Thamrin Wikanta
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Aktivitas Sitotoksik, Induksi Apoptosis dan Ekspresi Gen P53 Fraksi Metanol Spons Petrosia cf nigricans Terhadap Sel Tumor Hela Muhammad Nursid; Thamrin Wikanta; Nurrahmi Dewi Fajarningsih; Endar Marraskuranto
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 1, No 2 (2006): Desember 2006
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v1i2.392

Abstract

Spons merupakan hewan invertebrata laut yang kaya akan kandungan senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif dari spons banyak dieksplorasi sebagai bahan obat antitumor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik, induksi apoptosis dan ekspresi gen p53 fraksi metanol spons Petrosia cf. nigricans terhadap sel tumor HeLa. Uji aktivitas pendahuluan dan sitotoksik masing‑masing dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dan MTT ([3‑(4,5‑dimethylthiazol‑2yl)‑2,5‑diphenyltetrazolium bromide]) assay. Induksi apoptosis dilakukan dengan metode pengecatan menggunakan akridin oranye dan etidium bromida. Analisis PCR menggunakan primer p53 dilakukan untuk mengetahui ekspresi gen p53. Hasil uji BSLT memperlihatkan bahwa ekstrak kasar P. cf nigricans memiliki aktivitas tahap awal yang sangat baik dengan LC50 = 23,4 µg/mL. Hasil uji MTT menunjukkan bahwa fraksi metanol memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa dengan nilai LC50 sebesar 11,9 µg/mL. Berdasarkan uji induksi apoptosis metode pengecatan dapat dinyatakan bahwa fraksi metanol mampu menginduksi peristiwa apoptosis pada sel HeLa. Fraksi metanol juga mampu meningkatkan ekspresi gen p53.
Penapisan Senyawa Antibakteri dan Toksisitas dari Spons Asal Perairan Pulau Bonerate Sulawesi Selatan Theresia Dwi Suryaningrum; Wizza Wirasty Pramadhany; Thamrin Wikanta
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 1 (2007): Juni 2007
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v2i1.27

Abstract

ABSTRAKStudi potensi farmakologi dari berbagai jenis spons dari perairan Pulau Bonerate, Sulawesi Selatan belum banyak dilakukan. Dalam penelitian ini dilakukan kajian aktivitas antibakteri danuji toksisitas terhadap Artemia salina dari sampel yang diambil dari wilayah tersebut. Penelitian dilakukan melalui 2 tahap, yaitu: tahap 1, penapisan aktivitas antibakteri dari ekstrak kasar metanol dari 10 jenis spons yang diambil secara acak. Tahap 2, ekstraksi spons yang positif mengandung antibakteri dengan berbagai pelarut organik dan uji toksisitasnya. Uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap bakteri Bacillus subtilis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhymurium, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus mutans. Uji toksisitas dilakukan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Hasil penelitian menunjukkan bahwadi antara 10 ekstrak sampel spons yang diuji hanya terdapat 1 sampel spons (TBSL-17) yang memiliki aktivitas antibakteri. Ekstraksi kasar dengan menggunakan pelarut heksana (non polar), etil asetat (semi polar), dan metanol (polar) menghasilkan rendemen masing-masing sebesar0,95%, 0,01%, dan 2,39% (b/b). Hasil uji aktivitas antibakteri dari hasil ekstraksi sampel menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan heksan memiliki aktivitas antibakteri uji tetapi aktivitasnya sangat lemah. Hasil uji toksisitas terhadap A. salina menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan heksan bersifat sangat toksik dengan nilai LC50 masing-masing sebesar 10,44 ppm dan 13,65 ppm. Hasil identifikasi terhadap sampel TBSL-17 menunjukkan bahwa spons tersebut adalah Aaptos sp. yang tergolong kelas Desmosponsgiae.
Bioaktivitas Ekstrak Turbinaria decurrens Sebagai Antitumor (Hela Dan T47d) Serta Efeknya Terhadap Proliferasi Limfosit Nurrahmi Dewi Fajarningsih; Muhammad Nursid; Thamrin Wikanta; Endar Marraskuranto
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 1 (2008): Juni 2008
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v3i1.6

