Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hypnobirthing Effect on the Level of Pain in Labor Legiati, Titi; Widiawati, Ida
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 13, No 2 (2017)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v13i2.6732

Abstract

Pain during labor can cause anxiety, panic and reduced ability of the uterus to contract, thereby extending time of delivery and threaten the safety of the baby. Hypnobirthing is a non-pharmacological pain management which does not have adverse effects for mother and fetus. Hypnobirthing can increase comfort, relax, reduce stress and fear during labor without loss of consciousness. The aim of this research was to determine effect of hypnobirthing on the level of pain in labor. Research was conducted in Bidan Praktik Kota Bandung. Design used was quasi experimental with One group pre and post test technique. The number of samples was 55 respondents who was given hypnosis in labor. Sampling method used was quota sampling. Data was analyzed with Mc Nemar. Result showed that there was a correlation between hypnobirthing and decreased level of pain during labor. We suggested hypnobirthing to be included in the pain management subject in the normal delivery care course and as an alternative method to reduce pain during labor.
Perilaku Ibu Hamil untuk Tes HIV di Kelurahan Bandarharjo dan Tanjung Mas Kota Semarang PS, Titi Legiati; Shaluhiyah, Zahroh; Suryoputro, Antono
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Volume 7, No. 2, Agustus 2012
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.005 KB) | DOI: 10.14710/jpki.7.2.153-164

Abstract

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2008, sebanyak 110kunjungan ibu hamil ke VCT, 5 ibu di antaranya positif HIV dan pada tahun 2009 sebanyak368 kunjungan ibu hamil ke VCT, 14 ibu di antaranya positif HIV. Walaupun ada peningkatanjumlah ibu hamil yang melakukan tes HIV, namun jumlahnya masih sedikit. Pada tahun 2010ibu hamil yang melakukan tes HIV pada kegiatan mobile VCT di wilayah kerja PuskesmasBandarharjo sebayak 193 orang dari jumlah ibu hamil yang mengakses layanan antenatalsebanyak 706 orang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yangmempengaruhi perilaku ibu hamil untuk tes HIV.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatifdengan rancangan Explanatory Research dengan pendekatan cross sectional . Besar sampeladalah 180 orang.Analisa data secara univariat, bivariat dengan chi-square dan multivariatdengan regresi logistik.Hasil Menunjukkan sebagian besar responden (51,1%) rmengikuti tesHIV. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil untuk tes HIVadalah dukungan suami. Variabel yang berhubungan terhadap perilaku ibu hamil untuk tesHIV adalah variabel pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi halangan, persepsi manfaat,isyarat bertindak, akses informasi, dukungan suami, dukungan bidan dan dukungan kader.Kata Kunci: perilaku ibu hamil, tes HIV,kelurahan bandarharjo dan tanjung mas,semarang Behavior of Pregnant Woman for HIV Testing in Bandarharjo and Tanjung Mas SemarangCity; Based on data from Health Departement of Semarang City 2008, total of 110 visits toVCT of pregnant women, 5 of whom were HIV-positive mothers and in 2009 as many as 368visits to the VCT of pregnant women, 14 of whom are HIV-positive mothers. While there arean increasing number of pregnant women tested for HIV, but the numbers are still small. In2010 pregnant women tested for HIV at VCT mobile activities in the region of BandarharjoPublic Health there were 193 people from the number of pregnant women accessing antenatalcare as much as 706 people. This study aims to determine the factors that influence behaviorof pregnant women for HIV testing. This study uses quantitative methods with explanatoryresearch and cross sectional approach. The sample size was 180 people . Univariate dataanalysis used, chi-square bivariate and multivariate used logistic regressionResults showed the most respondents (51.1%) followed HIV test. The most dominant factorthat affected behavior of pregnant women for HIV testing was husband’s support. Variablesrelated to behavior of pregnant women for HIV testing were variable knowledge, perceivedof vulnerability, perceived of barriers, perceived of benefits, cues to action, access toinformation,husband’s support, midwife’s support and cadre’s support.Keywords:behavior of pregnant women, HIV testing, bandarharjo and tanjung mas,semarang
Perilaku Ibu Hamil Untuk Tes HIV di Kelurahan Bandarharjo dan Tanjung Mas Kota Semarang Legiati, Titi; Shaluhiyah, Zahroh; Suryoputro, Antono
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Volume 7, No. 1, Januari 2012
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.573 KB) | DOI: 10.14710/jpki.7.1.74-85

