Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MINT (Mentha piperita) PADA SISTEM HIDROPONIK NFT DENGAN MEDIA ARANG SEKAM SERTA PENGAPLIKASIAN POC DAN MOL Rahman Hairuddin; Haliana Haliana
Journal TABARO Agriculture Science Vol 5, No 2: DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tabaro.v5i2.1021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan dan produksi tanaman mint (Mentha piperita) melalui sistem hidroponik NFT dengan pengaplikasian POC dan MOL menggunakan media tanam arang sekam. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan acak lengkap (RAL) yang dilakukan dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Kode perlakuan yang digunakan yaitu P0= tanpa perlakuan, P1= media tanam Arang Sekam, AB Mix dan POC 200 ml/liter, P2= Media tanam Arang Sekam, AB Mix dan MOL 150 ml/liter, dan P3= Media tanam Arang Sekam, AB Mix dan POC 100 ml/liter dan MOL 75ml/liter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan perlakuan POC dan MOL serta media tanam arang arang sekam pada penanaman tanaman mint secara hidroponik tipe NFT tidak berpengaruh nyata terhadap beberapa parameter (tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, dan berat basah). Perlakuan  terbaik terlihat pada P2 dengan parameter tinggi tanaman 43,67 cm; rerata jumlah daun sebanyak 91,33 helai; rerata panjang akar sebesar 32,67 cm; dan rerata berat basah 47,33 gr. 
Organogenesis tanaman jagung (zea mays l) pada berbagai konsentrasi naa, kinetin, casein hidrolisa secara in-vitro Rahman Hairuddin; Suarti suarti
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v4i1.291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh organogenesis tanaman jagung (Zea masy L) pada berbagai konsentrasi NAA, Kinetin, Casein Hidrolisa secara In-Vitro. Dilaksanakan diLaboratorium Kultur Jaringan Universitas Cokroaminoto Palopo, dimulai pada bulan Mei sampai September 2015. Percobaan ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan masing-masing P0 (Kontrol) P1 (1ppm NAA+ 1ppm Kinetin + 1ppm Casein Hidrolisa) P2 (2ppm NAA + 2ppm Kinetin + 2ppm Casein Hidrolisa) P3 (3ppm NAA + 3ppm Kinetin + 3ppm Casein Hidrolisa) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan. Data dianalisis secara statistika dengan uji F pada taraf nyata 5 % dan 1 % dan apabilah F hitung perlakuanya lebih besar dari F tabel 5% dan 1 % maka dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5 %. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zat pengatur tumbuh NAA, Kinetin, Casein Hidrolisa memberikan pengaruh yang tidak nyata teprhadap umur berkecambah, hari muncul akar, tinggi tanaman, lebar daun, panjang daun, jumlah akar, panjang akar, jumlah daun, bobot planlet pada pertumbuhan tanaman jagung dan yang terbaik pertumbuhanya yaitu P3 (3ppm NAA + 3 ppm Kinetin + 3ppm Casein Hidrolisa).
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Kotoran Kambing Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Seledri (Apium graveolens L.) Rahman Hairuddin; Andi Arhami Edial
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v7i1.1229

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri dan untuk mengetahui perlakuan yang tepat pada penggunaan pupuk organik cair kotoran kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman seledri. Penelitian dilaksanakan di Rumah Anggrek Kampus 2 Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo Jalan Lamaranginang, Kelurahan Batupasi Kota Palopo, pada bulan Juli sampai Oktober 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan sehingga terdapat 20 unit percobaan. Taraf perlakuan yang digunakan yaitu : P0=tanpa perlakuan/kontrol, P1=pemberian POC kotoran kambing 200 ml/tanaman, P2= pemberian POC kotoran kambing 250 ml/tanaman, P3=pemberian POC kotoran kambing 300 ml/tanaman, P4=pemberian POC kotoran kambing 350 ml/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair kotoran kambing berpengaruh nyata untuk parameter tinggi tanaman, namun tidak untuk parameter jumlah daun, jumlah anakan, dan bobot segar. Hal ini diduga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu intensitas cahaya matahari, suhu, tanah, dan curah hujan. Kata kunci :kotoran kambing, pertumbuhan, poc, seledri.
Respon pertumbuhan tanaman anggrek (dendrobium sp.) Pada beberapa konsentrasi air cucian ikan bandeng dan air cucian beras secara in vivo Rahman Hairuddin; Mayasari Yamin; Ahmad Riadi
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v6i2.1044

