mengurangi mengurangi kandungan lumpur dan kotoran diketahui daya serap air rata-rata berkurang sebesar 1,45 %, berat jenis meningkat sebesar 5,39 %, sedangkan kuat tekan meningkat rata-rata sebesar 12,44 % dengan kuat tekan tertinggi pada variasi campuran 1 Pc : 2 Psp sebesar 26,48 Mpa dan kuat tekan terendah pada variasi campuran 1 Pc : 4 Psp sebesar 12,22 Mpa.
Genangan Banjir Sungai Gajahwong Yang Berdampak Terhadap Permukiman Bantaran Sungai di Kelurahan Pandeyan Budiyanto, Muchamad Arif; Arifin, Muhamad; Iskandar, Muhammad Ryan; Hidayatullah, Muhammad Arif
Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Dakwah dan Pembangunan Masyarakat Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (LDPM UCY)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/jnajpm.v10i1.3075

Abstract

Flood events in Gajah Wong River have caused significant damages such as collapsed riverbanks, damaged neighborhood roads, and forced evacuations. The objective of this study is to visualize the areas along the Gajah Wong River that are affected by flooding during rainfall events, in order to determine the extent of inundated areas under specific return period discharges. This research aims to produce a flood inundation prediction map for the Gajah Wong River as a basis for flood mitigation efforts. The study uses primary data obtained through GNSS surveys, aerial photography, and river depth sampling. Secondary data used include return period discharges for Q2, Q10, and Q25. To calculate the inundated area, the researchers applied photogrammetry methods to generate orthophoto and DEM data, which were then simulated using HEC-RAS software to determine the flood inundation extent. The results of the study show that the flood-affected areas along the Gajah Wong River have inundation extents of 3.208 hectares for Q2, 3.942 hectares for Q10, and 4.601 hectares for Q25.