Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Sikap Kerja dan Beban Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Nelayan Fadillah Ulva; Gusrianti Gusrianti; Gusni Rahma
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 21, No 3 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v21i3.1385

Abstract

Musculoskeletal complaints are complaints that occur in the skeletal muscles that are felt with complaints ranging from very mild complaints to very painful complaints. Musculoskeletal complaints can occur due to static and repetitive loading on the muscles that occurs for a long time. Musculoskeletal complaints can damage joints, ligaments and muscles. This can cause work stress due to the wrong working conditions. The purpose of this study was to determine the relationship between work attitude and workload with musculoskeletal complaints in fishermen. The type of research used is quantitative with a cross sectional stady design. This research was conducted in the Fisherman of Pasia Nan Tigo, Koto Tangah District. The number of samples is 30 people. This study uses primary data and secondary data. The measuring instrument used is a questionnaire. The data were analyzed univariately and bivariately using the Chi Square test. Based on the results of the study, it was known that there was a relationship between ape's attitude (p value: 0.23) and workload (p value: 0.009) with musculoskeletal complaints.
The Relationship Between the Level of Knowledge and Attitudes with Student Behavior in Choosing Healthy Snacks at SD N 05 Padang Pasir Shofiyah Rahmadini; Gusni Rahma
Alifah Health Science Symposium Proceeding 2023: The 2nd Alifah Health Science College Symposium
Publisher : STIKes Alifah Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

School-aged children are the biggest consumers of snack foods. Snacks are something that inseparable from life of elementary school children. A survey conducted by BPOM in 2018 reported that 42% of schools did not have regulations regarding PJAS (School Food Snacks), so children were at risk of eating unhealthy snacks. This study aims to look The Relationship Between Knowledge Level and Attitude with Students' Behavior in Choosing Healthy Snacks at SD N 05 Padang Pasir. The research method used quantitative with cross sectional study design. This research was conducted from March to August 2023. The sample for this research was all students in grades IV, V, and VI (Total Population) at SD N 05 Padang Pasir, totaling 64 students. Data was collected using questionnaire by means of interviews. Data analysis was performed univariately and bivariately using the chi-square test. The results showed that (48.4%) students had less knowledge in choosing healthy snacks, (51.6%) students had a negative attitude in choosing healthy snacks and (54.7%) students had poor behavior in choosing healthy snacks in SD N 05 Desert. Based on the results of statistical tests, there is a relationship between the level of knowledge (p-value = 0.005) and attitude (p-value = 0.025) with students' behavior in choosing healthy snacks at SD N 05 Padang Pasir. It was concluded that the level of knowledge and attitudes had a significant relationship with students' behavior in choosing healthy snacks. Students should pay more attention to the safety of the snacks that will be purchased and it is hoped that the school can provide education about healthy snacks to students and supervise the snacks that sold in the school environment.
Edukasi Skrining HIV Mandiri: Intervensi Informasi Untuk Populasi Kunci Gusni Rahma; Yulia; Welly; Febry Handiny
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan (JPIK) Vol. 4 No. 1 (2025): JPIK - Juni 2025 Volume 4 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Alifah Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jpik.v4i1.107

Abstract

HIV AIDS is still a public health problem in Indonesia, with the number of cases reaching 543,100. Key populations such as sex workers, injecting drug users, men who have sex with men (MSM) and transgenders contribute a relatively high proportion of cases. Lack of knowledge and low awareness of the importance of early detection are the main obstacles in prevention efforts. This community service aims to increase knowledge and attitudes and encourage independent HIV screening behavior in key populations through education. The activity methods include counseling and the distribution of leaflets. The activity was carried out in January 2025 in Padang, involving 25 participants from key populations. The stages of this community service include preparation, implementation, and evaluation. The evaluation results of this activity were an increase in knowledge from 55% to 78% and a positive attitude from 50% to 75%, so it can be concluded that community-based education can increase understanding and attitudes about early detection of HIV among key populations.
Analisis Penerapan Rekam Medis Elektronik Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Ambacang Kota Padang Tahun 2025 Vionanda Maharani Putri; Gusni Rahma; Usmar Ali
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2026): GJIK - Februari
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v4i1.1837

