p-Index From 2020 - 2025
1.203
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Journal Dynamic SainT
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Marmer Sebagai Bahan Perkerasan Jalan Pada Campuran Hot Rolled Sheet – Binder Course Ermitha Ambun Rombe Dendo
Journal Dynamic Saint Vol. 3 No. 1 (2017): Jilid 3 Volume 1
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1439.488 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v3i1.272

Abstract

Marmer merupakan salah satu material bahan bangunan yang dipergunakan sebagai bahan pembuat penutup lantai atau yang lebih dikenal dengan nama tegel. Kabupaten Pangkep merupakan salah satu daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia.Pabrik pengolahan marmer terus berproduksi dan meninggalkan banyak limbah marmer yang berupa pecahan dengan ukuran yang bervariasi yaitu berbentuk cubical dan beberapa partikel halus. Dengan terus berproduksinya pabrik pengolahan batu marmer maka limbah marmer juga akan terus bertambah. Bentuk yang cubical dan kekuatan yang cukup diharapkan dapat memberikan suatu keunggulan.Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah limbah pecahan marmer dapat dipergunakan sebagai agregat kasar dalam campuran aspal tipe Lataston. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental murni dan hanya membahas skala penelitian laboratorium campuran Lapis Tipis Aspal beton dengan 5 (lima) variasi agregat kasar dalam campuran yaitu variasi I menggunakan 100% limbah pecahan marmer dengan KAO 5,8%, variasi II menggunakan 75% limbah pecahan marmer dengan KAO 5,94%, variasi III menggunakan 50 % limbah pecahan marmer dengan KAO 6,04%, variasi III menggunakan 25 % limbah pecahan marmer dengan KAO 6,27%, variasi IV menggunakan 25 % limbah pecahan marmer dengan KAO 6,1%, variasi V menggunakan 100 % limbah pecahan marmer dengan KAO 6,27%. Semua campuran didasarkan pada metode Marshall menurut persyaratan dan spesifikasi yang ditetapkan oleh Depertemen Pekerjaan Umum (2010). Pengujian campuran dilakukan untuk mengetahui durabilitas dengan lama perendaman ½ jam dan 24 jam. Penelitian menunjukkan bahwa limbah pecahan marmerdapat digunakan sebagai agregat kasar dan secara fisik memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh oleh Depertemen Pekerjaan Umum (2010). Penelitian ini menunjukkan bahwa variasi I memiliki VMA dan VIM paling rendah yaitu sebesar 16,2% dan 3,7%. Nilai VMA dan VIM tertinggi dimiliki oleh variasi IV yaitu sebesar 17,3% dan 5,0%. Nilai stabilitas tertinggi pada perendaman 24 jam diperoleh pada campuran variasi IV 1322 kg. Berdasarkan penelitian ini diperoleh variasi III dengan menggunakan 50% limbah pecahan marmer atau kurang dari 50% secara umum dapat digunakan sebagi bahan alternatif untuk agregat kasar pada campuran Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston).
STABILISASI TANAH LEMPUNG SEBAGAI SUBGRADE DENGAN MEMANFAATKAN KAPUR PADAM ASAL KABUPATEN PANGKEP Ermitha Ambun Rombe Dendo
Journal Dynamic Saint Vol. 2 No. 1 (2016): Jilid 2 Volume 1
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.646 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v2i1.308

