Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENDAMPINGAN PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK UNTUK KARYA SENI RUPA KHAS KABUPATEN MALANG PADA PEMBELAJARAN SBdP DI SDM 8 DAU Belinda Dewi Regina; Arinta Rezty W; Wahyudi Kurniawan
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i2.1771

Abstract

Perlu sekali adanya inovasi untuk guru agar di setiap materi yang telah diterima oleh siswa mampu diingat serta dilaksanakan dengan sangat baik. Ini semua tidak terlepas dari kreativitas para guru untuk memberikan inovasi, misalnya dengan memanfaatkan limbah non organik berupa limbah plastik sebagai tugas dalam mata pelajaran SBdP. Limbah plastik di SDM 8 Dau berkecenderungan tidak dimanfaatkan serta belum adanya tindakan pasti dalam menanggulanginya. Oleh karenanya perlu diadakan pelatihan pemanfaatan limbah plastik motif Khas Kabupaten Malang yang diadakan di SDM 8 Dau sekaligus pengenalan ciri khas dari Kabupaten Malang. Dalam hal ini, paling tidak tim pengabdi ikut membantu dalam mengurangi pencemaran limbah. Target luaran ini dapat meningkatan kreativitas serta minat guru dan dapat banyak mempengaruhi peningkatan prestasi siswa, dan juga memberikan banyak nilai positif. Adapun tujuan dilakukan kegiatan pengabdian ini 1) memberikan materi tentang pemanfaatan limbah plastik dan juga materi tentang SBdP, 2) memberikan pelatihan dalam pembuatan karya seni berbahan dasar limbah plastik. Sehingga dalam luaran ini guru dapat menghasilkan bentuk karya seni rupa yang sangat bervariasi serta memiliki nilai jual berupa vas bunga maupun pot gantung motif khas Kabupaten Malang. Metode ini yaitu pelatihan pembuatan karya seni berbahan limbah plastik dengan empat langkah kegiatan diantaranya persiapan, sosialisasi, produksi dan evaluasi. Pelatihan ini dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kreativitas guru, khususnya pada SBdP serta memberikan ilmu tentang berwirausaha.
TUNJANGAN KESEJAHTERAAN UNTUK MENINGKATKAN ETOS KERJA KARYAWAN PADA KANTOR PT. TUNAS PAPUA JAYA Wahyudi Kurniawan; Muhammad Ali; Saiful Ichwan
Jurnal Faksi : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 2 No. 1 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.621 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang mamfaat tunjangan kejahteraan, untuk mengetahui tentang pengaruh tunjangan terhadap semangat atau etos kerja karyawan, dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pemberian tunjangan kesejahteraan. Penelitian ini dilakukan pada PT. Tunas Papua Jaya yang bergerak di bidang Kontraktor dan Leveransir dimana perusahaan mengacu pada penjualan jasa dalam pembauatan bangunan dan pengadaan peralatan sesuai spesaifikasi dan kemampuan perusahaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi maka jenis penelitaian yang digunakan peneliti adalah diskriptif yang artinya peneliti menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial data dimaksud untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenain suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskriptif sejumlah variable yang berkenaan dengan maslah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. Dari hasil analisis yang dilakukan bahwa manfaat tunjangan kesejahteraan karyawan berdampak baik dan sangat berpengaruh terhadap semangat kerja, ketenangan, dedikasi, disiplin dan sikap loyalitas karyawan untuk Perusahaan PT. Tunas Papua Jaya. Tunjangan sangat berpengaruh dalam meningkatkan semangat kerja karyawan, dikarenakan tunjangan bagi karyawan merupakan salah satu factor yang sangat mendukung, jadi secara langsung bila tunjangan kesejahteraan terpenuhi maka semangat kerjapun akan terjadi.. sedangkan faktor pendukung dan penghambat terdapat di dalam manajemen perusahaan dan dari diri pribadi karyawan itu sendiri.
PENDAMPINGAN PEMANFAATAN BAHAN BEKAS DENGAN DECOUPAGE UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS GURU SEKOLAH DASAR Belinda Dewi Regina; Arinta Rezty Wijayaningputri; Wahyudi Kurniawan
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.7844