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pemberian air cucian ikan bandeng dan air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman anggrek dan untukmengetahuikonsentrasi yang tepatuntukpenggunaan air cucian ikan bandeng dan air cucian beras terhadappertumbuhan tanaman anggrek.Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Anggrek Fakultas Pertanian Kampus II Universitas Cokroaminoto Palopo, Kelurahan Batupasi, Kecamatan Wara Utara Kota Palopo.Penelitian dilaksanakan mulai dari Bulan Februari sampai Mei 2018. Metode penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap, yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan. Adapun perlakuan yang digunakan yaitu P0 = kontrol, P1 = air cucian ikan bandeng 50 ml/tanaman dan air cucian beras 50 ml/tanaman. P2 = air cucian Ikan bandeng 100 ml/ tanaman dan air cucian beras 100 ml/tanaman. P3 = air cucian ikan bandeng 150 ml/tanaman dan air cucian beras 150 ml/tanaman.Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian air cucian ikan bandeng dan air cucian beras tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, berpengaruh nyata terhadap diameter batang karena penyerapan unsur hara yang tidak terpenuhi oleh tanaman. Perlakuan P1 menghasilkan tinggi tanaman terbaik dengan rata-rata 16.01 cm, jumlah daun terbaik dengan rata-rata 4.67 helai, lebar daun terbaik dengan rata-rata 44.67 cm, dan diameter batang terbaik dengan rata-rata 46.20 cm. Kata kunci: Air cucian beras, air cucian ikan bandeng, pertumbuhan tanaman anggrek.
Respon Bawang Merah terhadap Berbagai Dosis Ekstrak Kotoran Ayam Potong Rahman Hairuddin; Rahmawasiah Rahmawasiah
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 3, No 1 (2014): .
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.182 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v3i1.65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui renspon pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah dengan berbagai dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong. Penelitian ini menggunakan bentuk Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 7 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga jumlah ulangan terdapat 28 unit percobaan. Po = Tanpa pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong, P1 = Pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 5ml, P2 = Pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 7,5 ml, P3 = Pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 10 ml, P4 = Pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 12,5 ml, P5 = Pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 15 ml, P6 = Pemberian dosisn pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 17,5 ml, P7 = Pemberian dosis pupuk cair ekstrak kotoran ayam potong = 20 ml, Percobaan ini telah laksanakan di Kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo. Berlangsung pada bulan Maret – Juni 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis sidik ragam data yang diperoleh tidak berbeda nyata dari 7 perlakuan yang di aplikasikan pada tanaman bawang merah. Hal ini disebabkan adanya faktor iklim tidak menentu, bahkan sejak di mulainya menanam curah hujan sangat tinggi. Sehingga pemberian pupuk organik ekstrak kotoran ayam potong mengalami pencucian akibat curah hujan tinggi karena tidak terserap oleh tanaman dengan maksimal. Selain itu penyakit Antraknose tanaman bawang merah semakin meningkat akibat tingginya kelembaban yang dapat menurunkan produktivitas tanaman bawang merah. Sehinnga hasil yang didapatkan dalam penelitian ini tidak maksimal
Seleksi kalus tanaman tebu (saccharum officinarum l) terhadap beberapa konsentrasi nacl secara in-vitro Rahman Hairuddin; Jufri Arianto
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.056 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i2.727

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan kalus tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) pada pemberian beberapa konsentrasi NaCl. Dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo. Waktu penelitian berlangsung mulai dari bulan April sampai Juli 2016. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 20 unit percobaan. Adapun perlakuannya yaitu PO = MS + 0ml NaCl (kontrol), P1 = media MS + 10ml NaCl, P2 = media MS + 15ml NaCl, P3 = media MS + 20ml NaCl, P4 = media MS + 25ml NaCl. Hasil penelitian menujukan bahwa pemberian garam NaCl memberikan pengaruh tidak nyata terhadap hari muncul kalus. Semakin tinggi konsentrasi NaCl maka kalus semakin lambat muncul., data hasil hari muncul kalus pada perlakuan P0 (kontrol) memperlihatkan rata-rata kalus yang lebih cepat karena tanpa penambahan NaCl dengan rata-rata 6,50 hari, pada perlakuan P4 (25 ml NaCl) menunjukkan munculnya kalus yang paling lambat dengan nilai 8,25 hari. Sedangkan pada pengamatan bobot kalus yang paling bagus yaitu P0 dengan nilai rata-rata 0,81 gr dan yang paling rendah P3 nilai rata-rata 0,38 gr, untuk tinggi kalus yang paling bagus yaitu P0 dengan nilai rata-rata 0,85 cm dan yang paling rendah P4 nilai rata-rata 0,50 cm. Kata kunci : Tebu, kalus, Nacl, In-vitro
Analisis Kelayakan usaha tani padi dengan pengguanaan pupuk organik Rahman Hairuddin
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 2, No 3 (2013): .
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.908 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v2i3.61