Abstract

Tanah lempung merupakan tanah yang sangat mudah mengalami kembang susut akibat perubahan kadar air dan memiliki daya dukung yang lemah. Jenis tanah ini dapat berada di beberapa tempat yang mengalami kerusakan. Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan melakukan stabilisasi kimiawi dengan memanfaatkan kapur ataupun semen. Penelitian ini digunakan kapur padam yang berasal dari Kabupaten Pangkep Propinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan dengan mengadakan pencampuran tanah lempung yang berasal dari ruas jalan di Desa Bungoro Kabupaten Pangkep Propinsi Sulawesi dengan menggunakan kapur padam dengan variasi prosentase 3%, 6%, 9% dan 12%. Kemudian dilakukan pengujian batas-batas Atterberg, kepadatan, sweeling CBR dan uji CBR Soaked. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kapur padam dapat menaikkan nilai CBR. Pemberian kapur pada dengan variasi sebanyak 3%, 6%, 9% dan 12% menaikkan nilai CBR tanah berturut-turut menjadi 17,14%; 23,59%; 27,80% dan 29,84%. Selain itu pemberian kapur padam pada tanah lempung juga dapat menaikkan nilai kuat tekan bebas setelah dilakukan pemeraman. Untuk pemeraman selama 3 hari dengan prosentase kapur padam 3% hingga 12% menaikkan nilai kuat tekan bebas dari 4,38 kg/cm2 untuk kadar kapur 3% naik hingga 8,52 kg/cm2 untuk kadar kapur padam 12%. Sedangkan untuk pemeraman selama 6 hari dengan variasi penambahan kapur padam 3% hingga 12% juga menaikkan menaikkan nilai kuat tekan bebas dari 5,59 kg/cm2 untuk kadar kapur 3% naik hingga 12,77 kg/cm2 untuk kadar kapur padam 12%. Pemanfaatan kapur pada dengan prosentase 3% sampai 12% dapat membantu perbaikan sifat-sifat fisis dan meningkatkan nilai kuta dukung tanah.
STUDI KENERJA DAN TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN UMUM KOTA MAKALE Ermitha Ambun Rombe Dendo
Journal Dynamic Saint Vol. 4 No. 1 (2019): Jilid 4 Volume 1
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v4i1.687

Abstract

Angkutan kota merupakan sebuah transportasi umum yang digunakan guna mendukung segala aktifitas kompleks masyarakat yang ada disekitarnya. Oleh karena itu harus memberi kinerja yang baik dan sesuai dengan standar serta bagaimana presepsi dari pengguna angkutan. Metodologi dalam penelitian ini adalah mengadakan pengamatan langsung dilapangan terhadap kinerja angkutan umum dari segi indikator kerapatan, kecepatan, frekuensi headway, faktor muatan penumpang, dan utilitas. Survey terhadap tingkat kepuasan penumpang dengan penyebaran quisioner untuk mengetahui presepsi pengguna angkutan umum dengan metode perhitungan IPA dan CSI. Penggunaan QGIS untuk mengetahui pemetaan jalur yang dilalui oleh angkutan. Bedasarkan hasil analisa data beberapa kinerja pelayanan angkutan kota tidak memenuhi standard dari World bank dan Direktorat Jendral Perhubungan Darat seperti parameter Faktor muatan hanya sebesar 39,42% kondisi ini masih dibawah standard yang dikeluarkan oleh world Bank yaitu ?70%. menurut responden penumpang Angkutan atribut yang masuk ke dalam kuadran I (Prioritas utama) yaitu perbandingan kesetaraan kualitas pelayanan dengan tarif (12), dan kelengkapan identitas kendaraan perhitungan CSI didapat hasil berupa penilaian rata-rata kepuasan penumpang terhadap 13 indikator pelayanan Angkutan Kota, diperoleh persentasi sebanyak 69 % masuk kriteria puas, cukup puas 23 % cukup puas, dan kurang puas 8 %. Adapun dari hasil pemetaan jalur angkutan kota terlihat masih kurang optimal dalam hal pelayanan dikarenakan daerah yang terjangkau oleh angkutan kota hanya sebagian kecil saja.
KAJIAN KINERJA PELAYANAN TERMINAL ANGKUTAN UMUM (STUDI KASUS : TERMINAL MAKALE TANA TORAJA ) Ermitha Ambun RD; Monika Indriani
Journal Dynamic Saint Vol. 4 No. 2 (2019): Jilid 4 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.83 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v4i2.888