Abstract

ABSTRAKRiset mengenai bioaktivitas ekstrak makroalga Turbinaria decurrens terhadap proliferasi sel limfosit dan sitotoksisitas terhadap sel lestari tumor HeLa dan T47D telah dilakukan. Uji toksisitas dilakukan dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), sedangkan uji sitotoksisitas terhadap sel tumor HeLa dan T47D dilakukan dengan metode 3-(4,5-dimethylthiazol-2yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide]) assay (metode MTT), uji proliferasi limfosit juga dilakukan dengan metode MTT. Hasil uji BSLT menunjukkan bahwa fraksi n-heksana T. decurrens memiliki toksisitas tertinggi dengan LC50 sebesar 672,59 ppm sehingga tergolong toksik. Sementara itu, ekstrak T. decurrens mempunyai aktivitas sitotoksisitas terhadap sel tumor HeLa (LC50 ekstrak kasar = 29,9 ppm), namun tidak efektif terhadap sel T47D (LC50 ekstrak kasar >1.000 ppm). Fraksi n-heksana T. decurrens merupakan fraksi yang menunjukkan aktivitas sitotoksisitas terbaik terhadap sel tumor HeLa dengan LC50 sebesar 15,1 ppm. Ekstrak kasar, fraksi metanol, fraksi etilasetat, dan fraksi n-heksana dari makroalga T. decurrens mampu meningkatkan proliferasi sel limfosit manusia. Metabolit sekunder dari fraksi n-heksana T. decurrens sangat prospektif dikembangkan sebagai senyawa antitumor.
Potensi Antitumor Ekstrak Spons Crella papilata Asal Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu Nurrahmi Dewi Fajarningsih; Hedi Indra Januar; Muhammad Nursid; Thamrin Wikanta
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 1, No 1 (2006): Juni 2006
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v1i1.229

Abstract

Penelitian mengenai potensi antitumor ekstrak spons Crella papilata asal Taman NasionalLaut Kepulauan Seribu (TNKpS) telah dilakukan. Uji toksisitas dilakukan dengan metode BSLT,sedangkan uji sitotoksisitas terhadap sel tumor HeLa dan mieloma dilakukan dengan metodeuji MTT. Hasil BSLT yang diperoleh menunjukkan bahwa toksisitas ekstrak kasar metanol Crella papilata(LC 50 : 19,99 ppm) dan fraksi metanol Crella papilata (LC50 : 21,15 ppm) tergolong sangat toksik. Ekstrak Crella papilatamemiliki aktivitas sitotoksik yang tinggi terhadap sel tumor HeLa dan mieloma. Respon bioaktivitas ekstrak Crella papilataterhadap sel tumor HeLa lebih tinggi dibandingkan terhadap sel mieloma. Nilai LC50 ekstrak kasar metanol Crella papilata terhadap sel HeLa sebesar 12,06 ppm dan terhadap sel mieloma sebesar 18,91 ppm, sedangkan nilai LC 50  fraksi metanol Crella papilata terhadap sel HeLa sebesar 7,63 ppm dan terhadap sel mieloma sebesar 17,30 ppm. Metabolit sekunder pada fraksi metanol sponsCrella papilata asal Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu mempunyai prospek yang menjanjikan untuk diteliti lebih lanjut bioaktivitasnya sebagai antitumor.
Pengaruh Pemberian k-Karagenan dan i-Karagenan terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Hiperglikemia Thamrin Wikanta; Rahma Damayanti; Lestari Rahayu
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 3, No 2 (2008): Desember 2008
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v3i2.18

