Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN DIREKSI DALAM PENYAJIAN KARYA MUSIK BROTHER KOMPOSER ADI PRASETYA PRASETYA, ADI
Solah Vol 6, No 2 (2016):
Publisher : Solah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Brother” (kata dalam bahasa inggris yang berarti Adik   laki-laki).  Kata tersebut dipilih oleh komposer karena merupakan sebuah pengalaman hidup komposer yang kehilangan orang terdekat  yaitu adik laki–lakinya. Karya musik “Brother” ini dikemas dalam bentuk chamber orchestra, dan akan dipimpin oleh seorang konduktor. Seorang konduktor memerlukan ilmu yang banyak dan memadai. Selain itu, seorang konduktor juga harus memiliki sifat leadership, ketrampilan berkomunikasi yang baik dan cerdas, baik berkomunikasi secara verbal maupun non verbal. Bentuk musik karya Brother adalah bentuk variasi. Jenis variasi berpangkal dari tiga unsur pokok musik yaitu melodi, irama, harmoni/aransemen. Karya musik “Brother” terdiri atas 160 birama. Tempo yang digunakan adalah tempo Adegio, Allegro, dan Moderato Tangga nada yang dimainkan adalah tangga nada G mayor, A mayor, D mayor, B mayor, F mayor. Serta menggunakan tanda birama 4/4 , 2/4, dan 3/4. Dinamika yang mendukung penciptaan suasana yang diinginkan, seperti piano, pianisisimo, forte, mezzoforte, fortesisimo, cressendo, dan decressendo. Sedangkan untuk penulisan tentang direksi, komposer terinspirasi dari melihat konduktor dalam negeri dan luar negeri yang pada saat mengabah suatu kelompok musik dapat dengan baik memimpin pertunjukan tersebut. Dalam mendireksi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, langkah-langkah mendireksi dimulai dari mengetahui alur matra yang digunakan, gesture saat mengabah, gerakan attack gerakan release dan mimik atau ekspresi. Dengan terciptanya karya musik “Brother” ini, semoga bisa menjadi referensi bagi para mahasiswa dan masyarakat umum agar lebih mencintai dan memerhatikan musik, khususnya musik klasik karena musik klasik memiliki animo yang kecil di indonesia.Kata kunci : Brother, direksi, bentuk musik, chamber orchestra"Brother" (the word in English which means brother). The word chosen by the composer as a composer who lost their life experience that is the closest younger brother. Musical work "Brother" is packaged in a chamber orchestra, and will be led by a conductor. A conductor requires a lot of knowledge and adequate. In addition, a conductor must also have the nature of leadership, good communication skills and a smart, well communicate verbally and non-verbally. Brother works of musical form is a form of variation. Variations stem from three main elements of music are melody, rhythm, harmony / arranger. Musical work "Brother" consists of 160 bars. Tempo is used Adegio tempo, Allegro and Moderato Stairs tones played are scales of G major, A major, D major, B major, F major. As well as using the time signature 4/4, 2/4, and 3/4. Dynamics that support the creation of the desired atmosphere, like piano, pianisisimo, forte, mezzoforte, fortesisimo, Cressendo, and decressendo. As for the writing of the directors, composers inspired from seeing the conductor within the country and abroad at the time mengabah a musical group could well lead the show. In mendireksi there are a few things to note, steps mendireksi starts from knowing the groove dimensions are used, when mengabah gesture, movement and expression attack release movement or expression. With the creation of musical works "Brother" this may be a reference for the students and the general public to more love and attention of music, particularly classical music because music Classic have little interest in Indonesia.Keywords: Brother, directors, form of music, chamber orchestra
KAJIAN DETAILED ENGINEERING DESIGN (DED) PABRIK DAN STUDI KELAYAKAN PRODUK MILKY JELLY DENGAN PENDEKATAN KEAMANAN PANGAN DI PERUSAHAAN AINI FOOD INDONESIA Sunaryo, Endang; Prasetya, Adi; Mardiah
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 2 No. 1 (2020): JURNAL ILMIAH PANGAN HALAL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Facing business competition at home and abroad, home industry businesses must be able to prepare themselves and have a strategy to be able to produce quality products. In producing quality food products and safe for consumption, it is necessary to use food safety standards. Aini Food Indonesia is an IRT or IKM that processes food products. The purpose of this study is to analyze and recommend food safety systems such as CPPOB and HACCP, to propose a factory Detailed Engineering Design (DED) and to conduct a financial-based business feasibility study. This research is a descriptive qualitative study, which describes and explains the conditions at IKM Aini Food Indonesia. Based on the results of CPPOB and HACCP analysis, several discrepancies were found and critical points that must be controlled in the process of making milky jelly. The results of this study can be concluded that based on the CPPOB and HACCP analysis, IKM Aini Food Indonesia must make repairs that are incompatible, such as improving infrastructure with the DED design. Based on the business feasibility study analysis, this IKM is feasible to run its business with new investment and add production capacity and sales.
Optimasi Daya Keluaran Pada Prototipe AeroSolar Sistem Hybrid Tenaga Surya dan Tenaga Bayu Samsurizal, Samsurizal; Aula Rohman, M. Mucklis; Putri Aradea, Nadira; Humaida, Humaida; Jesika Anastasia Siahaan, Putri; Prasetya, Adi
Electrician : Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol. 19 No. 1 (2025)
Publisher : Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/elc.v19n1.2756

