Nandang Priyanto
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Perebusan, Penggaraman Dan Penjemuran Pada Udang Dan Cumi Terhadap Pembentukan 7 Ketokolesterol Rudi Riyanto; Nandang Priyanto; Tuti Hartati Siregar
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 2 (2007): Desember 2007
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v2i2.458

Abstract

Penelitian pengaruh perebusan, penggaraman dan penjemuran pada udang dan cumi terhadap pembentukan 7‑ketokolesterol telah dilakukan. Dalam penelitian ini, udang dan cumi masing ­masing dibagi dalam dua kelompok. Pada kelompok pertama diberikan perlakuan perebusan dalam air, dan pada kelompok kedua diberikan perlakuan perebusan dalam air garam (3% air garam untuk udang dan 20% air garam untuk cumi). Setelah perebusan, dilakukan pengeringan di bawah matahari (udang dikupas dahulu sebelum dijemur). Pengambilan sampel dilakukan saat kondisi segar, setelah direbus dan setelah dijemur. Pengamatan dilakukan terhadap kandungan 7‑ketokolesterol, kolesterol, nilai TBA, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perebusan, penggaraman dan penjemuran berpengaruh terhadap pembentukan 7‑ketokolesterol sampai konsentrasi 20,82 ppm pada udang dan 15,05 ppm pada cumi sebagai konsentrasi tertinggi produk hasil oksidasi kolesterol yang terbentuk. Penelitian ini dapat dijadikan bukti bahwa pemanasan (perebusan dan penjemuran), serta penggaraman berpengaruh dalam proses oksidasi kolesterol pada udang dan cumi.
Kandungan Logam Berat Pada Ikan Yang Ditangkap Dari Muara Sungai Kahayan, Kalimantan Tengah Nandang Priyanto; Jovita Tri Murtini
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 1, No 2 (2006): Desember 2006
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v1i2.396

Abstract

Telah dilakukan penelitian residu logam berat pada ikan di perairan muara Sungai Kahayan, Kalimantan Tengah. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April dan September 2005 di 6 stasiun pengamatan (3 stasiun berada di tepi muara sungai dan 3 stasiun lainnya berjarak 1 mil dari tepi muara sungai). Contoh yang diambil adalah ikan, air dan sedimen. Parameter yang diamati adalah logam berat (Hg, Cd, Cu dan Pb), kualitas air (suhu, kecerahan, salinitas, pH, DO, BOD dan COD) dan unsur hara (amonia, nitrit, nitrat, sulfit dan fosfat). Kandungan logam berat pada ikan masih di bawah ambang batas, tetapi sudah harus mendapat perhatian karena kandungannya sudah cukup tinggi. Kandungan Hg, Pb dan Cd pada sampel air yang diambil dari muara Sungai Kahayan sudah ada yang melebihi ambang batas yang diijinkan, sedangkan kandungan Cu pada semua sampel yang diteliti telah melebihi batas ambang. Sementara itu kandungan Hg, Pb, Cd dan Cu pada sedimen masih di bawah batas ambang yang diijinkan. Unsur pencemar lain secara umum masih cukup baik, meskipun pada bulan September kadar amonia sudah melebihi ambang batas.
Kandungan Logam Berat (Hg, Pb, Cd, dan Cu) Pada Ikan, Air, dan Sedimen Di Waduk Cirata, Jawa Barat Nandang Priyanto; Dwiyitno dwiyitno; Farida Ariyani
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 1 (2008): Juni 2008
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v3i1.11

Abstract

ABSTRAKPenelitian evaluasi kandungan logam berat pada ikan, air, dan sedimen serta evaluasi kualitas perairan dilakukan di Waduk Cirata, Jawa Barat. Pengambilan sampel dilakukan secara discrete pada 6 stasiun yang mewakili daerah inlet, outlet, dan sentra budidaya ikan (KJA). Waktu pengambilan sampel dilakukan tiga kali yaitu pada bulan Mei, Agustus, dan Nopember 2005. Parameter yang diamati meliputi logam berat (Hg, Pb, Cd, dan Cu), kualitas air (suhu, kecerahan, pH, DO, BOD, dan COD), serta unsur hara (amonia, nitrit, nitrat, sulfida, dan fosfat). Kandungan logam berat diamati dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kandungan Hg, Pb, Cd, dan Cu pada berbagai jenis ikan yang ditangkap dari waduk lebih tinggi dibandingkan dalam air, tetapi lebih rendah dibandingkan pada sedimen. Kandungan Hg, Pb, Cd, dan Cu pada ikan masih di bawah ambang batas yang diijinkan. Sementara itu kandungan Hg, Cd, dan Cu dalam air di beberapa stasiun sudah ada yang melebihi ambang batas. Kandungan Hg, Pb, Cd, dan Cu pada sedimen umumnya juga masih di bawah ambang batas yang ditetapkan, kecuali kandungan Hg yang diambil pada bulan Mei di beberapa stasiun melebihi ambang batas yang diijinkan. Hasil pengamatan kualitas air yaitu suhu, pH, kecerahan, DO, BOD, COD, nitrat, dan fosfat umumnya masih dalam kisaran yang dipersyaratkan untuk kegiatan budidaya perikanan sesuai PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, meskipun COD pada beberapa stasiun yang diamati melebihi ambang batas. Sementara itu, kandungan nitrit, amonia, dan sulfida umumnya sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan.