Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

The Relationship between Understanding of Materials and Burnout with Stress Levels of Nursing Students at Bale Bandung University (UNIBBA) In E-Learning Learning During the Covid-19 Pandemic Siti Solihat; Sativa Oryziaulhaq Hasbullah; Jahirin Jahirin
Jurnal KESANS : Kesehatan dan Sains Vol 1 No 7 (2022): KESANS : International Journal of Health and Science
Publisher : Rifa'Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/kesans.v1i7.76

Abstract

Covid-19 has made many changes, especially in the education sector, which has shifted the learning process which is generally carried out face-to-face to e-learning. This system change has an impact on the psychosocial conditions of students who are not familiar with this method, one of which is the increase in student stress. This is caused by various factors, including an understanding of the material provided, learning boredom that arises, and so on. This study aims to determine the level of understanding of the material and the saturation of learning with the stress level of nursing students at Bale Bandung University (UNIBBA) in e-learning during the covid-19 pandemic. The research design used a cross-sectional with a correlational approach. A sample of 86 nursing students aged 17-26 years was taken by purposive sampling. The research instrument used a questionnaire sheet via a google form and a statistical test with Spearman Correlation Rank at an error rate of 5%. The results showed that most of them experienced mild stress (62.8%), almost all students were quite good at understanding the material (76.7%), and almost all of them experienced learning boredom at a moderate level (76.7%). From the results of the Spearman Rank test, it was concluded that there was a relationship between understanding of the material and stress levels (correlation coefficient -0.221, p-value 0.041), and there was a relationship between learning saturation and student stress levels (correlation coefficient 0.353 and p-value 0.001). Thus, the researcher advises students to continue to increase coping stress, especially in the e-learning learning process by controlling the emotional feelings that arise due to the stressful situation.
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Jahirin; Riska Nurjanah
Healthy Journal Vol. 5 No. 2 (2017): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.931 KB)

Abstract

Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan bersifat publik dituntut mampu melakukan pelayanan keperawatan yang melalui standar pelayanan minimal yang berorientasi pada kepuasan pasien melalui peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Adapun penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan Pasien diruang rawat inap Rumah Sakit. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 94 responden dan pengumpulan data dilakukan dengan mengguakan angket. Hasil penelitian didapatkan bahwa mutu pelayanan keperawatan kurang baik (10,6%), cukup/netral (20,2%), baik (62,8%), dan sangat baik (6,4%), sedangkan kepuasan pasien menyatakan kurang puas (18,1%), puas (69,1%), sangat puas (12,8%). Nilai koefisien korelasi dari hasil spearman rank sebesar 0,406 dan nilai P value 0,001 yakni ? 0,05 yang berarti H0 di tolak dan H1 diterima, dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien. Untuk meningkatkan kepuasaan pasien maka rumah sakit harus terus dan konsisten meningkatkan mutu pelayanan keperawatan secara menyeluruh dan kesinambungan. Kata Kunci: Mutu Pelayanan Keperawatan, Kepuasan pasien
PERBANDINGAN ANTARA KOMPRES AIR HANGAT DAN KOMPRES PLESTER TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH PADA ANAK DENGAN PENYAKIT DBD DI RUMAH SAKIT Jahirin; Gina Sonia
Healthy Journal Vol. 6 No. 1 (2018): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.467 KB)

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) pada anak masih tinggi angka kejadiannya di dunia maupun di Indonesia. Demam adalah suatu keadaan dimana suhu tubuh lebih tinggi dari kisaran batas normal yang memerlukan penanganan medis baik dengan tindakan farmakologis maupun non farmakologis. Pada tindakan non farmakologis, upaya menurunkan suhu tubuh antara lain dengan pemberian kompres sebagai tindakan mandiri yang paling sering dilakukan baik oleh perawat maupun para orang tua di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan antara kompres air hangat dan kompres plester terhadap perubahan suhu tubuh pada anak dengan penyakit DBD di Rumah Sakit. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan pendekatan Pretest-Posttest with Two Group terhadap 24 pasien anak yang terbagi pada dua kelompok, yaitu kelompok dengan kompres hangat dan kompres plester. Pemilihan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan kriteria utama yaitu pasien berumur 0 – 12 tahun dengan penyakit DBD dan suhu tubuh di atas 37,4?C aksila. Instrumen utama penelitian adalah lembar observasi hasil pengukuran suhu tubuh, dan SOP kompres hangat dan SOP kompres plester. Untuk menguji hipotesis digunakan uji t independen (independent sample t test), uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kompres air hangat, ada perubahan suhu tubuh pasien anak secara signifikan setelah pemberian kompres air hangat di daerah aksila. Rata-rata perbedaan perubahan derajat suhu tubuh antara kelompok kompres air hangat dengan kelompok kompres plester adalah sebesar 0,38oC. Berdasarkan hasil analisis komparatif didapat perbedaan antara pemberian kompres hangat dan kompres plester terhadap perubahan suhu tubuh, bermakna bahwa kompres air hangat lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh dibandingkan kompres plester. Oleh karena itu, pemberian kompres dapat dilakukan dalam menangani atau menurunkan suhu tubuh terutama dengan kompres air hangat. Kata Kunci : Kompres air hangat, kompres plester, suhu tubuh, DBD.
PENGARUH SENAM JANTUNG SEHAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL ( Jahirin; Neng Ela
Healthy Journal Vol. 6 No. 2 (2018): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.631 KB)

