Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Peningkatan Kualitas Limbah Bulu Ayam Sebagai Bahan Pakan Ikan dengan Metode Fermentasi Menggunakan Bakteri: Peningkatan Kualitas Limbah Bulu Ayam Sebagai Bahan Pakan Ikan dengan Metode Fermentasi Menggunakan Bakteri Andriani, Yuli; Pratama, Rusky I.; Aisyah
Journal of Fish Nutrition Vol. 4 No. 2 (2024): Journal Of Fish Nutrition
Publisher : Journal of Fish Nutrition

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jfn.v4i2.5335

Abstract

Limbah hasil peternakan salah satunya bulu ayam yang dapat digunakan sebagai pakan alternatif untuk meminimalisir biaya pengeluaran untuk pakan ikan. Pakan merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang pertumbuhan ikan sehingga butuh produksi yang sangat banyak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efisiensi pemanfaatan bulu ayam sebagai pakan alternatif. Bulu ayam berpotensi dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena memiliki kandungan protein yang tinggi, yaitu 80 - 90% dari bahan kering, melebihi kandungan protein kasar bungkil kedelai (42,5%) dan tepung ikan (66,5%). Potensi limbah bulu ayam di Indonesia kurang lebih sebanyak 167 ribu ton per tahun. Bulu ayam memiliki kandungan protein yang tinggi, tetapi protein bulu ayam merupakan jenis protein yang sulit dicerna oleh ikan karena tergolong protein keratin. Metode yang digunakan dalam mengolah limbah bulu ayam hingga menjadi pakan yaitu proses fermentasi yang melibatkan bakteri Bacillus yang dapat mendegradasi keratin. Fermentasi bulu ayam menggunakan bakteri dapat meningkatkan kadar protein kasar sebanyak 2-15%. Tepung bulu ayam fermentasi pada pakan dapat meningkatkan pertumbuhan ikan sebesar 2-5% lebih cepat.
PERAN FAKTOR LINGKUNGAN DALAM OPTIMALISASI BUDIDAYA Kappaphycus alvarezii Andriani, Yuli; Pratama, Rusky I.; Aisyah, Aisyah
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 13, No 2 (2024): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan karena  kemudahan dalam produksi dan pengolahan pascapanen serta perannya sebagai sumber utama kappakaraginan yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak digunakan dalam berbagai industri. Untuk mendukung  keberlanjutan produksi, diperlukan budidaya yang memperhatikan faktor lingkungan, seperti nutrisi air,  kecerahan, aliran air, suhu, dan salinitas, yang saling berinteraksi memengaruhi fotosintesis, metabolisme,  dan keseimbangan fisiologis rumput laut. Salinitas optimal (30–35 ppt) dan suhu ideal (28°C) terbukti penting  dalam mendukung pertumbuhan maksimum, sementara metode budidaya seperti keramba jaring apung dan  rakit apung memberikan hasil produksi yang lebih baik dibandingkan metode lainnya. Artikel ini membahas  karakteristik biologis K. alvarezii, mulai dari morfologi hingga habitat idealnya, serta mengulas berbagai  perlakuan budidaya untuk jenis-jenis rumput laut lain yang memberikan wawasan tentang strategi optimal  dalam meningkatkan hasil dan kualitas K. alvarezii. Temuan ini menjadi dasar pengembangan budidaya yang  efisien dan berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap  ekosistem alami.
Microbial and Amino Acid Changes in Pre and Post- Fermentation Shrimp Paste from Cirebon, West Java Diani, Nadhira P.; Triwibowo, Radestya; Pratama, Rusky I.; Rachmawati, Novalia
Squalen, Buletin Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 20, No 1 (2025): May 2025
Publisher : :Agency for Marine and Fisheries Research and Human Resources, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/squalen.1007