Abstract

Penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan kebijakan nasional untuk meningkatkan mutu pelayanan dan tertib administrasi di fasilitas kesehatan. Di Sumatera Barat, sebagian besar dari 270 Puskesmas telah menggunakan RME, namun sekitar 10 belum mengimplementasikannya. Puskesmas Ambacang mulai menerapkan RME pada 1 Januari 2023 dengan aplikasi ePuskesmas, diperbarui menjadi ePuskesmas NG, dan sejak 1 Juni 2024 beralih ke ePuskesmas Klaster. Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan RME pasien rawat jalan di Puskesmas Ambacang Kota Padang Tahun 2025. Menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif melalui wawancara, observasi, dan checklist terhadap lima informan (Kepala Tata Usaha, dokter, perawat, kepala unit, dan petugas rekam medis), penelitian dilakukan pada Maret–Agustus 2025. Hasil menunjukkan penerapan RME berjalan cukup baik dengan dukungan seluruh tenaga kesehatan, ketersediaan sarana, prasarana, dan kebijakan, meski terkendala jaringan dan server. Pendanaan bersumber dari anggaran rutin. Pencatatan dan pelaporan dilakukan melalui ePuskesmas Klaster, namun pencatatan manual masih digunakan saat sistem bermasalah. Monitoring dan evaluasi rutin dilakukan. Kelengkapan data pasien dalam RME baru mencapai 62,58%, belum memenuhi target nasional. Kendala utama meliputi keterbatasan SDM, gangguan teknis, dan kelengkapan data. Disarankan peningkatan pelatihan berkelanjutan, penguatan infrastruktur, dan optimalisasi jaringan agar penerapan RME lebih efektif dan berkelanjutan.
Hubungan Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Prayani Azzahra, Nadia; Gusni Rahma; Nurul Prihastita Rizyana
Jurnal Dunia Ilmu Kesehatan (JURDIKES) Vol. 3 No. 2 (2025): JURDIKES - DESEMBER
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/jurdikes.v3i2.589

Abstract

Kunjungan rawat jalan di Puskesmas mengalami penurunan dari 22.795 kunjungan tahun 2022 menjadi 21.167 tahun 2023, salah satunya dapat disebabkan oleh kualitas pelayanan yang belum memenuhi standar. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kualitas pelayanan dan fasilitas dengan kepuasan pasien rawat jalan di tahun 2025.Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret–Agustus 2025. Sampel 96 responden menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan pada 16 – 26 Juni 2025 menggunakan kuesioner dengan cara wawancara dianalisis secara univariat dan bivariat memakai uji chi-square. Hasil analisis menunjukkan 53,1% responden tidak puas terhadap pelayanan. Berdasarkan kualitas pelayanan ditemukan persepsi tidak bermutu terhadap kehandalan (80,2%), daya tanggap (70,8%), jaminan (75,0%), empati (75,0%), dan bukti fisik (65,6%). Berdasarkan fasilitas, 56,3% menilai kurang baik. Analisis statistik membuktikan seluruh dimensi kualitas pelayanan dan fasilitas berhubungan signifikan dengan tingkat kepuasan pasien (p-value <0,05). Kualitas pelayanan dan fasilitas berhubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas. Disarankan agar puskesmas meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas dengan meningkatkan sarana dan prasarana dengan baik serta melakukan monitoring dan evaluasi survey kepuasan pasien.
Analisis Peran Pemadan Kebakaran Dalam Manajemen Bencana Di Kota Padang Tahun 2025 Auliana Putri; Gusni Rahma; Meyi Yanti
Gudang Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2026): GJIK - Februari
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjik.v4i1.1879

Abstract

Berdasarkan data BPBD Kota Padang, tercatat 198 kasus kebakaran pada tahun 2023 dan meningkat menjadi 245 kasus pada tahun 2024. Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) memegang peran penting dalam pencegahan, penanggulangan, hingga penyelamatan korban kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Pemadam Kebakaran Kota Padang dalam manajemen bencana kebakaran tahun 2025, yang mencakup aspek input (personel, sarana prasarana, pendanaan, dan kebijakan), proses (pra, saat, dan pasca bencana), serta output yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi, dilaksanakan pada Maret–Agustus 2025. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap enam informan, yaitu Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Kasi Pengawasan, Kasi Pencegahan, Kasi Operasional, Kasi Sarana dan Prasarana, dan Komandan Plenton. Data juga diperkuat melalui observasi lapangan dan telaah dokumen. Teknik analisis data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen kebakaran oleh Pemadam Kebakaran Kota Padang telah berjalan cukup efektif, dengan koordinasi lintas instansi yang optimal. Kebijakan yang diterapkan telah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). Namun demikian, masih terdapat beberapa sarana yang belum terpenuhi, serta banyak peralatan yang sudah tidak layak pakai dan sulit mendapatkan suku cadangnya. Ketersediaan dana juga terbatas sehingga belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan operasional. Penanganan saat bencana berlangsung cukup terarah, namun tetap menghadapi kendala seperti keterbatasan armada dan alat, akses jalan yang sempit, serta rendahnya partisipasi masyarakat. Secara keseluruhan, peran Pemadam Kebakaran Kota Padang dinilai cukup efektif dalam menjalankan tugasnya. Meski demikian, kendala terkait keterbatasan armada, alat rescue, akses jalan, dan partisipasi masyarakat masih menjadi tantangan. Diharapkan petugas pemadam kebakaran dapat meningkatkan kedisiplinan dan kesiapsiagaan personel dalam setiap tahapan manajemen bencana.