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2008, sebanyak 110 kunjungan ibu hamil ke VCT, 5 ibu di antaranya positif HIV dan pada tahun 2009 sebanyak 368 kunjungan ibu hamil ke VCT, 14 ibu di antaranya positif HIV. Walaupun ada peningkatan jumlah ibu hamil yang melakukan tes HIV, namun jumlahnya masih sedikit. Pada tahun 2010 ibu hamil yang melakukan tes HIV pada kegiatan mobile VCT di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo sebayak 193 orang dari jumlah ibu hamil yang mengakses layanan antenatal sebanyak 706 orang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu hamil untuk tes HIV.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan Explanatory Research dengan pendekatan cross sectional . Besar sampel adalah 180 orang.Analisa data secara univariat, bivariat dengan chi-square dan multivariat dengan regresi logistik.Hasil Menunjukkan sebagian besar responden (51,1%) rmengikuti tes HIV. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil untuk tes HIV adalah dukungan suami. Variabel yang berhubungan terhadap perilaku ibu hamil untuk tes HIV adalah variabel pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi halangan, persepsi manfaat, isyarat bertindak, akses informasi, dukungan suami, dukungan bidan dan dukungan kader.Kata Kunci: perilaku ibu hamil, tes HIVABSTRACTBehavior of Pregnant Woman for HIV Testing in Bandarharjo and Tanjung Mas Semarang City;Based on data from Health Departement of Semarang City 2008, total of 110 visits to VCT of pregnant women, 5 of whom were HIV-positive mothers and in 2009 as many as 368 visits to the VCT of pregnant women, 14 of whom are HIV-positive mothers. While there are an increasing number of pregnant women tested for HIV, but the numbers are still small. In 2010 pregnant women tested for HIV at VCT mobile activities in the region of Bandarharjo Public Health there were 193 people from the number of pregnant women accessing antenatal care as much as 706 people. This study aims to determine the factors that influence behavior of pregnant women for HIV testing. This study uses quantitative methods with explanatory research and cross sectional approach. The sample size was 180 people . Univariate data analysis used, chi-square bivariate and multivariate used logistic regression Results showed the most respondents (51.1%) followed HIV test. The most dominant factor that affected behavior of pregnant women for HIV testing was husband’s support. Variables related to behavior of pregnant women for HIV testing were variable knowledge, perceived of vulnerability, perceived of barriers, perceived of benefits, cues to action, access to information,husband’s support, midwife’s support and cadre’s support.Keywords:behavior of pregnant women, HIV testing
EFKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN MODEL INFORMATION MOTIVATION BEHAVIOR SKILL TERHADAP PENCEGAHAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO REMAJA Titi Legiati; Diyan Indrayani
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.019 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v13i2.1912

