Susi Wendhaningsih
Lampung University

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Menggunakan Strategi Joyful Learning Berbantu Dengan Humor Pada Kelas VIII di SMP Xaverius Pringsewu Agata Shintia; Susi Wendhaningsih; Agung Kurniawan; I Wayan Mustika
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.057 KB)

Abstract

The foccuss in tresearch is how the proccess and the result after the Sigegh Penguten teahcing learning through joyful learning included humorous material for eighth grade students at Xaverius Pringsewu Junior High School. Behaviouristic theory was implemented in this research. Furthermore, qualitative descriptive was implemented as a design in tihs research. The population of this research was eighth grade of junior high school students, where as five of them were chosen as the sample, and art teacher. The instruments were observation, interview, documentation, and practice test. the data were analyzed through data reduction. Serving the data, and drawing conclussion. The implementation of Joyful learning combining with the humorous strategy proves that this strategy could be trigerred by a humorous poetry or funny video which give a stimulation of fun lerning to students. While, in the teaching leanring process of Sigegh Penguten, there were eight meeting of the implementation and most of the students achieved good as the criterion.Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses dan hasil pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan strategi joyful learning berbantu dengan humor pada kelas VIII di SMP Xaverius Pringsewu. Teori yang digunakan adalah teori behavioristik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah 5 siswa dan guru seni budaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes praktik. Analisis data penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Strategi pembelajaran joyful learning berbantu dengan humor adalah strategi yang dapat diciptakan menggunakan pantun jenaka, atau video lucu yang melibatkan guru untuk memberikan rangsangan yang menyenangkan dalam pembelajaran. Pada proses pembelajaran tari sigeh penguten dilaksanakan selama delapan kali pertemuan menunjukan bahwa rata-rata penilaian mendapat kriteria baik.Kata kunci: Joyful Learning, Pembelajaran, Sigeh Penguten.
Kemampuan Peserta Didik dalam Pengembangan Gerak Tari di Sanggar Stiwang Kabupaten Lampung Barat Seldatri Hairani; Susi Wendhaningsih; Munaris Munaris
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.304 KB)

Abstract

The aim of this study was to describe the students ability in developing motion dance in Stiwang gallery west lampung regency. The problem of the research is about how the students ability in the development of motion dance. There are some types of motion given by the trainer, they are ngerujung, humbak moloh, lipeto, ngiau bias, samber melayang. The students learnt the latitude, then they were be able to combine the latitude with the aspect of dancing, which was exploring part of body. After that, the students were able to combine the level aspect. Third, the students were able to use the tempo. The students were able to master and create the aspect of internal latitude and external latitude. Last, the students were able to move the development of motion smoothly, and do not having any difficulty from the aspects above which the students have been developed, so the students will make dancing sequence from a motion to some latitudes.Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan peserta didik dalam mengembangkan gerak tari di sanggar Stiwang Kabupaten Lampung Barat. Rumusan masalahnya yakni, bagaimana kemampuan peserta didik dalam pengembangan gerak tari. Ada beberapa ragam gerak yang di berikan oleh pelatih yaitu ngerujung, humbak moloh, lipeto, ngiau bias, samber melayang. Peserta didik belajar ragam gerak kemudian memadukan aspek gerak tari yaitu mengeksplorasi anggota tubuh. Setelah itu, peserta didik memadukan aspek level. Yang ketiga peserta didik mampu menggunakan tempo. Peserta didik mampu menguasai dan menciptakan aspek ruang gerak internal dan ruang gerak ekternal. Yang terakhir adalah peserta didik mampu menggerakkan pengembangan gerak dengan lancar, tidak merasa kesulitan dari aspek-aspek diatas yang sudah peserta didik kembangkan, maka peserta didik akan membuat rangkaian gerak dari satu gerak menjadi beberapa ragam gerak.Kata Kunci: gerak tari, kemampuan peserta didik, pengembangan.
Pembelajaran Tari Tupping Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Tunarungu Di SLB Negeri Metro Armayyeni Nurillia Marsim; Susi Wendhaningsih; Hasyimkan Hasyimkan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Seni dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.495 KB)

Abstract

The aim of this research was to describe the preocess and the result of teaching Tupping dance through demonstartion method. The research question in this research was formulated into how the implementation of demomnstration in teaching Tupping dance. The behaviourism theory was implemented in this research since the theory emphasized on the change of behaviour of someone according to a stimulus and response. The design of this research was qualitative descriptive. The data collecting technique was observation, interview, and documentation. The subjects of the research were a teacher and five deaf students in state extraordinary school, metro. Steps of the research were the teacher showed a picture of a materials, prepared the materials, which were be taught by the teacher and pointed a student to demonstrate the scenario built by the teacher. Moreover, all of the students had to pay attention to the demonstration and analyzed it. Every students need to deliver a conclusion as the post activity. The result indicated that the students showed a good progress.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran tari Tupping menggunakan metode demonstrasi, rumusan masalahnya yakni bagaimana pelaksanaan pembelajaran tari Tupping menggunakan metode demonstrasi. Teori pembelajaran behaviorisme digunakan karena lebih menekankan pada perubahan tingkah laku seseorang berdasarkan stimulus respon. Desain penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data penelitiannya guru dan 5 siswa tunarungu di SLB Negeri Metro. Langkah-langkah metode demonstrasi yakni guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan, menyiapkan bahan atau alat yang ingin digunakan, menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah diciptakan, seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisisnya, tiap siswa mengemukakan hasil analisis dan demonstrasikan pengalaman, guru dan siswa membuat suatu kesimpulan, penutup. Hasil penelitian mendapatkan kategori baik dengan peningkatan hasil belajar siswa.Kata Kunci: demonstrasi, pembelajaran, tari Tupping.
Pembelajaran Tari Serai Serumpun Dalam Masyarakat Abung Siwo Mego Di Marga Nunyai Kotabumi Lampung Utara Anggun Prameswari; Hasyimkan Hasyimkan; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.927 KB)

