Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ASEAN Non-Intervention Principles: An Alternative Settlement towards Human Rights Violation in Rohingya Yulianto Achmad; Nanik Prasetyoningsih; M. Reformis Al Fath
Jurnal Media Hukum Volume 28, Number 1, June 2021
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmh.v28i1.10892

Abstract

The frame of international news is colored with a series of systemic and consistent human rights violation experienced by the Rohingya ethnic group in Burma. Toward this case, it is unlikely for Burma to be willing and to be able to resolve this case internally. Hence, as a regional security and stability guard in the Southeast Asia region, ASEAN should take part in settling human rights violations that occur in its member states. However, every settlement attempted by ASEAN is constantly distracted with Non-Intervention Principles. This research aims to examine the alternative ideas for Non-Intervention Principles of ASEAN as a settlement towards human rights violation on Rohingya ethnic. This research used normative research, based on the secondary data was employed as the research method. The obtained data were analyzed by using qualitative analysis. The research found that the Non-Intervention principle has been applied in ASEAN in the most rigid form. Meanwhile, Humanitarian Assistance and Humanitarian Intervention mechanism is an alternative settlement towards human rights violations on the Rohingya ethnic group in Myanmar
PEMBENTUKAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN POKDARWIS DESA WISATA SURYA BUANA Sutrisno Sutrisno; Yulianto Achmad
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 3. Kapasitas Daya Saing UMKM dan BUMDES
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1087.482 KB) | DOI: 10.18196/ppm.33.332

Abstract

Program Kegiatan Pengembangan Desa Mitra (PPDM) ini dilaksanakan di Desa Mranggen Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. Gagasan merintis Desa Wisata Surya Buana di Desa Mranggen sudah muncul dalam RPJMDes 2017 dan terealisasi tahun 2020. Masalah utama yang muncul dalam rintisan Desa Wisata Surya Buana ini adalah belum ada lembaga Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai embrio pengelola desa wisata. Mitra utama dalam kegiatan ini adalah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Badan Permusyawatan Desa (BPD) Desa Mranggen. Pembentukan Pokdarwis diawali dengan koordinasi dan sosialisasi kepada seluruh warga. Kemudian dilanjutkan pemilihan di tingkat dusun yang menjadi wakil dusun untuk penetapan di tingkat desa. Setelah dilakukan musyawarah tingkat desa yang dihadiri unsur pemerintah desa dan perwakilan (tokoh) masyarakat dibentuklah susunan pengurus Pokdarwis. Organisasi Pokdarwis Surya Buana akhirnya resmi ditetapkan berdasarkan SK Kepala Desa Mranggen. Untuk memperkuat legalitasnya, Pokdarwis Surya Buana didaftarkan pada Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang. Untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan motivasi, dilakukan kunjungan belajar ke Desa Wisata ““Dolan nDeso”” Kulon Progo. Bekal wawasan dan motivasi kemudian dielaborasi dalam Workshop dan Pelatihan Manajemen Desa Wisata dengan narasumber Pengelola Desa Wisata Pulesari Sleman dan Desa Wisata Kalibiru Kulon Progo. Hasil kunjungan belajar dan pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan motivasi anggota Pokdarwis Surya Buana
PENGEMBANGAN KULINER DALAM KEMASAN SEBAGAI OLEH-OLEH DESA WISATA Yulianto Achmad; Sutrisno Sutrisno; Triwara Buddhi Satyarini
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.095 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.714

Abstract

Kuliner dan wisata adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, terutama kuliner khas yang menjadi penciri wisata tertentu. Kuliner khas ini seringkali menjadi brand yang dicari para wisatawan, baik untuk dinikmati langsung di tempat atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Untuk melengkapi sajian Desa Wisata Surya Buana, Mranggen Srumbung Magelang yang dirintis tahun 2019, pengelola berupaya mengembangkan kuliner oleh-oleh bagi wistawan yang berkunjung. Biasanya para wisatawan memilih makanan dalam kemasan yang relatif mudah dibawa, awet untuk beberapa hari dan jika perlu membawa branding atau ciri khas lokasi wisata. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mendampingi tim kuliner pengelola Desa Wisata Surya Buana dalam rangka melakukan identifikasi potensi makanan unggulan dan inisasi penyajian dalam kemasan sebagai oleh-oleh. Kegiatan dilakukan dengan FGD penentuan jenis kuliner yang dipilih, pelatihan produksi dan pengemasan, fasilitasi alat produksi dan kemasan serta inisiasi label. Kuliner yang dikembangkan adalah manisan salak dan keripik ketela. Dua kuliner ini diyakini bisa berlanjut karena bahannya relatif tersedia. Kegiatan ini telah berhasil meningkatkan kemampuan tim kuliner dalam produksi manisan salak, pemahaman dan ketrampilan dalam pengemasan. Namun untuk inisasi label masih terkendala dengan perijinan dari dinas terkait terutama ijin usaha industri rumah tangga (p-irt) dan ijin dari Departemen Kesehatan (Depkes). Ijin ini membutuhkan syarat dan prosedur yang harus dipenuhi oleh tim kuliner atau produsen makanan dalam kemasan.
Pemberdayaan Umkm Kuliner Desa Wisata Garden Vilage Turen Sardonoharjo Sunarno Sunarno; Yulianto Achmad; Sudirman Budi Santosa
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.54.943

