p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Journal Dynamic SainT
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BUPATI TORAJA UTARA DI RANTEPAO Jacob Bokko
Journal Dynamic Saint Vol. 1 No. 2 (2014): Jilid 1 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1230.818 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v1i2.137

Abstract

Proses perencanaan hingga pengendalian proyek selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan penting dari suatu proyek. Keberhasilan atau kegagalan dari suatu proyek dapat disebabkan perencanaan yang tidak matang serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan proyek tidak efisien. Hal tersebut akan mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas, dan meningkatnya biaya pelaksanaan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai penerapan manajemen konstruksi berdasarkan jaringan kerja dengan metode Critical Path Method (CPM) dan Bar Chart yang dapat mengatur waktu penyelesaian proyek dengan lebih efisien dan efektif. Untuk dapat mengurangi dampak keterlambatan waktu proyek dapat diusulkanproses yang benar dengan alternatif pengendalian seperti; penambahan tenaga, kerja lembur, percepatan durasi dan monitoring. Hasil data dilapangan dengan pemakaian tenaga kerja yang tersedia awal perencanaan proyek durasi penyelesaiannya adalah 218 hari.Sedangkan hasil perhitungan sesuai analisa SNI durasi penyelesaian pekerjaan menjadi 91 hari atau terjadi penghematan waktu 127 hari. Sehingga dapat dikatakan kinerja proyek tersebut mengalami keterlambatan.
Analisis Perbandingan Efisiensi Biaya Dan Metode Pelaksanaan Konstruksi Jalan Aspal Beton Dengan Rigid Beton Jacob Bokko
Journal Dynamic Saint Vol. 3 No. 1 (2017): Jilid 3 Volume 1
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.66 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v3i1.276

Abstract

Penelitian ini akan membandingkan kedua kontruksi perkerasan dari segi biaya, dan metode pelaksanaan. Aspek biaya merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pelaksanaan proyek kontruksi jalan. Oleh sebab itu perlu adanya perencanaan biaya yang baik agar tidak terjadi pemborosan. Perbandingan biaya kontruksi difokuskan pada biaya lapis permukaan dan leveling sepanjang 2.500 m antara aspal beton dengan rigid beton. Metode penelitian dibagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu tahap pertama adalah studi pustaka dan survey awal, tahap kedua adalah pengumpulan data sekunder, dan tahap ketiga adalah analisa hasil dan kesimpulan saran. Hasil analisis biaya masing – masing kontruksi di atas untuk rigid beton sebesar Rp. 1.713.571.000,00 dan untuk aspal beton sebesar Rp. 2.994.474.000,00. Dengan kelebihan biaya sebesar Rp. 1.280.903.000.00 dari biaya aspal beton dengan nilai Rp. 2.994.474.000,00. Perbedaan dari segi metode pelaksanaan antara metode rigid beton dan metode aspal beton terdapat perbedaan yang mendasar untuk rigid beton tanpa memerlukan pemadatan sedangkan aspal beton membutuhkan proses pemadatan dengan 3 tahap yaitu pemadatan awal, pemadatan antara, pemadatan akhir. Untuk segi waktu pelaksanaan aspal beton hanya 1 bulan 2 minggu pekerjaan dibandingkan rigid beton yang lebih lama pelaksanaan pekerjaan sekitar 2 bulan 3 minggu.
ANALISIS KELONGSORAN JALAN POROS SANGALLA-BATUALU DENGAN PROGRAM PLAXIS Jacob Bokko
Journal Dynamic Saint Vol. 4 No. 1 (2019): Jilid 4 Volume 1
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.038 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v4i1.690

