Claim Missing Document
Check
Articles

MENGEKSPLORASI MOTIF BATIK ELEPHANT THAILAND MENGGUNAKAN TEKNIK SHIBORI OLEH SISWA SD BAN KRUA BANGKOK Regina, Belinda Dewi
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol 6, No 2 (2018): September 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.867 KB) | DOI: 10.22219/jp2sd.v6i2.7151

Abstract

Setiap negara mempunyai ciri khas tersendiri, baik adat istiadat maupun budaya. Salah satunya Negara Thailand yang terkenal dengan gajahnya dan sudah menjadi ikon. Thailand sangat menjunjung tinggi budaya terutama dalam dunia pendidikan. SD Ban Kruamerupakan salah satu sekolah yang masih kental dengan budaya serta merupakan sekolah islam yang terdapat di Bangkok. Pembelajaran seni budaya di SD Ban Krua, para siswa sudah dikenalkan binatang gajah karena masuk dalam mata pelajaran menggambar bentuk. Saat wawancara dengan guru SD Bank Krua, sekolah ini belum pernah diajarkan membuat batik. Sehingga tidak ada hal menarik bagi siswa dari tahun ketahunnya. Melihat fenomena diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian “Mengeksplorasi Motif Batik ElephantThailand Menggunakan Teknik Shibori oleh Siswa SD Ban Krua Bangkok”. Penelitian ini tujuannya (1) Mengetahui Bagaimana cara Mengeksplorasi Elephant Menjadi Salah Satu Motif Batik Teknik Shibori. (2) Mengetahui Bagaimana Aplikasi Motif Batik Elephantdalam Teknik Shibori. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dari penelitian ini, karya membatik siswa menggunakan teknik Shiboridengan motif Elephant. Penelitian ini menghasilkan:1) Proses eksplorasi Elephant menjadi salah satu motif Batik teknik Shibori yaitu dengan pengamatan di sekitar lingkungan SD Ban Krua, baik secara langsung maupun studi pustaka. Setelah melakukan pengamatan, siswa menggambar wajah gajah dengan mengkombinasikan bentuk lain yang terdapat disekitar SD Ban Krua. 2) Aplikasi motif batik Elephant dalam Teknik Shibori sehingga menghasilkan hiasan dinding maupun taplak meja yang indah. Dengan membuat Batik berteknik Shibori, menambah kreatifitas bagi siswa terutama dalam mengkombinasikan warna dengan objek yang telah digambar sehingga menghasilkan karya batik yang indah
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENGGAMBAR KARTUN PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 JETIS PONOROGO DEWI REGINA, BELINDA
Jurnal Seni Rupa Vol 2, No 2 (2014): Volume 2 Edisi Yudisium 2014
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo merupakan salah satu sekolah di Ponorogo yang mengajarkan gambar Kartun Legenda Nusantara. Berdasarkan wawancara dengan guru dan beberapa siswa sebagai sampel di SMPN 1 Jetis, prestasi belajar menggambar kartun cenderung lebih rendah bila dibandingkan dengan materi pelajaran seni budaya yang lain seperti menggambar bentuk. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku anak yang menjengkelkan para guru dan teman sekelasnya (Hurlock, 1978:140). Sebagian besar siswa tidak tertarik terhadap pembelajaran ini didasarkan rasa jenuh dan kurangnya kemampuan mereka dalam menggambar.  Melihat fenomena seperti dipaparkan di atas, peneliti melakukan penelitian Penerapan Metode Pembelajaran. Demonstrasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menggambar Kartun pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jetis Ponorogo. Timbullah masalah sebagai berikut : Bagaimana proses penerapan metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar menggambar kartun pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo, bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo dalam menggambar kartun setelah diterapkan metode pembelajaran demonstrasi, serta apakah dalam penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo dalam menggambar kartun. Sehingga didapatkan tujuan sebagai berikut: Mendiskripsikan proses penerapan metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar menggambar kartun pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo, mendiskripsikan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo dalam menggambar kartun setelah diterapkan metode pembelajaran demonstrasi serta mendiskripsikan penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jetis Ponorogo dalam menggambar kartun. Dalam penelitian ini juga memberikan manfaat secara teoretis yaitu dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran untuk penelitian dan dasar untuk pengembangan teori tentang Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi menggambar kartun. Secara praktis penelitian ini memberikan manfaat bagi peneliti yaitu dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang penelitian khususnya tentang Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi menggambar kartun, bagi guru dapat dijadikan acuan dan informasi yang berharga untuk meningkatkan kreativitasnya serta hasil penelitian ini dapat juga digunakan untuk meningkatkan interaksi guru dengan siswa dalam proses pembelajaran menggambar kartun, sedangkan bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dalam melakukan peneliti-penelitian yang sejenis. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas. Teknik pengumpulan data ini dilakukan melalui pengamatan, wawancara, angket dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mean dengan prosentase. Dengan jumlah siswa kelas VIII B 25 siswa yang terdiri dari 17 putri dan 8 penerapan metode demonstrasi menggunakan siklus pertama dan siklus kedua, didapatkan nilai rata-rata siklus pertama 81,8, dan siklus kedua 85,6. Dengan ini membuktikan adanya peningkatan nilai sebanyak 3,8. Penemuan pada penelitian ini yaitu, metode demonstrasi dalam pembelajaran menggambar kartun legenda nusantara dapat meningkatkan prestasi belajar daripada metode yang digunakan sebelumnya yaitu metode karya cipta bebas.   Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Prestasi Belajar, Menggambar kartun.  SMP Negeri 1 Djetis Roxburgh is one school in Ponorogo who teaches drawing Cartoon Legend archipelago. Based on interviews with teachers and some students as samples at SMPN1 Jetis, learn to draw cartoons achievement tend to be lower when compared to the subject matter other cultural arts such as drawing shapes. This is indicated by the child's behavior annoying teachers and classmates (Hurlock, 1978:140). Most of the students are not interested in learning based on boredom and the lack of their ability to draw. See the phenomenon as described above, researchers conducted a study Implementation Method of Learning. Demonstration for Improving Learning Achievement in Drawing Cartoon Junior High School Students 1 Jetis Roxburgh. Following problem arises: How does the process of implementing the demonstration of learning methods to improve learning achievement drawing cartoons in grade VIII B of SMP Negeri 1 Jetis Roxburgh, how the learning outcomes of students of class VIII B 1 Djetis Ponorogo Junior High School in cartoon drawing demonstration after learning method is applied, and whether the application of the method of demonstration can improve student achievement class VIII B 1 Djetis Ponorogo Junior High School in drawing cartoons. So we get the following objectives: To describe the process of implementing the demonstration of learning methods to improve the learning achievements of drawing cartoons in grade VIII B 1 Jetis Ponorogo Junior High School, describe the learning outcomes eighth grade students of SMP Negeri 1 Djetis B Roxburgh in drawing cartoons after the applied method and the demonstration of learning describe the application of methods of demonstration can improve student achievement class VIII B 1 Djetis Ponorogo Junior High School in drawing cartoons. In this study also provides benefits that can theoretically be used as a conceptual contribution to basic research and to the development of theories on the Application of Learning Method Demonstration draw cartoons. Practically this study provide benefits for researchers that can add insight and knowledge in the field of research, especially on the Application of Learning Method Demonstration draw cartoons, can be used as a reference for teachers and valuable information to improve their creativity and the results of this study can also be used to enhance interaction with the teacher students in the learning process to draw cartoons, while for other researchers can be used as a comparison in conducting similar research-research. This observation use assessment of class action. In this observation. this techniques of collecting data can be done through observation, interview, inquiry and documentation study. Data analysis technique used in this observation is analysis data mean presentation. The number of students in VIII B is 25 students consist of 17 female and 8 male. The demonstration teaching with 2 cycle and obtain 2 assessment. The demonstration method start from first cycle and the second cycle, obtain average 81,8 in first cycle and 85,6 in the second cycle so it proof the existence of increasing value 3,8. The invention of this observation is the demonstration method in legenda nusantara cartoon painting lesson more effective then free style method. Key word : demonstration method, study value, cartoon drawing
Analisis Nilai Karakter pada Buku Siswa Tematik Sekolah Dasar Berorientasi Pendidikan Karakter Danawati, Murtyas Galuh; Regina, Belinda Dewi; Mukhlishina, Innany
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.963 KB) | DOI: 10.22219/jp2sd.v8i1.12369

