Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Relationship of Marketing Strategies With the Interest of Re-Visit Patients of the Heart Policy Clinic in the Regional General Hospital of Dr. Rasidin Padang City Ashifa Rozika; Asmawati; Meyi Yanti
Alifah Health Science Symposium Proceeding 2023: The 2nd Alifah Health Science College Symposium
Publisher : STIKes Alifah Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the relationship between marketing strategy and interest in repeat visits of outpatient at the Cardiac Polyclinic at Dr. Rasidin Hospital, Padang City. The research method used is quantitative by design cross sectional study. The sample in this study amounted to 96 respondents. The results showed that 85.4% of patient repeat visits were in the category of interest, 54.2% of the product marketing strategy was in the good category, 56.2% in the place marketing strategy was in the good category, 57.3% in the price marketing strategy was in the good category, 54.2% was the promotion marketing strategy was in the good category. Statistical test results show that there is a significant relationship between place marketing strategy (p=0,011), promotion marketing strategy (p=0,003) and obtained marketing promotion strategy with a value of OR = 9,375.
Optimalisasi Posyandu Untuk Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Dan Kesehatan Ibu Hamil Meyi Yanti; Alkafi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan sarana penting dalam mendukung kesehatan masyarakat, terutama ibu hamil dan balita. Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia 2022, prevalensi stunting secara nasional adalah 21,6%, sementara di Kota Padang tercatat mencapai X% (Dinas Kesehatan Kota Padang, 2023). Selain itu, anemia pada ibu hamil masih menjadi tantangan besar, dengan prevalensi nasional sebesar 48,9% menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Beberapa permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan posyandu di wilayah Puskesmas Ulak Karang meliputi: Kurangnya kapasitas kader dalam melakukan pemantauan tumbuh kembang anak. Rendahnya partisipasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan secara rutin. Sistem pencatatan kesehatan yang masih manual dan belum terintegrasi. Untuk itu, diperlukan program pengabdian yang fokus pada penguatan kapasitas kader, edukasi kepada masyarakat, dan perbaikan sistem pemantauan kesehatan anak dan ibu. Tujuan dan Manfaat dari kegiatan ini adalah Meningkatkan kualitas layanan posyandu untuk mendukung tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu hamil di Puskesmas Ulak Karang Kota Padang tahun 2024 Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan partisipatif dan kolaboratif antara tim pelaksana, pihak Puskesmas Ulak Karang, serta Kader Kesehatan dan Ibu Hamil sebagai penerima layanan.
Faktor-Faktor Determinan Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue ( DBD) di Wilayah Kerja Puskemas Air Dingin Tahun 2025 Mimi Dahyanti; Kamal Kasra; Meyi Yanti
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2026): GJIK - Februari
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v4i1.1835

Abstract

Dinas Kesehatan Sumatera Barat Tahun 2022 ditemukannya kasus DBD hampir diseluruh wilayah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat mencatat sebanyak 4.024% kasus DBD. Kasus DBD tertinggi yaitu Kota Padang 824% kasus. Berdasarkan data Dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2023, dari 24 Puskesmas di Kota Padang Puskesmas Air Dingin adalah Puskesmas tertinggi kasus DBD yaitu terdapat 38 kasus DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Determinan Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Tahun 2025.Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain cross sectional.Penelitian ini di laksanakan pada bulan Maret – September 2025 di Puskesmas Air Dingin. Populasi penelitian ini adalah kepalakelurga di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin yang berjumlah 10.771 orang, dan sampel yang di ambil sebanyak 95 responden menggunakan Teknik Purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Analisis yang di lakukan secara univariat dan bivariat.Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 44,2% perilaku yang kurang baik dalam pencegahan demam berdarah dengue,54,7% masyarakat memilki pengetahuan yang kurang,38,9% masyarakat memilki sikap negatif 38,9% kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana,43,2% masyarakat yang tidak mendapatkan dukungan petugas kesehatan.terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (p-value= 0,001) sikap masyarakat (p-value =0,029) ketersediaan sarana dan prasarana ( p-value = 0,029) dukungan petugas kesehatan (p value = 0,025) Terdapat hubungan antara perilaku masyarakat dalam pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan tingkat pengetahuan, sikap, ketersediaan saranan dan prasarana, dukungan petugas kesehatan di harapkan bagi puskesmas meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang demam berdarah dengue dan pemantauan tentang kondisi kesehatan masyarakat.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Penjamah Usaha Makanan Dengan Penerapan Higiene Sanitasi Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) Rumah Makan Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Tahun 2025 Andina Bunga; Febriyanti Nursya; Meyi Yanti
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2026): GJIK - Februari
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v4i1.1851

