Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH INTERVENSI TERHADAP PENGETAHUAN WARGA TENTANG DAGUSIBU DI PADUKUHAN KARANG TENGAH, SLEMAN Margala Juang Bertorio; Rahmat A. Hi Wahid A Hi Wahid; Nurul Jannah; Anis Febri Nilansari; Hanifah Karimatulhajj
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 3 No 3 (2020): APTEKMAS Volume 3 Nomor 3 September 2020
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.14 KB) | DOI: 10.36257/apts.v3i3.2126

Abstract

The ease of access to information about drugs through online media is a challenge in disseminating correct drug information. One way to manage drugs that is good and right is to implement a DAGUSIBU counselling program (DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang). The program initiated by the Indonesian Pharmacists Association is an effort to improve health for the community, which is carried out through health care activities by pharmacists. Community empowerment in Padukuhan Karang Tengah, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta supports increased understanding and knowledge of the community related to DAGUSIBU. This empowerment activity was used lecture and discussion methods. Before the activity, residents were given a pretest to find out the level of knowledge. Than, posttest was given to all respondent to find out the change knowledge. The results of the pretest show that 66.67% of the correspondent is in a very knowledgeable group. After the intervention, as much as 89.22% of the people were in the group of very know. Interventions in the community increased community knowledge about DAGUSIBU by 22.59%. Other research is needed with a longer duration of the intervention and the distance between pretest and posttest for one month.
Pendampingan Masyarakat dalam Penguatan Imunitas Tubuh dengan Gizi Seimbang dan Suplemen di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Rosmauli Jerimia Fitriani; Margala Juang Bertorio; Rahmat A. Hi Wahid; Suharman Suharman
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 3 (2021): Pages 459-724
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i3.333

Abstract

Pandemi Covid-19 sudah terjadi lebih dari satu tahun. Pada masa adaptasi kebiasaan baru diharapkan dapat menerapkan adaptasi kebiasaan baru di segala lini masyarakat, tempat pendidikan, kantor, tempat umum dan lainnya. Perlu adanya pendampingan masyarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan. Pendampingan masyarakat bertujuan untuk menumbuhkan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang dan suplemen kesehatan, menumbuhkan pengetahuan masyarakat dalam membedakan suplemen kesehatan dan obat sebagai terapeutik serta menumbuhkan pengetahuan masyarakat tentang PHBS. Pendampingan ini dilaksanakan di Padukuhan Karang Tengah, Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Metode ceramah untuk menjelaskan tentang tentang gizi seimbang dan suplemen kesehatan, membedakan suplemen kesehatan dan obat sebagai terapeutik dan pengetahuan masyarakat tentang PHBS. Metode demonstrasi untuk mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Menghindari kerumunan) di era adaptasi kebiasaan baru. Pengabdian ini dilakukan secara tatap muka, kemudian dilanjutkan dengan dibentuknya grup WhatsApp untuk berdiskusi lebih lanjut. Pengabdian ini mendapat respon yang baik oleh masyarakat dan peserta mendapatkan ilmu baru mengenai gizi seimbang dan suplemen di era adaptasi kebiasaan baru.
PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI OLAHRAGA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN ATLET SMA NEGERI 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA Ryan Rohmansyah; Astri Praba Shinta; Margala Juang Bertorio
Jurnal Pasopati : Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Pengembangan Teknologi Vol 2, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bermitra dengan atlet pelajar SMA Negeri 1 Pundong. Lokasi mitra berada di Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jarak 20 km dari Universitas PGRI Yogyakarta. Atlet pelajar SMA Negeri 1 Pundong belum pernah diberikan pendidikan gizi olahraga sebelumnya. Hal ini kurangnya SDM yang paham tentang gizi olahraga. Oleh karena itu dalam kegiatan penngabdian ini bertujuan dalam penigkatan pengetahuan gizi olahraga antara lain meningkatkan pengetahuan terhadap gizi olahraga khususnya tentang pangan fungsional dan meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan pangan lokal sebagai pangan fungsional. Metode yang digunakan dengan melakukan evaluasi pengetauan gizi olahraga terhadap atlet pelajar dan program sosialisasi pendidikan gizi olahraga. Implementasi dalam pengabdian ini dilaksanakan selama dua minggu dan evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan gizi olahraga. Hasil pelatihan terlihat mengalami peningkatan pengetahuan gizi olahraga dilihat dari pre test  dan post test 29 atlet pelajar, dengan rata-rata nilai peningkatannya yaitu 15,00.Kata Kunci : pendidikan gizi olahraga, atlet pelajar, pangan fungsional
Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Antihipertensi Tunggal pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kecamatan Danurejan Margala Juang Bertorio
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 3 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.436 KB) | DOI: 10.35473/ijpnp.v3i2.544

