Sungging Pintowantoro
Departemen Teknik Material Dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN CaCl2 DALAM PROSES SMELTING PASIR MONASIT MENGGUNAKAN ELECTRIC ARC FURNACE TERHADAP KOMPOSISI SENYAWA DAN GRADE ThO2 Ardian, Fahny; Putra, Infantri; M, Hamdan Kafi; Abdul, Fakhreza; Pintowantoro, Sungging
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2023: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 yang ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) memiliki target prioritas untuk memaksimalkan penggunaan energi terbarukan, sehingga porsi EBT paling sedikit 23% pada tahun 2025 dan paling sedikit 31% pada tahun 2050. Sumber energi baru adalah sumber energi yang dapat dihasilkan oleh teknologi baru, baik yang berasal dari sumber energi terbarukan maupun sumber energi tidak terbarukan, antara lain nuklir, hydrogen, gas metana batubara, batubara tercairkan dan batubara tergaskan. Sumber energi nuklir memiliki masa depan yang sangat menjanjikan karena energi nuklir mampu menghasilkan energi yang besar dan memiliki emisi karbon yang rendah. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terus mengalami pengembangan dikarenakan meningkatnya kebutuhan energi listrik. Saat ini torium mulai digunakan untuk menggantikan uranium dalam PLTN, karena memiliki sifat yang lebih baik serta lebih ramah lingkungan. Di alam unsur torium terdapat dalam mineral pasir monasit dalam bentuk oksida dan cadangan torium di Indonesia 70 ribu ton atau 4 kali lebih banyak dibandingkan cadangan uranium. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penambahan CaCl2 sebagai fluks dalam proses smelting pasir monasit menggunakan Electric Arc Furnace terhadap senyawa yang terbentuk, komposisi senyawa utama, grade ThO2, dan recovery senyawa utama pada produk hasil smelting. Proses smelting dilakukan pada temperatur 1850o C selama 5 menit dengan menggunakan pasir monasit dari Bangka Belitung sebagai input mineral, CaCO3 sebagai aditif, serbuk karbon sebagai reduktor, dan CaCl2 sebagai fluks dengan variasi penambahan 0%, 15%, 25%, dan 35% dari berat total, selanjutnya produk dilakukan karakterisasi XRD dan XRF. Pada semua variasi didapatkan senyawa baru berupa perovskite (CaTiO3), ferrous-pseudobrookite (FeTi2O5), dan ilmenite (FeTiO3). Kadar (9,51%) dan recovery (34,27%) Fe2O3 terendah didapat pada penambahan 25% CaCl2. Kadar (33,3%) dan recovery (36,79%) TiO2 terendah didapat pada penambahan 35% CaCl2. Sementara itu, kadar (0,40%) dan recovery (90,73%) ThO2 tertinggi didapat pada penambahan 15% CaCl2.
Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang untuk Produksi Pupuk Organik Cair: Studi Kasus Desa Mojoasem, Sidayu, Gresik Ananda, Muhammad Bagas; Rasyida, Amaliya; Pintowantoro, Sungging; Setiyorini, Yuli; Pradesar, Yusuf; Pramadewandaru, Respati Kevin
Sewagati Vol 9 No 2 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i2.2508

Abstract

Pengelolaan limbah perikanan, khususnya limbah cangkang kerang, merupakan tantangan lingkungan yang signifikan di Mojoasem, Sidayu, Gresik. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan inisiasi pembentukan startup untuk memproses limbah tersebut menjadi pupuk organik cair (POC) guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah organik. Metode yang diterapkan meliputi sosialisasi mengenai dampak lingkungan limbah perikanan, pelatihan proses fermentasi limbah menggunakan bioaktivator alami seperti EM4 dan molase, serta praktik langsung produksi POC. Masyarakat menunjukkan partisipasi aktif dengan antusias bertanya dan berdiskusi terkait proses produksi dan potensi pemasaran POC. Signifikansi dari hasil ini adalah potensi pengurangan limbah organik serta peningkatan pendapatan masyarakat melalui produk lokal. Proyek ini berpotensi memberikan solusi berkelanjutan untuk masalah limbah organik sekaligus memperkuat ekonomi desa Mojoasem.
Pembuatan Alat Pemotong Keripik Berbasis Alumina (Al2O3) dari Lahar Dingin Gunung Semeru untuk Meningkatkan Kualitas Produksi Industri Makanan UD Sumber Makmur Senduro Kabupaten Lumajang Pratiwi, Vania Mitha; Purwaningsih, Hariyati; Kuriawan, Budi Agung; Widyastuti, Widyastuti; Fajarin, Rindang; Wibisono, Alvian Toto; Noerochim, Lukman; Setiyorini, Yuli; Pintowantoro, Sungging
Sewagati Vol 9 No 3 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i3.2653

Abstract

Usaha UMKM menjadi salah satu hal yang diperhatikan oleh pemerintah untuk ditingkatkan. Salah satu UMKM yang ada di lumajang adalah UD. Sumber Makmur yang berfokus menjual olahan singkong dan ubi seperti keripik. Produksi yang selalu dilakukan setiap hari membuat alat potong menjadi alat yang penting. Namun selama berjalannya produksi, alat potong tersebut mengalami penurunan kualitas pada mata pisaunya. Karena hal tersebut salah satu solusi yang bisa diberikan adalah dengan melapisi mata pisau tersebut dengan alumina yang bisa diekstraksi dari pasir vulkanik gunung Semeru. Pasir tersebut diekstraksi dengan melakukan leaching acuid, titrasi dan pemanasan yang nantinya dihasilkan serbuk alumina. Selanjutnya alumina tersebut digunakan untuk spray coating pada mata pisau. Lalu dilakukan uji karakterisasi dengan menggunakan 2 material pembanding yaitu carbon steel, dan HSS (High Speed Steel). Didapatkan hasil uji SEM memperlihatkan jika spesimen pisau komersial dan HSS memiliki kerapatan alumina yang bagus dan tersebar sangat merata. Pada uji polarisasi didapatkan hasil untuk material carbon steel, pisau komersial, dan HSS memiliki laju korosi sebesar 0,038897 mm/y; 0,020592 mm/y ; 0,010572 mm/y. Selian itu juga dilakukan sosialisasi kepada para pekerja sedikit wawasan tentang material alat potong dan manfaat dari dilakukannya coating ini.