Abstract

Capaian pemeriksaan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) tahun 2023 diwilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Padang adalah 74% dan capaian terendah ke dua berada di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir (57,01%) dengan jumlah rumah makan sebanyak 107 rumah makan dan belum mencapai target 100%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap penjamah usaha makanan dengan penerapan higiene sanitasi TPP rumah makan di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir tahun 2025. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir pada bulan Maret-Agutus dari tanggal 10-23 Agustus 2025. Populasi pada penelitian adalah penjamah usaha makanan rumah makan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Padang pasir sejumlah 107penjamah rumah makan. Sampel penelitian sebanyak 52 penjamah usaha makanan diambil dengan teknik simple random sampling. Menggunakan alat ukur kuesioner dengan cara wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 28,8% penjamah yang tidak memenuhi syarat, 46,2% penjamah memiliki tingkat pengetahuan rendah, dan 26,9% penjamah memiliki sikap negatif. Hasil uji statistik diperoleh bahwa adanya hubungan tingkat pengetahuan (p=0,005), dan sikap (p=0,013) penerapan higiene sanitasi Tempat Pengolahan Pangan (TPP) Rumah makan di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir. Penerapan higiene sanitasi TPP rumah makan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, dan sikap. Saran peneliti kepada petugas kesehatan Puskesmas Padang Pasir Kota Padang khususnya pemegang program Kesehatan Lingkungan untuk sering memberikan pelatihan agar penjamah usaha makanan mengetahui pentingnya penerapan higiene sanitasi TPP rumah makan guna meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat secara optimal.
Analisis Peran Pemadan Kebakaran Dalam Manajemen Bencana Di Kota Padang Tahun 2025 Auliana Putri; Gusni Rahma; Meyi Yanti
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2026): GJIK - Februari
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v4i1.1879

Abstract

Berdasarkan data BPBD Kota Padang, tercatat 198 kasus kebakaran pada tahun 2023 dan meningkat menjadi 245 kasus pada tahun 2024. Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) memegang peran penting dalam pencegahan, penanggulangan, hingga penyelamatan korban kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Pemadam Kebakaran Kota Padang dalam manajemen bencana kebakaran tahun 2025, yang mencakup aspek input (personel, sarana prasarana, pendanaan, dan kebijakan), proses (pra, saat, dan pasca bencana), serta output yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi, dilaksanakan pada Maret–Agustus 2025. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap enam informan, yaitu Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Kasi Pengawasan, Kasi Pencegahan, Kasi Operasional, Kasi Sarana dan Prasarana, dan Komandan Plenton. Data juga diperkuat melalui observasi lapangan dan telaah dokumen. Teknik analisis data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen kebakaran oleh Pemadam Kebakaran Kota Padang telah berjalan cukup efektif, dengan koordinasi lintas instansi yang optimal. Kebijakan yang diterapkan telah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Namun demikian, masih terdapat beberapa sarana yang belum terpenuhi, serta banyak peralatan yang sudah tidak layak pakai dan sulit mendapatkan suku cadangnya. Ketersediaan dana juga terbatas sehingga belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan operasional. Penanganan saat bencana berlangsung cukup terarah, namun tetap menghadapi kendala seperti keterbatasan armada dan alat, akses jalan yang sempit, serta rendahnya partisipasi masyarakat. Secara keseluruhan, peran Pemadam Kebakaran Kota Padang dinilai cukup efektif dalam menjalankan tugasnya. Meski demikian, kendala terkait keterbatasan armada, alat rescue, akses jalan, dan partisipasi masyarakat masih menjadi tantangan. Diharapkan petugas pemadam kebakaran dapat meningkatkan kedisiplinan dan kesiapsiagaan personel dalam setiap tahapan manajemen bencana.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Balita Di Kelurahan Balai Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Tahun 2025 Tesia Septiani; Yulia; Meyi Yanti
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 12 (2025): Menulis - Desember
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i12.804

Abstract

Imunisasi dasar lengkap merupakan salah satu upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit menular pada balita usia 24-59 bulan. Namun cakupan imunisasi dasar lengkap di Kelurahan Balai Gadang wilayah kerja Puskesmas Air Dingin belum mencapai target nasional 95%, dengan tingkat kelengkapan hanya 42%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Balai Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin.Metode Penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai Agustus di Kelurahan Balai Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin. Populasi seluruh ibu yang memiliki balita usia 24–59 bulan sebanyak 356 orang. Sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 79 responden. Data dikumpulkan dari 2-16 Juli melalui wawancara menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square.Hasil penelitian didapatkan dari 79 responden, sebanyak 70,9% belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap, sebanyak 50,6% tingkat pengetahuan ibu kurang baik, sebanyak 50,6% dukungan keluarga tidak mendukung dan sebanyak 60,8% peran petugas kesehatan kurang baik . Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu (p=0,000) dan dukungan keluarga (p=0,011) dengan pemberian imunisasi dasar lengkap sedangkan tidak terdapat hubungan peran petugas kesehatan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap (p=1,000).Tingkat pengetahuan ibu dan dukungan keluarga merupakan faktor yang dapat berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada balita usia 24-59 bulan. Diharapkan agar tenaga kesehatan meningkatkan penyuluhan serta melibatkan keluarga dalam promosi imunisasi untuk mencapai kelengkapan pemberian imunisasi dasar lengkap.