Bagus Nuari Priambudi
Diponegoro University, Faculty Of Engineering, Department Of Urban And Regional Planning, Prof. Soedarto, SH Street, Tembalang, Semarang And 50275, Indonesia

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Optimalisasi Lahan Untuk Pengembangan Rekreasi dan Budaya dengan Metode Highest and Best Use (HBU) Priambudi, Bagus Nuari; Haryanto, Ragil
JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA Vol 11, No 4 (2015): JPWK Vol 11 No 4 December 2015
Publisher : Magister Pembangunan Wilayah dan Kota,Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.175 KB) | DOI: 10.14710/pwk.v11i4.11550

Abstract

Since 2010 the bussines property development in Semarang City has significant increased. This was shown by skylines likes mall, office complexs and also hotel. On the other side the availability of the land in the city is limit. Owing to that It needs land use optimalization. Oe way is a bussines property with the purpose is to maximalized the land managing so by that the land will got a high cost. The aim of the research was to know the optimalized of land used with used Highest and Best Use Method (HBU) and to get the public opinion related with the developed. The Research method was mixed method (Quantitative and Qualitative) and the locations were Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) and Wonderia. The wide of thus areas were 90.000 m2 or 9 Ha. Thus was choosed by Trans Retail Property. The reseason was because the areas were strategic and width lands. On the other hand the attraction that are showed in thus recreations were not attractive. By thus fact it can be say that the land used of the two areas were not yet optimal.By the analized it can be concluded that by the investment approach : the complexs of Taman Budaya Raden Saleh and Wonderia feasible and allow to develop hotel and mall with the high profit. Beside that it also can get benefit of social economic it needs redesain of the city forest used (existing) without any loosing their functions. By that it hopes can get balancing between private public and best and also highest land used in the complexs of Taman Budaya Raden Saleh and Wonderia.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN DAN SOSIAL EKONOMI DI SEKITAR APARTEMEN MUTIARA GARDEN Bagus Nuari Priambudi; Bitta Pigawati
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 4 (2014): November 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.619 KB)

Abstract

Perkembangan bisnis properti di Kota Semarang khususnya bangunan yang berorientasi komersial seperti condotel (kondominium hotel), perkantoran, mall dan apartemen, belakangan ini semakin meningkat. Pertumbuhan pasar properti di kota Semarang setiap tahunnya meningkat sebesar 10-12%. Peningkatan tersebut, terjadi di sekitar Kampung Petempen dan Kelelengan yang terletak di kawasan Gajahmada Semarang. Kawasan tersebut merupakan permukiman padat penduduk, sekarang beralih fungsi menjadi perdagangan jasa berupa apartemen. Penelitian ini bertujuan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pemanfaatan lahan dan kondisi sosial ekonomi di sekitar apartemen tersebut, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh. Instrumennya meliputi form observasi, wawancara, telaah dokumen, kuesioner serta menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan spasial. Hasil penelitian menunjukan faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan pemanfaatan lahan dan kondisi sosial ekonomi, yaitu lokasi strategis (aksesbilitas) dan factor ekonomi (tingkat pendapatan).
AN INDICATOR CONCEPT FOR MEASURING THE QUALITY OF LIFE IN KAMPUNG KOTA COMMUNITIES IN THE “SMART CITY” Bagus Nuari Priambudi
Jurnal Pengembangan Kota Vol 7, No 2: Desember 2019
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.44 KB) | DOI: 10.14710/jpk.7.2.128-135

Abstract

Kampung Kota is the beginning of the city development with all important aspects and has a special regional characteristic. The sustainability of Kampung Kota is affected by physical development around it. The concept of Semarang city development is in line with the concept of smart cities that trending now. One aspect that a city considers being a Smart City is the quality of life. The study of QoL (Quality of Life) has been increasing and has greatly developed in recent years, especially in large cities throughout the country. But it is not yet reviewed for the indicator concept that used as a measure of the quality of life in Kampung Kota communities. In fact, the problems related to the quality of life of the community is so complex. The research aims to study the indicator to measure the quality of life of the community. The method used in this study is quantitative deductive. The study consists of several stages: (1) content validity study, (2) face validity, (3) test reliability and validity; (4) analysis and conclusions. The results show 5 indicators that can be used as a measure of the quality of life of the people of Kampung Kota in Semarang. The indicators of the physic environmental aspects are safety, comfort, and the roles of the Neighborhood Association (RT/ RW). The indicators of the socio-economic and health aspects are income, environmental health, and availability of public spaces. 
Analisis Nilai dan Kualitas Ruang Menggunakan Pendekatan Kriteria Tak Terukur pada Kawasan Kampung Batik Kauman sebagai Kawasan Wisata Budaya Kota Pekalongan Nofa Martina Ariani; Muhammad Indra Hadi Wijaya; Bagus Nuari Priambudi
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 19 No. 1 (2021)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v20i.143

Abstract

Pekalongan City is one of the cities with a batik cultural heritage preserved from tens or even hundreds of years ago. Most of the batik has been done by the community at home. Batik work, which has become the community's livelihood, slowly forms the peculiarities of regional spaces that can give an impression to visitors. This can be felt in an area known as Kampung Batik, one of which is Kampung Batik Kauman. Kauman Batik Village has now transformed into one of the cultural tourism destinations offered by the Pekalongan City Government. The uniqueness of the city space which is thick with culture and community activities is an attraction that is considered capable of providing tourist experiences and education related to batik production. This study analyzes the spatial area in Kampung Batik Kauman by using an unmeasured criteria analysis approach as a strong supporter to give an impression to observers. The results of the analysis show that Kampung Batik Kauman has met 6 (six) indicators of the unmeasured criteria although it needs improvement in several parts. The most powerful indicators are access, identity, and livability. The description of this analysis can be used as input for t he Pekalongan City Government to increase its attractiveness and at the same time foster a love for urban space that has history and culture. Keyword: Kampung batik, cultural heritage, unmeasured criteria
INDEKS VEGETASI PADA KAWASAN HUTAN DI KABUPATEN PEKALONGAN Brian Pradana; Ade Pugara; Bagus Nuari Priambudi
Indonesian Journal of Spatial Planning Vol 2, No 1 (2021): VOLUME 2 NOMOR 1 MARET 2021
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/ijsp.v2i1.3185

Abstract

Pada era saat ini hutan memegang peranan yang penting bagi keseimbagan kehidupan baik dari sisi air, tanah dan udara. Keseimbangan ini tentunya perlu dijaga dan dipertahankan agar berfungsi sebagaimana mestinya. Seiring dengan berkembangnya zaman, monitoring kawasan berkembang dengan sangat cepat, dari yang dulunya harus meninjau lokasi satu per satu namun sekarang dapat menggunakan citra untuk membantu melakukan monitoring pada kawasan hutan. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui nilai indeks vegetasi yang ada di kawasan hutan Kabupaten Pekalongan. Dalam penelitian ini akan menggunakan citra Landsat 8 sebagai basis datanya. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan pendekatan GIS berbasis indeks vegetasi (NDVI). Hasil yang didapatkan adalah Indeks vegetasi hutan di Kabupaten Pekalongan berkisar antara + - 0,0503681 sampai 0,579192. Untuk indeks nilai min dan max paling tinggi terdapat di Kecamatan Petungkriyono, sedangkan untuk nilai mean paling tinggi adalah di Kecamatan Karangdadap yaitu dengan nilai 0,420. Secara keseluruhan indeks vegetasi hutan di Kabupaten Pekalongan tergolong dalam kategori baik dengan mayoritas merupakan kelas kerapatan tinggi sebesar 43,41% dan kelas kerapatan sedang sebesar 40,72%.
Eksplorasi Pentingnya Penggunaan Data Science Dalam Perencanaan Pemodelan Transportasi Perkotaan Bagus Nuari Priambudi; Nofa Martina Ariani; Muhammad Indra Hadi Wijaya; Brian Pradana
SPECTA Journal of Technology Vol. 5 No. 3 (2021): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1224.095 KB) | DOI: 10.35718/specta.v5i3.375

