Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemanfaatan ekstrak daun ketepeng dan abu sabut kelapa untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau (phaseolus radiatus l.) Rahmawasiah rahmawasiah
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v3i3.725

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan ekstrak daun ketepeng dan abu sabut kelapa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau, Dilaksanakan di Kelurahan Buntu Datu, Kecamatan Bara Kota Palopo, yang dimulai Juni sampai September 2015. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 4 perlakuan, masing – masing perlakuan sebagai berikut PO Kontrol, P1 (Ekstrak daun ketepeng 100 ml dan abu sabut kelapa 5,0 gr/tanaman), P2 (Ekstrak daun ketepeng 300 ml dan abu sabut kelapa 10 gr/tanaman), P3 (Ekstrak daun ketepeng 500 ml dan abu sabut kelapa 15 gr/tanaman). Masing – masing perlakuan diulang sebanyak 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan jenis perlakuan ekstrak daun ketepeng dan abu sabut kelapa memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun sedangkan tinggi tanaman tidak berpengaruh nyata. Kata kunci: Ekstrak daun ketepeng, abu sabut kelapa, tanaman kacang hijau
Efektifitas Ekstrak Alang-Alang dan Kirinyuh terhadap Pertumbuhan Gulma dan Pengaruhnya terhadap Tanaman Kedelai (Glicyne max merril L) Rahmawasiah Rahmawasiah
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 1 (2015): 2015
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v4i1.78

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan gulma dan pertumbuhan tanaman Kedelai (Glicyne max merril L) dengan berbagai ekstrak tanaman. Lokasi yang di lakukan penalitian adalah di BP3K Kecamatan Wara Kelurahan Temmaleba pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 16 unit percobaan yaitu dengan perlakuan P0 = kontrol (tanpa perlakuan), perlakuan P1 = Ekstrak daun Kirinyuh satu liter di campur kedalam lima liter air, perlakuan P2 = Ekstrak daun Alang-alang satu liter di campur kedalam lima liter air, dan perlakuan P3 = Ekstrak kombinasi keduanya (alang-alang dan Kirinyuh) menjadi satu liter dicampur kedalam lima liter air. Pengamatan yang dilakukan 1 minggu setelah tanaman yang diamati setiap minggu yaitu dari minggu 1 sampai minggu ke-9 dengan mengamati tinggi dan jumlah daun tanaman kedelai dan pengambilan data gulma pada minggu ke-7 (umur 48 hari). Dimana tinggi tanaman tertinggi pada pengamatan terakhir yaitu terdapat pada p2 dengan rata-rata 41,32 cm, jumlah daun yaitu pada p3 dengan rata-rata 17,81 helai. Pada gulmanya kedelai yang tertekan yaitu jenis rumput Digitaria adscendes pada p2 dan Euphorbia prunifolia pada p3. Dari tingkat ke efisianan pengendalian gulma yaitu p2 dengan 25,39%.
Respon Bawang Merah terhadap Berbagai Dosis Ekstrak Kotoran Ayam Potong Rahman Hairuddin; Rahmawasiah Rahmawasiah
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 3, No 1 (2014): .
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.182 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v3i1.65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui renspon pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah dengan berbagai dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong. Penelitian ini menggunakan bentuk Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 7 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga jumlah ulangan terdapat 28 unit percobaan. Po = Tanpa pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong, P1 = Pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 5ml, P2 = Pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 7,5 ml, P3 = Pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 10 ml, P4 = Pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 12,5 ml, P5 = Pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 15 ml, P6 = Pemberian dosisn pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 17,5 ml, P7 = Pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 20 ml, Percobaan ini telah laksanakan di Kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo. Berlangsung pada bulan Maret – Juni 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis sidik ragam data yang diperoleh tidak berbeda nyata dari 7 perlakuan yang di aplikasikan pada tanaman bawang merah. Hal ini disebabkan adanya faktor iklim tidak menentu, bahkan sejak di mulainya menanam curah hujan sangat tinggi. Sehingga pemberian pupuk organik ekstrak kotoran ayam potong mengalami pencucian akibat curah hujan tinggi karena tidak terserap oleh tanaman dengan maksimal. Selain itu penyakit Antraknose tanaman bawang merah semakin meningkat akibat tingginya kelembaban yang dapat menurunkan produktivitas tanaman bawang merah. Sehinnga hasil yang didapatkan dalam penelitian ini tidak maksimal
KELIMPAHAN PARASITOID TELUR Telenomus spp PADA SAWAH DENGAN REFUGIA dan TANPA REFUGIA DI KECAMATAN MALANGKE BARAT KABUPATEN LUWU UTARA Rahmawasiah Rahmawasiah; I Nyoman Arnama
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.834 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v9i1.1564