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Tani Sipatuo Desa Tarobok Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara selama 3 (tiga) bulan yakni dari bulan Februari sampai dengan bulan April 2010. Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu dengan menggunakan metode Simple Random Sampling (acak sederhana) dengan mengambil 10% dari jumlah populasi warga Desa Tarobok yang menjadi anggota kelompok tani Sipatuo yang membudidayakan padi secara organik. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan (a) Besarnya biaya yang digunakan petani secara rata-rata untuk luasan 1,0 Hektar setiap musim tanam di Desa Tarobok adalah Biaya Variabel sebesar Rp. 13.043.000,- dan Biaya Tetap sebesar Rp. 44.489,- sehingga total biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 3.087.489,-; (b) Besarnya pendapatan bersih (NFI) yang diperoleh petani padi di Desa Tarobok untuk setiap musim tanam adalah sebesar Rp. 15.916.244,- dengan harga gabah sebesar Rp. 3.400,-/Kg. Mengingat sebagian besar penduduk di Desa Tarobok menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian utamanya padi, maka disarankan (a) Agar kiranya petani lebih mengintensifkan pengelolaan lahan usahataninya dengan menerapkan paket teknologi sesuai anjuran terutama untuk menghasilkan komoditi organik; (b) Untuk pembangunan dan pengembangan komoditi padi kedepan, agar kiranya pemerintah berupaya untuk senantiasa menciptakan berbagai varietas yang tahan terhadap penyakit; (c) Padi organik yang dihasilkan oleh petani sebaiknya dibeli oleh pemerintah dengan harga yang diatas dari harga komoditi non organik.
Pengaruh pemberian pupuk organik cair (poc) batang pisang (musa sp.) Terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) Rahman Hairuddin; Ni Putu Ariani
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.254 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v5i3.745

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian POC batang pisang terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman bawang merah dan untuk mengetahui konsentrasi POC batang pisang yang efektif terhadap pertumbuhan dan produktivitas bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Kampus 2 Universitas Cokroaminoto Palopoyang berlangsung dari bulan Maret sampai Juli 2017. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 konsentrasi 15 ml/200ml air, P2 konsentrasi 30 ml/200 ml air, P3 konsentrasi 45 ml/200 ml air, P4 konsentrasi 60 ml/200 ml air dan P5 konsentrasi 75 ml/200 ml air yang diulang sebanyak 4 kali sehingga terbentuk 24 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata dari setiap parameter pengamatan. Data menunjukkan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah umbi yang paling tinggiterdapat pada perlakuan P4 pada parameter tinggi tanaman dengan tinggi mencapai rata-rata 23,22 cm, jumlah daun mencapai rata-rata 96,58 helai dan jumlah umbi mencapai rata-rata 19,5 umbi. Selanjutnya untuk berat umbi basah tertinggi terdapat pada perlakuan P3 dengan rata-rata 101,75 gr, sedangkan untuk berat umbi kering tertinggi terdapat pada perlakuan P1 dengan rata-rata 47,75. Kata kunci: batang pisang, bawang merah, pertumbuhan, Pupuk Organik Cair.
Uji Efektifitas Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Sebagai Pestisida Nabati terhadap Perilaku Makan Tikus Hama (Rattus argetiventer) Rahmawasiah Rahmawasiah; Rahman Hairuddin; Abdul Jalil
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 3, No 1 (2014): .
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.472 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v3i1.66

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh buah mengkudu sebagai pestisida nabati yang diharapkan bermanfaat dalam menekan serangan hama tikus digudang penyimpanan. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Salotellue, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo dilaksanakan pada bulan juni sampai juli 2013. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dimana P0 : tanpa perlakuan, P1: gabah padi 3,5 gram + ikan kering 3,5 gram + Pestisida cair dosis 300 mg, P2 : gabah padi 3,5 gram + ikan kering 3,5 gram + pestisida Padat dosis 3 gram. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 2 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada P2 sangat efektif untuk menekan nafsu makan hama tikus.
Respon pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (allium ascalonicum l.) Terhadap limbah padat dan limbah cair kelapa sawit serta ampas sagu Rahman Hairuddin; Nur Rahmah
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.872 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v4i3.599

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan bahan lokal yang mampu meningkatkan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) dan bersifat organik, mengetahui renspon pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dengan berbagai dosis limbah padat kelapa sawit dan limbah cair kelapa sawit serta ampas sagu pada pertumbuhan serta hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan To, Bulung, Kecamatan Bara, Kota Palopo pada bulan Maret-Juni 2016. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga jumlah ulangan terdapat 21 unit percobaan. P1 = Tanpa perlakuan (Kontrol), P2 = Dosis KS1 = 100 gr + KS2 = 100 ml dan ASC = 100 gr, P3 = Dosis KS1 = 200 gr + KS2 = 200 ml dan ASC = 200 gr, P4 = Dosis KS1 = 300 gr + KS2 = 300 ml dan ASC = 300 gr, P5 = Dosis KS1 = 400 gr + KS2 = 400 ml dan ASC = 400 gr, P6 = Dosis KS1 = 500 gr + KS2 = 500 ml dan ASC = 500 gr, P7 = Dosis KS1 = 600 gr + KS2 = 600 ml dan ASC = 600 gr. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa untuk karakter pertumbuhan tanaman merah perlakuan P1 memberikan pertumbuhan rata-rata tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah umbi terbaik yaitu 19.35 cm, 4.92 anakan, dan 6,43 buah. Sedangkan untuk karakter produksi perlakuan P6 memberikan rata-rata jumlah daun dan bobot umbi yang terbaik yaitu 5.10 helai dan 43.94 gr. Kata Kunci: bawang merah, limbah cair kelapa sawit, limbah padat kelapa sawit, ampas sagu