Abstract

ABSTRAK Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada saat ini usia remaja berpacaran terjadi di usia yang lebih muda, sementara mereka tidak memiliki keterampilan hidup yang memadai. Perilaku seksual berisiko diantara remaja disebabkan karena krisis identitas, kurangnya pengetahuan dan perhatian orang tua, pergaulan yang buruk serta informasi yang salah. Strategi untuk menghindari perilaku seksual berisiko pada remaja adalah dengan memberikan edukasi kesehatan. information, motivation behavior skill model menjelaskan bagaimana melakukan perilaku sehat melalui perbaikan informasi, motivasi dan keterampilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pendidikan kesehatan dengan pendekatan information, motivation behavior skill model terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan pencegahan perilaku seksual berisiko. Penelitian menggunakan quasi experiment dengan pre-post desain. Sampel sejumlah 37 orang remaja dengan usia 15-18 tahun. Data dianalisis menggunakan Paired T-test. Booklet pendidikan kesehatan dengan pendekatan Information, motivation behavior skill model digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian didapatkan banwa sebagian besar responden adalah remaja perempuan, sebagian besar responden memilki pacar, terdapat perbedaan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang signifikan sebelum dan setelah intervensi. Pendidikan kesehatan dengan pendekatan information, motivation behavior skill model berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan terhadap pencegahan perilaku seksual berisiko, sehingga dapat diberikan kepada remaja melalui kegiatan ekstrakulikuler untuk meningkatkan pengetahuan,sikap dan keterampilan mencegah perilaku seksual berisiko
Effect of Health Counseling about IUD to Knowledge and Attitude on Married Couple in Serang Regency Suraya Mansur; Dewi Hartaningrum; Titi Legiati
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1051.521 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v9i2.5986

Abstract

Health counseling about contraception is essential to provide more knowledge about how to use contraception and improve the attitude and behavior of the family toward the Family Planning Program. This study aimed to determine the effect of counseling on the intrauterine device (IUD) knowledge and attitudes. This research was conducted in Bojong Menteng village, Tunjung Teja district, Serang regency, in February–July 2019. This study used the true experimental design method to look for the treatment effect on others in controlled conditions using pretest-posttest control group design and a quantitative research approach. In this study, the experimental and the control group are given a pretest to find out the initial conditions to see whether there are differences between the experimental group and the control group. Samples used random sampling techniques where 40 people were divided into two groups who have not used the IUD and have two children and more. The study employed paired t test and unpaired t test to analyze the data. The results showed that the average knowledge of the experiment group increased to 72, and the average knowledge of the control group increased to 70.2. In addition, the average attitude of the experiment group increased to 82.35. The difference between the two groups was only seen in wearing, where the experimental group showed positive behavior towards using the IUD. The conclusion is that counseling through leaflets, information education counseling kit, and direct explanation have positive responses.EFEK PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI IUD TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA PASANGAN DI KABUPATEN SERANGPenyuluhan kesehatan tentang kontrasepsi penting dilakukan untuk memberikan lebih banyak pengetahuan tentang cara penggunaan kontrasepsi serta meningkatkan sikap dan perilaku keluarga terhadap Program Keluarga Berencana. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penyuluhan tentang alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) terhadap pengetahuan dan sikap. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bojong Menteng, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang pada Februari–Juli 2019. Metode yang digunakan true experimental design dengan menggunakan pretest-posttest control group design dan pendekatan kuantitatif untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sampel menggunakan teknik random sampling berjumlah 40 orang dibagi dalam dua kelompok yang belum menggunakan AKDR dan mempunyai dua anak dan lebih. Data dianalisis dengan uji t berpasangan dan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata pengetahuan kelompok eksperimen meningkat menjadi 72, sedangkan rerata pengetahuan kelompok kontrol meningkat menjadi 70,2. Selain itu, rerata sikap kelompok eksperimen meningkat menjadi 82,35. Perbedaan kedua kelompok tersebut hanya terlihat pada perilaku memakai saja bahwa kelompok eksperimen menunjukkan perilaku positif terhadap pemakaian AKDR. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyuluhan melalui leaflet, kit konseling pendidikan informasi, dan penjelasan langsung memiliki respons positif.
Kelas Ibu Balita Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dalam Stimulasi Tumbuh Kembang Diyan Indrayani; Titi Legiati; Desi Hidayanti
Jurnal Kesehatan Prima Vol 13, No 2 (2019): AGUSTUS
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32807/jkp.v13i2.240