Abstract

Hipertensi adalah salah satu masalah kardiovaskular yang sering terjadi pada lansia. Pengendalian hipertensi pada usia lanjut salah satunya adalah dengan olahraga senam jantung sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh senam jnatung sehat terhadap penurunan tekanan darah lansia di PSRLU dan PMP Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan kelompok kontrol. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling dengan 24 responden yang terbagi menjadi 12 responden menjadi kelompok intervensi dan 12 responden menjadi kelompok control. Pemberian intervensi selama 4 hari. Perbedaan tekanan darah pada masing-masing kelompok diuji dengan uji t berpasangan dan perbedaan tekanan darah antara kelompok intervensi dan kelompok control diuji dengan uji t independent. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh Senam Jantung Sehat terhadap penurunan tekanan darah pada kelompok intervensi dengan p value tekanan darah sistolic (0.000) dan p value tekanan darah diastolik (0.012) maka p value (<0,05), dan terjadi penurunan tekanan darah selama 4 hari pada tekanan darah sistolik sebesar 88.08 mmHg dan pada tekanan diastolic 143.08. sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh p value tekanna darah diastolic (0,357) dan p value tekanan darah sistolik (0,719) maka p value (>0,05), yang artinya tidak ada pengaruh pada kelompok control. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi pertimbangan bagi PSRLU dan PMP untuk bisa menjadikan senam jantung sehat sebagai program pengendalian hipertensi dan diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar memberikan intervensi pada kelompok control agar dapat di evaluasi penurunan tekanan darah pada kedua kelompok. Kata kunci: Senam Jantung Sehat, Tekanan Darah, Lansia
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SENAM HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU UNTUK MELAKUKAN SENAM HAMIL DI DESA MALAKASARI Jahirin; Siti Fatimah
Healthy Journal Vol. 7 No. 1 (2019): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.912 KB)

Abstract

Permasalahan yang ditemukan dalam kelas ibu hamil yaitu masih kurangnya pengetahuan tentang senam hamil dan motivasi ibu hamil dalam melakukan senam hamil.Materi senam hamil belum rutin diberikan pada saat kelas ibu hamil.Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu hamil dalam melakukan senam hamil adalah dengan melakukan pendidikan kesehatan tentang senam hamil dengan metode ceramah dan demonstrasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang senam hamil terhadap pengetahuan dan motivasi ibu untuk melakukan senam hamil. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy experiment dengan pendekatan one group pre test post test dengan sampel dalam penelitian ini yaitu 15 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengukuran menggunakan kuesioner pre-test dan post-test, selanjutnya data pengetahuan dan motivasi dianalisa degan menggunakan ujipaired t test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh dari pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan nilai mean 11,33 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan mengalami peningkatan menjadi 14,07 dengan p value 0,0001 (p < 0,05). Kemudian nilai yang yang diperoleh dari motivasi sebelum diberikan pendidikan kesehatan nilai mean 39,67 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan motivasi ibu hamil mengalami peningkatan menjadi 46,00 dengan p value 0,0001 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan kedua nilai p < nilai maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan yang dilakukan pada ibu hamil dapat berpengaruh secara signifikan meningkatkan pengetahuan ibu tentang senam hamil dan meningkatkan motivasi ibu untuk melakukan senam hamil. Kata Kunci : Senam Hamil, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Motivasi
HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET (HANDPHONE) DENGAN POLA PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH Jahirin; Amelinda
Healthy Journal Vol. 7 No. 2 (2019): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.983 KB)

Abstract

World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa terdapat 5-25% dari anak anak usia prasekolah menderita gangguan perkembangan. Tercatat 8- 9% anak prasekolah mengalami masalah psikososial khususnya masalah sosialemosional seperti kecemasan, susah beradaptasi, susah bersosialisasi, susah berpisah dari orang tua, anak sulit diatur, dan perilaku agresif. Berbagai stimulasi mampu mempengaruhi perkembangan anak, diantaranya yaitu gadget atau handphone. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan penggunaan gadget (handphone) dengan pola perkembangan sosial anak usia prasekolah. Penelitian ini merupakan deskriptif korelasi dengan menggunakan metode kuantitatif. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional, serta menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling dengan jumlah sampel 28 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 45,95% anak menggunakan gadget (handphone) dan termasuk dalam kategori ringan, 58,69% anak memiliki pola perkembangan sosial positif dan termasuk dalam kategori buruk, dan 90,91% anak memiliki pola perkembangan sosial negatif dan termasuk dalam kategori baik. Hasil uji Rank Spearman didapatkan p-value tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget (handphone) terhadap pola perkembangan sosial anak prasekolah. Kata kunci: gadget, perkembangan sosial, anak prasekolah
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL Jahirin; Gunawan
Healthy Journal Vol. 8 No. 1 (2020): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.449 KB)