Abstract

Telenomus spp merupakan salah satu parasitoid telur penggerek batang padi putih (Schirpophaga innota). Telenomus spp sangat potensial untuk menekan populasi penggerek batang padi putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan Telenomus spp pada persawahan yang ditanami refugia dan tanpa refugia. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara Propinsi Sulawesi Selatan, yang berlangsung mulai Februari sampai Juni 2020. Penelitian dilakukan dengan membandingkan kelimpahan Telenomus spp pada persawahan yang ditanami refugia dengan persawahan tanpa refugia. Refugia yang digunakan yaitu bunga kertas dan Bunga kenikir yang ditanam 30 hari sebelum penanaman padi. Setiap perlakuan terdiri dari empat unit penelitian dengan luasan masing-masing 1000 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman refugia memberikan pengaruh terhadap kelimpahan Telenomus spp pada pertanaman padi.
Uji Efektifitas Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Sebagai Pestisida Nabati terhadap Perilaku Makan Tikus Hama (Rattus argetiventer) Rahmawasiah Rahmawasiah; Rahman Hairuddin; Abdul Jalil
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 3, No 1 (2014): .
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.472 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v3i1.66

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh buah mengkudu sebagai pestisida nabati yang diharapkan bermanfaat dalam menekan serangan hama tikus digudang penyimpanan. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Salotellue, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo dilaksanakan pada bulan juni sampai juli 2013. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dimana P0 : tanpa perlakuan, P1: gabah padi 3,5 gram + ikan kering 3,5 gram + Pestisida cair dosis 300 mg, P2 : gabah padi 3,5 gram + ikan kering 3,5 gram + pestisida Padat dosis 3 gram. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 2 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada P2 sangat efektif untuk menekan nafsu makan hama tikus.
EFEKTIVITAS LIMBAH PULP KAKAO (Theobroma cacao L.) SEBAGAI HERBISIDA GULMA RUMPUT TEKI (cyperus kyllingia) Rahmawasiah Rahmawasiah
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.768 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i1.285

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo, di Kelurahan To’ Bulung, Kecamatan Bara Kota Paolopo yang dimulai pada bulan April sampai dengan Juli 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pulp kakao sebagai herbisida gulma rumput teki. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan yakni P0 (control), P1 (200 ml fermentasi pulp kakao), P2 (300 ml fermentasi pulp kakao), P3 (400 ml fermentasi pulp kakao), P4 (500 ml fermentasi pulp kakao) yang diulang sebanyak 5 kali. Data dianalisis secara statistika dengan uji F pada taraf 5% dan 1%, dan apabila F hitung perlakuan lebih besar dari F tabel 5% dan 1%, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keracunan gulma tertinggi terdapat pada perlakuan P4 (500 ml fermentasi pulp kakao), dan yang terendah terdapat pada perlakuan P0 sedangkan untuk berat kering gulma tertinggi terdapat pada perlakuan P0 dan yang terendah terdapat pada perlakuan P2 (300 ml fermentasi pulp k
Uji efektivitas ekstrak daun pepaya (carica papaya l). Terhadap aphis craccivara pada tanaman kacang tunggak ( vigan unguicuiala l.) Rahmawasiah rahmawasiah
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v4i2.733

Abstract

Penelitian lm bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun pepaya dengan berbagai dosis terhadap hama kutu daun ( Ap/m' craccrvora) pada tanaman kacang tunggak (Vigna ungiculata L.). Dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Umversrtas Cokroammoto Palopo, di jalan Lamaranginang, Kelurahan Batupasi, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. Waktu penelitian berlangsung mulai dari bulan April sampai Juli 2016. Penelitian ini mengunakan rancangan acak klompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan 4 ulangan dan setiap ulangan terdiri 3 tanaman jumlah keseluruhan 20 unit dan 60 tanaman. Setiap tanaman diberi hama 30 ekor kemudian di kendalikan dengan pemberian ekstrak daun pepaya yaitu P0: Kontrol, P 1: ekstrak daun pepaya lOO/ltr air, P2 : ekstrak daun pepaya 200/ltr air, P3: ekstrak daun pepaya 300/ltr air dan P4 : ekstrak daun pepaya 400 ml/ltr air. Hasil penelitian menujukan bahwa jumlah populasi teringgi yaitu P0 (kontrol) jumlah populali rata-rata 83,92% tanpa perlakuan dan Pl jumlah populasi rata-rata l4,5%, P2 jumlah populasi rata-rata 26,92%, P3 jumlah populasi rata-rata 33% dan perlakuan jumlah populasi rendah pada perlakuan P4 jumlah populasi rata-rata 9,5%. Sedangkan pada intensitas serangan hama tertinggi di terlihat pada P0 intensitas serangan rata-rata 92,19%, Pl intensitas serangan rata-rata 7,09%, P2 intensitas serangan rata-rata 2,49%, P3 intensitas serangan rata-rata l,32%, dan intensitas serangan yang terendah pada P4 intensitas serangan rata-rata 0,64 %. Kata kunci : daun pepaya, kutu daun, kacang tunggak.
Pengaruh pemberian ekstrak akar tuba untuk mengendalikan hama kutu daun aphis gossypii pada tanaman kacang hijau (vigna radiata l.) Rahmawasiah rahmawasiah
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.063 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v5i3.746