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelas ibu balita terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang bayi balita. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan teknik pre post test design. Populasi penelitian adalah semua ibu yang mempunyai balita di Kelurahan Pasir Kaliki Kota Cimahi Jawa Barat. Sampel adalah ibu yang mempunyai anak usia 0-5 tahun dengan kriteria inklusi yang sudah ditetapkan sebanyak 34 responden. Data yang didapatkan adalah data primer hasil penilaian kuesioner tentang  pengetahuan dan lembar observasi untuk menilai keterampilan ibu dalam stimulasi perkembangan balita. Uji-T berpasangan digunakan untuk menganalisis pengaruh kelas ibu balita terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam stimulasi tumbuh kembang balita.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas ibu balita berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam stimulasi tumbuh kembang balita dengan nilai p < 0,05. Responden yang mengikuti kelas ibu mengalami peningkatan pengetahuan sebesar 15,8 % dibandingkan dengan sebelum mengikuti kelas ibu balita, sedangkan peningkatan keterampilan sebesar 33,52%. Proses belajar dengan kelas ibu balita yang mengandalkan sumber belajar dari pengalaman peserta dan peran fasilitator dalam mengungkapkan pengalaman sebagai sumber belajar merupakan metode yang efektif dalam meningkatkan pengetahun dan keterampilan
PRENATAL YOGA MENURUNKAN KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Diyan Indrayani; Titi Legiati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.87 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v13i1.1909

Abstract

Selama kehamilan akan terjadi perubahan fisik dan psikologis yang akan dialami oleh seorang ibu. Perubahan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik terutama pada trimester 3 dan kecemasan dalam menghadapi persalinan. Salah satu upaya untuk mempersiapkan ibu secara fisik dan psikologis termasuk mengurangi kecemasan dalam menghadapi persalinan adalah prenatal yoga. Prenatal yoga mempersiapkan semua ibu hamil agar mampu menjalani proses persalinan normal dengan percaya diri, nyaman, dan jauh dari kecemasan dalam menghadapi persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas prenatal yoga terhadap kecemasan dalam menghadapi persalinan. Penelitian menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian adalah semua ibu hamil di puskesmas Kota Bandung. Sampel adalah ibu hamil berusia 20-34 tahun, sebanyak 20 orang, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Data yang didapatkan adalah data primer hasil penilaian kuesioner tentang kecemasan ibu menghadapi persalinan yang diukur dengan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisa data yang digunakan adalah uji normalitas dengan hasil semua data adalah normal (nilai p > 0,05) sehingga dilanjutkan dengan uji t berpasangan, uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prenatal yoga efektif dalam menurunkan kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan dengan nilai p < 0,05. Hal ini terlihat adanya penurunan skor cemas pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Diharapkan prenatal yoga dapat dilaksanakan di setiap puskesmas baik secara kelas maupun mandiri oleh ibu hamil.
MENGENAL NYERI PERSALINAN PADA PRIMIPARA DAN MULTIPARA Ida Widiawati; Titi Legiati
Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas Vol. 2 No. 1 (2018): BIMTAS: Jurnal Kebidanan UMTAS
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.935 KB) | DOI: 10.35568/bimtas.v2i1.340

Abstract

Uterine contractions causes complaints of labor pain, anxiety and fatigue in the mother of labor and has a negative influence on the progress of labor and fetal well-being. The results of the study showed that labor caused severe pain (91.9%) and the experience of pain caused a negative experience for women. So that midwives and women need to know and understand pain in labor. The aim of the study was to analyze labor pain in primiparas and multiparas. In this cross-sectional study, 55 women in labor participated. Pain labor intensity were measurement of numerical rating scale, data were analyzed using chi square. In this study, 63% primiparous women participated had severe pain, higher than multiparous women participants (37%). The chi square analysis results showed no significant relationship between parity and first stage labor pain p = 0.4 (> 0.05). It is important to understand and recognize the physiology of pain in the first and second stage of labor so that midwives can manage the management of labor pain in accordance with the physiological pathway. Accurate education about reducing labor pain must be informed during pregnancy to increase female self-esteem during labor. Further research is needed by increasing the number of samples, to be able to describe differences in pain during labor based on parity by adding psychological variables and physiology.
Pengaruh Peer Education Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Efikasi Diri Remaja Puteri Tentang Pubertas Titi Legiati; Desi Hidayanti; Diyan Indrayani
Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.176 KB) | DOI: 10.35568/bimtas.v3i1.403