Abstract

Serai serumpun dance is a traditional dance in a marriage party that developed in the society of Abung Siwo Mego. Serai serumpun dance is used as a cover dance of mupadun cangget. The costume balancer wears golden caps, singlet clothes, tuho beaks, bowls, temanggol moon necklings, sereti feathers and talo balak, tabuh tarei, and peloh are accompaniment of serumpun dance. This study aims to describe the learning process of Serai Serumpun Dance. The Behavioristic theory is applied in the study. The researcher used descriptive qualitative. Sources of data obtained from direct interviews to the interviewee such as the humanist, the invited guests in Cangget Mupadun, the paper and 5 kinds of dance movements of Serumpun Dance. Observation, documentation, interview are used as data collection of the research.Serai Serumpun dance used  demonstration learning methods. Abung Siwo Mego community did not conduct a special training for custom dance that developed in their area andonly through customs event in the area.Tari serai serumpun merupakan suatu tarian adat dalam pesta perkawinan yang berkembang di masyarakat Abung Siwo Mego. Tari serai serumpun digunakan sebagai tarian penutup cangget mupadun. Anak penyimbang adat memakai busana kopiah emas, baju dalaman (singlet), senjang tuho, punduk, kalung bulan temanggol, bulu sereti  serta talo balak, tabuh tarei, dan panggoh merupakan pengiring tari serai serumpun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran tari serai serumpun. Teori pembelajaran yang digunakan adalah teori behavioristik . Metode penelitian digunakan deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari wawancara langsung kepada narasumber seperti budayawan,  tamu undangan di cangget mupadun,  paper dan 5 ragam gerak tari serai serumpun.  Pengumpulan data penelitian yakni observasi, dokumentasi, wawancara.Tari serai serumpun menggunakan metode pembelajaran demonstrasi. Masyarakat Abung Siwo Mego tidak melakaukan pelatihan khusus untuk tari adat yang berkembang didaerahnya hanya melalui acara adat didaerah. Kata kunci : cangget mupadun, tari serai serumpun, pembelajaran, dan pepadun
Pembelajaran Tari Muli Siger Menggunakan Media Audio Visual di SMA Negeri 1 Sukoharjo Andika Primartati; Agung Kurniawan; I Wayan Mustika; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.392 KB)

Abstract

The foccuss in this research is how the proccess is and the result after the Muli Sigegh teahcing learning through audio visual for eleventh grade students at SMAN 1 Sukoharjo. Constructivism theory was implemented in this research. Furthermore, qualitative descriptive was implemented as a design in tihs research. The population of this research was eleventh grade of senior high school students; where as five of students were chosen as the sample, and art teacher. The instruments were observation, documentation and interviewing the art teacher. The data were analyzed through data reduction. Serving the data, and drawing conclussion. The teaching leanring process of Muli Sigegh using audio visual, there were eight meeting of the implementation and most of the students could follow the teaching learning process well and also they got 76.28 as the average scores of the students.Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran tari muli siger menggunakan media audio visual. Teori yang digunakan adalah teori konstruktivisme. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh adalah siswa kelas XI IPS 4 yang berjumlah 5 siswa dan guru seni budaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara yang dilakukan pada guru seni budaya. Analisis data penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pada proses pembelajaran dilaksanakan selama delapan kali pertemuan, hasil yang diperoleh adalah siswa mampu mengikuti proses pembelajaran dan mendapatkan kriteria baik yaitu dengan skor 76,28 dan didukung media audio visual untuk tercapainya proses latihan yang baik dan maksimal.Kata kunci : Media Audio Visual, Pembelajaran, Tari Muli Siger.
Pelatihan Tari Kreasi Lampung Dengan Konsep Koreografi Di Sanggar Gardancestory Bandarlampung Qodri Febriansyah; Susi Wendhaningsih; Hasyimkan Hasyimkan; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.81 KB)

Abstract

The aim of this study was to describe the process and the result of Lampung creation dance with the concept of choreography in Gardancestory gallery Bandarlampung. The problem of this research was how the process and the result of Lampung creation dance are. There are some variety of motion which given by the trainer, they are nyiau bias, injak tai manuk, melayang, timbangan. The process of Lampung creation dance using concept of choreography started by using audiovisual step, in this step the trainer showed a video contains creation dance to the student. In exploring step, the trainer instantiated the motion of traditional dance to be created or developed. In improving and forming step, the score was taken. The result of Lampung creation dance with choreography concept shows that the students can produce motion quality with good criteria.Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pelatihan tari kreasi Lampung dengan konsep koreografi di sanggar Gardancestory Bandarlampung. Rumusan masalahnya yakni, bagaimana proses dan hasil pelatihan tari kreasi Lampung. Ada beberapa ragam gerak yang di berikan oleh pelatih yaitu nyiau bias, injak tai manuk, melayang, timbangan. Proses pelatihan tari kreasi Lampung dengan konsep koreografi dimulai menggunakan tahap audio visual, pada tahap ini pelatih memberikan tayangan video tari kreasi kepada peserta didik, tahap eksplorasi pada tahap ini pelatih memberikan contoh gerak tari tradisi untuk dikreasikan atau dikembangkan, untuk tahap improvisasi dan tahap pembentukan dilakukan pengambilan nilai tes praktik. Hasil pelatihan tari kreasi Lampung dengan konsep koreografi menunjukan bahwa peserta didik dapat menghasilkan kualitas gerak dengan kriteria baik.Kata Kunci: koreografi, pelatihan, sanggar, tari.