Abstract

Perencanaan suatu kota tidak akan pernah lepas dari proses pemodelan transportasi. Karena pemodelan transportasi merupakan suatu faktor penting untuk melihat keberhasilan dari perencanaan kota. Pemodelan transportasi yang baik, seharusnya dapat mencerminkan karakteristik suatu kota. Proses ini pastinya ditunjang dengan banyak data, serta proses statistik/matematis yang kompleks dan akurat. Hal inilah yang selalu menjadi kendala utama dalam suatu proses pemodelan transportasi. Pada era Big Data permasalahan tersebut seharusnya sudah dapat diatasi. Karena semua proses pengumpulan data dapat dilakukan secara real time melalui semua platform yang dimiliki. Selain itu, semua proses yang kompleks dalam pemodelan transportasi dapat lebih mudah dilakukan dengan bantuan Data Science. Sekumpulan inferensi data yang dikembangkan dengan algoritmik yang bertujuan untuk memudahkan penanganan masalah yang rumit merupakan pengertian Data Science. Namun banyak peneliti/praktisi belum menyadari tentang pentingnya penggunaan data science. Pada artikel ini akan mengkaji lebih mendalam tentang peluang tantangan dan pentingnya penggunaan data science dalam pemodelan transportasi. Karena penggunaan data science ini, dapat membantu mempercepat semua tahapan yang dilakukan dalam pemodelan transportasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian pustaka terhadap beberapa penelitian pemodelan transportasi yang menggunakan data science baik di Indonesia maupaun di negara lain. Pembahasan dalam artikel ini terdiri dari beberapa poin penting yakni kondisi penggunaan data science di Indonesia, peluang dan tantangan serta pentingnya penggunaan data science di dunia transportasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan data science di Indonesia termasuk kategori rendah. Jika dikaji secara lebih mendalam, data science memiliki peranan penting. Khususnya dalam menghadapi permasalahan ketersediaan data dalam pemodelan transportasi. Output dari pemodelan transportasi dengan menggunakan data science dapat terlihat lebih informatif dan mudah dimengerti. Hal inilah yang belum banyak disadari oleh para peneliti/praktisi di dunia transportasi. Adanya studi ini diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa dengan mulai memanfaatkan data science yang lebih baik, berpengaruh terhadap output yang lebih optimal.
Pola Pikir Masyarakat Dalam Mengakses Fasilitas Sebagai Pembentuk Sistem Sosial Ekologi Pada Kota Baru Mandiri (Studi Kasus: Bukit Semarang Baru Mijen) Nofa Martina Ariani; Bagus Nuari Priambudi; Muhammad Indra Hadi Wijaya; Deny Aditya Puspasari
SPECTA Journal of Technology Vol. 5 No. 3 (2021): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.776 KB) | DOI: 10.35718/specta.v5i3.376

Abstract

Kota baru mandiri merupakan konsep untuk mengendalikan pertumbuhan lahan terbangun sekaligus sebagai pengendali pergerakan masyarakat. Letak kawasan permukiman yang tersebar dalam sebuah kota dan fasilitas yang tidak terintegrasi menyebabkan banyak masyarakat yang membutuhkan perjalanan jauh untuk mengaksesnya, yang akhirnya berdampak pada kemacetan, polusi, dan sebagainya. Bukit Semarang Baru adalah sebuah kota baru mandiri yang dikembangkan mulai tahun 1997 di Kota Semarang untuk membuat masyarakat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan segala aktivitasnya mulai dari bekerja, sekolah, berbelanja, sampai menghabiskan waktu luang mereka. Namun, tantangan dalam pengembangan kota baru ini adalah pola pikir masyarakat untuk mengakses fasilitas yang ada. Fasilitas yang ada di pusat Kota Semarang tidak dipungkiri menjadi daya tarik besar bagi warga Kota Semarang, sehingga masih banyak masyarakat Kawasan BSB yang mengakses fasilitas tidak di dalam lingkungan BSB dan masih mengakses sampai pusat kota. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dimana hasil studi membuktikan bahwa lebih dari 60% masyarakat mengakses fasilitas untuk bekerja, sekolah dan rekreasi di luar kawasan BSB. Studi ini yang merupakan studi lanjutan akan mengkaji bagaimana pola pikir masyarakat Kawasan BSB dalam mengakses fasilitas, terutama fasilitas yang berada di luar Kawasan BSB. Aktivitas yang akan dikaji adalah aktivitas bekerja, sekolah, belanja dan rekreasi. Konsep pola pikir tersebut nantinya akan membentuk sistem sosial ekologi masyarakat dalam mengakses fasilitas. Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif kuantitatif berdasarkan kuesioner yang disebar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat alasan mendasar mengapa mereka lebih memilih fasilitas di luar kawasan BSB seperti mutu sekolah, suasana tempat rekreasi, lokasi belanja yang lengkap dan lokasi bekerja yang telah lebih dulu ditentukan sebelum menghuni BSB. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi input dalam mengembangkan kota baru lainnya di Indonesia..
Finding Optimal Location Development UPPKB In South Sumatera Province Using Multi-Criteria Analysis Priambudi, Bagus Nuari; Ariani, Nofa Martina; Hadi Wijaya, Muhammad Indra
Jurnal Transportasi Multimoda Vol. 21 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v21i2.2138