Abstract

ABSTRAKHipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Penyakit hipertensi menjadi penyebab kematian yaitu sekitar 13% dari total kematian, prevalensi hampir sama besar baik di negara berkembang maupun negara maju. Jenis penyakit yang memerlukan terapi jangka panjang karena hipertensi suatu penyakit yang sulit disembuhkan tetapi dapat dikontrol. Dampak ekonomi perlu dilihat mengingat penggunaan obat antihipertensi secara jangka panjang. Penelitian farmakoekonomi merupakan proses identifikasi, pengukuran dan perbandingan biaya, akibat dan keuntungan suatu program pelayanan dan terapi, serta menentukan pilihan mana yang memberikan outcomes kesehatan terbaik untuk sumber yang diinvestasikan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antihipertensi tunggal, rata-rata biaya terapi yang dikeluarkan pasien dan golongan antihipertensi yang paling efektif biaya. Penelitian bersifat observasional dengan rancangan potong lintang analitik secara retrospektif, populasi diambil dari populasi terjangkau berdasar kriteria inklusi dan eksklusi. Gambaran berdasar jenis kelamin paling banyak pada perempuan, berdasar usia pada kelompok lanjut usia akhir. Hasil penelitian didapati bahwa pasien paling banyak mendapat terapi hidroklorotiazid, yaitu sembilan pasien (43%) menggunakan hidroklorotiazid. Rata-rata biaya terapi antihipertensi paling rendah, yaitu pada penggunaan kaptopril Rp.2.857,14. Golongan antihipertensi yang paling efektif biaya adalah golongan Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor yaitu kaptopril. Nilai Average Cost Effectiveness Ratio terendah 33,32 (penggunaan kaptopril) dan nilai Incremental Cost Per Unit of Effectiveness Ratio 81,41 (penggunaan kaptopril ditambah hidroklorotiazid).Kata kunci : Analisis efektifitas biaya, Hipertensi, Antihipertensi tunggal, Puskesmas Kecamatan DanurejanHypertension is a disease that occurs due to an increase in blood pressure. Hypertension the cause of death approximately 13% of the total deaths, nearly as large prevalence in both developing countries and developed countries. Type of disease that requires long-term therapy for hypertension, a disease that is difficult to cure but can be controlled. Hypertension therapy needs to be viewed in terms of its economy because in the long term use. The study aims is to describe the use of a single antihypertensive, the average cost incurred therapy group patients and most cost effective antihypertensives. An observational study with cross sectional analytic design retrospective, population-based affordable drawn from a population inclusion and exclusion criteria. Overview by sex most of the women, based on the age of the elderly end. The results found that most patients received hydrochlorothiazide therapy, ie nine patients (43%) using hydrochlorothiazide. Average of the lowest cost of antihypertensive therapy, namely the use of captopril Rp.2.857,14. Most classes of antihypertensive cost effective is the class of Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor that captopril. Lowest value of 33.32 Average Cost Effectiveness Ratio (using captopril) and 81.41 Incremental Cost per unit of Effectiveness Ratio values (use of captopril plus hydrochlorothiazide).Keywords: Cost effectiveness analysis, Hypertension, Single antihypertensive, Puskesmas Kecamatan Danurejan
Persepsi Pasien Geriatri Terhadap Obat Tradisional di Yogyakarta Margala Juang Bertorio
JURNAL MEDIKA USADA Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Medika Usada
Publisher : STIKES ADVAITA MEDIKA TABANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/medikausada.v8i1.381

Abstract

The use of traditional medicine among geriatric patients is increasing, especially in culturally rich regions like Yogyakarta. The perception of geriatric patients toward traditional medicine plays a crucial role in their health decision-making. This study aims to analyze geriatric patients’ perceptions of traditional medicine in Yogyakarta and the factors influencing their choices. This study employed a descriptive quantitative design with a cross-sectional approach. A total of 120 geriatric patients in Yogyakarta were selected using purposive sampling. Data were collected through interviews using a structured questionnaire covering respondent characteristics, knowledge, attitudes, and factors influencing traditional medicine use. Descriptive and bivariate analyses were performed using the Chi-Square test. The majority of respondents (85%) had good knowledge of traditional medicine, with family (60%) and media (30%) as the primary sources of information. About 75% of respondents had a positive attitude toward traditional medicine, mainly due to beliefs that it is "natural" (70%) and "safer" (50%). However, only 30% believed that traditional medicine is effective for chronic diseases. The main factors influencing traditional medicine use were accessibility (80%), cultural influence (60%), and healthcare professional recommendations (40%). Geriatric patients in Yogyakarta generally have a positive perception of traditional medicine, primarily influenced by cultural factors and accessibility. However, skepticism remains regarding its effectiveness in treating chronic diseases. Further education on the safe and evidence-based use of traditional medicine is needed to enhance geriatric patients' understanding.