Abstract

ABSTRAKPenelitian tentang pengaruh pemberian κ-karagenan dan ί-karagenan terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus yang mengalami kerusakan pankreas akibat induksi aloksan monohidrat telah dilaksanakan. Dibuat 6 kelompok perlakuan hewan percobaan, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Kelompok I kontrol normal (tanpa perlakuan), kelompok II (kontrol negatif) diberikan air suling (1 mL/200 g bobot badan), kelompok III (kontrol positif) diberikan injeksi insulin (0,756 UI/200 g bobot badan), kelompok IV (kontrol positif) diberikan suspensi klorpropamida (2,52 mg/200 g bobot badan), kelompok V diberikan κ-karagenan (0,01 g/200 g bobot badan), kelompok VI diberikan ί-karagenan (0,01 g/200 g bobot badan). Kelompok I, II, IV, V, dan VI, diberikan secara oral, sedangkan kelompok III diberikan secara subkutan. Hasil riset menunjukkan bahwa к-karagenan dan ί-karagenan dapat menurunkan kadar glukosa darah selama 15 hari pemberian pada tikus diabetes. Pemberian κ-karagenan dosis 0,01 g/200 g bobot badan dapat menurunkan kadar glukosa darah sebesar 37,55% dan pemberian ί-karagenan dosis 0,01 g/200 g bobot badan dapat menurunkan kadar glukosa darah sebesar 42,87%.
Analisis Dereplikasi Substansi Bioaktif Fraksi Polar Petrosia Sp. Dari Perairan Kepulauan Seribu Hedi Indra Januar; Lilis Patmaesari; Thamrin Wikanta; Ekowati Chasanah
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 2, No 2 (2007): Desember 2007
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v2i2.456

Abstract

Sebagai bagian dari serangkaian riset untuk menemukan senyawa aktif dari biota spons laut, telah dilakukan analisis dereplikasi terhadap fraksi polar Petrosia sp dari perairan Kepulauan Seribu. Metode dereplikasi dilakukan dengan menggunakan FT‑IR (Fourier Transfer ‑ InfraRed) dan Proton‑Selektif NOE (Nuclear Overhauser Effects)‑NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yang diarahkan oleh sistem fraksinasi panduan bioasai menggunakan reagen DPPH (2,2 difenil pikril hidrazil). Hasil analisis menunjukkan bahwa subfraksi polar dari biota ini memiliki rendemen 22,47 % dan nilai IC50 48,093 ppm untuk menghambat radikal bebas DPPH. Analisis kimia instrumentasi menunjukkan bahwa subfraksi aktif ini memiliki dua senyawa mayor yang memiliki gugus karbonil (C=O), gugus nitrogen ikatan rangkap dua (N=C), dan sistem siklik konjugasi ternitrogenasi. Determinasi data spektroskopi ini terhadap pustaka digital MarinLit (2007) menunjukkan bahwa kedua senyawa aktif tersebut merupakan trigonelin dan aminozooanemonin, yaitu senyawa bioaktif umum pada organisme laut yang memiliki peran primer sebagai regulator osmosis.
PENGARUH PEMBERIAN i-KARAGINAN DAN k.KARAGINAN TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN HISTOPATOLOGI USUS KELINCI Thamrin Wikanta; Roni Kurniawan; Lestari Rahayu
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 8 (2005): (Vol. 11 No. 8 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6725.27 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.8.2005.57-68

Abstract

Tulisan ini melaporkan tentang hasil percobaan penggunaan senyawa serat makanan, i-karaginan dan t-karaginan, untuk menurunkan kadar glukosa darah. Riset ini menerapkan metodeuji toleransi glukosa oral menggunakan kelinci sebagai hewan coba, dengan dosis pemberian 5 mL larutan 2%/kg bobot badan dan lama pemberian: t hari, 3 hari, dan 7 hari. Kontrol positif adalah klopropamida dengan dosis 4,9 mg/kg bobot badan, dan kontrol negatif adalah air suling.
PENGUJIAN SECARA IN VIVO EFEK ANTIOKSIDATIF DARI EKSTRAK AIR RUMPUT LAUT Sargassum crassifolium Thamrin Wikanta; Intan K. Rustanti; Lestari Rahayu
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 8 (2005): (Vol. 11 No. 8 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7075.463 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.8.2005.69-81

Abstract

Naskah ini melaporkan hasil uji toksisitas akut (LD50) dan efek antioksidatif dari ekstrak air rumput faut Sargassum crassifolium. Penentuan LD50 menggunakan metode Weil dengan hewan percobaan mencit (Mus musculus) yang diberikan sediaan secara intraperitoneal (ip). Pada penelitian selanjutnya, digunakan hewan percobaan tikus (Raffus norvegicus L.).