Abstract

The distribution of commodity transportation is a crucial factor for the sustainability and continuity of economic activities in specific regions. Shipments occur daily, especially on main roads, with the majority of goods transported exceeding tonnage limits when passing through roads. If this continues without control and security measures, it will lead to a deterioration of the physical quality of the road, disrupting the distribution of goods transportation. The Vehicle Weighing Station (UPPKB) is a form of control and security implemented by the government to regulate the transportation of goods distribution above tonnage limits. Every day, the transportation of goods distribution in South Sumatera Province is significant due to its numerous power plants and tourist destinations. This research aimed to identify the location for the development of UPPKB using a quantitative method to obtain indicators for multi-criteria analysis. The conclusion drawn from the identified potential points indicates positive results, making it feasible to construct a new UPPKB at those locations. The potential locations for the development of a new UPPKB in South Sumatera are Betung 1 Street and Yusuf Singadekane 1 Street
INOVASI PROMOSI DIGITAL DAN PERAN BAHASA DALAM MENCIPTAKAN DESA KREATIF: STUDI KASUS DI BLACANAN, KABUPATEN PEKALONGAN Falah, Fajrul; Tiani, Riris; Priambudi, Bagus Nuari; Pramesti, Amanda Rafaelya; Sintana, Zaila Siti
Harmoni: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 2 (2024): HARMONI
Publisher : Departemen Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hm.8.2.120-126

Abstract

ABSTRAKDesa Blacanan merupakan salah satu desa di pesisir Kabupaten Pekalongan yang mengalami pertumbuhan dalam bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Keberadaan beberapa UMKM seperti “DNA Crabs” dan “Nafri Fashion” yang menjadi mitra pengabdian kali ini menjadi bukti besarnya potensi usaha di Desa Blacanan. Potensi yang dimiliki pada “DNA Crabs” dan “Nafri Fashion” di Desa Blacanan ini dapat dikembangkan lagi agar Usaha Mikro Kecil Menengah tersebut dapat menjangkau pasar yang lebih luas lagi. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini yaitu menciptakan desa kreatif melalui inovasi promosi digital dan peran bahasa. Metode yang digunakan serta tahapan yang dilaksanakan antara lain menggunakan survei serta observasi lapangan, wawancara mitra secara mendalam dengan beberapa pertanyaan sebagai media perantara untuk menggali informasi dari mitra, serta melakukan studi pustaka melalui beberapa jurnal terdahulu. Hasil pengabdian pada masyarakat ini menghasilkan luaran berupa artikel jurnal dan website layanan bahasa.  Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini membutuhkan tindak lanjut sebagai jawaban untuk perkembangan UMKM berbasis digital khususnya di Desa Blacanan.Kata kunci: UMKM, Promosi Digital, DNA Crabs, Nafri Fashion, Blacanan  ABSTRACTBlacanan Village is one of the villages on the coast of Pekalongan Regency that is experiencing growth in the field of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). The existence of several MSMEs such as “DNA Crabs” and “Nafri Fashion” which are the partners of this service is proof of the great business potential in Blacanan Village. The potential possessed by “DNA Crabs” and “Nafri Fashion” in Blacanan Village can be developed further so that these Micro, Small and Medium Enterprises can reach a wider market. The purpose of this Community Service is to create a creative village through digital promotion innovation and the role of language. The methods used and the stages carried out include using surveys and field observations, in-depth partner interviews with several questions as an intermediary medium to extract information from partners, and conducting literature studies through several previous journals. The results of this community service produce outputs in the form of journal articles and language service websites.  This community service activity requires follow-up as an answer to the development of digital-based MSMEs, especially in Blacanan Village.Keywords: UMKM, Digital Promotion, DNA Crabs, Nafri Fashion, and Blacanan 
Finding Optimal Location Development UPPKB In South Sumatera Province Using Multi-Criteria Analysis Priambudi, Bagus Nuari; Ariani, Nofa Martina; Hadi Wijaya, Muhammad Indra
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 21 No 2 (2023): Desember
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v21i2.2138

Abstract

The distribution of commodity transportation is a crucial factor for the sustainability and continuity of economic activities in specific regions. Shipments occur daily, especially on main roads, with the majority of goods transported exceeding tonnage limits when passing through roads. If this continues without control and security measures, it will lead to a deterioration of the physical quality of the road, disrupting the distribution of goods transportation. The Vehicle Weighing Station (UPPKB) is a form of control and security implemented by the government to regulate the transportation of goods distribution above tonnage limits. Every day, the transportation of goods distribution in South Sumatera Province is significant due to its numerous power plants and tourist destinations. This research aimed to identify the location for the development of UPPKB using a quantitative method to obtain indicators for multi-criteria analysis. The conclusion drawn from the identified potential points indicates positive results, making it feasible to construct a new UPPKB at those locations. The potential locations for the development of a new UPPKB in South Sumatera are Betung 1 Street and Yusuf Singadekane 1 Street