Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MANAJEMEN TRAFIK PADA SISTEM GSM DENGAN METODE LAYERING Mufti Gafar; Zainal Arifin
SINUSOIDA Vol 19 No 1 (2017): Jurnal Penelitian dan Pengkajian Elektro
Publisher : INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1232.483 KB) | DOI: 10.37277/s.v19i1.154

Abstract

Abstrak: Optimalisasi dengan cara perubahan parameter layering adalah salah satu solusi untuk manajemen trafik pada sistem GSMdual band. Daerah studi kasus yang akan diteliti adalah semua BTS dalam cakupan BSC fb_Supratman di wilayah Bengkulu SumateraSelatan dengan operator Telkomsel dan Teknologi perangkat Nokia. Dengan total jumlah cellnya terdiri dari : 69 Makro GSM1800, 96Makro GSM900 dan satu Indoor GSM1800. Parameter kinerja yang akan di bandingkan dalam penelitian ini meliputi TCH Traffic, TCHBlocking Rate, dan TCH Utilization Rate. Hasil dari analisa pada tugas akhir ini di harapkan akan mampu memberikan solusi dalammengurangi TCH Blocking Rate serta mendistribusikan utilisasi cell secara lebih baik. Manajemen trafik dengan metode layering adalahmelakukan perubahan parameter pada level cell. Parameter yang dilakukan perubahan antara lain parameter untuk cell selection dan reselectiondan parameter untuk handover pada saat dedicated mode. Hasil yang didapatkan setelah dilaksanakan manajemen trafik adalahtrafik pada GSM900 mengalami penurunan dari 2,025.32 erlang menjadi 1945.61 erlang. Sedangkan untuk band GSM1800 mengalamikenaikan dari 1235 erlang menjadi 1356 erlang. Jika dijumlahkan total traffic (GSM900 ditambahkan dengan GSM1800) didapatkanhasil pengukuran dari 3,260.85 erlang menjadi 3,302.28 erlang. Adapun untuk inikator kinerja adalah TCH Traffic mengalami kenaikansebesar 1,27%, TCH Blocking Rate sebesar 2.94% dan TCH Utilization sebesar 14,09%.
IMPLEMENTASI ETHERNET OVER IP TUNNEL SEBAGAI INTERFACE KOMUNIKASI ANTARA DUA PROTOKOL PADA JARINGAN METRO-E Aris Wahyudi; Mufti Gafar
Sinusoida Vol 20 No 2 (2018): Jurnal Penelitian dan Pengkajian Elektro
Publisher : INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7478.951 KB)