Abstract

Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang mendukung siswa mengembangkan potensinya. Pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan pembaruan kurikulum. Kebijakan perubahan kur 2013 merupakan hasil dari kajian dan evaluasi berbagai tantangan. Kur 2013 diberlakukan bertahap mulai tahun ajaran 2013/2014 direvisi 2016 dan revisi 2017. Kur 2013 revisi 2017 dibekali berbagai kompetensi: Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), literasi, 4 dan HOTS. PPK.memiliki 5 nilai karakte, yang terdiri dari religious, nasionalis,.mandiri, gotong-royong,.integritas..Pelaksanaan PPK dilakukan dengan menanamkan nilai karakter salah satunya pada buku ajar yang diterbitkan pemerintah berupa buku siswa. Rumusan masalah diatas yaitu muatan nilai-nilai karakter yang muncul pada buku pegangan siswa kelas IV SD kur 2013.revisi.2017 berdasarkan PPK (dalam kegiatan wacana, kegiatan petunjuk kegiatan, kegiatan tagihan kerja dan kegiatan evaluasi). Tujuan penelitian ini mendeskripsikan nilai karakter yang muncul pada buku siswa kelas IV SD kur 2013 revisi 2017. Penelitian menggunakan pendekatan.kualitatif dengan jenis.penelitian deskriptif. Metode penelitian dengan metode analisis isi (content analysis). Nilai karakter yang muncul dalam buku siswa berdasarkan PPK yaitu wacana (ayo berdiskusi dsb), petunjuk kegiatan (ayo membaca dsb), tagihan kerja/latihan (ayo mencoba dsb), evaluasi (kerjasama dengan orangtua dsb). Pada. buku siswa kelas IV Tema 5 semua PPK dimunculkan yaitu religius 3 SN, nasionalis 4 SN, mandiri 4 SN, gotong royong 3 SN, dan integritas 2 SN
Analisis Nilai Karakter pada Buku Siswa Tematik Sekolah Dasar Berorientasi Pendidikan Karakter Danawati, Murtyas Galuh; Regina, Belinda Dewi; Mukhlishina, Innany
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.963 KB) | DOI: 10.22219/jp2sd.v8i1.12369

Abstract

Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang mendukung siswa mengembangkan potensinya. Pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan pembaruan kurikulum. Kebijakan perubahan kur 2013 merupakan hasil dari kajian dan evaluasi berbagai tantangan. Kur 2013 diberlakukan bertahap mulai tahun ajaran 2013/2014 direvisi 2016 dan revisi 2017. Kur 2013 revisi 2017 dibekali berbagai kompetensi: Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), literasi, 4 dan HOTS. PPK.memiliki 5 nilai karakte, yang terdiri dari religious, nasionalis,.mandiri, gotong-royong,.integritas..Pelaksanaan PPK dilakukan dengan menanamkan nilai karakter salah satunya pada buku ajar yang diterbitkan pemerintah berupa buku siswa. Rumusan masalah diatas yaitu muatan nilai-nilai karakter yang muncul pada buku pegangan siswa kelas IV SD kur 2013.revisi.2017 berdasarkan PPK (dalam kegiatan wacana, kegiatan petunjuk kegiatan, kegiatan tagihan kerja dan kegiatan evaluasi). Tujuan penelitian ini mendeskripsikan nilai karakter yang muncul pada buku siswa kelas IV SD kur 2013 revisi 2017. Penelitian menggunakan pendekatan.kualitatif dengan jenis.penelitian deskriptif. Metode penelitian dengan metode analisis isi (content analysis). Nilai karakter yang muncul dalam buku siswa berdasarkan PPK yaitu wacana (ayo berdiskusi dsb), petunjuk kegiatan (ayo membaca dsb), tagihan kerja/latihan (ayo mencoba dsb), evaluasi (kerjasama dengan orangtua dsb). Pada. buku siswa kelas IV Tema 5 semua PPK dimunculkan yaitu religius 3 SN, nasionalis 4 SN, mandiri 4 SN, gotong royong 3 SN, dan integritas 2 SN
MENGEKSPLORASI MOTIF BATIK ELEPHANT THAILAND MENGGUNAKAN TEKNIK SHIBORI OLEH SISWA SD BAN KRUA BANGKOK Belinda Dewi Regina
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol. 6 No. 2 (2018): September 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jp2sd.v6i2.7151

