Articles
The Effect of Katuk (Sauropus androgunus (L) Merr) Leaf Biscuit on Increasing Prolactine Levels of Breastfeeding Mother
Indrayani, Diyan;
Shahib, Muhamad Nurhalim;
Husin, Farid
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/kemas.v16i1.11324
Prolactin is one of the important hormones for increasing the synthesis and secretion of breast milk. Katuk (Sauropus androgunus (L) Merr) leaf biscuits are standardized and practical processed food products that are substituted with katuk leaf extract and have met the requirements as additional food for breastfeeding mothers. In addition to nutritional content, katuk leaf biscuits also contain phytochemical compounds, namely steroids and alkaloids. The purpose of this study was to determine the effect of katuk leaf biscuits on increasing serum prolactin levels of breastfeeding mothers. This research was conducted in the city of Bandung. The design used was a randomized controlled trial. The sample was 45 primiparous postpartum mothers who gave birth at the public health center for Obstetrics and Neonatal Basic Emergency Services (Puskesmas PONED) in Bandung City, consisting of 22 treatment groups and 23 control groups. Sampling is conducted by block randomization. Data were analyzed using the Independent T-test. The results showed that there was an effect of katuk leaf biscuits on increasing serum prolactin levels in breastfeeding mothers. It is suggested that katuk leaf biscuits be used as an alternative as an effort to increase breast milk production so that it can support the success of exclusive breastfeeding.
Kelas Ibu Balita Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dalam Stimulasi Tumbuh Kembang
Diyan Indrayani;
Titi Legiati;
Desi Hidayanti
Jurnal Kesehatan Prima Vol 13, No 2 (2019): AGUSTUS
Publisher : poltekkes kemenkes mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (0.272 KB)
|
DOI: 10.32807/jkp.v13i2.240
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelas ibu balita terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang bayi balita. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan teknik pre post test design. Populasi penelitian adalah semua ibu yang mempunyai balita di Kelurahan Pasir Kaliki Kota Cimahi Jawa Barat. Sampel adalah ibu yang mempunyai anak usia 0-5 tahun dengan kriteria inklusi yang sudah ditetapkan sebanyak 34 responden. Data yang didapatkan adalah data primer hasil penilaian kuesioner tentang pengetahuan dan lembar observasi untuk menilai keterampilan ibu dalam stimulasi perkembangan balita. Uji-T berpasangan digunakan untuk menganalisis pengaruh kelas ibu balita terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam stimulasi tumbuh kembang balita.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas ibu balita berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam stimulasi tumbuh kembang balita dengan nilai p < 0,05. Responden yang mengikuti kelas ibu mengalami peningkatan pengetahuan sebesar 15,8 % dibandingkan dengan sebelum mengikuti kelas ibu balita, sedangkan peningkatan keterampilan sebesar 33,52%. Proses belajar dengan kelas ibu balita yang mengandalkan sumber belajar dari pengalaman peserta dan peran fasilitator dalam mengungkapkan pengalaman sebagai sumber belajar merupakan metode yang efektif dalam meningkatkan pengetahun dan keterampilan
PRENATAL YOGA MENURUNKAN KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN
Diyan Indrayani;
Titi Legiati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (492.87 KB)
|
DOI: 10.34011/juriskesbdg.v13i1.1909
Selama kehamilan akan terjadi perubahan fisik dan psikologis yang akan dialami oleh seorang ibu. Perubahan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik terutama pada trimester 3 dan kecemasan dalam menghadapi persalinan. Salah satu upaya untuk mempersiapkan ibu secara fisik dan psikologis termasuk mengurangi kecemasan dalam menghadapi persalinan adalah prenatal yoga. Prenatal yoga mempersiapkan semua ibu hamil agar mampu menjalani proses persalinan normal dengan percaya diri, nyaman, dan jauh dari kecemasan dalam menghadapi persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas prenatal yoga terhadap kecemasan dalam menghadapi persalinan. Penelitian menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian adalah semua ibu hamil di puskesmas Kota Bandung. Sampel adalah ibu hamil berusia 20-34 tahun, sebanyak 20 orang, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Data yang didapatkan adalah data primer hasil penilaian kuesioner tentang kecemasan ibu menghadapi persalinan yang diukur dengan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisa data yang digunakan adalah uji normalitas dengan hasil semua data adalah normal (nilai p > 0,05) sehingga dilanjutkan dengan uji t berpasangan, uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prenatal yoga efektif dalam menurunkan kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan dengan nilai p < 0,05. Hal ini terlihat adanya penurunan skor cemas pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Diharapkan prenatal yoga dapat dilaksanakan di setiap puskesmas baik secara kelas maupun mandiri oleh ibu hamil.
EFKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN MODEL INFORMATION MOTIVATION BEHAVIOR SKILL TERHADAP PENCEGAHAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO REMAJA
Titi Legiati;
Diyan Indrayani
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (206.019 KB)
|
DOI: 10.34011/juriskesbdg.v13i2.1912
ABSTRAK Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada saat ini usia remaja berpacaran terjadi di usia yang lebih muda, sementara mereka tidak memiliki keterampilan hidup yang memadai. Perilaku seksual berisiko diantara remaja disebabkan karena krisis identitas, kurangnya pengetahuan dan perhatian orang tua, pergaulan yang buruk serta informasi yang salah. Strategi untuk menghindari perilaku seksual berisiko pada remaja adalah dengan memberikan edukasi kesehatan. information, motivation behavior skill model menjelaskan bagaimana melakukan perilaku sehat melalui perbaikan informasi, motivasi dan keterampilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pendidikan kesehatan dengan pendekatan information, motivation behavior skill model terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan pencegahan perilaku seksual berisiko. Penelitian menggunakan quasi experiment dengan pre-post desain. Sampel sejumlah 37 orang remaja dengan usia 15-18 tahun. Data dianalisis menggunakan Paired T-test. Booklet pendidikan kesehatan dengan pendekatan Information, motivation behavior skill model digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian didapatkan banwa sebagian besar responden adalah remaja perempuan, sebagian besar responden memilki pacar, terdapat perbedaan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang signifikan sebelum dan setelah intervensi. Pendidikan kesehatan dengan pendekatan information, motivation behavior skill model berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan terhadap pencegahan perilaku seksual berisiko, sehingga dapat diberikan kepada remaja melalui kegiatan ekstrakulikuler untuk meningkatkan pengetahuan,sikap dan keterampilan mencegah perilaku seksual berisiko
Pengaruh Peer Education Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Efikasi Diri Remaja Puteri Tentang Pubertas
Titi Legiati;
Desi Hidayanti;
Diyan Indrayani
Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (683.176 KB)
|
DOI: 10.35568/bimtas.v3i1.403
Remaja yang tidak mempunyai pengetahuan cukup tentang pubertas akan menimbulkan rasa cemas, takut, malu, merasa lain, dan bingung. Peran teman sebaya cukup penting dalam mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Pendidikan sebaya (peer education) merupakan bagian dari pendidikan kesehatan, strategi pendidikan yang diciptakan dan dilaksanakan oleh anggota kelompok tertentu untuk sesamanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk pengaruh peer education terhadap pengetahuan, sikap dan efikasi diri remaja puteri tingkat SLTP tentang pubertas. Penelitian ini menggunakan desain Quasy Experiment dengan teknik pre and post test design without control. Kebaruan dari penelitian ini adalah dibentuknya terlebih dahulu kelompok peer education melalui pelatihan oleh peneliti, selanjutnya mereka memberikan edukasi kepada teman sebayanya mengenai pubertas. Populasi penelitian adalah semua remaja puteri di MTsN 1 Kota Bandung. Sampel adalah remaja puteri dengan kriteria inklusi yang sudah ditetapkan sebanyak 61 responden. Pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling. Analisa data yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara peer education terhadap pengetahuan,sikap dan efikasi diri remaja puteri tentang pubertas dengan p sebesar 0,000(p<0,5). Disarankan peer education dapat dibentuk di setiap sekolah dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja yang sudah ada di pelayanan kesehatan dasar dapat bekerjasama dengan pihak sekolah dalam memberikan informasi kesehatan reproduksi remaja melalui peer education.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KADAR PROLAKTIN SERUM IBU MENYUSUI
Diyan Indrayani
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 3 No. 1 (2018): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (278.405 KB)
|
DOI: 10.33867/jaia.v3i1.60
Failure of exclusive breastfeeding contributes to the severity and death of infants and toddlers. The cause of the failure of exclusive breastfeeding is the lack of milk production. Prolactin is a hormone that plays an important role in milk production. One of the factors affecting breast feeding prolactin levels is nutritional status. Nutritional status determines a quality breastfeeding process. This study aims to analyze the relationship of maternal nutritional status with breastfeeding serum prolactin level. This research use cross sectional design. The sample of this research is postpartum primiparous mother who gave birth at Puskesmas Kota Bandung with 48 people who fulfill inclusion criteria and chosen by consecutive sampling. The study was conducted from March to May 2016. Data analysis using Kruskal wallis followed by Post Hoc analysis with Mann Whitney. The results showed that there was a significant difference in maternal serum prolactin level between low and high nutrition status group and moderate vs high (p <0.05), but there was no significant difference in serum prolactin level in the low to moderate nutritional status group (p> 0.05). In breastfeeding mothers prolactin levels are influenced by several factors both physiological, psychological and physical. In this research, it can be concluded that there is difference of maternal serum prolactin level between mother with low and high nutrition status and medium and high nutrition status group.