Abstract

This study investigates the changes in microbial communities and amino acid profiles in shrimp paste (terasi) from Cirebon, West Java, before and after fermentation. Samples were collected from two traditional processors, representing different stages of shrimp paste processing. The microbial diversity was analyzed using 16S rRNA gene sequencing, revealing significant shifts in bacterial populations during fermentation. Processor A’s shrimp paste showed a dominance of Bacilli, with Staphylococcus becoming more prevalent post-fermentation, while Processor B’s paste exhibited a more diverse microbial community, including Empedobacter and Acinetobacter. The study identified 60 and 64 genera in Processor A’s samples before and after fermentation, respectively, and 26 and 41 genera in Processor B’s samples. Vibrio, initially present in the raw material, was eliminated post-fermentation. Amino acid analysis indicated an increase in key amino acids such as glutamic acid and leucine post-fermentation, contributing to the enhanced flavor profile of the shrimp paste. Processor A’s shrimp paste showed significant increases in amino acids, with glutamic acid reaching 64,249 mg/kg, Processor B’s paste had a more moderate increase, with glutamic acid at 10,714 mg/kg post fermentation. These findings highlight the significant influence of fermentation conditions on the microbial and biochemical composition of shrimp paste, emphasizing the importance of standardized processing methods to ensure consistent product quality and safety.
PRODUKTIVITAS RUMPUT LAUT DALAM SISTEM BUDIDAYA TRADISIONAL DAN MODERN: SEBUAH REVIEW Andriani, Yuli; Pratama, Rusky I.; Aisyah, Aisyah
PAPALELE (Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan) Vol 9 No 1 (2025): PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/papalele.2025.9.1.43

Abstract

Seaweed productivity is an important factor in the success of cultivation, both in traditional and modern systems. This article reviews various seaweed cultivation methods applied in different regions, with a focus on comparing productivity between traditional and modern systems. This study examines the productivity of seaweed within the context of traditional and modern cultivation systems, aiming to provide a better understanding of the efficiency and sustainability of both approaches. Through an in-depth literature review, this research compares traditional methods, such as manual planting in shallow waters, with modern techniques like the use of floating rafts and automated systems. Results indicate that while traditional methods hold significant cultural and economic value, modern systems tend to offer higher productivity and lower environmental impact. However, challenges in adopting new technologies within coastal communities must be addressed to ensure a successful transition. These findings are expected to provide valuable insights for stakeholders in enhancing sustainable seaweed cultivation practices.
The Influence of the Tandon System on the Productivity of Giant River Prawn (Penaeus monodon Fab.) Cultivation in West Java Andriani, Yuli; Pratama, Rusky I.; Aisyah, Aisyah
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 5 No 1 (2025): Indonesian Journal of Aquaculture Medium
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v5i1.5416

Abstract

The reservoir system has become one of the recognized methods for water management in tiger prawn cultivation (Penaeus monodon Fab.) to increase productivity and reduce the risk of disease. Research regarding the application of this system is growing along with the increasing need to maintain optimal water quality in ponds. This review article aims to review various studies that have been carried out regarding the influence of reservoir systems on the productivity of black tiger prawn cultivation in West Java, as well as identifying key factors that influence the success of these systems. Previous studies show that the use of reservoir systems can improve water quality through better circulation, waste filtering, and stabilization of the physical-chemical parameters of pond water. The results of several studies in various shrimp ponds in West Java show a significant increase in productivity, including increased growth rates, shrimp survival, and higher yields. Apart from that, the tank system has also proven effective in reducing the risk of diseases which are often the main obstacle in shrimp cultivation, such as white spot syndrome. However, there are several challenges in implementing reservoir systems, such as high initial investment costs and the need for better technical management. This article concludes that the reservoir system has great potential to be widely adopted in tiger prawn ponds, especially in the West Java area, as long as it is supported by adequate training and technological support. In addition, further research is needed to explore the long-term impacts and development potential of this system in a variety of different environmental conditions.
PERAN FAKTOR LINGKUNGAN DALAM OPTIMALISASI BUDIDAYA Kappaphycus alvarezii Andriani, Yuli; Pratama, Rusky I.; Aisyah, Aisyah
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 13 No. 2 (2024): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/o.v13i2.16508