Abstract

Terminal Makale merupakan titik simpul jaringan transportasi yang berfungsi melayani kendaraan angkutan umum pedesaan, angkutan antar kota bahkan angkutan antar propinsi. Terkait dengan hal tersebut, efektifitas dan kinerjanya akan berpengaruh bagi pergerakan ekonomi dan mobilitas masyarakat disekitarnya. Terminal dengan kinerja yang baik dipengaruhi oleh fasilitas dan penggunanya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan kinerja Terminal Makale berdasarkan persepsi pengguna terminal. Metode analisa yang digunakan untuk mengetahui karakteristik terminal Makale ini adalah metode pendekatan Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer Statisfaction Index (CSI) dengan survey lapangan pada 73 responden penumpang dan 68 responden pengemudi . Selanjutnya survey kendaraan dilakukan pada hari Senin hingga hari Minggu dimulai pada pukul 07.00 - 22.00 WITA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terminal Makale merupakan Teminal tipe C berdasarkan fasilitas umum dan fasilitas penunjang, sedangkan dari segi pelayanan angkutan Terminal Makale melayani Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang seharusnya dilayani oleh terminal Tipe A. Berdasarkan tingkat pelayanan jumlah arus angkutan, di peroleh volume kendaraan tertinggi 180 kendaraan/jam yaitu pada hari sibuk (hari pasar). Bagi pengguna terminal beberapa indikator pelayanan Terminal Makale yang memiliki tingkat kepentingan tinggi, tetapi kinerjanya masih dinilai rendah oleh pengguna jasa, yaitu fasilitas keselamatan jalan, fasilitas keamanan, petugas keamanan kantor penyelenggara terminal, fasilitas dan petugas kebersihan, toilet/kamar mandi, kios/kantin, keterjangkauan letak jalur keberangkatan dan jalur kedatangan. Sedangkan penumpang dan pengemudi angkutan sebanyak 53% dan 54% merasa cukup puas atas kinerja terminal.
STUDI PERKUATAN LERENG TERHADAP KELONGSORAN PADA RUAS JALAN TAMBA NARANG Ermitha AR Dendo; Edgard Londong Allo; Irwanto Irwanto
Journal Dynamic Saint Vol. 5 No. 1 (2020): Jilid 5 Volume 1
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.188 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v5i1.958

Abstract

Lereng yang tidak stabil sangatlah berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya, oleh sebab itu analisis stabilitas lereng sangat diperlukan. Pada kasus ini kondisi jalan poros Makale – Ulusalu tepatnya ruas jalan di Tamba’narang mengalami kelongsoran pada badan jalan.Tujuan studi ini adalah melakukan analisis stabilitas lereng pada kondisi awal sebelum menggunakan perkuatan dinding penahan tipe kantilever dan analisis stabilitas terhadap guling, analisa kestabilan terhadap geser dan stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas daya dukung tanah setelah perkuatan menggunakan dinding penahan Kantilever. Metode yang digunakan untuk menganalisis perkuatan lereng adalah penyeledikan lapangan, uji karakteristik fisik tanah di laboratorium dan pengolahan data hasil pengamatan lapangan dan hasil uji laboratorium. Hasil analisa yang dilakukan diperoleh nilai faktor aman pada kondisi awal sebesar 0.82. Perencanaan perkuatan tanah metode coulomb adalah dengan menggunakan dinding penahan tipe kantilever dimana analisa kestabilan tanah dengan cara coulomb untuk tekanan tanah lateral di peroleh koefisien tekanan tanah aktif, Ka = 0.321 dan koefisien tekanan tanah pasif, Kp = 5.193, untuk tekanan tanah aktif pada dinding penahan, Pa = 150.97 kN/m dan tekanan tanah pasif pada dinding penahan, Pp = 72.67 kN/m. Untuk perencanaan dinding penahan tanah dengan cara Coulomb diperoleh nilai faktor keamanan terhadap guling adalah Fgl = 2.91 (Aman), Untuk analisa terhadap gaya geser adalah Fgs = 3.39 (Aman) dan nilai faktor keamanan terhadap keruntuhan kapasitas daya dukung tanah adalah adalah FK = 8.2 ( Aman).
MORTAR GEOPOLIMER ABU SEKAM PADI BERBAHAN DASAR LIMBAH ABU BATU BARA HASIL PEMBAKARAN ASPHALT MIXING PLANT Parea Rusan Rangan; Ermitha A.R. Dendo; Jacob Bokko; Pramana Angga Mantirri
Journal Dynamic Saint Vol. 5 No. 1 (2020): Jilid 5 Volume 1
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1083.886 KB) | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v5i1.961