Abstract

Setiap negara mempunyai ciri khas tersendiri, baik adat istiadat maupun budaya. Salah satunya Negara Thailand yang terkenal dengan gajahnya dan sudah menjadi ikon. Thailand sangat menjunjung tinggi budaya terutama dalam dunia pendidikan. SD Ban Kruamerupakan salah satu sekolah yang masih kental dengan budaya serta merupakan sekolah islam yang terdapat di Bangkok. Pembelajaran seni budaya di SD Ban Krua, para siswa sudah dikenalkan binatang gajah karena masuk dalam mata pelajaran menggambar bentuk. Saat wawancara dengan guru SD Bank Krua, sekolah ini belum pernah diajarkan membuat batik. Sehingga tidak ada hal menarik bagi siswa dari tahun ketahunnya. Melihat fenomena diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian “Mengeksplorasi Motif Batik ElephantThailand Menggunakan Teknik Shibori oleh Siswa SD Ban Krua Bangkok”. Penelitian ini tujuannya (1) Mengetahui Bagaimana cara Mengeksplorasi Elephant Menjadi Salah Satu Motif Batik Teknik Shibori. (2) Mengetahui Bagaimana Aplikasi Motif Batik Elephantdalam Teknik Shibori. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dari penelitian ini, karya membatik siswa menggunakan teknik Shiboridengan motif Elephant. Penelitian ini menghasilkan:1) Proses eksplorasi Elephant menjadi salah satu motif Batik teknik Shibori yaitu dengan pengamatan di sekitar lingkungan SD Ban Krua, baik secara langsung maupun studi pustaka. Setelah melakukan pengamatan, siswa menggambar wajah gajah dengan mengkombinasikan bentuk lain yang terdapat disekitar SD Ban Krua. 2) Aplikasi motif batik Elephant dalam Teknik Shibori sehingga menghasilkan hiasan dinding maupun taplak meja yang indah. Dengan membuat Batik berteknik Shibori, menambah kreatifitas bagi siswa terutama dalam mengkombinasikan warna dengan objek yang telah digambar sehingga menghasilkan karya batik yang indah
Analisis Nilai Karakter pada Buku Siswa Tematik Sekolah Dasar Berorientasi Pendidikan Karakter Murtyas Galuh Danawati; Belinda Dewi Regina; Innany Mukhlishina
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol. 8 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jp2sd.v8i1.12369

