Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

INISIASI PRODUKSI PAKAN LENGKAP SAPI (COMPLETED FEED) BERBASIS LIMBAH PERTANIAN Sutrisno Sutrisno; Triwara Buddhi Satyarini; Sukamta Sukamta
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2018: 2. Penguatan Inovasi Teknologi (Pangan, Pertanian, Energi, Transportasi) Bagi Pemerintah Daera
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.208 KB)

Abstract

Kegiatan ini bertujuan mengedukasi petani untuk memanfaatkan limbah pertanian berupa sisatanaman dan pengolahan hasil maupun produksi afkir yang memiliki nilai ekonomi rendah. Limbahpertanian tersebut dimanfaatkan sebagai pengganti pakan lengkap sapi (completed feed : CF)produksi pabrikan (konsentrat) yang selama ini dibeli oleh petani. Produksi pakan lengkap(konsentrat) berbasis limbah berarti peningkatan nilai tambah limbah pertanian. Pada sisi lainproduksi konsentrat secara mandiri ini diharapkan dapat menekan biaya pakan sehinggamendorong usaha peternakan sapi. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pemberdayaan berupapeningkatan pengetahuan, ketrampilan dan manajemen produksi sehingga petani memilikikemampuan untuk mengelola proses produksi mulai dari persiapan bahan baku, persiapanperalatan dan mesin, pembuatan konsentrat, uji nutrisi pakan dan perencanaan pemasaran. Hasilakhir kegiatan ini adalah produksi konsentrat sapi berbahan dasar tongkol jagung, kulit kacang,kedelai afkir, gaplek afkir dan dedak padi. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa konsentrat initelah memiliki nilai nutrisi yang layak bagi sapi setara konsentrat produksi pabrikan. Petani dapatmenghemat biaya sebesar 37 % dibandingkan jika membeli pakan lengkap atau konsentratpabrikan.
PROGRAM PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT(PHBS) DI DUSUN NGENTAK Sutrisno Sutrisno; Siti Dyah Handayani
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 2. Kemitraan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.246 KB) | DOI: 10.18196/ppm.32.181

Abstract

Dusun Ngentak merupakan salah satu dusun yang terletak di Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman. Dilihat dari kondisi geografisnya, Dusun Ngentak memiliki perkebunan salak yang sangat luas. Hampir 80% masyarakat Dusun Ngentak merupakan petani salak. Masyarakat di wilayah tersebut masih banyak yang belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Program Pengabdian bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup sehat dan bersih. Metode pelaksanaannya adalah dengan penyuluhan, workshop dan praktik. Hasil elaksanaan program ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang PHBS, ada penanggung jawab program PHBS/kader PHBS, pembuatan warung hidup & apotik hidup, serta pemberantasan jentik. Alhamdulillah, di akhir kegiatan ini, masyarakat Dusun Ngentak memiliki perilaku hidup bersih dan sehat sesuai kondisi saat ini dalam menanggulangi Covid-19.
PEMBENTUKAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN POKDARWIS DESA WISATA SURYA BUANA Sutrisno Sutrisno; Yulianto Achmad
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 3. Kapasitas Daya Saing UMKM dan BUMDES
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1087.482 KB) | DOI: 10.18196/ppm.33.332

Abstract

Program Kegiatan Pengembangan Desa Mitra (PPDM) ini dilaksanakan di Desa Mranggen Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. Gagasan merintis Desa Wisata Surya Buana di Desa Mranggen sudah muncul dalam RPJMDes 2017 dan terealisasi tahun 2020. Masalah utama yang muncul dalam rintisan Desa Wisata Surya Buana ini adalah belum ada lembaga Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai embrio pengelola desa wisata. Mitra utama dalam kegiatan ini adalah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Badan Permusyawatan Desa (BPD) Desa Mranggen. Pembentukan Pokdarwis diawali dengan koordinasi dan sosialisasi kepada seluruh warga. Kemudian dilanjutkan pemilihan di tingkat dusun yang menjadi wakil dusun untuk penetapan di tingkat desa. Setelah dilakukan musyawarah tingkat desa yang dihadiri unsur pemerintah desa dan perwakilan (tokoh) masyarakat dibentuklah susunan pengurus Pokdarwis. Organisasi Pokdarwis Surya Buana akhirnya resmi ditetapkan berdasarkan SK Kepala Desa Mranggen. Untuk memperkuat legalitasnya, Pokdarwis Surya Buana didaftarkan pada Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang. Untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan motivasi, dilakukan kunjungan belajar ke Desa Wisata ““Dolan nDeso”” Kulon Progo. Bekal wawasan dan motivasi kemudian dielaborasi dalam Workshop dan Pelatihan Manajemen Desa Wisata dengan narasumber Pengelola Desa Wisata Pulesari Sleman dan Desa Wisata Kalibiru Kulon Progo. Hasil kunjungan belajar dan pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan motivasi anggota Pokdarwis Surya Buana
Pemberdayaan Limbah Pertanian-Peternakan Dan Rumah Tangga Secara Terpadu Di Dusun Ngaglik Ngeposari Semanu Gunungkidul Sutrisno Sutrisno
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 6. Penanggulangan Bencana dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.709 KB) | DOI: 10.18196/ppm.26.544