Abstract

AeroSolar merupakan pembangkit listrik tenaga angin yang terintegrasi dengan panel surya handal dalam menghasilkan energi listrik efektif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalis daya listrik yang dihasilkan dari prototipe AeroSolar untuk penerangan di gang-gang kecil. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap gang-gang kecil di perkotaan telah mengakibatkan munculnya berbagai masalah yang signifikan. Keterbatasan penerangan meningkatkan resiko keamanan di gang-gang kecil, serta minimnya infrastruktur energi membatasi aktivitas sosial. Salah satu aspek yang membutuhkan inovasi yaitu penyediaan energi, terutama pada daerah perkotaan yang padat dari struktur perkotaan pada gang-gang kecil, namun sering kali mengalami keterbatasan dalam infrastruktur energi yang memadai. Dari beberapa faktor yang dikaji bahwa daya maksimum tenaga surya pada pukul 11.00 siang mencapai nilai 69,84 watt. Sedangkan, pada tenaga bayu menghasilkan daya maksimum pada pukul 11.00 WIB dengan nilai 0,35 watt. Dari hasil perhitungan dan analisis menggunakan sistem hybrid AeroSolar, yang menggunakan teknologi aerofoil dan panel surya terintegrasi dengan rata-rata pemakaian daya sebesar 34,32 watt selama beban bekerja. Dengan waktu yang sama, tegangan yang terukur adalah 13,2 volt dan arus yang terukur pada beban adalah 2,6 ampere menjadi solusi efektif untuk menghasilkan energi listrik secara efisien dan berkelanjutan di gang-gang kecil
Designing Posters of Palembang’s Culinary Specialties as a Medium for Education on History and Local Cultural Identity Prasetya, Adi; Mujiyono
Arty: Jurnal Seni Rupa Vol. 14 No. 2 (2025): Regular Issue
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/arty.v14i2.28888

Abstract

Traditional cuisine plays an important role in strengthening history and cultural values for public awareness, especially amidst the tide of globalization that erodes local cultural identities. The design of posters featuring traditional Palembang cuisine as a medium for historical education to visually and informatively introduce its diversity to the younger generation. Typical Palembang cuisine such as pempek, tekwan, model, lenggang, laksan, and burgo not only serves as a consumption necessity but also represents the acculturation of Sriwijaya, Malay, and Chinese cultures. The method used in designing the Palembang culinary poster is the design thinking approach, which consists of five stages: empathize, define, ideate, prototype, and test. Data was obtained through observation, interviews, questionnaire distribution, and literature study. The results show that the posters designed with a contextual visual and narrative approach can serve as a communicative and meaningful non-formal educational tool. The poster features local visual elements, such as the traditional Palembang songket fabric motifs, the Ampera Bridge, local cultural tourist destinations, and is disseminated through social media to reach a wide audience. These findings indicate that visual media are not only effective in introducing the diverse culinary offerings of Palembang but can also strengthen cultural identity and continuously preserve intangible cultural heritage.
Kepastian Hukum Bentuk Korporasi Bagi Kewirausahaan Sosial dalam Berusaha Sebagai Kegiatan Pembangunan Berkelanjutan Prasetya, Adi; Pieris, John; Sri Widiarty, Wiwik
Action Research Literate Vol. 8 No. 7 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i7.451

Abstract

Kewirausahaan sosial merupakan model bisnis yang bertujuan tidak hanya untuk memperoleh keuntungan finansial, tetapi juga untuk memberikan dampak sosial yang positif dan berkelanjutan bagi masyarakat. Dalam praktiknya, kewirausahaan sosial sering kali menghadapi tantangan terkait kepastian hukum mengenai bentuk korporasi yang tepat untuk mendukung tujuan-tujuan sosial tersebut. Penelitian ini bertujuan ini untuk menganalisis kepastian hukum bentuk korporasi yang paling sesuai untuk mendukung kewirausahaan sosial dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif. Data primer dilakukan melalui studi wawancara dengan narasumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa kewirausahaan sosial memainkan peran penting dalam memajukan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung yang dapat mengatasi tantangan dan memanfaatkan faktor pendukung untuk memaksimalkan dampak kewirausahaan sosial dalam perjalanan Indonesia mencapai SDGs. Dengan menggabungkan wawasan dari penelitian ini, para pembuat kebijakan, investor, dan pemangku kepentingan dapat secara kolaboratif bekerja untuk membangun masa depan yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan bagi Indonesia.