Abstract

Remaja yang tidak mempunyai pengetahuan cukup tentang pubertas akan menimbulkan rasa cemas, takut, malu, merasa lain, dan bingung. Peran teman sebaya cukup penting dalam mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Pendidikan sebaya (peer education) merupakan bagian dari pendidikan kesehatan, strategi pendidikan yang diciptakan dan dilaksanakan oleh anggota kelompok tertentu untuk sesamanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk pengaruh peer education terhadap pengetahuan, sikap dan efikasi diri remaja puteri tingkat SLTP tentang pubertas. Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experiment dengan teknik pre and post test design without control. Kebaruan dari penelitian ini adalah dibentuknya terlebih dahulu kelompok peer education melalui pelatihan oleh peneliti, selanjutnya mereka memberikan edukasi kepada teman sebayanya mengenai pubertas. Populasi penelitian adalah semua remaja puteri di MTsN 1 Kota Bandung. Sampel adalah remaja puteri dengan kriteria inklusi yang sudah ditetapkan sebanyak 61 responden. Pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling. Analisa data yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara peer education terhadap pengetahuan,sikap dan efikasi diri remaja puteri tentang pubertas dengan p sebesar 0,000(p<0,5). Disarankan peer education dapat dibentuk di setiap sekolah dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja yang sudah ada di pelayanan kesehatan dasar dapat bekerjasama dengan pihak sekolah dalam memberikan informasi kesehatan reproduksi remaja melalui peer education.
Exercise During Pregnancy Reduce Labor Anxiety Diyan Indrayani; Titi Legiati; Ferina
Women, Midwives and Midwifery Vol. 3 No. 1 (2023): Women, Midwives and Midwifery journal
Publisher : Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.689 KB) | DOI: 10.36749/wmm.3.1.15-23.2023

Abstract

Background: Pregnancy and childbirth are meaningful experiences for a woman and therefore need to be prepared both physically and psychologically. Physical exercise is one of the methods used to psychologically and physically prepare pregnant women for a pleasant, healthy pregnancy and birth for both mother and child. Purpose:  The study aimed to find out the differences in the anxiety of pregnant women facing labor before and after doing exercise. Methods: The research was conducted in Bandung City and Regency. The research design employed a quasi-experimental pre-posttest. Samples were taken by consecutive sampling. The sample was pregnant women who meet the inclusion criteria for gestational age > 34 weeks, have no pregnancy complications and exercise (walking, yoga, jogging) twice per week for 30-60 minutes. The number of respondents was 60 people. The data obtained is primary data from the results of a questionnaire assessment about the anxiety of mothers facing childbirth as measured by the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). The data analysis used is the normality test with Kolmogorov Smirnov and then it is continued  with Wilcoxon to analyze the differences in anxiety facing labor before and after exercise. Results: The results showed that there were differences in anxiety facing labor in pregnant women before and after exercising. The anxiety score before exercise is 55,5 and after exercise is 46,5. There were decrease anxiety score of 9 and p value <0,005 meaning that there were significant differences before and after exercise. Conclusion: Exercise during pregnancy can provides a relaxing effect and inhibit sympathetic nerve activity thereby reducing the level of anxiety in pregnant women in facing labor. It is recommended for pregnant women to do exercise regularly during pregnancy.