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah memberdayaan potensi limbah peternakan, pertanian dan limbahrumahtangga agar terbentuk pola keterpaduan dalam rangka perbaikan lingkungan dan peningkatankesejahteraan masyarakat. Masalah yang ditangani adalah petani masih banyak yang belummemanfaatkan limbah pertanian untuk pakan ternak dan limbah ternak untuk pertanian karena belummemiliki ketrampilan yang cukup. Kendala lain adalah ketersediaan bahan decomposer yang digunakanuntuk proses pemanfaatan tersebut, Pada satu sisi, limbah dari rumahtangga (sampah) termasuk sampahdari sisa pepohonan disekitar pemukiman juga belum dimanfaatkan secara optimal. Dalam program inidilakukan kegiatan pelatihan membuat decomposer, pelatihan pemanfaatan limbah pertanian untukpakan sapi, dan pemanfaatan sampah organic dari rumah tangga untuk pemupukan tanaman dihalaman rumah. Tanaman yang diujicobakan adalah Jambu Jamaika yang dalam jangka panjangdiharapkan menjadikan Dusun Ngaglik menjadi sentra buah-buahan unggulan dalam rangkapengembangan Desa Ngeposari sebagai Desa Wisata dan Budaya.
INISASI WARUNG KOPI KLOTHOK DAN SERABI JAWA UNTUK KULINER PENDUKUNG DESA WISATA SURYA BUANA Sutrisno Sutrisno; Yulianto Achmad; Triwara Buddhi Satyarini
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 5. Produktivitas dan Daya Saing Industri Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.044 KB) | DOI: 10.18196/ppm.45.680

Abstract

Desa Wisata Surya Buana, Mranggen Srumbung Magelang yang dirintis tahun 2019 telah melakukan berbagai pembenahan untuk melengkapi berbagai sajian, fasilitas pendukung dan manajemen pengelolaan. Salah satu sajian yang dikembangkan adalah kuliner minuman dan jajanan (camilan) pelengkapnya. Berdasarkan diskusi dengan pokdarwis Desa Wisata Surya Buana, pilihan kuliner minuman yang akan dikembangkan adalah kopi klothok dan serabi jawa. Minuman kopi dipilih karena brand atau trend yang sedang diminati dan berkembang di daerah wisata Yogyakarta dan sekitarya. Sedangkan kopi klothok adalah upaya mencari kekhususan kopi yang sudah akrab dengan cita rasa yang bisa diterima semua kalangan. Serabi jawa adalah makanan tradisional yang sudah langka, tetapi kuliner ini sangat legendaris. Serabi jawa dipilih sebagai makanan camilan (snack) khas pendamping kopi untuk melengkapi jajajan yang tersedia sebelumnya yaitu aneka gorengan dan rebusan. Program pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan pemberdayaan kelompok kuliner pengelola Desa Wisata Surya Buana. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan ketrampilan pengelola kuliner untuk membuat dan menyajikan minuman kopi klothok dan serabi jawa. Metode yang dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan, pelatihan dan simulasi penyajian kopi klothok dan serabi jawa. Kegiatan pelatihan telah mampu meningkatkan ketrampilan pembuatan kopi klothok dan serabi jawa. Sedangkan Simulasi penyajian telah berhasil mengembangkan kreatifitas pengelola dalam penyajian.
PENGEMBANGAN KULINER DALAM KEMASAN SEBAGAI OLEH-OLEH DESA WISATA Yulianto Achmad; Sutrisno Sutrisno; Triwara Buddhi Satyarini
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.095 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.714

Abstract

Kuliner dan wisata adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, terutama kuliner khas yang menjadi penciri wisata tertentu. Kuliner khas ini seringkali menjadi brand yang dicari para wisatawan, baik untuk dinikmati langsung di tempat atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Untuk melengkapi sajian Desa Wisata Surya Buana, Mranggen Srumbung Magelang yang dirintis tahun 2019, pengelola berupaya mengembangkan kuliner oleh-oleh bagi wistawan yang berkunjung. Biasanya para wisatawan memilih makanan dalam kemasan yang relatif mudah dibawa, awet untuk beberapa hari dan jika perlu membawa branding atau ciri khas lokasi wisata. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mendampingi tim kuliner pengelola Desa Wisata Surya Buana dalam rangka melakukan identifikasi potensi makanan unggulan dan inisasi penyajian dalam kemasan sebagai oleh-oleh. Kegiatan dilakukan dengan FGD penentuan jenis kuliner yang dipilih, pelatihan produksi dan pengemasan, fasilitasi alat produksi dan kemasan serta inisiasi label. Kuliner yang dikembangkan adalah manisan salak dan keripik ketela. Dua kuliner ini diyakini bisa berlanjut karena bahannya relatif tersedia. Kegiatan ini telah berhasil meningkatkan kemampuan tim kuliner dalam produksi manisan salak, pemahaman dan ketrampilan dalam pengemasan. Namun untuk inisasi label masih terkendala dengan perijinan dari dinas terkait terutama ijin usaha industri rumah tangga (p-irt) dan ijin dari Departemen Kesehatan (Depkes). Ijin ini membutuhkan syarat dan prosedur yang harus dipenuhi oleh tim kuliner atau produsen makanan dalam kemasan.