Abstract

Pada penelitian ini dibahas mengenai kompabilitas antara protokol STP dan MRP. Metro Ring Protocol (MRP)digunakan dalam jaringan metro ethernet (metro-E) provider dan Spanning Tree Protocol (STP) digunakan oleh user untukmenghubungkan antar 2 lokasi menggunakan jaringan metro-E ISP. Kedua protokol tersebut ketika diintegrasikan satusama lain ternyata tidak dapat terkoneksi. Status pada protokol STP akan mengalami port broken, sehingga koneksi yangdilewati protokol tidak dapat terhubung. Dari pengetesan antara dua protokol ini ternyata kedua protokol ini sama-samamenggunakan Vlan untuk dapat membuat circuit yang menghubungkan antara satu lokasi ke lokasi yang lain. Untuk dapatmenghubungkan kedua protokol ini diperlukan protokol tambahan yang berfungsi sebagai interface komunikasi antaraprotokol STP dan MRP. Protokol yang digunakan sebagai interface ini adalah Ethernet Over IP (EOIP). Protokol EOIP inidigunakan sebagai tunneling untuk mengenkapsulasi protokol MRP agar dapat dilewati oleh protokol STP. Penggunaanprotokol EOIP sebagai interface komunikasi antara protokol STP dan MRP tidak menurunkankan performansi link. Daripenerapan EOIP nilai average delay dan packet loss masih sesuai dengan spesifikasi jaringan metro-E ISP yang diberikanke sisi user. Dengan menggunakan protokol EOIP pada jaringan metro-E packet loss bernilai 0% atau tidak ada packet lossyang terkirim dan average delay bernilai dibawah 5ms.Kata kunci : STP, MRP, EOIP, Metro ethernet, Average Delay, Packet lo
ANALISA PERFORMANSI TRAFIK INTER-MSC UNTUK MENGATASI HIGH-OCCUPANCY PADA SISTEM GSM Mufti Gafar; Aji Bayu Pratama
Sinusoida Vol 21 No 2 (2019): Jurnal Penelitian dan Pengkajian Elektro
Publisher : INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Occupancy inter-MSC merupakan salah satu parameter trafik yang dapat menggambarkantingkat kinerja beban terhadap kanal yang tersedia dalam suatu interkoneksi antara dua MSC.Semakin tinggi nilai occupancy pada suatu interkoneksi, semakin efisien pula penggunaan kanal padainterkoneksi tersebut. Akan tetapi, tingginya occupancy juga berpotensi terjadinya panggilan yangterbuang. Agar dapat menurunkan high-occupancy, interkoneksi tersebut harus dianalisa di keduaMSC. Analisa tersebut mencakup parameter trafik seperti call answered, incoming traffic, outgoingtraffic dan holding time sehingga nantinya berkorelasi dengan besar occupancy pada interkoneksitersebut. Dengan menargetkan occupancy yang ingin dicapai, akan didapat banyaknya kanal yangharus dialokasikan.Setelah dianalisa, terdapat perbedaan jumlah kanal yang harus ditambahkan dimasing-masing MSC. Pada kasus ini, MJK06 harus ditambahkan 14 E1 dan TDJK4 harus ditambah15E1. Maka yang dijadikan acuan adalah jumlah kanal yang paling banyak, yaitu menambahkan 15E1 di kedua sisi MSC. Hal ini dilakukan karena menganggap TDJK4 berada pada kondisi worstcase.Selanjutnya high-occupancy dapat dikurangi dengan cara dilakukan penambahan kanal padainterkoneksi tersebut. Secara praktis, hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan softwareinterface yang terhubung dengan perangkat MSC.
IMPLEMENTASI LINK AGGREGATION GROUP UNTUK MENGATASI KONGESTI DISISI MUX OPTICAL PADA JARINGAN TRANSMISI Dedek Saputra; Mufti Gafar
Sinusoida Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Penelitian dan Pengkajian Elektro
Publisher : INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini akan dibahas mengenai implementasi link aggregation group untuk mengatasi kongesti disisi MUX Optical pada jaringan transmisi. Link Aggregation Group adalah sebuah teknik penggabungan dari beberapa port untuk meningkatkan bandwidth yang memberikan beberapa layanan link secara multipleks melalui port-port fast ethernet atau gigabit ethernet ke dalam satu kanal logical.Hasil dari Link Aggregation group ini adalah menurunnya nilai utilisasi pada modul port 3-PEG8#7 yang mengalami kongesti akibat dari reroute traffic dari HUT A kearah MSTP 1343 Pakanbaru Office. Nilai Utilisasi sebelum Implementasi LAG adalah 97,68 % dan setelah Implementasi LAG maka beban traffic tersebut akan dibagi kepada modul port 3-PEG8#4 dengan nilai masing masing modul adalah 36.41% Pada Modul 3-PEG8#7 dan 42.82% pada modul 3-PEG8#4.
Perbaikan Kinerja Jaringan GSM Dual Band Menggunakan Teknologi Multiband Cell Agung Prasetya; Mufti Gafar
SAINSTECH: JURNAL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 26 No 1 (2016): Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.185 KB) | DOI: 10.37277/stch.v26i1.71

Abstract

Abstrak---Multiband cell adalah suatu implementasi pada BTS dimana dua BCCH yang ada pada GSM dan DCS di site yang sama menjadi satu BCCH sehingga timeslot pada DCS yang awalnya dipakai oleh BCCH dan SDCCH dapat digantikan dengan timeslot TCH. Jadi dengan implementasi multiband cell dapat menghemat timeslot dan menaikkan trafik tetapi dengan kualitas yang sama dengan menggunakan satu BCCH. Makalah ini membahas tentang implementasi multiband cell pada site 0064_Kota_Wisata area Bogor. Hasil implementasi menunjukan bahwa kapasitas timeslot mengalami peningkatan pada timeslot TCH dan rata-rata kenaikan dua kali lipat, yang awal nya ± 27 timeslot disetiap frekuensi menjadi ± 59 timeslot. TCH drop mengalami penurunan ± 0,2%, dan TCH Congest mengalami penurunan 1% ~ 2%.
Pengaruh Perubahan Modulasi Terhadap Bandwidth Dan Kualitas Link Sistem Komunikasi Satelit Dini Pratiwi; Mufti Gafar
SAINSTECH: JURNAL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 25 No 2 (2015): Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.535 KB) | DOI: 10.37277/stch.v25i2.97