Abstract

Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang mendukung siswa mengembangkan potensinya. Pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan pembaruan kurikulum. Kebijakan perubahan kur 2013 merupakan hasil dari kajian dan evaluasi berbagai tantangan. Kur 2013 diberlakukan bertahap mulai tahun ajaran 2013/2014 direvisi 2016 dan revisi 2017. Kur 2013 revisi 2017 dibekali berbagai kompetensi: Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), literasi, 4 dan HOTS. PPK.memiliki 5 nilai karakte, yang terdiri dari religious, nasionalis,.mandiri, gotong-royong,.integritas..Pelaksanaan PPK dilakukan dengan menanamkan nilai karakter salah satunya pada buku ajar yang diterbitkan pemerintah berupa buku siswa. Rumusan masalah diatas yaitu muatan nilai-nilai karakter yang muncul pada buku pegangan siswa kelas IV SD kur 2013.revisi.2017 berdasarkan PPK (dalam kegiatan wacana, kegiatan petunjuk kegiatan, kegiatan tagihan kerja dan kegiatan evaluasi). Tujuan penelitian ini mendeskripsikan nilai karakter yang muncul pada buku siswa kelas IV SD kur 2013 revisi 2017. Penelitian menggunakan pendekatan.kualitatif dengan jenis.penelitian deskriptif. Metode penelitian dengan metode analisis isi (content analysis). Nilai karakter yang muncul dalam buku siswa berdasarkan PPK yaitu wacana (ayo berdiskusi dsb), petunjuk kegiatan (ayo membaca dsb), tagihan kerja/latihan (ayo mencoba dsb), evaluasi (kerjasama dengan orangtua dsb). Pada. buku siswa kelas IV Tema 5 semua PPK dimunculkan yaitu religius 3 SN, nasionalis 4 SN, mandiri 4 SN, gotong royong 3 SN, dan integritas 2 SN
Visualisasi dan Makna Filosofi Motif Batik Teratai di Galeri Soendari Berbasis Penguatan Pendidikan Karakter Arinta Rezty Wijayaningputri; Belinda Dewi Regina
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol. 8 No. 2 (2020): September 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jp2sd.v8i2.13813

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk (1) Mendeskripsikan Visualisasi Motif Batik Teratai di Galeri Soendari Berbasis Penguatan Pendidikan Karakter, (2) Mendeskripsikan Makna Filosofi Motif Batik Teratai di Galeri Soendari Berbasis Penguatan Pendidikan Karakter, (3) Menganalisis muatan karakter pada Motif Batik Teratai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu motif batik Malangan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Di dalam Motif Batik Teratai terdapat beberapa visual atau bentuk motif diantaranya motif bunga teratai, sulur-sulur dan daun dari bunga teratai. (2) Beberapa motif dari Batik Teratai memeiliki makna filosofi yaitu untuk motif bunga teratai selain melambangkan keindahan juga memiliki makna kesuburan dimana diharapkan pemakainya senantiasa subur makmur dan terpelihara jiwa dan raganya, sedangkan untuk sulur-sulur merupakan simbol bahwa perwujudan suatu kehidupan itu akan terus berlangsung, tumbuh dan berkembang tapi tak abadi dan senantiasa mengingatkan bahwa manusia pasti akan mati dan makna filosofi daun dari bunga teratai adalah mengajarkan tentang kehidupan kaya yang harus disyukuri dan dijaga. (3) Muatan nilai karakter yang bisa diambil dari Motif Bunga Teratai dapat dilihat dan dianalisis antara lain dari (bentuk/visual) maupun warna yang ada dalam batik teratai
PELATIHAN PEMBUATAN AKSESORI BATIK ECOPRINT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG Belinda Dewi Regina; Arinta Rezty W; Yohana Puspitasari Wardoyo
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2020): Volume 1 Nomor 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v1i3.1033

Abstract

Malang terkenal dengan kota wisatanya yang terletak di Jawa Timur. Malang memiliki sebuah kebudayaan yang mendunia yaitu Topeng Panji. Topeng ini merupakan ikon yang ada di Malang, oleh karena itu banyak ditemui kaos, miniatur serta hiasan lain dengan motif Topeng Panji, akan tetapi tidak ditemui karya batik ecoprint motif Panji. Oleh karena itu tim pengabdian ingin membuat sebuah pelatihan batik berupa pembuatan aksesoris khas Malang kepada bapak dan ibu guru Sekolah Dasar Muhammadiyah 8 DAU Malang. Pengabdi mengadakan pelatihan batik di Sekolah Dasar Muhammadiyah 8 DAU Malang ini karena banyak ditemui bahan dalam membuat batik dari daun-daunan. Target luaran ini nantinya melatih berkreatifitas, memberi keterampilan dan wawasan tentang batik ecoprint. Luaran dalam kegiatan ini berupa aksesori kalung batik. Metode ini yaitu pelatihan membatik ecoprint. Kegiatan ini mempunyai empat langkah yaitu persiapan, tahap sosialisasi membatik, tahap produksi, serta tahap evaluasi. Persiapan disini, observasi, yaitu wawancara, dan penandatanganan kerjasama, serta sosialisasi kegiatan. Sosialisasi membatik berupa pemaparan materi batik ecoprint. Selanjutnya proses produksi batik ecoprint. Terakhir evaluasi kegiatan dengan observasi serta wawancara ke bapak dan ibu tentang membatik. Pelatihan ini menjadikan bapak dan ibu lebih kreatif serta mempunyai keterampilan membatik ecoprint dengan motif topeng panji sebagai ikon Malang dan dijadikan menjadi sebuah aksesoriscantik bermotif Topeng Panji.
PENYULUHAN HUKUM TENTANG URGENSI PENDAFTARAN HKI PADA GURU SD MUHAMMADIYAH 8 DAU Yohana Puspitasari Wardoyo; Belinda Dewi Regina; Arinta Rezty W
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i1.1515