Abstract

Lansia adalah kelompok manusia yang berusia 60 tahun ke atas. Seiring bertambahnya usia, penuaan tidak dapat dihindarkan dan terjadi perubahan keadaan fisik, psikologis, dan sosial. Lansia mulai kehilangan pekerjaan, kehilangan tujuan hidup, kehilangan teman, resiko terkena penyakit, terisolasi dari lingkungan, dan kesepian. Hal tersebut dapat memicu terjadinya gangguan mental. Salah satu gangguan mental yang sering ditemukan pada pasien lanjut usia yaitu depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial. Desain penelitian ini adalah Analitik korelasional dengan metode cross sectional. Populasi semua lansia di Panti Sosial sejumlah 156 orang. Dari populasi, sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu lansia yang mempunyai keluarga sebanyak 35 orang. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dan uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian hampir dari setengahnya responden (74,3%) dengan dukungan keluarga kategori sedang. Hampir setengahnya responden (34,3%) mengalami depresi ringan. Uji Chi-Square menunjukan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi di Panti Sosial. Sehingga dalam penelitian ini peneliti menyarankan pihak panti untuk memberikan saran edukasi dan informasi yang adekuat bagi lansia dan keluarga seperti, gaya hidup, pola kehidupan dan cara adaptasi sehari-hari, kekuatan pribadi dan minat. Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Depresi, Lansia
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DANPERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Jahirin; Guntur Nuralam
Healthy Journal Vol. 8 No. 2 (2020): HEALTHY JOURNAL | Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.808 KB)

Abstract

Kesehatan gigi menjadi hal yang penting, khususnya bagi perkembangan anak,Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah.Karies gigi membuat anak mengalami kehilangan daya kunyah dan terganggunya percernaan yang mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran orang tua dan perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada siswa sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah studi kolerasi dengan rancangan oprasional silang (cross sectional). Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling non probality sampling, dengan menggunakan metode Insidental Sampling. Dari populasi sebanyak 36 responden.Instrument pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil penelitian yaitu terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku perilaku menggsosok gigi dengan kejadian karies gigi. Hal ini menunjukan hubungan antara perilaku menggsosok gigi dengan kejadian karies gigi kuat. Kata Kunci : kesehatan gigi, karies gigi.
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI ANAK PRASEKOLAH TK-ISLAM MIFTAHUL FATH KECAMATAN BOJONGSOANG KABUPATEN BANDUNG Hanan Nisa; Jahirin; Waryantini
Healthy Journal Vol. 13 No. 2 (2024): Healthy Journal
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55222/01znr995

Abstract

Peran orang tua merupakan bentuk perilaku yang ditunjukkan oleh orang tua untuk mengembangkan perilaku anak. Pada anak prasekolah, dalam menjaga kesehatan gigi masih bergantung pada orang tua. Kebiasaan menggosok gigi pada usia prasekolah merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah kerusakan gigi pada anak. Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk perilaku kesehatan pada anak-anak, termasuk kebiasaan menjaga kesehatan gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran orang tua dengan perilaku menggosok gigi pada anak prasekolah di TK-Islam Miftahul Fath Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 yang dipilih dengan menggunakan teknik total sampling dan qouta sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner peran orang tua dan lembar perilaku mengosok gigi pada anak prasekolah. Penelitian ini menggunakan uji statistik Spearman dengan taraf signifikansi (?) = 0,05. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat adanya hubungan antara peran orang tua dengan perilaku menggosok gigi anak prasekolah di TK-Islam Miftahul Fath, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Hasil uji menunjukkan p value: (0,471) < ( 0,05), sehingga Ho diterima dan  H? ditolak. 
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Sleep Hygiene Terhadap Kualitas Tidur Remaja Yang Kecanduan SmartphoneDi Madrasah Aliyah Lisda Susilawati; Solihat, Siti; Jahirin
Healthy Journal Vol. 14 No. 1 (2025): Healthy Journal
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55222/qnecvq83

Abstract

Remaja menghabiskan waktunya untuk membuka sosial media, game online dan chat dengan teman sebaya yang sering kali menganggu aktifitas tidurnya. Tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang. Setiap orang memerlukan kebutuhan tidur agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi tidur, tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal, memperbaiki sel-sel yang rusak, menyimpan tenaga, memperbaiki imunitas. Kualitas tidur adalah kepuasan sesorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah tersinggung, gelisah, lesu dan apatis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh pendidikan kesehatan sleep hygiene terhadap kualitas tidur remaja dengan kecanduan smartphone.hasil penelitian menunjukan bahwa Pendidikan sleep hyigiene berpengaruh terhadap kualitas tidur siswa yang kecanduan smartphone