Abstract

Abstrak---Makalah ini membahas pengaruh perubahan modulasi terhadap bandwidth dan kualitas link sistemkomunikasi satelit. Seberapa besar dan effisien bandwidth yang dihasilkan pada saat modulasi diubah serta seberapabesar pengaruh perubahan modulasi pada kualitas link berdasarkan nilai Es/No yang didapat. Daerah studi kasus yangditeliti adalah SB Bogor (Uplink) dan SB Timika (Downlink). Terdapat tiga macam modulasi dengan nilai FEC sama besaryang digunakan dalam studi kasus ini, yaitu QPSK, 8-PSK, dan 16-APSK dengan nilai FEC sebesar 3/4 dan besar datarate yang digunakan sebesar 8 Mbps. Perubahan modulasi ini berpengaruh pada nilai bandwidth pada perhitunganbandwidth digital dan Es/No pada perhitungan link budget untuk masing-masing modulasi, namun nilai PER masih tetappada batas yang ditentukan. Bandwidth dan power yang dihasilkan akan menunjukkan besar kecilnya prosentasepemakaian dalam suatu sitem komunikasi. Dari hasil perhitungan bandwidth digital, nilai bandwidth yang dihasilkansebesar 7772,26 kHz, 4317,86 kHz dan 3886,08 kHz. Untuk modulasi QPSK termasuk dalam bandwidth limited sehinggabandwidth yang dipakai harus dikurangi sekitar 2,749% agar daya yang tersisa dapat digunakan kembali. Sedangkan darihasil perhitungan link budget nilai Es/No pada masing-masing modulasi adalah 5,071 dB, 9,471 dB, dan 12,591 dB, nilaitersebut lebih besar dari standar modem CDM 710G sehingga nilai PER yang diperoleh sebesar 2x10-7, 4x10-7, dan 7x10-8,meskipun nilai PER tidak pada batas yang ditentukan modem masih dapat menerima data dengan baik.
Perbaikan Kinerja GSM 900 Area Padat Dengan Metoda Baseband Hopping Tety Yuniarti; Mufti Gafar
SAINSTECH: JURNAL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 25 No 1 (2015): Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.808 KB) | DOI: 10.37277/stch.v25i1.135

Abstract

Abstrak---Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia untuk berkomunikasi, terutama komunikasi seluler,membuat perusahaan telekomunikasi berlomba-lomba untuk memperluas jaringan telekomunikasi. Maka perusahaan dibidang telekomunikasi memilih konsisten memberikan layanan yang berkualitas sebagai strategi utamanya dalam halkualitas dan kinerja jaringan. Hal utama yang harus dilakukan adalah bagaimana meningkatkan keberhasilan panggilandengan meminimalisir blocking dan drop call sehingga pelanggan akan merasa puas dengan layanan yang diberikan.Tetapi dengan keterbatasan spektrum frekuensi yang berbanding terbalik dengan kebutuhan komunikasi yang terusmeningkat, mengakibatkan banyak pengguna yang mengalami kegagalan dalam melakukan panggilan. Untuk mengatasiketerbatasan alokasi spektrum frekuensi inilah digunakan metode frequency hopping. Metode frekuensi hopping yang akandibahas dalam penelitian ini adalah baseband hopping, dimana aliran data dihop dari TRX satu ke TRX yang lain sesuaidengan urutan hopping yang ditentukan setiap 4,608 ms atau 217 hop setiap detiknya. Setelah dilakukan impelementasimetode baseband hopping, kualitas dari jaringan semakin meningkat ditinjau dari persentase (%) KPI yang berhubungandengan interferensi oleh frekuensi terutama untuk layanan voice, diantaranya Call Set-up Success Rate (CSSR), Dropped-Call Rate, Hand Over Success Rate (HOSR).
Kinerja Data Rate Koneksi HSDPA Pada Jaringan WCDMA Slamet Pranoto; Mufti Gafar; Kun Wardhana
SAINSTECH: JURNAL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 26 No 2 (2016): SAINSTECH
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1320.35 KB) | DOI: 10.37277/stch.v26i2.511

Abstract

Teknologi High Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah teknologi mobile data dengan kecepatan tinggi yang merupakan pengembangan dari generasi ketiga Wideband Code Division Multiple Access (WCDMA) yang mampu mentransmisikan data hingga 7.2 Mbps pada single user.Pada analisa kecepatan data HSDPA di Node B BHAKTIJAYAMW menampilkan parameter Payload, Throughput, dan Jumlah user HSDPA. Selain itu dilakukan juga pengukuran PING untuk mengetahui time respon saat melakukan koneksi ke Internet. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa kecepatan data maksimum pada kondisi multiuser yang dapat dicapai dari hasil pengukuran statistik data adalah 3.14 Mbps, sedangkan dari hasil perhitungan pengukuran langsung sebesar 2.76 Mbps. Hasil tersebut masih jauh dari kecepatan data 7.2 Mbps untuk layanan HSDPA yang tersedia berdasarkan data vendor, karena kecepatan 7.2 Mbps hanya dapat diakses dengan single user, dan untuk multiuser akan terjadi sharing data.