Abstract

Kondisi pandemi covid19 pada tahun 2021 telah memberikan dampak pertumbuhan ekonomi di DIY sebesar -3,45. Pemerintah berupaya mendongkrak pertumbuhan melalui kekuatan sektor UMKM yang paling potensial dan dibutuhkan yaitu Pertanian dan industri olahan khususnya di pedesaan. Permasalahan ini mengangkat pemberdayaan UMKM berbasis IT UMKM KULINER DESA WISATA GARDEN VILLAGE TUREN di desa Sardonoharjo berupa masih lemahnya tata kelola Administrasi usaha dan lemahnya pemasaran produk UMKM di proyek kawasan wisata Desa Wisata GARDENT VILLAGE di Dusun Turen yang kebanyakan masih melalui jalur traditional market. Solusi atau Metode yang dipakai dalam program ini adalah konseling tata kelola Administrasi usaha dan pendampingan pembuatan digital marketing. Kegiatan program ini untuk permasalahan satu dengan mengadakan forum konsultasi dan bimbingan tata kelola Administrasi usaha, sedangkan untuk skema 2 dengan kegiatan yang berupa workshop pembuatan profil usaha dan mengupload profil ke website.
Strategi Penguatan Legalitas Dan Pemasaran Kreatif Bagi UMKM Emping Melinjo, Helm dan Aksesoris Lampu dari Bambu di Desa Candirejo, Sardonoharjo, Ngagli Sunarno Sunarno; Yulianto Achmad; Sudirman Budi Santosa
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.54.947

Abstract

Kondisi pandemi covid19 pada tahun 2021 telah memberikan dampak pertumbuhan ekonomi di DIY sebesar -3,45. Pemerintah berupaya mendongkrak pertumbuhan melalui kekuatan sektor UMKM yang paling potensial dan dibutuhkan yaitu Pertanian dan industri olahan khususnya di pedesaan. Dusun Candirejo sebagaimana dusun dusun lainnya di Wilayah Sleman DIY akhir akhir ini mengalami dampak ekonomi sebagai akibat pandemi covid19. Program pengabdian ini mengangkat permasalahan pemberdayaan UMKM berbasis IT UMKM HOME INDUSTRI Dusun Candirejo di desa Sardonoharjo berupa masih lemahnya tata kelola Administrasi usaha dan melemahnya pemasaran produk yang melalui jalur traditional market. Solusi atau Metode yang dipakai dalam program ini adalah konseling tata kelola Administrasi usaha dan pendampingan pembuatan digital marketing. Kegiatan program ini untuk permasalahan satu dengan mengadakan forum konsultasi dan bimbingan tata kelola Administrasi usaha, sedangkan untuk skema 2 dengan kegiatan yang berupa workshop pembuatan profil usaha dan mengupload profil ke website.
Penguatan Skill Mediasi Penyelesaian Sengketa Tanah Bagi Tokoh Desa Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik Sunarno Sunarno; Yulianto Achmad; Sudirman Budi Santosa
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.51.1012

Abstract

Negara Indonesia merupakan salah satu negara agraris, sehingga tanah mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan rakyat Indonesia. Begitu pentingnya kedudukan tanah bagi manusia tidak jarang menyebabkan terjadinya sengketa tentang tanah. Permasalah sengketa tanah di Indonesia akan selalu menjadi permasalahan utama yang terjadi di lingkungan masyarakat. Sementara itu kesadaran masyarakat dan keterampilannya belum memadai dalam menyelesaikan permasalahan mengenai sengketa tanah. Oleh karena itu PPDM ini bermitra dengan segenap Perangkat Pemerintahan Desa Sardonoharjo untuk menjawab permasalahan berupa tuntutan peningkatan kapasitas untuk menyelesaian sengketa berupa: 1. Memperkuat pemahaman makna tanah dan faktor fundamental adanya sengketa; 2. Memberian pelatihan untuk mencapai skill penyelesaian sengketa melalui ADR; dan 3. Pengembangan sistem Kerja kelembagaan penyelesaian sengketa tanah. Hasil akhir dari pengabdian ini adalah diterapkan iptek di desa mitra oleh Perangkat desa berupa kemampun menyelesaian sengketa yang timbul dengan upaya damai dan harmonis ditingkat masyarakat setempat