Exercise During Pregnancy Reduce Labor Anxiety
Diyan Indrayani;
Titi Legiati;
Ferina
Women, Midwives and Midwifery Vol. 3 No. 1 (2023): Women, Midwives and Midwifery journal
Publisher : Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (758.689 KB)
|
DOI: 10.36749/wmm.3.1.15-23.2023
Background: Pregnancy and childbirth are meaningful experiences for a woman and therefore need to be prepared both physically and psychologically. Physical exercise is one of the methods used to psychologically and physically prepare pregnant women for a pleasant, healthy pregnancy and birth for both mother and child. Purpose: The study aimed to find out the differences in the anxiety of pregnant women facing labor before and after doing exercise. Methods: The research was conducted in Bandung City and Regency. The research design employed a quasi-experimental pre-posttest. Samples were taken by consecutive sampling. The sample was pregnant women who meet the inclusion criteria for gestational age > 34 weeks, have no pregnancy complications and exercise (walking, yoga, jogging) twice per week for 30-60 minutes. The number of respondents was 60 people. The data obtained is primary data from the results of a questionnaire assessment about the anxiety of mothers facing childbirth as measured by the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). The data analysis used is the normality test with Kolmogorov Smirnov and then it is continued with Wilcoxon to analyze the differences in anxiety facing labor before and after exercise. Results: The results showed that there were differences in anxiety facing labor in pregnant women before and after exercising. The anxiety score before exercise is 55,5 and after exercise is 46,5. There were decrease anxiety score of 9 and p value <0,005 meaning that there were significant differences before and after exercise. Conclusion: Exercise during pregnancy can provides a relaxing effect and inhibit sympathetic nerve activity thereby reducing the level of anxiety in pregnant women in facing labor. It is recommended for pregnant women to do exercise regularly during pregnancy.
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. B DENGAN PENERAPAN MASASE EFFLEURAGE PADA PERSALINAN DI PUSKESMAS TAROGONG KALER KABUPATEN GARUT
Aprilia, Khairunnisa;
Indrayani, Diyan
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Asuhan kebidanan komprehensif sangat penting dilakukan bidan untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya masalah atau komplikasi yang terjadi sehingga dapat diatasi lebih awal. Masa persalinan merupakan keadaan fisiologis namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau nyeri persalinan sehingga menghambat persalinan. Salah satu upaya untuk mengurangi rasa nyeri yaitu dengan memberikan masase effleurage.Tujuan laporan tugas akhir ini yaitu untuk memberikan asuhan kebidanan komprehensif dengan penerapan masase effleurage pada persalinan. 2https://doi.org/10.34011/jks.v2i1Data yang digunakan dalam laporan tersebut yaitu studi kasus asuhan kebidanan komprehensif dengan penerapan masase effleurage. Asuhan ini dimulai pada bulan Januari hingga Maret 2023 dengan subjek penelitian Ny B usia kehamilan 37-38 minggu hingga masa nifas serta KB dan bayinya.Selama asuhan kehamilan terdapat masalah yaitu nyeri perut bagian bawah, diberikan penjelasan mengenai fisiologis kehamilan trimester 3 dan cara mengatasinya, sehingga masalah tersebut dapat teratasi. Persalinan berlangsung secara normal selama 7 jam, diberikan asuhan masase effleurage pada kala 1 fase aktif, sehingga nyeri akibat kontrasi berkurang. Kemudian dilakukan pemasangan KB pasca salin. Selama masa nifas dan bayi baru lahir tidak ada masalah atau komplikasi dan asuhan yang diberikan sesuai standar kebidanan. Masase Effleurege dapat menimbulkan relaksasi atau distraksi sehingga membantu ibu menjadi lebih rileks, menciptakan perasaan nyaman dan respon nyeri akan menurun. Bidan diharapkan dapat memberikan asuhan yang berkelanjutan dan mampu menerapkan Masase effleurage untuk mengurangi nyeri persalinan.