Abstract

Mortar atau spesi adalah campuran semen, pasir dan air serta bahan perekat, dan diaduk sampai homogen. Mortar merupakan bahan bangunan berbahan dasar semen yang digunakan sebagai “perekat” untuk membuat struktur bangunan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menemukan material alternatif pengganti semen. Abu terbang produk sisa pembakaran batubara sebagai bahan pengganti semen merupakan bahan pozzolanic yaitu sifat pengikat seperti semen dari abu terbang dan sekam padi dapat meningkatkan kuat tekan mortar geopolymer. Aktivator yang digunakan adalah Sodium Hidroksida (NaOH) yang berfungsi mempercepat proses polimerisasi antar partikel. Abu sekam padi merupakan hasil pembakaran dari olahan padi yang mengandung silika yaitu senyawa kimia dengan rumus molekul SiO2 yang memberikan kontribusi dalam proses pengerasan maupun peningkatan kuat tekan pada mortar. Penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk kubus 5x5x5 cm, uji tekan dilakukan pada umur 3,7,14 dan 28 hari setelah melalui proses perawatan masing-masing tiga buah sampel. Dengan mennggunakan 15 molaritas,Hasil kuat tekan terbaik mortar ialah pada usia 28 hari dengan kuat tekan 3,13 MPa untuk perawatan suhu udara terbuka dan 3,49 MPa untuk curing perendaman dalam air, Semakin tinggi molaritas yang digunakan dalam komposisi campuran maka semakin cepat proses pengerasan mortar geopolimer. Semakin panjang umur benda uji maka semakin tinggi nilai kuat tekan. Metode Perawatan yang paling baik dilakukan untuk mortar geopolimer adalah perendaman di dalam air, Hasil pengujian kuat tekan proses perawatan perendaman memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode perawatan suhu udara terbuka.
Stabilisasi Tanah Dengan Menggunakan Calcium Hidroksida Ca(OH)2 dan Tawas AI2(SO4)3 Parea Rusan Rangan; Ermitha A. R. Dendo; Jufri Manga'; Hernita Matana; Zwengly Lodi Honta; Escher Kalapadang; Yohanis B. Lotim; Yulius Pasarrin; Letty A.R
Journal Dynamic Saint Vol. 6 No. 2 (2021): Jilid 6 Volume 2
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v6i2.1636