Abstract

Rendahnya produksi dan produktivitas yang dicapai petani dalam pengembangan budidaya kacang hijau disebabkan oleh teknik budidaya yang belum optimal, pemupukan dan persediaan air kurang memadai, adanya serangan hama dan penyakit, serta adanya gangguan gulma yang merupakan pesaing dari kacang hijau. Pengaruh yang merugikan dari gulma terhadap tanaman budidaya dapat berupa persaingan dalam pemanfaatan unsur hara, air, cahaya serta ruang tempat tumbuh.. penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak akar tuba terhadap hama kutu daun (Aphis gossypii)pada tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.), Untuk mengetahui konsentrasi ekstrak akar tubayang efektif untuk mengendalikan hama kutu daun (Aphis gossypii) pada tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan. P0: Tanpa Perlakuan (kontrol), P1: Pemberian Pestisida Nabati Akar Tuba (konsentrasi 15 ml/liter air), P2: Pemberian Pestisida Nabati Akar Tuba (konsentrasi 30 ml/liter air), P3: Pemberian Pestisida Nabati Akar Tuba (konsentrasi 45 ml/liter air). Hasil penelitian menunjukkan Pemberian ekstrak akar tuba dengan dosis 45 ml/L air (P3) memberikan hasil tertinggi terhadap parameter mortalitas dan intensitas serangan kutu daun Aphis gossypii dengan rata-rata mortalitas 25,28%, dan pada parameter intensitas serangan dengan rata-rata 25,74%. Kata kunci: ekstrak akar tuba, hama kutu daun, kacang hijau.
PENGENDALIAN OPT PADI RAMAH LINGKUNGAN Rahmawasiah Rahmawasiah; Eka Sudartik
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.263 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i3.600

Abstract

ABSTRAK Program ini dapat membantu petani dalam pengendalian OPT pada tanaman padi tanpa menggunakan pestisida kimia, dalam hal ini memberikan bekal pengetahuan kepada petani berupa metode dalam mengendalikan OPT pada tanaman padi sehingga menghasilkan produk yang organik dan lingkungan tidak tercemar oleh bahan kimia. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi Kegiatan yang berupa pembinaan pengeloalaan OPT yang ramah lingkungan (tidak menggunakan pestisida kimia) kepada kelompok tani mitra. Metode yang dilakukan dalam hal ini memberikan pelatihan dalam melakukan pengendalian OPT pada tanaman padi tanpa menggunakan pestisida kimia. Pelatihan yang diberikan diawali dengan pelatihan pembuatan berbagai pestisida nabati dan bio pestisida untuk OPT padi. Kelompok tani mitra memiliki peran aktif dalam program ini, dimana kelompok tani mitra yang bekerja langsung mengelola lahan persawahan mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen. Program ini menghasilkan luaran berupa metode pengendalian OPT padi yang ramah lingkungan. Kata Kunci: Organisme Pengganggu Tanaman, Pestisida nabati, Bio Pestisida
Efektivitas Refugia Terhadap Populasi Penggerek Batang Padi Putih (Schirpophaga innotata) pada Sawah Tadah Hujan di Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara Rahmawasiah -; Rahmat Suriyanto
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.656 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v8i2.1538

Abstract

Penggerek batang padi putih (Schirpophaga innota) merupakan salah satu hama yang menimbulkan kerusakan yang cukup besar pada tanaman padi. Hama tersebut merusak pertanaman baik pada fase vegetatif maupun generatif.Hama ini merusak tanaman padi baik pada fase vegetatif maupun fase generatif.Pengendalian hama tersebut sampai saat ini masih menggunakan pestisida sintetik yang memiliki banyak dampak negatif. Oleh karena itu perlu diupayakan teknik pengendalian yang lebih ramah lingkungan.Refugia merupakan salah satu alternatif pengendalian yang dapat digunakan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penanaman refugia terhadap populasi penggerek batang padi putih (Schirpophaga innotata) pada sawah tadah hujan.Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara Propinsi Sulawesi Selatan, yang berlangsung mulai Juni sampai November 2019.Penelitian dilakukan dengan membandingkan pertanaman yang ditanami refugia dengan pertanaman tanpa refugia.Refugia yang dugunakan yaitu bunga kertas dan Bunga kenikir yang ditanam 30 hari sebelum penanaman padi.Setiap perlakuan terdiri dari empat unit penelitian dengan luasan masing-masing 1000 m2.Hasil penelitian menunukkan bahwa penanaman refugia pada pertanaman padi memberikan pengaruh terhadap populasi penggerek batang padi putih (Schirpophaga innotata) pada sawah tadah hujan. Kata kunci: penggerek batang padi putih, refugia, padi