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. F DENGAN MENERAPKAN SENAM NIFAS DI PUSKESMAS MALANGBONG KABUPATEN GARUT
Nurhasna Sari, Bulan;
Indrayani, Diyan
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar Belakang: Kualitas kesehatan ibu nifas dapat ditingkatkan melalui asuhan komprehensif dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana. Subinvolusi uterus, diastasis recti dan perubahan psikologis menjadi salah satu masalah yang timbul pada masa nifas. Salah satu upaya meningkatkan kesehatan ibu nifas adalah senam nifas. Latihan ini sangat bermanfaat mempercepat involusi uterus dan menghindarkan ibu dari rasa cemas. Tujuan: Laporan tugas akhir bertujuan untuk menerapkan asuhan kebidanan secara komprehensif dengan menerapkan senam nifas. Metode: Metode dalam laporan tugas akhir ini adalah studi kasus melibatkan ibu hamil G3P2A0 dengan usia kehamilan 39 minggu di Puskesmas Malangbong, Kabupaten Garut dengan waktu pengkajian dari bulan Januari-Maret 2023. Teknik pengumpulan data adalah dengan wawancara, observasi, pemeriksaan dan analisis data sekunder berupa buku KIA. Penulis memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif melalui pendekatan manajemen kebidanan yang dikembangkan dalam bentuk SOAP. Hasil: Asuhan komprehensif pada ibu telah dilakukan di mulai dari kehamilan trimester III dengan ketidaknyamanan sakit punggung yang dapat diatasi. Persalinan yang berlangsung normal tanpa komplikasi. Pada masa nifas proses involusi uterus dan laktasi berjalan normal, penulis memberikan senam nifas secara terstruktur satu kali dan ibu melakukan latihan mandiri selama satu minggu. Konseling keluarga berencana diberikan dan ibu berencana menggunakan KB suntik 3 bulan pada 40 hari masa nifas. Asuhan bayi baru lahir dilakukan empat kali kunjungan dan bayi dalam keadaan sehat. Simpulan: Diharapkan bidan dapat melakukan asuhan secara komprehensif dan berkelanjutan untuk mencegah masalah pada ibu dan bayi. Senam nifas merupakan salah satu upaya promotif untuk kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi.
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.S DENGAN ANEMIA RINGAN DAN PENERAPAN JALAN KAKI DI PUSKESMAS MALANGBONG
Fitri, Adella;
Indrayani, Diyan
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.34011/jks.v4i1.1621
Anemia merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi di Indonesia. Prevalensi anemia pada ibu hamil meningkat dan dapat menimbulkan kesulitan selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Selain itu, prevalensi kurang aktivitas fisik pada ibu hamil di Indonesia masih rendah, yaitu sebesar 30,7% pada tahun 2018. Tujuan dari laporan akhir ini adalah untuk membangun sistem pelayanan kebidanan yang lengkap untuk anemia sedang dan memberikan latihan jalan kaki bagi ibu hamil. Makalah ini disusun dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan di wilayah Puskesmas Malangbong pada bulan Februari sampai dengan Maret 2023. Pasien yang dimaksud adalah Ny. S, seorang wanita berusia 36 tahun yang telah menjalani empat kali kehamilan, melahirkan sebanyak dua kali, dan sekarang sedang hamil 36 minggu. Dia dan bayinya yang baru lahir menerima perawatan berkelanjutan melalui manajemen asuhan kebidanan. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi sumber primer seperti wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik, serta sumber sekunder seperti literatur KIA dan rekam medis yang dikumpulkan selama kehamilan. Hasil asuhan kebidanan komprehensif menunjukan bahwa pada masa kehamilan ibu mengalami beberapa masalah diantaranya anemia ringan, gatal pada badan dan keputihan. Penulis sudah melakukan asuhan sesuai dengan kebutuhan dan masalah klien yaitu mengajarkan cara mengurangi keluhan gatal dan keputihan. Ibu mengonsumsi tablet Fe dengan dosis 2x1 60 mg setiap hari. Ibu melakukan jalan kaki cepat setiap pagi selama 30 menit. Persalinan berlangsung normal. Kunjungan nifas dan bayi baru lahir dilakukan sesuai standar yaitu 4 kali. Didapatkan hasil bahwa dalam proses laktasi dan involusi masa nifas berlangsung normal, serta bayi dalam keadaan normal.