Abstract

Penelitian dilakukan pada laboratorium dengan metode uji experimental. Dimana pengujian experimental meliputi pengujian karakteristik tanah, pengujian sifat fisik tanah, yang berpatokan pada SNI 03-1744-1989. Dimana sampel tanah di stabilisasi menggunakan calcium hidroksida Ca(OH)2 dan tawas Al2(SO4)3.Calcium hidroksida Ca(OH)2 dan tawas Al2(SO4)3 dapat sebagai bahan stabilisasi tanah, dimana calcium hidroksida Ca(OH)2 dan tawas Al2(SO4)3 yang dicampur dengan tanah dapat meningkatkan nilai CBR. Nilai CBR pemeraman 1 hari sebesar 5,56% dan pemeraman 3 hari sebesar 3,93%, apabila tanah mengalami pencampuran dengan variasi campuran 0% calcium hidroksida dan 3% tawas dengan pemeraman 1 hari mengalami penurunan sebesar 5,13%, pada pemeraman 3 hari mengalami kenaikan sebesar 5,33% dan mengalami kenaikan pada penambahan 0% tawas dan 3% calcium hidroksida dengan pemeraman 1 hari sebesar 9,83% dan pemeraman 3 hari sebesar 10,333%, kemudian pada tanah campuran 6% tawas dan 3% calcium hidroksida mengalami kenaikan pada pemeraman 1 hari sebesar 8% dan pemeraman 3 hari sebesar 18.22%, kemudian pada tanah campuran 3% tawas dan 6% calcium hidroksida mengalami kenaikan pada pemeraman 1 hari sebesar 30,90% dan pemeraman 3 hari sebesar 56,26%, kemudian pada tanah campuran 9% tawas dan 6% calcium hidroksida juga mengalami kenaikan pada pemeraman 1 hari sebesar 9,61% dan pemeraman 3 hari sebesar 7,22%, dan pada tanah campuran 6% tawas dan 9% calcium hidroksida mengalami kenaikan pada pemeraman 1 hari sebesar 54,59% dan pemeraman 3 hari sebesar 59,50%.
ANALISIS KINERJA BETON BERPORI Ermitha Ambun RD; Parea Rusan Rangan; Mercy Palembangan
Journal Dynamic Saint Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan lingkungan seperti banjir dan bencana alam saat ini menjadi perhatian. Beton berpori dapat menjadi solusi untuk meningkatkan infiltrasi air tanah melalui pori-pori beton. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan bahan aditif resin epoxy terhadap kinerja beton dalam hal ini kuat tekan, porositas dan permeabilitas beton berpori, dengan harapan dapat memperbaiki sifat-sifat beton berpori. Penelitian menggunakan metode ekperimental di laboratorium. Resin Epoxy yang digunakan pada campuran beton porous dengan variasi 0%, 1%, 1,5% dan 2% terhadap berat semen dengan kuat tekan rencana 10 Mpa. Gradasi agregat yang digunakan adalah gradasi tipe 67 dan benda uji beton berbentuk silinder berukuran 15x30 cm. Karakteristik beton porus yang dianalisis adalah kuat tekan beton pada umur perawatan 3, 7, 14, 21 dan 28 hari, serta porositas dan permeabilitas pada umur 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan nilai kuat tekan beton porous dengan variasi resin epoxy 1%, 1,5%, 2% pada umur 28 hari berturut-turut adalah 9,531 Mpa, 9,814 Mpa, 10,380 Mpa dan untuk beton porous tanpa bahan tambahan adalah 8,776 MPa.. . Pengujian porositas pada beton berpori dengan variasi resin epoxy 0%, 1%, 1,5%, 2% diperoleh 3,063%, 2,919%, 2,768%, 2,593%. Sedangkan nilai permeabilitas pada umur 28 hari diperoleh masing-masing sebesar 5,159 mm/detik, 4,875 mm/detik, 4,580 mm/detik, dan 4,266 mm/detik. Hasil penelitian menunjukkan beton porous dengan penambahan resin epoxy mencapai kuat tekan rencana pada umur 28 hari dengan penambahan material 2% dan hasil permeabilitas memenuhi standar ACI 522R-2010 yaitu antara 1,4 mm/detik sampai dengan 12,2 mm/detik.
Pengaruh Penggunaan Abu Purun Tikus Terhadap Karakteristik Beton Berpori Parea Rusan Rangan; Ermitha Ambun RD; Age’ Joice Lapik; Yulieanti S. Mapaliey