Abstract

Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan karena  kemudahan dalam produksi dan pengolahan pascapanen serta perannya sebagai sumber utama kappakaraginan yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak digunakan dalam berbagai industri. Untuk mendukung  keberlanjutan produksi, diperlukan budidaya yang memperhatikan faktor lingkungan, seperti nutrisi air,  kecerahan, aliran air, suhu, dan salinitas, yang saling berinteraksi memengaruhi fotosintesis, metabolisme,  dan keseimbangan fisiologis rumput laut. Salinitas optimal (30–35 ppt) dan suhu ideal (28°C) terbukti penting  dalam mendukung pertumbuhan maksimum, sementara metode budidaya seperti keramba jaring apung dan  rakit apung memberikan hasil produksi yang lebih baik dibandingkan metode lainnya. Artikel ini membahas  karakteristik biologis K. alvarezii, mulai dari morfologi hingga habitat idealnya, serta mengulas berbagai  perlakuan budidaya untuk jenis-jenis rumput laut lain yang memberikan wawasan tentang strategi optimal  dalam meningkatkan hasil dan kualitas K. alvarezii. Temuan ini menjadi dasar pengembangan budidaya yang  efisien dan berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap  ekosistem alami.
STUDI LITERATUR: PENGOLAHAN BAHAN PAKAN IKAN ASAL CRUSTACEA DAN INSECTA Andriani, Yuli; Pratama, Rusky I.; Ratih, Ai; Ansori, Muhammad Rifat; Aisyah, Aisyah
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 14 No. 1 (2025): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/74tjs521

Abstract

Pakan merupakan salah satu faktor utama dalam kegiatan budidaya perikanan, dengan kontribusi biaya mencapai sekitar 65% dari total pengeluaran produksi. Oleh karena itu, peningkatan efisiensi penggunaan pakan sangat penting untuk menekan biaya operasional, terutama di tengah kenaikan harga bahan baku pakan secara global. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memproduksi pakan mandiri dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang lebih ekonomis, seperti insecta dan crustacea yang kaya protein dan mineral sebagai alternatif pengganti tepung ikan. Namun, tingginya kandungan kitin dalam bahan tersebut menjadi kendala karena sulit dicerna oleh ikan. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan perlakuan fisik berupa perendaman dengan air abu sekam dan pengukusan, serta perlakuan biologis melalui fermentasi menggunakan asam organik yang mampu mendegradasi kitin. Hasil pengolahan menunjukkan bahwa metode tersebut efektif dalam menurunkan kadar kitin sehingga meningkatkan potensi kecernaan dan nilai gizi bahan pakan alternatif tersebut. Temuan ini menunjukkan bahwa limbah crustacea dan insecta seperti cangkang udang, rajungan, dan maggot berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan pakan lokal yang berkelanjutan dalam budidaya perikanan.
Peningkatan Kualitas Limbah Bulu Ayam Sebagai Bahan Pakan Ikan dengan Metode Fermentasi Menggunakan Bakteri: Peningkatan Kualitas Limbah Bulu Ayam Sebagai Bahan Pakan Ikan dengan Metode Fermentasi Menggunakan Bakteri Andriani, Yuli; Pratama, Rusky I.; Aisyah
Journal of Fish Nutrition Vol. 4 No. 2 (2024): Journal Of Fish Nutrition
Publisher : Journal of Fish Nutrition

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jfn.v4i2.5335

Abstract

Limbah hasil peternakan salah satunya bulu ayam yang dapat digunakan sebagai pakan alternatif untuk meminimalisir biaya pengeluaran untuk pakan ikan. Pakan merupakan salah satu faktor penting untuk menunjang pertumbuhan ikan sehingga butuh produksi yang sangat banyak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efisiensi pemanfaatan bulu ayam sebagai pakan alternatif. Bulu ayam berpotensi dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena memiliki kandungan protein yang tinggi, yaitu 80 - 90% dari bahan kering, melebihi kandungan protein kasar bungkil kedelai (42,5%) dan tepung ikan (66,5%). Potensi limbah bulu ayam di Indonesia kurang lebih sebanyak 167 ribu ton per tahun. Bulu ayam memiliki kandungan protein yang tinggi, tetapi protein bulu ayam merupakan jenis protein yang sulit dicerna oleh ikan karena tergolong protein keratin. Metode yang digunakan dalam mengolah limbah bulu ayam hingga menjadi pakan yaitu proses fermentasi yang melibatkan bakteri Bacillus yang dapat mendegradasi keratin. Fermentasi bulu ayam menggunakan bakteri dapat meningkatkan kadar protein kasar sebanyak 2-15%. Tepung bulu ayam fermentasi pada pakan dapat meningkatkan pertumbuhan ikan sebesar 2-5% lebih cepat.
The Influence of the Tandon System on the Productivity of Giant River Prawn (Penaeus monodon Fab.) Cultivation in West Java Andriani, Yuli; Pratama, Rusky I.; Aisyah, Aisyah
Jurnal Media Akuakultur Indonesia Vol 5 No 1 (2025): Indonesian Journal of Aquaculture Medium
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/mediaakuakultur.v5i1.5416