Abstract

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Guru dan Dosen. Guru dapat mengembangkan kreativitasnya dalam melaksanakan transfer knowledge kepada para siswa untuk mempermudah proses belajar mengajar salah satunya dengan menciptakan suatu karya sebagai media pembelajaran. Adapun karya yang dapat dihasilkan oleh guru antara lain membuat modul, buku pelajaran, poster, bahkan membuat kreasi karya seni seperti lagu, tarian, motif seni batik, seni rupa, drama musikal dan lain sebagainya. Namun dibalik kreativitas tersebut tidak pernah terpikirkan oleh guru bahwa karya yang dihasilkan sesungguhnya merupakan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Terdapat beberapa macam peraturan yang mengatur HKI salah satunya adalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Pengabdian dilakukan pada guru SD Muhammadiyah 8 Dau, Kabupaten Malang oleh itu diperlukan penyuluhan Hukum Tentang Urgensi Pendaftaran Hak Cipta Atas Suatu Karya.
PELATIHAN BATIK TEKNIK ECOPRINT DALAM PEMBUATAN AKSESORI FASHION KHAS KABUPATEN MALANG Arinta Rezty Wijayaningputri; Belinda Dewi Regina; Yohana Puspitasari Wardoyo
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i1.1516

Abstract

Dalam pelatihan Batik ecoprint tahun ini, sasaran utama adalah pendidik SDM 8 DAU di Kabupaten Malang. Mereka merupakan pendidik hebat dalam melestarikan budaya setempat khususnya Malang serta sebagai modal dalam berwirausaha. Hal ini dimaksudkan untuk mengajarkan kepada anak didiknya mempersiapkan mereka untuk lebih kreatif dan diharapkan pendidik mampu menciptakan kemandirian usaha dengan mendirikan unit usaha kecil. Batik ecoprint sendiri merupakan pembuatan batik berbahan dasar alam seperti daun-daunan. Batik ecoprint memiliki banyak kegunaan yaitu tidak mencemari lingkungan serta melatih kepekaan warna dalam pembuatannya. Selain hal diatas, kurangnya pengetahuan tentang HKI terkait motif teknik ecoprint yang dihasilkan bapak dan ibu pendidik. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat UMM memberikan pelatihan pembuatan batik Ecoprint sekaligus melakukan pendampingan pendaftaran Hak Kekayaan Atas Intelektual atas motif Batik yang dihasilkan melalui Dirjen HAKI (direktorat Jenderal Hak Kekayaan Atas Intelektual) sebagai bukti kepatuhan terhadap hukum dan bentuk perlindungan hukum terhadap karya yang dihasilkan. Metode yang digunakan yaitu pelatihan dengan lima tahap dan didalamnya terdapat metode pembuatan batik Ecoprint serta metode pembuatan produk. Adapun motif yang digunakan pada batik tersebut terdiri dari berbagai jenis daun-daunan yang menyerupai benda-benda yang bias dijadikan benda dengan ciri khas Kabupaten Malang serta bisa digunakan sebagai motif Batik teknik Ecoprint. Melalui pelatihan dan pendampingan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan jiwa wirausaha Bapak Ibu SD Muhammadiyah 8 DAU, sehingga Malang akan dipenuhi batik ecoprint hasil produksi sendiri yang sudah dihasilkan.