Novalia Rachmawati
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kandungan Logam Berat Pada Ikan, Air Dan Sedimen Di Waduk Saguling Jawa Barat Jovita Tri Murtini; Novalia Rachmawati
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 2 (2007): Desember 2007
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v2i2.459

Abstract

Telah dilakukan penelitian kandungan logam berat pada ikan, air dan sedimen di Waduk Saguling, Jawa Barat pada bulan Mei, Agustus dan Nopember 2005. Pengambilan contoh dilakukan pada enam lokasi, yaitu satu lokasi di aliran air masuk, 4 lokasi di daerah Karamba Jaring Apung dan 1 lokasi di aliran air keluar dari waduk. Contoh yang diambil meliputi ikan, air dan sedimen, sedang analisis logam berat yang dilakukan meliputi Hg, Cd, Cu dan Pb. Disamping itu juga dilakukan analisis terhadap kondisi fisik air yaitu pH, suhu dan kecerahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan logam berat pada ikan di Waduk Saguling adalah, Hg antara 0,35‑48,44 ppb, Cd antara 1,89‑66,57 ppb, Cu antara 0,29‑247,40 ppb dan Pb sekitar 1,60­40,32 ppb. Nilai tersebut masih berada di bawah ambang batas maksimum yang diijinkan. Akan tetapi kandungan logam berat Hg dan Cd dalam air pada beberapa titik telah melebihi ambang batas, sedangkan Pb dan Cu masih di bawah ambang batas. Kandungan logam berat dalam semua contoh sedimen secara keseluruhan masih di bawah ambang batas yang diijinkan.
PENGGUNAAN EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) SEBAGAI PENGHAMBAT PEMBENTUKAN HISTAMIN PADA IKAN SEBELUM DIOLAH Endang Sri Heruwati; Farida Ariyani; Radestya Triwibowo; Novalia Rachmawati; Irma Hermana
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 4, No 2 (2009): Desember 2009
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v4i2.448

Abstract

Penelitian penggunaan ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) sebagai penghambat pembentukan histamin pada ikan telah dilakukan. Ikan, terutama dari jenis skombroid, sangat rentan mengalami kerusakan karena terjadinya perubahan asam amino histidin yang terkandung dalam ikan menjadi senyawa histamin yang bersifat alergen, yang dikatalisasi oleh enzim histamin dekarboksilase (HDC). Teh hijau diketahui mengandung polifenol berupa senyawa epigalokatekingalat (EGCG) yang merupakan penghambat enzim HDC, sehingga dekarboksilasi histidin menjadi histamin dapat dicegah. Perendaman ikan tongkol dalarn ekstrak teh hijau pada konsentrasi 0, 2, dan 4% dilakukan selama 30 menit, diikuti dengan pernindangan dalam larutan gararn 15% selama 30 menit diteruskan dengan penyimpanan ikan pindang pada suhu kamar. Pengambilan sampel dilakukan setiap hari selarna 4 hari penyimpanan untuk diamati perubahan mutu kimiawi (TVB dan kadar histarnin), mikrobiologi JPC dan bakteri pembentuk histamin), serta organoleptik (kenampakan, bau, tekstur, lendir, rasa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang direndam dalam ekstrak teh 4% mempunyai kadar histamin 21,3 ppm, jauh lebih rendah dibandingkan dengan ikan yang direndam dalam ekstrak teh 2% dan 0% yang masing-masing mencapai 64,4 pprn dan 101,4 ppm. Penghambatan pembentukan histamin oleh ekstrak teh hijau masih terjadi selama penyimpanan, yang terlihat dari rendahnya jumlah bakteri pembentuk histarnin dan kadar histamin dibandingkan dengan kontrol. Pada penyimpanan hari ke-3, penghambatan pembentukan histamin oleh ekstrak teh hijau tidak efektif, kemungkinan karena terlalu tingginya jurnlah bakteri pembentuk histamin, yaitu mencapai 108 cfu/g.