Journal Dynamic Saint Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton dengan porositas tinggi dapat diaplikasikan sebagai beton permeabel yang memungkinkan air hujan dan air dari sumber lain dapat melewatinya sehingga mengurangi limpasan permukaan dan meningkatkan tinggi muka air tanah. Namun beton berpori mempunyai daya dukung yang rendah. Peningkatan daya dukung dapat dilakukan dengan menambahkan zat pada campuran beton segar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kuat tekan beton porous tanpa penambahan abu purun dan dengan penambahan abu purun pada umur beton 28 hari diperoelah Kuat tekan beton porous yang tidak menggunakan bahan tambah abu purun dan beton yang menggunakan penambahan abu purun 2%, 4%, dan 6% berturut- turut adalah 9.34 Mpa, 11,13 MPa, 13.68 MPa dan 14.15 MPa. Penambahan Abu purun tikus mengakibatkan peningkatan nilai kuat tekan karena abu purun bereaksi dengan semen sehingga memberikan daya lekat yang lebih kuat. Selain itu abu purun juga mengisi pori yang ada sehingga pori berkurang dan beton menjadi lebih padat.Pada uji porositas diperoleh hasil beton berpori tanpa penambahan abu purun pada umur 28 hari dengan rata-rata 3,787%, penambahan abu purun 2% menghasilkan porositas beton dengan rata-rata 3,223%, penambahan 4 % abu purun menghasilkan porositas beton yang rata-rata. – rata-rata 3,12% dan penambahan abu purun 6% menghasilkan porositas beton dengan rata-rata 2,827%. Pada uji permeabilitas beton porous tanpa penambahan abu purun berumur 28 hari dengan rata-rata 4,52 mm/detik. Penambahan abu purun 2% menghasilkan permeabilitas beton dengan rata-rata 4,405 mm/detik, penambahan abu purun 4% menghasilkan permeabilitas beton dengan rata-rata 4,393 mm/detik, penambahan abu purun 6% menghasilkan beton permeabilitas dengan rata-rata 4,282. mm/detik.
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KERANG HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK BETON PORUS Ermitha Ambun RD; Parea Rusan Rangan; Age’ Joice Lapik
Journal Dynamic Saint Vol. 8 No. 1 (2023): Journal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton porous juga dikenal sebagai beton permeable atau beton berpori dapat menjadi salah satu solosi untuk menghindari genangan air akibat betonisasi. Beton porous memiliki banyak rongga sehingga mudah dilewati air. Jika air yang jatuh langsung diserap tanah, maka tidak ada genangan air, sehingga mengurangi resiko banjir. Kondisi ini mengganti fungsi beton konvensional yang tidak dapat menyerap air kedalam tanah. Namun beton berpori mempunyai daya dukung yang rendah. Berdasarkan analisis data dari hasil pengujian kuat tekan, pada beton umur 28 hari dengan penambahan abu cangkang kerang hijau 2%, 4% dan 6% menghasilkan nilai kuat tekan berturut-turut 12,88 MPa, 14,58 MPa dan 16,14 MPa sedangkan kuat tekan beton tanpa bahan tambah diperoleh 10,76 MPa. Pada pengujian porositas didapatkan rata-rata pada umur 28 hari untuk penambahan abu cangkang kerang hijau 2%, 4% dan 6% diperoleh nilai porositas berturut-turut 2,435%, 2,375% dan 2,195% sedangkan porositas untuk beton tanpa bahan tambah diperoleh 3,185%. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi persen penggunaan bahan tambah abu cangkang kerang hijau pada komposisi tertentu maka nilai porositas semakin berkurang. Pada pengujian permeabilitas beton umur 28 hari untuk penambahan abu cangkang kerang hijau 2%, 4% dan 6% diperoleh nilai permeabilitas berturut-turut 5,62 mm/detik, 5,23 mm/detik dan 5,13 mm/detik, sedangkan permeabilitas untuk beton tanpa bahan tambah 6,06 mm/detik. Dengan demikian penambahan abu cangkang kerang hijau pada komposisi tertentu dapat menambah kuat tekan beton namun menurunkan nilai porositas dan permeabilitas beton porus.