Abstract

Longsor merupakan pergerakan tanah dari atas ke bawah pada ketinggian tertentu Telah terjadi kelongsoran di jalan poros sanggalla-batualu. Ada beberapa pilihan terkait penyebab kelongsoran tersebut yaitu akibat adanya beban diatasnya serta rembesan yang melalui tanah. Maka dari Itu diperlukan analisis kelongsoran di lokasi tersebut. Adapun metode yang digunakan yaitu Metode Elemen Hingga perhitungan dengan menggunakan Software Plaxis( 2d). Dari hasil penelitian dan analisis kelongsoran di dapat deformasi setiap section dan faktor keamanan. yang menggambarkan bahwa kondisi lereng tersebut mengalami penurunan. Model deformasi yang di dapatkan dari hasil Plaxis, mempunyai kecenderungan yang sama dengan kondisi deformasi yang terjadi di lapangan sedangkan letak bidang longsor dengan Plaxis, menunjukkan bidang longsor yang menyerupai kondisi di lapangan. kedalaman tiang pancang 7 m dan jarak tiang pancang 50 cm .
MORTAR GEOPOLIMER ABU SEKAM PADI BERBAHAN DASAR LIMBAH ABU BATU BARA HASIL PEMBAKARAN ASPHALT MIXING PLANT Parea Rusan Rangan; Ermitha A.R. Dendo; Jacob Bokko; Pramana Angga Mantirri
Journal Dynamic Saint Vol. 5 No. 1 (2020): Jilid 5 Volume 1
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1083.886 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v5i1.961

Abstract

Mortar atau spesi adalah campuran semen, pasir dan air serta bahan perekat, dan diaduk sampai homogen. Mortar merupakan bahan bangunan berbahan dasar semen yang digunakan sebagai “perekat” untuk membuat struktur bangunan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menemukan material alternatif pengganti semen. Abu terbang produk sisa pembakaran batubara sebagai bahan pengganti semen merupakan bahan pozzolanic yaitu sifat pengikat seperti semen dari abu terbang dan sekam padi dapat meningkatkan kuat tekan mortar geopolymer. Aktivator yang digunakan adalah Sodium Hidroksida (NaOH) yang berfungsi mempercepat proses polimerisasi antar partikel. Abu sekam padi merupakan hasil pembakaran dari olahan padi yang mengandung silika yaitu senyawa kimia dengan rumus molekul SiO2 yang memberikan kontribusi dalam proses pengerasan maupun peningkatan kuat tekan pada mortar. Penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk kubus 5x5x5 cm, uji tekan dilakukan pada umur 3,7,14 dan 28 hari setelah melalui proses perawatan masing-masing tiga buah sampel. Dengan mennggunakan 15 molaritas,Hasil kuat tekan terbaik mortar ialah pada usia 28 hari dengan kuat tekan 3,13 MPa untuk perawatan suhu udara terbuka dan 3,49 MPa untuk curing perendaman dalam air, Semakin tinggi molaritas yang digunakan dalam komposisi campuran maka semakin cepat proses pengerasan mortar geopolimer. Semakin panjang umur benda uji maka semakin tinggi nilai kuat tekan. Metode Perawatan yang paling baik dilakukan untuk mortar geopolimer adalah perendaman di dalam air, Hasil pengujian kuat tekan proses perawatan perendaman memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode perawatan suhu udara terbuka.
ANALISIS WAKTU KETERLAMBATAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI PADA PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA JEMAAT MALANGO’ Ferdinan Samban; Henrianto Masiku; Jacob Bokko
Journal Dynamic Saint Vol. 8 No. 1 (2023): Journal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v8i1.2134

Abstract

Proses perencanaan hingga pengendalian proyek selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan penting dari suatu proyek. Keberhasilan atau kegagalan suatu proyek dapat disebabkan perencanaan yang kurang matang serta pengendalian yang kurang efektif sehingga kegiatan proyek tidak efisien. Hal tersebutlah yang mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas, dan meningkatnya biaya pelaksanaan pada pembangunan gedung Gereja Jemaat Malango’.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai penerapan manajemen konstruksi berdasarkan jarigan kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Critical Path Method (CPM) dan BartChart yang dapat mengatur waktu penyelesaian proyek dengan lebih efisien dan efektif. Untuk dapat mengurangi dampak keterlambatan waktu proyek dapat diusulkan proses yang benar dengan alternatif pengendalian seperti: penembahan tenaga kerja, kerja lembur, percepatan durasi dan monitoring. Hasil penelitian ini adalah perhitungan data di lapangan dengan pemakaian tenaga kerja yang tersedia awal perencanaan proyek durasi penyelesaian 448 hari. Dan kenyataan di lapangan pelaksanaan pekerjaan baru mencapai 75% yang memakan waktu 1095 hari. Setelah melakukan analisis dengan metode CPM sesuai analisis pekerjaan durasi penyelesaian 141 hari.