Abstract

The reservoir system has become one of the recognized methods for water management in tiger prawn cultivation (Penaeus monodon Fab.) to increase productivity and reduce the risk of disease. Research regarding the application of this system is growing along with the increasing need to maintain optimal water quality in ponds. This review article aims to review various studies that have been carried out regarding the influence of reservoir systems on the productivity of black tiger prawn cultivation in West Java, as well as identifying key factors that influence the success of these systems. Previous studies show that the use of reservoir systems can improve water quality through better circulation, waste filtering, and stabilization of the physical-chemical parameters of pond water. The results of several studies in various shrimp ponds in West Java show a significant increase in productivity, including increased growth rates, shrimp survival, and higher yields. Apart from that, the tank system has also proven effective in reducing the risk of diseases which are often the main obstacle in shrimp cultivation, such as white spot syndrome. However, there are several challenges in implementing reservoir systems, such as high initial investment costs and the need for better technical management. This article concludes that the reservoir system has great potential to be widely adopted in tiger prawn ponds, especially in the West Java area, as long as it is supported by adequate training and technological support. In addition, further research is needed to explore the long-term impacts and development potential of this system in a variety of different environmental conditions.
POTENSI PENGEMBANGAN BUDIKDAMBER SEBAGAI PENYEDIA PANGAN KELUARGA: POTENSI PENGEMBANGAN BUDIKDAMBER SEBAGAI PENYEDIA PANGAN KELUARGA Andriani, Yuli; Pratama, Rusky I.; Hanidah, In In
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Februari, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i1.105

Abstract

Angka stunting pada anak di Indonesia masih berada di atas batasan yang telah ditetapkan oleh WHO. Hal ini menjadi perhatian pemerintah dan juga kerja sama masyarakat untuk mengatasi masalah ini. Dengan mengonsumsi asupan protein hewani yang cukup, stunting dapat dicegah dengan baik. Salah satu sumber protein hewani yang mengandung gizi adalah ikan. Budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) dapat menjadi salah satu solusi bagi keluarga di Indonesia karena metode ini menyediakan pangan keluarga dengan protein hewani yang cukup. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis deskriptif melalui pendekatan kuantitatif berupa pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner relatif cepat dan efisien dikarenakan penyelesaian ditentukan oleh pendapat responden dan ketersediaan waktu. Kuesioner ini disebarkan kepada 74 warga RW 07 Kelurahan Rancaekek untuk mengukur pengetahuan dan minat mereka dalam melakukan kegiatan budidaya ikan dalam ember (Budikdamber). Secara umum, masyarakat dapat mengetahui apa itu Budikdamber, tetapi masih terdapat beberapa orang yang belum mengetahui dan menjawab dengan tepat mengenai Budikdamber. Sebagian besar dari mereka juga telah mengetahui bahwa ikan lele dan kangkung menjadi jenis ikan dan sayuran yang dapat dibudidayakan bersama dengan metode Budikdamber, tetapi hampir seluruh responden belum mengetahui bahwa masih ada jenis ikan dan sayuran lain yang dapat digunakan dalam metode ini. Mayoritas responden menyadari manfaat dari Budikdamber, tetapi banyak dari mereka yang belum berminat untuk melakukan kegiatan Budikdamber di rumah mereka dengan alasan utama ketidaktersediaan waktu yang mereka miliki.