Abstract

Perlu ada inovasi bagi guru supaya setiap materi yang didapat oleh siswa dapat diingat serta dilakukan dengan sangat baik. Hal ini tidak terlepas dari sebuah kreativitas guru untuk selalu memberikan sebuah inovasi, contohnya dengan memanfaatkan bahan bekas yang dijadikan sebuah produk berupa decoupage. Hal ini memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan serta kreativitas bagi guru, khususnya pada pelajaran seni budaya dan prakarya serta memberikan ilmu tentang berwirausaha. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui serta mendeskripsikan bentuk karya seni rupa yang dapat dihasilkan guru melalui pemanfaatan bahan bekas. Sehingga guru dapat menghasilkan bentuk karya seni rupa yang sangat bervariasi serta memiliki nilai jual. Berdasarkan observasi dari pengabdi di SD Muhammadiyah 3 Assalaam Kota Malang ini bahwa sekolah tersebut cenderung tidak dapat dimanfaatkan dan belum adanya sebuah tindakan pasti untuk menanggulanginya. Paling tidak tim pengabdi ikut membantu didalam mengurangi pencemaran lingkungan di SD tersebut. Maka dari itu perlu diadakannya Pendampingan Pemanfaatan Bahan Bekas dengan Decoupage untuk Mengembangkan Kreativitas Guru di SD Muhammadiyah 3 Assalaam Kota Malang. Tujuan dari dilakukan kegiatan pengabdian ini untuk: 1) memberikan materi tentang pemanfaatan bahan bekas dan juga materi tentang pembuatan decoupage 2) memberikan pelatihan didalam pembuatan karya seni berbahan dasar bahan bekas.
Training and Assistance in the Implementation of Disaster Safe Schools/Madrasahs (SMAB) as an Effort to Reduce Disaster Risk in Muhammadiyah 1 High School Malang City Yana S. Hijri; Wahyudi Kurniawan; Saiman Saiman
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2023): July 2023
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v2i2.633

Abstract

Until now, schools in Indonesia that have received disaster education, whether facilitated or only limited to socialization, are still recorded at around 9%, which is still very few. SMA Muhammadiyah (SMAM) 1 Malang City, one of the schools in a potential disaster area, is located in a watershed area (DAS), a one-way road that has a risk of disaster, such as traffic accidents, landslides, and fires. Meanwhile, the vulnerabilities include building maps which tend to be difficult for the evacuation process in the event of a disaster. In 2018 and 2019 every rainy season there are always schools affected by landslides at the back of the school which is right in the Brantas DAS caused by the erosion of the river banks. Training and Assistance in the Implementation of Disaster Safe Schools/Madrasahs (SMAB) as an Effort to Reduce Disaster Risk at Muhammadiyah 1 Middle School Malang City based on Law no. 24 of 2007 concerning Disaster Management. It clearly states that everyone has the right to receive education, training, counselling, and skills in disaster management, both in situations where a disaster does not occur or when there is a potential for disaster. Through education it is hoped that disaster risk reduction efforts can achieve broader targets and can be introduced earlier to all students, by integrating disaster risk reduction education into the school curriculum as well as into extracurricular activities. Preparation for the implementation of disaster-safe schools/madrasas (SMAB) begins with compiling materials on the SMAB framework and transformation of implementation information based on guidelines from BNPB/BPBD and the Ministry of Education and Culture/Disdikbud. The second step is to arrange training for educators and education staff regarding the framework and assistance for SMAB implementation. The last stage is compiling disaster risk reduction learning practices for students in subjects and compiling activities to increase students' knowledge and skills about first aid, protection and rescue.